Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Tubuhmu Milikku: Chapter 61 - Chapter 70

103 Chapters

Menyetujui Pinangan

Mendengar, perbincangan antara Xena dan Xavier tentang Ara, membuat Tania pun langsung menoleh kearah mereka dan segera menarik sang anak.“Ara, apa yang kamu lakukan, Nak. Sudah lebih baik kamu berangkat sekolah sendiri ya. Kamu naik angkutan umum saja.” Ujar Tania.“Tapi, Mah. Ara ingin berbicara sebentar dengan Kak Xena."“Sudah. Kamu tidak usah bantah. Sana cepat berangkat sekolah.” Titahnya.Gadis cantik berambut sebahu itu pun hanya bisa mengangguk, ia pun bersalaman dengan sang Mamah lalu segera pergi dari rumah untuk berangkat sekolah.Tania pun berjalan kembali kearah mereka dan kini ia benar-benar ikut campur akan percakapan itu.“Pak Xavier, saya sebagai Tantenya Xena sangat berterima kasih karena Pak Xavier telah meminang keponakan saya ini. Kami setuju akan lamaran tersebut, dan apabila pernikahannya di percepat, maka lebih baik.” Ucapnya dengan senyuman.Ardi sungguh tak tahu apa yang dipikirkan oleh istinya ini, ia bisa dengan mudah mengatakan kalimat itu pada Xavier, h
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Menikah

"WO? Siapa yang mau menikah? Kamu mau menikah?”Sungguh, Lucas lupa kalau Xavier menyuruhnya untuk menyembunyikan pernikahan tersebut dengan Papahnya. Ia pun menepuk dahinya beberapa kali.‘Aduh … bodoh sekali aku. Kenapa bisa keceplosan sih.’ Batinnya yang kesal pada dirinya sendiri.“Hallo … Lucas. Jawab pertanyaan saya.” Tegasnya.“Eum, bukan Pak. Ini soal Bisnis.” Sahutnya yang agak gugup.James tak percaya, ia menaruh curiga pada Lucas. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan pada Lucas ini, hal itu bisa terdengar dari nada bicaranya yang gugup dan gemetar.“Lucas, kamu jangan berbohong pada saya. Cepat berkata jujur, apa yang kamu lalukan di WO? Apa ini salah satu tugas Xavier?” tanyanya mengintimindasi.Satu minggu telah berlalu, acara pernikahan Xena dan Xavier pun tengah berlangsung hikmat.Gaun berwarna biru muda, serta riasan flawless dan naturan membuat gadis cantik dengan manik coklat itu semakin menawan di tambah dengan perhiasan cantik yang melekat dengan tubuhnya mem
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Kedatangan James

Perkataan itu jelas membuat Xena tertegun, tidak ia tidak bisa menahan untuk tidak gugup.Jantungnya berdetak kencang, serta aliran darahnya mengalir deras, tak hanya itu ia merasa seperti banyak kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutnya.Satu tangan Xavier menyelipkan helaian rambut Xena di belakang telinga. Ia tersenyu manis menatap gadis itu.“Atau, kau lebih suka aku yang diatas sayang?” ucapnya dengan tatapan penuh menggoda.“Hah?” Ia terkejut.‘Oh Tuhan … Apakah dia ingin melakukannya sekarang? Jujur, aku belum siap.’ Batinnya.Xavier selalu suka melihat gadisnya ini seperti ini, ketakutan dan itu membuatnya semakin merasa senang. Ia langsung memeluk sang istri dan membalikann tubuhnya hingga ini ia yang berada di posisi atas.Xena terbelalak, dan itu membuatnya benar-benar merasa ketakutan. Ia mencoba untuk kabur, namun tidak bisa. Xavier menguci pergerakannya.“Maaf, aku emph ….”Belum sempat Xena menyelesaikan ucapannya, namun Xavier sudah lebih dulu mendaratkan kecupan le
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Xavier kejam?

Plak!!!Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi Xavier, dan berhasil meninggalkan rona kemerahan disana.Xena syok, ia menutup mulutnya dengan mata berkaca-kaca, ia takut dan bingung harus berbuat apa.“Lancang kamu berbicara seperti itu! Saya ini Papah kandung kamu Xavier!!!”Xavier menyentuh pipinya yang ditampar tadi, ia melihat kearah sang Papah dengan kekehan kecil.“Anda bilang, anda Papah saya? Seorang Papah yang tega membiarkan anaknya kehilangan Ibu kandungnya, Iya!?”Plak!Lagi, James menampar anaknya untuk kedua kalinya. Ia sudah benar-benar geram akan tingkah anaknya yang selalu saja membantah dan pembangkang.Xena syok, ia terbalalak dengan tetesan airmata yang membasahi pipinya.Sungguh, ia sebenarnya tak tega melihat suaminya di tampar oleh ayah mertuanya berkali-kali, Xena ingin membantunya tapi penyebab mereka bertengkar pun gara-gara pernikahan Xavier dengan dirinya.Xavier semakin emosi. Ia menatap Papahnya dengan tajam. “Tampar Pah! Tampar aku terus! Ayo tampar!
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Sekarang?

“A-aku ….”Xena ingin sekali berucap sesuatu, tapi isakan tangis dan sesak didadanya membuatnyanya sangat sulit bahkan mengucapkan satu kata sekali pun. Rasa takutnya lebih besar dan menguasai dirinya.“Argh!!”Xavier kesal, ia melepaskan sentuhannya pada dagu Xena dan mengatur napasnya beberapa kali.“Saya tidak melakukan apapun pada kamu, Xena. Tapi kamu terus saja menangis dan jujur, itu malah semakin membuat saya emosi terhadap kamu, Xena.” Ucapnya kesal.“Ma-maaf.” Hanya itu yang bisa Xena ucapakan, ia berusaha untuk mereda isak tangisnya.Xavier menoleh, melihat kearah sang istri. Ia memerhatikan bentuk tubuh Xena secara keseluruhan, hingga secara perlahan rasa itu kembali muncul.Ia mendekatkan posisi lebih dekat dengan sang istri. Ia sentuh pipinya dengan lembut seraya mengusap sisa airmata tersebut.“Xena aku mencintaimu.” Ucapnya lembut dengan tatapan intens.Gadis itu tertegun, perlahan ia melihat kearah Xavier yang saat ini sangat dekat dengannya, bahkan hidung mancung mer
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

James masuk rumah sakit

Xena berontak, ia mengetuk pintu itu berkali-kali namun Xavier yang sudah pergi tidak mnendengarnya, hingga gadis itu menangis dan terduduk di balik pintu tersebut.“Saya nggak mau dikurung!”“Pak Xavier, saya mohon. Buka pintunya!”“Pak!”Xena menangis, ia terus mengetuk-ngetuk pintu itu, tapi percuma lelaki tampan dengan postur tubuh tinggi itu tak akan membukakannya, bahkan mungkin jika dia masih ada di depan pintu pun Xavier tidak akan membukakan pintu tersebut.Dengan deraian air mata, Xena terduduk dibalik pintu itu.Ia merasakan sakit disudut bibirnya dan merasa tertekan akan perlakuan Xavier, dan kini ia malah dikurung di aparteman tersebut dan tak tahu harus meminta tolong kepada siapa.Ponsel miliknya sudah diambil oleh Xavier, bahkan ia tidak hapal nomor ponsel milik sang paman atau sepupunya untuk menghubungi mereka.‘Tuhan … apa yang aku lakukan hingga engkau memberikan aku cobaan seperti ini.’ Batinnya lirih.Perlahan, ia bangkit dan berjalan menuju cermin yang berada di
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Di rumah sakit yang sama

“Xena … Xena … kamu dimana?” Xavier terus berteriak memanggil-mannggil istrinya.Tak ada sahutan disana membuatnya semakin kawatir. Ia berjalan menuju kamarnya, dan tak ada istrinya disana, ia juga sudah menjadi ke ruang depan dan dapur tak ada juga sosok istrinya disana. Sungguh, ini membuatnya bingung.“Kemana perginya Xena ini.” Gumamnya.Ia terdiam sejenak. “Tak mungkin Xena bisa kabur dari sini. Tak ada celah untuknya kabur.” Monolognya.Hingga pikiran Xavier tertuju pada kamar mandi. Ia pun langsung bergegas menuju toilet tersebut, dan langsung membuka pintu itu.“Xena … Xena … kau di dalam?!” teriaknya dari luar.Gadis cantik dengan manik coklat itu sudah tergeletak di lantai dengan tangan berlumuran darah dan benda tajam di tangan yang satunya lagi.Xavier bingung, pintunya di kunci dari dalam dan taka da suara sahutan dari dalam sana, dan itu semakin membuatnya pun merasa sangat panic.“Xena … Xena … buka pintunya sayang!”“Xena ….”Xavier tak hanya tinggal diam, ia mencoba u
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Flashback jatuhnya Xena

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?”“Istri Bapak tidak terjadi apa-apa, untungnya ada cepat membawanya kesini. Jadi kami langsung memberikan penangangan. Luka yang berada di pergelangan tangannya tidak terlalau dalam, dan hanya menyayat di bagian luarnya saja. Jadi tidak ada luka yang serius.”Xavier sedikit merasa lega mendengar kabar dari Dokter tersebut. “Lalu bagiamana? Apa saya bisa masuk ke dalam sekarang?”“Silahkan. Tapi setelah ini, pasien akan segera di pindahakn ke ruang rawat biasa.”“Terima kasih, Dok.”“Sama-sama, kalau begitu saya permisi.” Ucap sang Dokter yang berjalan pergi dari tempat itu.Xavier pun langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Tatapannya langsung tertuju pada Xena yang terbaring lemah di ranjang, lengkap dengai infus dan perban di pergelangan tangan kirinya.Perlahan lelaki tampan dengan garis wajah tegas itu berjalan mendekati sang istri disana. Ia menghentikan langkahnya teoat didepan Xena.“Sayang.” Panggilnya lembut.Xena menoleh dan melihat kear
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Xena Marah

Lucas perlahan berjalan masuk dan mendekati James, ia tak berani mengatakan apapun dan hanya duduk di kursi dekat brankar tersebut.“Lucas.”James memanggilnya dengan nada lemah, ia pun lansung bangkit dan mendekatkan dirinya pada James.“Aku ingin bertemu Ardi.” Ucapnya pelan.“Pak Ardi?” tanya Lucas yang dianggukan pelan oleh James.“Untuk apa, Pak?”“Temukan saja aku dengannya.”Lucas mengangguk seraya tersenyum tipis. ‘Aku tidak dapat mengambil keputusan saat ini. Aku takut melakukan kesalahan lagi. Tapi bagaiamana, Pak Xavier saja belum sampai sini hingga saat sekarang.’ Batinnya.“Cepat Lucas, dan jangan beritahu Xavier.” Ujar James.Tak da pilihan lain, Lucas pun bersikap tegas pada James untuk tak menuruti permintaannya yang satu ini. Jujur, ia takut kalau terjadi sesuatu lagi pada James.“Maaf, Pak. Tapi saya tidak bisa melakukan hal ini, karena saya tidak mau terjadi sesautu pada, Bapak nantinya.” Balasnya tapi tetap dengan nada lembut.“Aku mohon, Lucas. Hubungin Ardi sekar
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

James Anfal

Ardi kebingungan, ia panic akan kondisi James yang seperti ini. Ia pun langsung bangkit dari posisinya dan mendekati James.“Pak James, anda kenapa Pak?” tanyanya yang panic.James tak bisa berkata-kata lagi, rasa sesak didadanya membuatnya sulit untuk mengeluarkan kata kecil sedikitpun. Hingga itu membuat Ardi semakin panic dan tanpa basa-basi lagi, ia pun langsung menekan tombol nurse call yang berada tepat di dinding dekat dengan infus tersebut.Tak lama, Dokter dan Suster pun segera datang menuju ruangan James.Jelas itu membuat Lucas dan Xavier yang berada di luar ruangan itu pun terkejut. Apalagi Xavier, ia langsung bangkit dan bertanya pada Lucas dengan kecurigaan.“Kamu bilang Papah saya sedang istirahat, apa iya beliau sendiri yang menekan tombol tersebut ?” tanyanya tegas.Lucas tertegun, ia kelimpungan mencari jawaban atas pertanyaan Xavier.Tiba-tiba, seseorang kelaur dari ruangan tersebut yang tak lain adalah Ardi. Mereka langsung menoeh dan saling melihat satu sama lain.
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status