Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Tubuhmu Milikku: Chapter 51 - Chapter 60

103 Chapters

Gaun Pengantin?

Masih di ruangan itu. Xena memandangi taman yang berada di luar sana. Udara sejuk yang berhembus dan juga banyaknya bunga dan pohon yang rindang, membuat Xena yang hanya melihatnya saja sudah mmebuat dirinya merasakan kenyamana berada di taman itu.Sungguh ingin sekali ia kesana, namun rasanya tidak bisa sekarang saja dirinya dikurung seperti ini.Pandangan serta lamunan yang terus tertuju pada taman itu, membuatnya tak sadar kalau sudah ada sang pelayan wanita itu dibelakangnya.“Permisi Nona.” Ucapnya.Sontak, ia pun langsung terkejut dan segera menoleh kearah pelayan itu. “Ada apa?”“Tuan Xavier, sore ini tiba. Beliau menyuruh kami untuk memberikan perawatan khusu untuk anda.” Ucapnya dengan ramah dan senyuman manis.“Perawatan khusus? Maksudya?” Tanya Xena yangbenarbenar tak mengerti apa maksud dari perkataan pelayan itu.“Sebaiknya, anda ikut kami saja.”Xena langssung menghindar, ia menggeleng dengan keras menolak ajakan dari pelayan itu.“Tidak. Aku tidak mau!”“Nona. Sebentar
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Xena Berontak!

Gadis itu langsung mengalihkan tangan Xavier dari pipinya. “Nggak! Pokoknya aku mau pulang!” tolaknya dengan kasar.Xavier menghela napasnya, ia tahu dari raut wajahnya.Wanita itu pasti sangat ketakutan, apalagi saat para penjaga itu yang mengatakannya padanya kalau Xena sampai tak mau makan semalaman hingga pingsan. Itu pasti karena ia sangat takut akan tindakannya yang mengurungnya seperti ini.“Aku akan mengantarkanmu pulang, tapi tidak untuk malam ini. Tunggu besok pagi.” Ujarnya lembut.“Aku mau sekarang!” balas Xena dengan tubuh yang terus menghidar dari Xavier.Gadis cantik itu terus memundurkan dirinya dari Xavier, ia sangat was-was hingga berjalan mundur mentok ke dinding yang berada di ruangan itu.“Aku lelah, Xena. Malam ini aku hanya ingin beristirahat dan menatap wajah cantikmu.”Terlihat bahwa pintu kamar itu sedikit terbuka, dan Xena pun tak akan menyisa-siakan kesempatan tersebut.Perlahan, kakinya pun mulai beracang-acang akan lari kesana, tubuhnya pun sedikit berges
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Xena masih belum pulang

“Aku sangat mencintaimu, Xena.” Gumamnya dengan padanganya yang terus memerhatikan gadis itu.Matanya berkeliaran memerhatikan tubuh Xena, walaupun sudah tertutupi selimut tebal, tapi Xavier masih ingat bentuk tubuh indah yang dimiliki gadis cantik ini. Dan pandangannya tertuju pada bibir indah Xena yang merah muda merona dan juga berbentuk sempurna.Dengan cepat Xavier langsung menggelengkan kepalanya.“Tidak, aku tidak boleh melakukan itu sekarrang. Aku harus menikahinya dulu.” Monolognya.Sepertinya gejolak yang berada didalam dadanya sudah tak tahan melihat Xena yang tertidur deadpan matanya ini. Namun, Xavier berusaha untuk menahannya, ia tak mau melakukan itu ketika mereka belum ada ikatan apapun.Perlahan, ia hanya mengecup kening gadis itu sekilas, lalu mengusap pipinya dengan lembut. Tapi secara tiba-tiba, pikiran nakalnya kembali muncul, ia melihat bibir indah itu seperti memanggilnya untuk segera di l*mat.Ibu jarinya perlahan menyentuh benda Kenyal itu dan mulai mengusapny
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Sisi Lain Xavier

'Apa yang Pak Xavier lakukan padaku? Apa semalaman kami tidur berdua?’ batinya.Perlahan, Xena melihat piyama yang dikenakanya, tak ada yang aneh pada baju tersebut. Ia masih memakainnya secara rapih dan tidak terjadi sesuatu pada dirinya.‘Sepertinya, dia tidak melakukan sesuatu padaku.’ Batinnya dengan mata yang masih focus melihat punggung lelaki tersebut.Xavier yang baru saja selesai menerima telpon, segera mematikan ponselnya lalu menaruhnya diatas meja.Ia berbalik dan melihat bahwa gadid pujaannya ini sudah bangun. Senyuman manis pun terpancarkan pada wajah tampannya.“Hay cantik, kamu sudah bangun.” Sapanya.Xena tak menggubris ucapannya, ia masih takut akan Xavier. Hingga gadis itu malah semakin menggeser posisi duduknya, tetap merasa was-was.Xavier paham, kalau Xena ini masih merasa takut padanya. Perlahan, ia pun menjau dari Xena dan memilih untuk berdiri.“Kamu kenapa? Kamu masih takut terhadap saya?” tanyanya lembut.Xena hanya mengangguk, tanpa mengatakan sepatah kata
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Melamar Xena dengan Ancaman

Pukul 16.30. Ardi baru saja pulang kerja. Ia memarkirkan mobilnya tepat didepan teras rumahnya.Ia turun dari mobil dan padangannya tertuju pada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang terparkir tepat didepan rumahnya. Ardi memerhatikan mobil itu secara keselurhan.“Ini kan mobil Pak Xavier. Apa dia pulang bersama Xena?” gumamnya.Dengan cepat, ia pun langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya. Dan benar saja, baru saja ia melangkah kakinya masuk ke dalam rumah, ia sudah melihat bahawa Xavier tengah duduk di sofa bersebelahan dengan Xena yang duduk di sampingnya.“Ini silahkan diminum.” Ucap Tania seraya menaruh minuman serta makanan kecil di meja tersebut.Tania pun langsung melihat kearah sang suami. “Papah sudah pulang. Sini tas Papah, biar Mamah bawakan.” Ucapnya yang lembut lalu mengambil tas suaminya dan ia berjalan masuk ke dalam.“Apa kabar Pak Ardi.” Sapa Xavier yang basa basi.Ardi tersenyum tipis, pandangannya matanya tertuju pada Xena yang menunduk. Lalu ia duduk disfoa tepa
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Xena dipecat!

Xavier menghela napsnya sejenak. “Satu lagi, untuk Pak Ardi. Karena anda telah berbohong pada saya kalau anda bilang tidak mengenal Xena. Maka saya putuskan, gaji anda saya potong 50%.”Tania yang mendengar hal tersebut pun langsung terbelalak, ia tak terima jika ini bersangkut puat pada pekerjaan sang suami.Dengan cepat, ia pun berjalan menghapiri mereka dan berdiri tepat didekat Xena, memberikan pembelaan agar suaminya tak diikut sertakan dalam hal ini.“Em, Maaf. Pak Xavier. Bukannya saya mau membela suami saya, tapi … bukankah ini terlalu berlebihan, kalau masalah Xena disangkut pautkan dengan pekerjaan suami saya.” Ujar Tania.Ardi ikut berdiri, ia bebrisik pada istrinya. “Mah, apa yang Mamah lakukan. Kenapa Mamah bilang seperti itu.”“Pah, ini demi keselamatan ekonomi keluarga kita, Pah. Mamah nggak mau gajih Papah di potong 50%.” Balasnya yang juga berbisik.Mendengar hal tersebut, membuat Xena merasa tak enak. Hanya gara-gara dirinya, kenapa Ardi jadi ikut terbawa dalam masal
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Xena di culik?

Xena menghentikan langkahnya, dengan keberanian diri, ia menoleh.Belum sempat melihat wajahnya, tapi mulutnya sudah di bekap dan ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Yang Xena lihat hanya pakaian serba hitam dan menggunakan penutup kepala.Tak lama, ia menutup kedua matanya dan tak sadarkan diri.Beberapa orang itu membawa Xena pergi dari tempat itu dengan menggunakan mobil dan segera menuju pada seseorang yang menyuruh mereka untuk menculik gadis tersebut.Tak lama, mereka pun sampai pada rumah tua yang waktu itu tempat mengurung Xena.Mereka baringkan gadis tersebut di kasur berukuran king size, lalu tangan serta kakinya diikat menggunakan tali dan juga mulutnya ditutup menggunakan kain.Setelah itu mereka segera keluar dari kamar itu, meninggalkan Xena sendirian disana.“Hallo, Pak semuanya sudah beres. Nona Xena sudah berada di dalam kamar.”“Kalian mengikatnya?”“Iya, Pak. Kami mengikuti sesuai yang Bapak perintahkan.”“Bagus, kalau begitu pastikan dia benar-benar baik-baik saja.
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Kekahwatiran Ardi

'Jadi dia yang menculikku.’ Batin Xena.Xavier tersenyum smrik, ia menggeser posisi duduknya tepat di samping gadis itu.Xena ketakutan, ia pun berusaha sebisa mungkin untuk menggeser posisi tubuhnya agar menjauh dari Xavier.“Hei sayang. Gimana kabarmu?” Tanyanya dengan senyuman miring di sudut bibirnya, seraya menyikapkan helaian rambut diwajah cantik Xena.Xena menggeleng, ia tidak bisa mengatakan sesuatu, sungguh rasanya ia sangat takut dan ingin segera pergi dari tempat itu, namun sulit.“Kau ingin berkata sesuatu? Baiklah akan aku buka kain ini.” Ujarnya.Xavier membuka kain yang menutupi mulut mungil gadis itu, lalu ia taruh di meja yang berada di dekatnya.“Lepskan aku!” bentak Xena.Xavier menoleh, ia tersenyum smrik melihat tatap wajah Xena. “Ssttt … hei, bicaranya yang lembut sayang. Ingat, aku ini calon suamimu.”“Nggak! Sampai kapan pun, aku tidak mau menikah denganmu!” tolak Xena keras.Lagi-lagi Xavier memberikan senyuman yang sulit diartikan. ‘Kau masih bersih keras me
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Dia meniduriku?

Pukul 03.00. Gadis cantik itu terbangun dari pingsannya. Ia merasakan sakit di kepalanya yang membuatnya sangat pusing. Perlahan, ia menyetuh kepalanya, dan ia langsung terkejut bahwa ternyata, ikata di tangan serta kakinya sudah terlepas.‘Aku sudah bebas?’ batinnya.Ada rasa senang pada dirinya, namun ada sesuatu yang aneh. Perlahan, ia menoleh kea rah sampingnya, matanya langsung terbelalak ketika ia melihat seorang lelaki bertelanjang dada tengah tertidur pulas tepat disampingnya.Xena langsung menutup mulutnya, matanya memerah dan rasa takut pun kembali menyelimutinya.Ia melihat kearah dirinya sekilas. Dan itu semakin membuatnya syok, saat melihat bahwa ia hanya menggunakan pakaian dalam saja dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh indahnya.Butiran bening mengalir begitu saja membasahi pipi mulusnya, ia menggeleng dan masih menutup mulutnya.“Apa yang terjadi padaku?” gumamnya lirih.Perlahan, lelaki tampan dengan gasri wajah tegas itu membuka kedua matanya, ia langsung melih
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Ancaman Xavier

Xena menggeleng. ‘Nggak. Ini nggak mungkin, apa dia benar-benar melakukan itu padaku?’ batinnya.Butiran bening itu semakin deras membasahi pipinya, sungguh ia sangat terpukul mendengar perkataan itu.Hatinya hancur berkeping-keping, ia tak pernah tahu kalau nasibnya harus seperti ini. Kalau saja ia tahu, maka ia menolak keras ucapan sang Tante yang menyuruhnya bekerja di perusahaan tersebut.“Sayang … tenang. Kau tidak perlu menangisi semuanya, karena aku akan bertanggung jawab. Kau akan menjadi nyonya Xavier. Seorang istri dari pengusaha muda yang terkenal di negri ini.”Xena menggeleng. Ia masih tak terima kalau keperawananya kini sudah di renggut oleh atasannya sendiri. Sungguh, ini bagaikan petir yang menyambar dirinya disiang bolong.“A-aku ….”“Ssttt … kau tidak perlu menjawab apapun sayang. Sekarang kau keringkan tubuhmu lalu akan aku antarkan kau pulang. Dan berkata pada Om serta Tante mu bahwa kau menerima lamaranku.” Ucapnya.Xena masih terdiam, ia ragu mengatakan hal terse
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status