Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Dia meniduriku?

Share

Dia meniduriku?

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-12-04 09:26:28

Pukul 03.00. Gadis cantik itu terbangun dari pingsannya. Ia merasakan sakit di kepalanya yang membuatnya sangat pusing. Perlahan, ia menyetuh kepalanya, dan ia langsung terkejut bahwa ternyata, ikata di tangan serta kakinya sudah terlepas.

‘Aku sudah bebas?’ batinnya.

Ada rasa senang pada dirinya, namun ada sesuatu yang aneh. Perlahan, ia menoleh kea rah sampingnya, matanya langsung terbelalak ketika ia melihat seorang lelaki bertelanjang dada tengah tertidur pulas tepat disampingnya.

Xena langsung menutup mulutnya, matanya memerah dan rasa takut pun kembali menyelimutinya.

Ia melihat kearah dirinya sekilas. Dan itu semakin membuatnya syok, saat melihat bahwa ia hanya menggunakan pakaian dalam saja dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh indahnya.

Butiran bening mengalir begitu saja membasahi pipi mulusnya, ia menggeleng dan masih menutup mulutnya.

“Apa yang terjadi padaku?” gumamnya lirih.

Perlahan, lelaki tampan dengan gasri wajah tegas itu membuka kedua matanya, ia langsung melih
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Ancaman Xavier

    Xena menggeleng. ‘Nggak. Ini nggak mungkin, apa dia benar-benar melakukan itu padaku?’ batinnya.Butiran bening itu semakin deras membasahi pipinya, sungguh ia sangat terpukul mendengar perkataan itu.Hatinya hancur berkeping-keping, ia tak pernah tahu kalau nasibnya harus seperti ini. Kalau saja ia tahu, maka ia menolak keras ucapan sang Tante yang menyuruhnya bekerja di perusahaan tersebut.“Sayang … tenang. Kau tidak perlu menangisi semuanya, karena aku akan bertanggung jawab. Kau akan menjadi nyonya Xavier. Seorang istri dari pengusaha muda yang terkenal di negri ini.”Xena menggeleng. Ia masih tak terima kalau keperawananya kini sudah di renggut oleh atasannya sendiri. Sungguh, ini bagaikan petir yang menyambar dirinya disiang bolong.“A-aku ….”“Ssttt … kau tidak perlu menjawab apapun sayang. Sekarang kau keringkan tubuhmu lalu akan aku antarkan kau pulang. Dan berkata pada Om serta Tante mu bahwa kau menerima lamaranku.” Ucapnya.Xena masih terdiam, ia ragu mengatakan hal terse

    Last Updated : 2024-12-05
  • Tubuhmu Milikku   Menyetujui Pinangan

    Mendengar, perbincangan antara Xena dan Xavier tentang Ara, membuat Tania pun langsung menoleh kearah mereka dan segera menarik sang anak.“Ara, apa yang kamu lakukan, Nak. Sudah lebih baik kamu berangkat sekolah sendiri ya. Kamu naik angkutan umum saja.” Ujar Tania.“Tapi, Mah. Ara ingin berbicara sebentar dengan Kak Xena."“Sudah. Kamu tidak usah bantah. Sana cepat berangkat sekolah.” Titahnya.Gadis cantik berambut sebahu itu pun hanya bisa mengangguk, ia pun bersalaman dengan sang Mamah lalu segera pergi dari rumah untuk berangkat sekolah.Tania pun berjalan kembali kearah mereka dan kini ia benar-benar ikut campur akan percakapan itu.“Pak Xavier, saya sebagai Tantenya Xena sangat berterima kasih karena Pak Xavier telah meminang keponakan saya ini. Kami setuju akan lamaran tersebut, dan apabila pernikahannya di percepat, maka lebih baik.” Ucapnya dengan senyuman.Ardi sungguh tak tahu apa yang dipikirkan oleh istinya ini, ia bisa dengan mudah mengatakan kalimat itu pada Xavier, h

    Last Updated : 2024-12-06
  • Tubuhmu Milikku   Menikah

    "WO? Siapa yang mau menikah? Kamu mau menikah?”Sungguh, Lucas lupa kalau Xavier menyuruhnya untuk menyembunyikan pernikahan tersebut dengan Papahnya. Ia pun menepuk dahinya beberapa kali.‘Aduh … bodoh sekali aku. Kenapa bisa keceplosan sih.’ Batinnya yang kesal pada dirinya sendiri.“Hallo … Lucas. Jawab pertanyaan saya.” Tegasnya.“Eum, bukan Pak. Ini soal Bisnis.” Sahutnya yang agak gugup.James tak percaya, ia menaruh curiga pada Lucas. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan pada Lucas ini, hal itu bisa terdengar dari nada bicaranya yang gugup dan gemetar.“Lucas, kamu jangan berbohong pada saya. Cepat berkata jujur, apa yang kamu lalukan di WO? Apa ini salah satu tugas Xavier?” tanyanya mengintimindasi.Satu minggu telah berlalu, acara pernikahan Xena dan Xavier pun tengah berlangsung hikmat.Gaun berwarna biru muda, serta riasan flawless dan naturan membuat gadis cantik dengan manik coklat itu semakin menawan di tambah dengan perhiasan cantik yang melekat dengan tubuhnya mem

    Last Updated : 2024-12-07
  • Tubuhmu Milikku   Kedatangan James

    Perkataan itu jelas membuat Xena tertegun, tidak ia tidak bisa menahan untuk tidak gugup.Jantungnya berdetak kencang, serta aliran darahnya mengalir deras, tak hanya itu ia merasa seperti banyak kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutnya.Satu tangan Xavier menyelipkan helaian rambut Xena di belakang telinga. Ia tersenyu manis menatap gadis itu.“Atau, kau lebih suka aku yang diatas sayang?” ucapnya dengan tatapan penuh menggoda.“Hah?” Ia terkejut.‘Oh Tuhan … Apakah dia ingin melakukannya sekarang? Jujur, aku belum siap.’ Batinnya.Xavier selalu suka melihat gadisnya ini seperti ini, ketakutan dan itu membuatnya semakin merasa senang. Ia langsung memeluk sang istri dan membalikann tubuhnya hingga ini ia yang berada di posisi atas.Xena terbelalak, dan itu membuatnya benar-benar merasa ketakutan. Ia mencoba untuk kabur, namun tidak bisa. Xavier menguci pergerakannya.“Maaf, aku emph ….”Belum sempat Xena menyelesaikan ucapannya, namun Xavier sudah lebih dulu mendaratkan kecupan le

    Last Updated : 2024-12-08
  • Tubuhmu Milikku   Xavier kejam?

    Plak!!!Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi Xavier, dan berhasil meninggalkan rona kemerahan disana.Xena syok, ia menutup mulutnya dengan mata berkaca-kaca, ia takut dan bingung harus berbuat apa.“Lancang kamu berbicara seperti itu! Saya ini Papah kandung kamu Xavier!!!”Xavier menyentuh pipinya yang ditampar tadi, ia melihat kearah sang Papah dengan kekehan kecil.“Anda bilang, anda Papah saya? Seorang Papah yang tega membiarkan anaknya kehilangan Ibu kandungnya, Iya!?”Plak!Lagi, James menampar anaknya untuk kedua kalinya. Ia sudah benar-benar geram akan tingkah anaknya yang selalu saja membantah dan pembangkang.Xena syok, ia terbalalak dengan tetesan airmata yang membasahi pipinya.Sungguh, ia sebenarnya tak tega melihat suaminya di tampar oleh ayah mertuanya berkali-kali, Xena ingin membantunya tapi penyebab mereka bertengkar pun gara-gara pernikahan Xavier dengan dirinya.Xavier semakin emosi. Ia menatap Papahnya dengan tajam. “Tampar Pah! Tampar aku terus! Ayo tampar!

    Last Updated : 2024-12-09
  • Tubuhmu Milikku   Sekarang?

    “A-aku ….”Xena ingin sekali berucap sesuatu, tapi isakan tangis dan sesak didadanya membuatnyanya sangat sulit bahkan mengucapkan satu kata sekali pun. Rasa takutnya lebih besar dan menguasai dirinya.“Argh!!”Xavier kesal, ia melepaskan sentuhannya pada dagu Xena dan mengatur napasnya beberapa kali.“Saya tidak melakukan apapun pada kamu, Xena. Tapi kamu terus saja menangis dan jujur, itu malah semakin membuat saya emosi terhadap kamu, Xena.” Ucapnya kesal.“Ma-maaf.” Hanya itu yang bisa Xena ucapakan, ia berusaha untuk mereda isak tangisnya.Xavier menoleh, melihat kearah sang istri. Ia memerhatikan bentuk tubuh Xena secara keseluruhan, hingga secara perlahan rasa itu kembali muncul.Ia mendekatkan posisi lebih dekat dengan sang istri. Ia sentuh pipinya dengan lembut seraya mengusap sisa airmata tersebut.“Xena aku mencintaimu.” Ucapnya lembut dengan tatapan intens.Gadis itu tertegun, perlahan ia melihat kearah Xavier yang saat ini sangat dekat dengannya, bahkan hidung mancung mer

    Last Updated : 2024-12-10
  • Tubuhmu Milikku   James masuk rumah sakit

    Xena berontak, ia mengetuk pintu itu berkali-kali namun Xavier yang sudah pergi tidak mnendengarnya, hingga gadis itu menangis dan terduduk di balik pintu tersebut.“Saya nggak mau dikurung!”“Pak Xavier, saya mohon. Buka pintunya!”“Pak!”Xena menangis, ia terus mengetuk-ngetuk pintu itu, tapi percuma lelaki tampan dengan postur tubuh tinggi itu tak akan membukakannya, bahkan mungkin jika dia masih ada di depan pintu pun Xavier tidak akan membukakan pintu tersebut.Dengan deraian air mata, Xena terduduk dibalik pintu itu.Ia merasakan sakit disudut bibirnya dan merasa tertekan akan perlakuan Xavier, dan kini ia malah dikurung di aparteman tersebut dan tak tahu harus meminta tolong kepada siapa.Ponsel miliknya sudah diambil oleh Xavier, bahkan ia tidak hapal nomor ponsel milik sang paman atau sepupunya untuk menghubungi mereka.‘Tuhan … apa yang aku lakukan hingga engkau memberikan aku cobaan seperti ini.’ Batinnya lirih.Perlahan, ia bangkit dan berjalan menuju cermin yang berada di

    Last Updated : 2024-12-11
  • Tubuhmu Milikku   Di rumah sakit yang sama

    “Xena … Xena … kamu dimana?” Xavier terus berteriak memanggil-mannggil istrinya.Tak ada sahutan disana membuatnya semakin kawatir. Ia berjalan menuju kamarnya, dan tak ada istrinya disana, ia juga sudah menjadi ke ruang depan dan dapur tak ada juga sosok istrinya disana. Sungguh, ini membuatnya bingung.“Kemana perginya Xena ini.” Gumamnya.Ia terdiam sejenak. “Tak mungkin Xena bisa kabur dari sini. Tak ada celah untuknya kabur.” Monolognya.Hingga pikiran Xavier tertuju pada kamar mandi. Ia pun langsung bergegas menuju toilet tersebut, dan langsung membuka pintu itu.“Xena … Xena … kau di dalam?!” teriaknya dari luar.Gadis cantik dengan manik coklat itu sudah tergeletak di lantai dengan tangan berlumuran darah dan benda tajam di tangan yang satunya lagi.Xavier bingung, pintunya di kunci dari dalam dan taka da suara sahutan dari dalam sana, dan itu semakin membuatnya pun merasa sangat panic.“Xena … Xena … buka pintunya sayang!”“Xena ….”Xavier tak hanya tinggal diam, ia mencoba u

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

  • Tubuhmu Milikku   Xena Mau memaafkan?

    Tiba-tiba, butiran bening itu menetes dari pelupuk matanya, hingga membasahi punggung tangan James. Xavier mengatur napasnya beberapa kali ahar lebih tenang, ia mengusap butiran bening itu di pipinya."Pah, Xavier akan tanggung jawab atas apa yang telah Xavier perbuat di masa lalu. Tapi Xavier mohon, bangun Pah. Ijinkan Xavier meminta maaf kepada Papah dan menembus kesalahan Xavier selma ini, Pah." lirihnya.James yang masih koma hanya terdiam, namun jauh dalam hatinya ia merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya bergerak ingin membuka kedua matanya. Namun itu sulit.Xavier mencoba untuk tetap tenang, ia menarik napasnya dalam-dalam lalu ia hembusan secara perlahan."Pah, satu yang perlu Papah tahu. Xavier juga sangat menyayangi Papah. Sama besarnya seperti Xavier menyayangi Mamah." ucapnya lembut.Ia kecup kembali punggung tangan sang Papah lebih lama dengan perasaan tulus dan sayang."Permisi, waktu jenguk anda sudah habis." ucap suster yang mejaga di ruang itu.Xavier mengangguk,

  • Tubuhmu Milikku   Rencana Ara dan Lucas

    "Xena ... Bangun Xena ... Sayang."Tak mendapat respon dari sang istri, membuat Xavier pun makin panik. Hingga dengan segera, ia pun langsung membopong sang istri dan berlari menuju kearah mobil di bersama dengan beberapa bodyguardnya yang lain."Kita ke rumah sakit sekarang." Titahnya.Tak lama, Mereka pun langsung menyalakan mobilnya dan pergi dari rumah menuju ke rumah sakit.Selama di perjalanan perasaan Xavier tak karuan. Ia terus memeluk sang istri dengan mengusap lembut kepalanya dan mencoba untuk membangunkannya.Sungguh, saat ini pikirannya benar-benar Kacau. Sang Papah masuk rumah sakit, istrinya pun sama dan ia sangat mengkahwatirkan kondisi anak yang di kandung Xena.Sekarang, Xena juga sudah mengetahui kesalahan besar dirinya di masa lalu. Sungguh, pikiran ini benar-benar membuat Xavier tidak bisa berpikir jernih, semuanya terlihat sangat tumit.'Xena bertahan sayang. Aku harap kamu baik-baik saja, aku yakin kamu kuat sayang. Jangan pergi, aku sangat mencintaimu. Aku rela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status