Home / Pernikahan / Tubuhmu Milikku / Chapter 41 - Chapter 42

All Chapters of Tubuhmu Milikku: Chapter 41 - Chapter 42

42 Chapters

Rencana Menghancurkan Jovita

“Belum genap sebulan bekerja disini, tapi sudah berani berangkat sampai siang seperti ini. Kamu lihat sudah jam berapa ini?”Xena tahu, ia telat. Tapi kan ini juga gara-gara atasannya yang mengajaknya ke suatau tempat sampai ia telat seperti ini.Cika melihat kearah kam tangan yang melekat pada pergelangan tangan Xena, lalu ia tarik tangan gadis itu dan menaruhnya tepat didepan matanya.“Nih, kamu lihat sendiri sudah jampir jam 9.” bentaknya dengan melempar tangan Xena kasar begitu saja.Xena masih terdiam, ia mencoba agar tetap sabar dan tidak terbawa emosi dengan tingakh Cika pada dirinya.Cika berjalan mengelilingi Xena dengan sesekali mendorong tubuhnya dengan satu tangannya.“Jangan sementang-mentang kamu itu orang kepercayaan Bos disini, kamu bisa seenaknya saja bernagkat sampai larut siang seperti ini. Kamu tahu status kamu itu hanya OB baru disini.” sindirnya.Tak tahan dengan semua perkataan yang Cika lontarkan pada dirinya, mmebuat Xena pun memberanikan diri untuk berkata pa
Read more

Jovita di sekap

Pukul 16.00. Waktunya para karyawan dan staf yang bekerja di PT. Good Property menyelesaikan pekerjaan mereka.Begitu juga dengan Xena yang telah membereskan ruangan pentri, ia segera memakai tasnya dan berjalan menuju pintu keluar kantor tersebut.“Xena,”Tiba-tiba, suara panggilan membuat gadis cantik dengan manik coklat itu pun menghentikan langkahnya, ia menoleh dan melihat bahwa seseorang yang memanggil dirinya adalah sang atasan.“Ada apa, Pak?” Tanya Xena dengan ramah.Xavier menghentikan langkahnya tepat didepan Xena. “Pulang bareng saya.” Ujarnya dengan santai.Perkataan itu membuat Xena tertegun, ia menelan salivanya dan melihat pada sekeliling mereka.Jelas perkataan Xavier didengar oleh para karyawan dan staf yang berlalu lalang di koridor tersebut.Pandangan aneh pun tertuju pada Xena. Dengan cepat, ia langsung menjawab pertanyaan sang atasan dengan menolekanya secara halus.“Maaf, Pak. Tidak perlu, saya biasa pulang sendiri.”“Kamu menolak ajakan saya?”“Em … bu-bukan se
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status