Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tubuhmu Milikku: Chapter 71 - Chapter 80

103 Chapters

Trauma Xena Kambuh

Ardi terdiam, ia memerhatikan Lucas yang sedikit meirngis menahan rasa sakit di perutnya. Sebuah pertanyaan muncul pada benaknya.Mengapa Xavier bisa melakukan itu, kenapa pernikahnnya dengan Xena tidak di ketahui oleh James?Xavier berjalan menuju ruang rawat Xena. Ia segera membuka pintu ruangan itu dan terdapat Suster yang baru saja mengecek kondisi sang istri.“Istri saya kenapa, Sus?” tanyanya.“Kondisinya mulai membaik, saya baru saja memberikan obat penahan rasa nyeri dan baru saja di minum oleh saudari Xena.”“Kalau begitu apa istri saya besok sudah bisa pulanng?”“Untuk itu nanti akan Dokter yang putuskan. Kalau begitu saya permisi.”Xavier mengangguk, lalu ia kembali berjalan menuju ke arah istri yang masih pada posisi duduk. Xena tersenyum tipis.Secara tiba-tiba, Xavier mendaratkan pelukannya pada sang istri, dan jelas itu membuat Xena merasa bingung.‘Kenapa dengannya? Dia tiba-tiba memeluku dengan erat?’ batin Xena.Xavier mengecup beberapa kali pucuk kepala Xena dan jug
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Jovita kembali

"AAaa! Nggak saya nggak mau!"Tiba-tiba, pikirannya teringat kembali akan Xena yang pernah tak sadarkan diri bahkan berteriak histeris sama seperti tadi, saat dirinya membawa gadis cantik itu menuju restorannya yang berada di lantai atas.“Iya aku ingat. Xena pernah mengalami hal ini sebelumnya. Bahkan, dia pernah pingsan tak hanya sekali, tapi sudah tiga kali. Yang pertama saat aku membawanya di restoran, yang kedua saat di ruang kerjaku, dan yang ketiga kemarin saat di toilet.”Xavier duduk di bangku yang berada di luar ruangan tersebut. Pikirannya masih focus akan kejadian yang menimpah sang istri.“Dan kalau dipikir-pikir. Kenapa semuanya berhubungan dengan buang mawar. Bahkan aku tadi bisa melihat dengan jelas. Kalau dia berkata jahat tapi menunjuk pada tanganku yang memiliki tattoo ini.” Monolognya.Xavier menyandarkan tubuhnya pada bangku tersebut. “Apa aku menanyakan hal ini pada Pak Ardi. Mungkin saja dia tahu apa yang terjadi pada Xena sebenarnya.”Di luar ruang isolasi Jame
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Xena Mulai mencintainya?

“Tidurmu nyenyak?” tanyanya lagi yang dianggukan oleh Xena.Suster dan Dokter datang menemui mereka. Senyuman ramah pun mereka berikan, ia memeriksa infus dari Xena dan juga tangan yang dibalut perban.“Pagi saudari Xena.” Sapa menyanyikan Dokter.“Pagi, Dok.” Jawabnya ramah.“Ada keluhan?”Xena menggeleng kecil. “Nggak ada, Dok.”“Okeh, kalau begitu saya cek dulu ya detak jantung darahnya, ya."Xavier memerhatikan istri tercintanya yang sedang diperiksa oleh Dokter.Sungguh, memerhatikan wajah cantiknya saja sudah membuatnya mabuk kepayang. Ia benar-benar mencintai gadis ini, bukan untuk permainan seperti gadis-gadis lainnya yang dulu. Tapi kali ini, dia yakin pada dirinya sendiri, kalau Xena adalah yang terbaik untuknya.Dokter berbicara pada Suster dan melihat perkembangan kondisi Xena, ia mengangguk lalu berbicara pada Xaveir akan hal tersebut.“Pak Xavier, kondisi saudara Xena cukup baik. Semuanya sudah diperiksa dan taka da kendala lain., bahkan luka di pergelangan tangan pun mu
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Melakukannya sekarang?

"Bagaimana istrimu?”Xavier terdiam sejenak, lalu ia tersenyum. “Em, Xena baik-baik saja.”“Ajak dia tingga bersama kita.”Xavier bingung dengan kata sang Papah, kenapa tiba-tiba dia mengatkan kalimat itu. Padahal sudah jelas, penyeba dirinya seperti ini karena mendengar yang berhubungan dengan istrinya ini.“Papah ingin mengenalnya lebih dekat. Kalian tinggal di rumah ya, jangan di apartemen.” Ucapannya lembut.Xavier tertegun, ia tersenyum tipis. “Papah tidak masalah kalau Xena tinggal bersama kita?”“Iya, justru Papah sangat senang. Karena dengan begitu, rumah kita jadi lebih ramai.”'Kenapa keinginan Xena bisa terpenuhi, Papah menyuruh kami untuk tinggal disana.' Batinnya.“Xavier, jadi bagaimana?”Ia mengangguk, “Iya Pah. Aku akan bicara pada Xena.”*****Siang hari, pukul 13.30. Xena pun telah sampai di rumah milik Xavier. Sungguh ini bagaikan di istana. Rumahnya sangat megah dan indah, banyak pelayan dan juga makanan yang enak. Xena merasa bahwa kini dirinya berada di rumah seo
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Tatto Mawar milik Xavier

“Diam sayang, kau tidak perlu menangis, kau hanya perlu mendesah dengan merdu.” Bisik Xavier dengan lembut tepat di telinga sang istri.Xena tak bisa menahan butiran bening itu lagi, ia sudah tak tahan dengan apa yang dilakukan oleh Xavier padanya. Sungguh, ini sama saja ia dip*rkosa oleh suaminya sendiri.Gadis cantik itu berusaha untuk berontak namun tidak bisa, kekuatan yang Xavier miliki lebih kuat darinya, hingga ia hanya bisa pasrah saat Xavier bermain dengan b*ah d*da miliknya.Suara isak tangisanya makin terdengar jelas, hingga membuat Xavier menghentikan aktivitasnya, perlahan ia melihat kearah wajah sang istri yang sudah di banjiri oleh air mata.Ia kembali mensejajarkan wajahnya dengan wajah cantik Xena dan mengusap lembut butiran bening itu yang terus mengalir di wajah cantiknya.“Hey, Don’t cry, beib.” Ucapnya lembut.Xavier mengusapnya dengan penuh kelembutan dengan satu tangannya. Xena melihat kearah sang suami, ia tertegun dan membantin dalam relungnya.‘Apakah aku ber
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Xena pulang ke rumah James

“Kamu baik-baik saja?” tanyanya yang hanya dibalas angguka kecil oleh Xena tanpa melihat kearahnya.Xena langsung berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil beberapa baju miliknya, Pandangan Xavier pun tertuju pada istrinya.Xena hendak memakai pakaiannya, namun ia belum melakukannya dan perlahan melihat kearah Xavier yang masih memerhatikannya.Tahu, akan maksud sang istri, membuat Xaveir pun berbalik dan segera masuk ke dalam toilet.Gadis cantik dengan rambut panjang itu pun merasa lega dna mulai membuka handuknya lalu memakain pakaiannya.Di dalam toilet, Xavier berdiri tepat didepan cermin yang memperlihatkan tubuh atletisnya. Ia berdiam diri seraya memikirkan kondisi istrinya.“Aku harus menanyakan hal ini pada Pak Xavier, atau akau langsung bertanya pada psikolog?” gumamnya.Xavier menghela napasnya beberapa kali, ia menyalakkan air dari wastafel itu lalu membasuh wajahnya beberapa kali dan melihat dirinya kembali di cermin.“Dia takut dengan bunga mawar? Atau ada sesuatu yan
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

James jauh lebih baik

“Buka … Buka … Apa kau mengurungku lagi ?! Aku mohon jangan kurung aku lagi. Aku minta maaf jika kata-kataku salah! Aku mohon buka pintunya!”Gadis cantik dengan mata bulat yang berwarna coklat itu, terus berteriak dan juga mengetuk pintu itu berkali-kali, namun percuma sekeras apapun dirinya berusaha untuk keluar, ia yakin Xavier tidak akan membukakan pintu itu.Xena berbalik, ia merasa sangat sedih dan juga kecewa akan perilaki Xavier yang selalu begini, ia mulai mencintai lelaki itu. Tapi, sifatnya yang beginilah yang paling tidak ia suka darinya. Kasar dan pengekang.‘Apa ada yang salah dari kata-kataku? Hingga ia mengurungku lagi?’ tanyanya dalam hatinya.Perlahan, ia mengusap butiran bening itu yang membasahin pipi mulusnya, lalu segera bangkit dan berjalan menuju telpon rumah yang berada di meja dekat dengan kasur itu. Ia duduk di kasur lalu mulai menekan tombol nomor pada telpon tersebut. Setelah itu ia letakkan gagang telponnya pada telinganya.Tak ada suara sahutan dari telp
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Percakapan James dan Xena

“Xavier?” panggil sang Papah.“Em iya, Pah. Dia hanya kecapekan saja.” Jawabnya, lalu ia kembali mendorong sang Papah menuju ke kamarnya.Xavier membantu sang Papah untuk berbaring di tempat tidur, setelah itu ia menaruh kursi rodanya sedikit lebih jauh.“Xavier keluar ya, Pah. Papah istirahat, kalau perlu sesuau Papah telpon aja para asisten disini.” Ucapnya yang dianggukan oleh James.Xavier pun segera keluar dan berjalan menuju kamar untuk mengecek keadaan sang istri. Namun, ia jadi mengurungkan niatnya untuk menuju kamar, karena teirngat kalau dirinya ingin menemui Ardi.“Apa aku menyuruh Lucas saja untuk berbicara padanya? Tapi, hal seperti ini lebih baik dibicarakan langsung agar aku bisa tahu semuanya. Tapi jika aku pergi bagaimana dengan Xena?” gumamnya.Sang Asisten baru saja keluar dari kamarnya, ia pun tersenyum ramah melihat Xavier sudah berdiri didepan pintu kamar.“Pak Xavier.” Sapanya.“Istri saya gimana?”“Nona Xena sedang tertidur.”“Yaudah, kalau begitu terima kasih.
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Xena gadis kecil itu

Gadis cantik itu makin memerhatikan Xavier, ketika lelaki itu menarik lengan bajunya hingga sebatas siku dan jelas itu memperlaihatkan tatonya yang berbentuk bunga mawar. Walaupun dari jarak kejauhan, tapi Arabelle bisa melihatnya dengan jelas kalau gambar dari tato adalah bunga mawar.“Mawar ?” gumamnya.“Ara.”Panggilan seseorang yang berada dibelakangnya membuat Arabelle pun terkejut, ia segera menoleh dan ternyat itu sang Mamah.“Ngapain kamu ngintipin Pak Xavier, nggak sopan tau. Udah sana kamu kembali ke ruang tengah.” Ujarnya.“Pak Xavier kok kesini nggak nagajak kak Xena.”“Ya mana Mamah tahu, mungkin dia ingin membicarakan hal lain dengan Papahmu.”Arabelle berpikir sejenak. “Hal lain apa, Pah? Soal kerjaan? Tapi kan bukannya selama ini dia tidak pernah kesini untuk membicarakan hal tersebut.” Sahut Ara.“Ah … sudahlah, kamu itu buat Mamah pusing. Sudah sana kamu kembali ke ruang tengah saja. Ingat ya jangan menguping.” Tegasnya.Arabelle mengangguk. “Iya, Mah.”Tania pun lan
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Ardi punya niat terselubung?

'Aku yakin pasti ada yang salah pada pikiranku ini.’ Batinnya.Mulutnya terus mengatakan ‘tidak’ tapi hati dan perasaanya selalu saja gundah. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya ini.Tania memerhatikan Xavier, ia bingung dengan lelaki itu. Tania bisa lihat dari raut wajahnya yang gugup dan keringat dingin mulai terlihat di pelipis Xavier.‘Ada dengannya? Mengapa setelah aku mengatakan masa lalu Xena, da menjadi seperti itu? Apa dia mengetahui masa lalu Xena, atau ia hanya kashian pada gadis itu?’ batinnya.“Pak Xavier? Bapak baik-baik saja?” tanya Tania.Xavier langsung menoleh, ia meredam rasa itu, lalu mengangguk kecil, ia segera bangkit yang disusul oleh Tania.“Sebaiknya saya pergi sekarang.”“Bapak tidak menunggu suamiku dahulu, mungkin sebenatr lagi ia akan sampai.” Sahut Tania.Xavier menggeleng. “Tidak. Aku harus pulang sekarang.” Sahutnya, lalu ia segera berjalan keuar dari rumah itu dan menuju ke mobil.Ardi yang juga baru memakirkan kendaraannya, melihat Xa
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status