Share

Xena Berontak!

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-11-27 10:17:14

Gadis itu langsung mengalihkan tangan Xavier dari pipinya. “Nggak! Pokoknya aku mau pulang!” tolaknya dengan kasar.

Xavier menghela napasnya, ia tahu dari raut wajahnya.

Wanita itu pasti sangat ketakutan, apalagi saat para penjaga itu yang mengatakannya padanya kalau Xena sampai tak mau makan semalaman hingga pingsan. Itu pasti karena ia sangat takut akan tindakannya yang mengurungnya seperti ini.

“Aku akan mengantarkanmu pulang, tapi tidak untuk malam ini. Tunggu besok pagi.” Ujarnya lembut.

“Aku mau sekarang!” balas Xena dengan tubuh yang terus menghidar dari Xavier.

Gadis cantik itu terus memundurkan dirinya dari Xavier, ia sangat was-was hingga berjalan mundur mentok ke dinding yang berada di ruangan itu.

“Aku lelah, Xena. Malam ini aku hanya ingin beristirahat dan menatap wajah cantikmu.”

Terlihat bahwa pintu kamar itu sedikit terbuka, dan Xena pun tak akan menyisa-siakan kesempatan tersebut.

Perlahan, kakinya pun mulai beracang-acang akan lari kesana, tubuhnya pun sedikit berges
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Xena masih belum pulang

    “Aku sangat mencintaimu, Xena.” Gumamnya dengan padanganya yang terus memerhatikan gadis itu.Matanya berkeliaran memerhatikan tubuh Xena, walaupun sudah tertutupi selimut tebal, tapi Xavier masih ingat bentuk tubuh indah yang dimiliki gadis cantik ini. Dan pandangannya tertuju pada bibir indah Xena yang merah muda merona dan juga berbentuk sempurna.Dengan cepat Xavier langsung menggelengkan kepalanya.“Tidak, aku tidak boleh melakukan itu sekarrang. Aku harus menikahinya dulu.” Monolognya.Sepertinya gejolak yang berada didalam dadanya sudah tak tahan melihat Xena yang tertidur deadpan matanya ini. Namun, Xavier berusaha untuk menahannya, ia tak mau melakukan itu ketika mereka belum ada ikatan apapun.Perlahan, ia hanya mengecup kening gadis itu sekilas, lalu mengusap pipinya dengan lembut. Tapi secara tiba-tiba, pikiran nakalnya kembali muncul, ia melihat bibir indah itu seperti memanggilnya untuk segera di l*mat.Ibu jarinya perlahan menyentuh benda Kenyal itu dan mulai mengusapny

    Last Updated : 2024-11-28
  • Tubuhmu Milikku   Sisi Lain Xavier

    'Apa yang Pak Xavier lakukan padaku? Apa semalaman kami tidur berdua?’ batinya.Perlahan, Xena melihat piyama yang dikenakanya, tak ada yang aneh pada baju tersebut. Ia masih memakainnya secara rapih dan tidak terjadi sesuatu pada dirinya.‘Sepertinya, dia tidak melakukan sesuatu padaku.’ Batinnya dengan mata yang masih focus melihat punggung lelaki tersebut.Xavier yang baru saja selesai menerima telpon, segera mematikan ponselnya lalu menaruhnya diatas meja.Ia berbalik dan melihat bahwa gadid pujaannya ini sudah bangun. Senyuman manis pun terpancarkan pada wajah tampannya.“Hay cantik, kamu sudah bangun.” Sapanya.Xena tak menggubris ucapannya, ia masih takut akan Xavier. Hingga gadis itu malah semakin menggeser posisi duduknya, tetap merasa was-was.Xavier paham, kalau Xena ini masih merasa takut padanya. Perlahan, ia pun menjau dari Xena dan memilih untuk berdiri.“Kamu kenapa? Kamu masih takut terhadap saya?” tanyanya lembut.Xena hanya mengangguk, tanpa mengatakan sepatah kata

    Last Updated : 2024-11-29
  • Tubuhmu Milikku   Melamar Xena dengan Ancaman

    Pukul 16.30. Ardi baru saja pulang kerja. Ia memarkirkan mobilnya tepat didepan teras rumahnya.Ia turun dari mobil dan padangannya tertuju pada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang terparkir tepat didepan rumahnya. Ardi memerhatikan mobil itu secara keselurhan.“Ini kan mobil Pak Xavier. Apa dia pulang bersama Xena?” gumamnya.Dengan cepat, ia pun langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya. Dan benar saja, baru saja ia melangkah kakinya masuk ke dalam rumah, ia sudah melihat bahawa Xavier tengah duduk di sofa bersebelahan dengan Xena yang duduk di sampingnya.“Ini silahkan diminum.” Ucap Tania seraya menaruh minuman serta makanan kecil di meja tersebut.Tania pun langsung melihat kearah sang suami. “Papah sudah pulang. Sini tas Papah, biar Mamah bawakan.” Ucapnya yang lembut lalu mengambil tas suaminya dan ia berjalan masuk ke dalam.“Apa kabar Pak Ardi.” Sapa Xavier yang basa basi.Ardi tersenyum tipis, pandangannya matanya tertuju pada Xena yang menunduk. Lalu ia duduk disfoa tepa

    Last Updated : 2024-11-30
  • Tubuhmu Milikku   Xena dipecat!

    Xavier menghela napsnya sejenak. “Satu lagi, untuk Pak Ardi. Karena anda telah berbohong pada saya kalau anda bilang tidak mengenal Xena. Maka saya putuskan, gaji anda saya potong 50%.”Tania yang mendengar hal tersebut pun langsung terbelalak, ia tak terima jika ini bersangkut puat pada pekerjaan sang suami.Dengan cepat, ia pun berjalan menghapiri mereka dan berdiri tepat didekat Xena, memberikan pembelaan agar suaminya tak diikut sertakan dalam hal ini.“Em, Maaf. Pak Xavier. Bukannya saya mau membela suami saya, tapi … bukankah ini terlalu berlebihan, kalau masalah Xena disangkut pautkan dengan pekerjaan suami saya.” Ujar Tania.Ardi ikut berdiri, ia bebrisik pada istrinya. “Mah, apa yang Mamah lakukan. Kenapa Mamah bilang seperti itu.”“Pah, ini demi keselamatan ekonomi keluarga kita, Pah. Mamah nggak mau gajih Papah di potong 50%.” Balasnya yang juga berbisik.Mendengar hal tersebut, membuat Xena merasa tak enak. Hanya gara-gara dirinya, kenapa Ardi jadi ikut terbawa dalam masal

    Last Updated : 2024-12-01
  • Tubuhmu Milikku   Xena di culik?

    Xena menghentikan langkahnya, dengan keberanian diri, ia menoleh.Belum sempat melihat wajahnya, tapi mulutnya sudah di bekap dan ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Yang Xena lihat hanya pakaian serba hitam dan menggunakan penutup kepala.Tak lama, ia menutup kedua matanya dan tak sadarkan diri.Beberapa orang itu membawa Xena pergi dari tempat itu dengan menggunakan mobil dan segera menuju pada seseorang yang menyuruh mereka untuk menculik gadis tersebut.Tak lama, mereka pun sampai pada rumah tua yang waktu itu tempat mengurung Xena.Mereka baringkan gadis tersebut di kasur berukuran king size, lalu tangan serta kakinya diikat menggunakan tali dan juga mulutnya ditutup menggunakan kain.Setelah itu mereka segera keluar dari kamar itu, meninggalkan Xena sendirian disana.“Hallo, Pak semuanya sudah beres. Nona Xena sudah berada di dalam kamar.”“Kalian mengikatnya?”“Iya, Pak. Kami mengikuti sesuai yang Bapak perintahkan.”“Bagus, kalau begitu pastikan dia benar-benar baik-baik saja.

    Last Updated : 2024-12-02
  • Tubuhmu Milikku   Kekahwatiran Ardi

    'Jadi dia yang menculikku.’ Batin Xena.Xavier tersenyum smrik, ia menggeser posisi duduknya tepat di samping gadis itu.Xena ketakutan, ia pun berusaha sebisa mungkin untuk menggeser posisi tubuhnya agar menjauh dari Xavier.“Hei sayang. Gimana kabarmu?” Tanyanya dengan senyuman miring di sudut bibirnya, seraya menyikapkan helaian rambut diwajah cantik Xena.Xena menggeleng, ia tidak bisa mengatakan sesuatu, sungguh rasanya ia sangat takut dan ingin segera pergi dari tempat itu, namun sulit.“Kau ingin berkata sesuatu? Baiklah akan aku buka kain ini.” Ujarnya.Xavier membuka kain yang menutupi mulut mungil gadis itu, lalu ia taruh di meja yang berada di dekatnya.“Lepskan aku!” bentak Xena.Xavier menoleh, ia tersenyum smrik melihat tatap wajah Xena. “Ssttt … hei, bicaranya yang lembut sayang. Ingat, aku ini calon suamimu.”“Nggak! Sampai kapan pun, aku tidak mau menikah denganmu!” tolak Xena keras.Lagi-lagi Xavier memberikan senyuman yang sulit diartikan. ‘Kau masih bersih keras me

    Last Updated : 2024-12-03
  • Tubuhmu Milikku   Dia meniduriku?

    Pukul 03.00. Gadis cantik itu terbangun dari pingsannya. Ia merasakan sakit di kepalanya yang membuatnya sangat pusing. Perlahan, ia menyetuh kepalanya, dan ia langsung terkejut bahwa ternyata, ikata di tangan serta kakinya sudah terlepas.‘Aku sudah bebas?’ batinnya.Ada rasa senang pada dirinya, namun ada sesuatu yang aneh. Perlahan, ia menoleh kea rah sampingnya, matanya langsung terbelalak ketika ia melihat seorang lelaki bertelanjang dada tengah tertidur pulas tepat disampingnya.Xena langsung menutup mulutnya, matanya memerah dan rasa takut pun kembali menyelimutinya.Ia melihat kearah dirinya sekilas. Dan itu semakin membuatnya syok, saat melihat bahwa ia hanya menggunakan pakaian dalam saja dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh indahnya.Butiran bening mengalir begitu saja membasahi pipi mulusnya, ia menggeleng dan masih menutup mulutnya.“Apa yang terjadi padaku?” gumamnya lirih.Perlahan, lelaki tampan dengan gasri wajah tegas itu membuka kedua matanya, ia langsung melih

    Last Updated : 2024-12-04
  • Tubuhmu Milikku   Ancaman Xavier

    Xena menggeleng. ‘Nggak. Ini nggak mungkin, apa dia benar-benar melakukan itu padaku?’ batinnya.Butiran bening itu semakin deras membasahi pipinya, sungguh ia sangat terpukul mendengar perkataan itu.Hatinya hancur berkeping-keping, ia tak pernah tahu kalau nasibnya harus seperti ini. Kalau saja ia tahu, maka ia menolak keras ucapan sang Tante yang menyuruhnya bekerja di perusahaan tersebut.“Sayang … tenang. Kau tidak perlu menangisi semuanya, karena aku akan bertanggung jawab. Kau akan menjadi nyonya Xavier. Seorang istri dari pengusaha muda yang terkenal di negri ini.”Xena menggeleng. Ia masih tak terima kalau keperawananya kini sudah di renggut oleh atasannya sendiri. Sungguh, ini bagaikan petir yang menyambar dirinya disiang bolong.“A-aku ….”“Ssttt … kau tidak perlu menjawab apapun sayang. Sekarang kau keringkan tubuhmu lalu akan aku antarkan kau pulang. Dan berkata pada Om serta Tante mu bahwa kau menerima lamaranku.” Ucapnya.Xena masih terdiam, ia ragu mengatakan hal terse

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Akhir Kisah

    "A-aku, titip anak kita." Jawab Xena dengan suara lirih dan juga pelan setelah itu yang langsung menutup muka Dua matanya secara perlahan.Sungguh. Perkataan itu benar-benar membuat Xavier langsung syok. Tiba-tiba saja istrinya mengatakan kalimat itu yang membuatnya semakin merasa takut dan juga cemas.Dengan cepat, dia mengecupi beberapa kali tangan serta kepala sang istri dan terus berusaha mencoba membangunkan istrinya tersebut."Xena ... Sayang ... Kamu dengar saya. Sayang ... Bangun sayang.""Xena ... Kamu tidak perlu bercanda. Sayang. Xena ...""Xena ... Jangan seperti ini, jangan membuatku khawatir."Berkali-kali, Xavier memanggil-manggil nama sang istri dan juga mengusap seluruh wajahnya, namun tetap saja wanita cantik itu tidak membuka kedua matanya bahkan tidak merespon dirinya sama sekali hingga hal itu pun benar-benar membuat Xavier menangis Ia pun langsung memanggil sang dokter."Dokter ... Dok! Dokter .... Tolong istri saya Dok." Teriam Xavier.Sang Dokter dan beberapa s

  • Tubuhmu Milikku   Xena melahirkan

    Tiba-tiba, saja. Salah satu polisi itu ada yang mendekatinya dan berdiri tepat di dekatnya.Sontak, ia pun langsung melihat kearah polisi itu."Pak Xavier, anda harus kami."Xavier langsung bangkit dari posisinya."Ada apa Pak? Apa terjadi sesuatu pada istri dan juga anakku?" Tanyanya yang cemas."Sebaiknya anda ikut kami sekarang dan akan mengetahui jika anda sudah berada di tempat yang akan kami tuju nanti."Xavier mengangguk. Mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menaiki mobil kantor polisi selama di perjalanan pikiran Soviet pun tidak karuan ia selalu memikirkan keadaan istrinya dan takut terjadi sesuatu pada sang istri dan juga bayi yang dalam kandungannya.Tak butuh, waktu lama. Mereka pun telah sampai di rumah sakit Sentosa. Pikirannya teringat kembali akan papanya pada waktu itu yang berada di rumah sakit itu namun meninggal dunia.'Tidak, semoga tidak terjadi apa-apa dengan istriku dan juga bayi yang dikandungnya.' batinnya.Xavier dan juga para polisi itu pun berjalan me

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status