Semua Bab Hasrat Liar Pernikahan: Bab 381 - Bab 390

526 Bab

381 || (21+) Setiap Detik Aku Semakin Mencintaimu

Della yang paham mulai memainkan jarinya di bagian klitorisnya sendiri. Dan itu benar-benar terasa sangat luar biasa. Kenikmatan yang di rasakan menjadi 10 kali lipat lebih dahsyat. “Oughh oughh ooughhh Ethaannnn.. sayang !!!” baru dua menit dengan posisi seperti ini. Della kembali mengunci tubuhnya. Dirinya mau meledak di bawah sana. “Sayang.. sayang.. Jangan berhenti.. please.. ahh ini!!” racauan Della tidak karuan. Posisi dstyle seperti ini saja sudah terasa sangat luar biasa. Ditambahan dengan sentuhan yang menambah ransangan di tubuhnya, membuat Della terus menjerit tidak karuan. Tangan kiri Ethan terus meremas dan memainkan putting susu istrinya. Tidak tahan Ethan langsung membalik tubuh istrinya. Dan blesss! Tangannya langsung meraih tangan Della agar istrinya itu kembali memainkan klitisnya sendiri. Sedangkan pria itu langsung mengukung istrinya dan menghisap kedua puting Della bergantian. Membuat Della terus membusungkan dadanya. “Ahh sayang… Ughh.. Ge... geli sayang…!”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

382 || Obsesi Yang Sakit

Setelah melewati sesi bercinta mereka berdua yang cukup panas. Brice meraih Jennifer masuk ke dalam sandarannya."Kemarilah.." ucapnya pelan.Jennifer masuk ke dalam pelukan Brice dan bersandar dengan begitu nyaman."Bisa kamu lanjutkan ceritamu yang tertunda tadi ?" sambung Brice.Kini Jennifer menggigit bibirnya. Dia benar-benar bingung kenapa dengan mudahnya tadi dia mengatakan sesuatu yang sangat rahasia tentang jati dirinya saat ini."...""Apa kamu masih ragu denganku Jenni?" tanya Brice yang kini meraih tangan Jennifer dan memberikan kecupan di punggung tangan wanita itu."Ehhem.. Bukan begitu Brice. Bukan karena aku tidak percaya padamu. Mungkin.. Hmm.. Aku hanya malu menceritakan siapa diriku, padamu," ucap Jennifer pelan."Tenang saja, aku memiliki banyak waktu untuk menunggumu mengatakan semuanya," balas Brice."Hmm.. Mungkin setelah kamu dengar ceritaku. Kamu pasti akan meninggalkanku dan melihatku dengan tatapan menjijikkan," sambung Jennifer.Brice mengangguk pelan, "Unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

383 || Jennifer adalah Giselle

Sedangkan di luar Hotel, asistent Isaac baru saja tiba di Hotel. Pria itu langsung menuju resepsionis untuk meminta informasi dan memberikan foto Jennifer kepada Resepsionis tersebut.,"Apa Nona melihat adik saya ?" tanya nya dengan lembut kepada resepsionis wanita.Sang resepsionis pun langsung mengenal wanita yang ada di foto tersebut. tetapi dengan wajah yang sangat tenang dia pun menjawab, "Maaf Tuan, untuk wajah pengunjung saya tidak terlalu memperhatikan. Lagi pula tamu yang masuk begitu banyak.""Coba anda lihat baik-baik." tanya Aisstent Isaac lagi."Maaf Tuan.""Baiklah, kalau begitu saya mau buka satu kamar. ""Maaf Tuan, room kami saat ini sedang full." jawab petugas resepsionis tersebut sesuai titah dari Bosnya langsung."Hahh !! Tidak masuk akal !! Coba kamu cek ! Saya hanya butuh satu kamar ! Bukan sepuluh kamar !" serunya dengan nada suara yang lebih tinggi."Seperti itulah yang saat ini terjadi Tuan. Bahkan setengah kamar saja tidak ada yang kosong. Jadi mohon kerja sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

384 || Terimakasih Brice

“Brice ingin menjauhkan Giselle dari radar Isaac.” Bella mengangguk paham, “Semoga Giselle menjadi manusia yang lebih baik dan menjalani kehidupannya dengan damai.” Ucapnya tulus. Austin tersenyum dan mengusap lembut wajah istrinya, “Kamu memang wanita yang luar biasa sayang.” Pria itu benar-benar kagum kepada Bella yang memiliki kelapangan hati yang seluas Samudra. “I love you more and more sayang,” ucapnya sungguh-sungguh dan penuh cinta. “I love you too more anda more hubby. “ balas Bella yang langsung mendekap tubuh kekar suaminya. Sedangkan Max yang sudah selesai membersihkan tubuhnya langsung meraih ponselnya dan menghubungi Finley dan Kenan untuk bersiap-siap. “Sayang, kamu istirahat saja di sini. Nanti kita pulang sama-sama, Hmm ? Begitu aku selesaikan pekerjaanku.” Hana mengangguk dan memilih tetap untuk berbaring dengan santai di atas sofa. Dirinya benar-benar terkulai lemas sudah di lahap habis oleh sang suami. “Siap sayangkuh..” jawab Hana dengan semangat. Max k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

385 || Tanpa Basa-basi

Bella membaca pesan singkat yang tidak singkat itu. Betapa terkejutnya, nomor yang dia save bernama Jennifer malah mengaku sebagai Giselle. Meskipun dia sudah tahu dari suaminya. Tetapi Bella tidak pernah berpikir kalau Giselle sendirilah yang lebih dahulu mengaku seperti ini.Karena dari yang dia tahu, Giselle merupakan wanita yang ambisius.Bella menyandarkan belakangnya di sandaran sofa. Dengan menghela nafas berat, Bella kembali menatap layar ponselnya.‘Ehm.. Bella. Ini Giselle. Aku cuma mau bilang maaf dan tidak akan mengusik kehidupanmu lagi. Maaf untuk semuanya. Sungguh. Dan kamu tidak perlu membalas pesanku. Yang penting aku sudah mengatakan kejujurannya dan benar-benar berjanji menghilang dari kehidupanmu.’“Hahh! Sampai terakhir pun kamu masih saja angkuh!” Bella menghela nafas berat tapi senyuman tipis tercetak di sudut bibirnya.Bella pun mulai mengetik. ‘Terima kasih Giselle’Tiga kata yang bisa dia ucapkan. Setidaknya dari semua peristiwa pasti ada sebuah pelajaran hidu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

386 || Kandang Tikus

Hingga akhirnya mereka kembali harus melawan delapan pengawal yang berjaga di depan rumah. Lagi-lagi hanya Max, Ken dan Finley yang menyelesaikan ke delapan pengawal itu dalam sekejap. Sedangkan Austin hanya berdiri menonton. Bukan karena tidak mau membantu. Setia ada musuh yang mendekat. Kalau bukan Ken atau Fin yang langsung mengambil alih dan melumpuhkan musuhnya dengan satu kali tendangan di titik lumpuh musuh mereka.“Ck! Kalian sungguh bersenang-senang sekarang!” seru Austin sambil terkekeh geli melihat wajah para asistentnya yang begitu senang karena kembali turun ke lapangan dan memacu adrenalin mereka. Selama ini mereka hanya memacu adrenalin mereka hanya saat bersama istri mereka di tempat tidur.“Hahha.. Ini menyenangkan Tuan, lumayan membuatku sedikit berkeringat,” sahut Max yang membuat para musuhnya yang kini tengah tergelatak di lantai bergidik ngeri.“Sedikit ber... keringat ??” gumam salah satu dari mereka. Padahal mereka sudah di hajar habis-habisan oleh ketiga pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

387 || 5 Menit Yang Mencekam

Terdengar suara tepukan tangan dari dalam rumah dan semakin terdengar jelas. Terlihat Isaac keluar bersama empat orang yang sebesar pria berotot tadi. Dan ada lebih dua puluh orang yang berada di belakang mereka.Max, Ken dan Fin segera mundur dan berdiri di sisi Austin. Fin sudah bersiap menekan tombol untuk memberikan perintah untuk kepada bawahan mereka yang berjaga di luar.“Tuan ?” gumam Fin menunggu perintah.“Tahan!” sahut Austin pelan.“Hahhahaha… Hahahhaah!! Ternyata caramu bertamu sungguh tidak biasa Kakak Sepupuku yang terhormat!!” sarkas Isaac setelah menyelesaikan tawanya yang menjengkelkan.Austin tersenyum smirk dan mengambil tiga langkah melewati Max. “Tentu saja! Dan ini peringatan terakhirku buatmu untuk tidak mengusikku Isaac!”Tidak ingin berbasa-basi dan mengikuti permainan kata dari Isaac, Austin memilih to the point ke inti masalah. Karena dia tidak ingin terlambat untuk menjemput anak dan istrinya.“Kamu terlalu berada di atas angin Austin, hahahah!” tawa angkuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

388 || Selamat Tinggal

“Hahaha... Apa kau menghitung waktu kematianmu?!” Isaac kembali menghujam Austin dengan pukulan yang keras dan tendangan kuat di perut Austin.“Uggghh!”Waktu terus menghitung mundur, seolah ada suara dentingan detik jam di pendengaran Austin.“10… 9… 8… 7…”“Tenang saja ! Aku akan menyatukan mayatmu dan mayat istri– ““MAJU!” teriak Max begitu mendengar satu kata yang sama dari Brice.“SATU!” Geram Austin dan langsung bangkit dari perlindungan tubuhnya. Dengan kepalan kuat Asutin melayangkan tinju ke wajah Isaac.BUGH!Bersamaan dengan itu lebih dari tiga puluh anak buah Max masuk menerobos begitu mendengar teriakan Max.Max langsung berlari dan menghabisi empat pria yang memukul Ken dan Fin yang kini sudah tidak berdaya.Dengan pukulan membabi buta Max dengan mudah terbang dan lompat kiri kanan memberikan pukulan dan tendangan kepada empat pria besar itu.Beberapa anak buahnya langsung mengamankan Ken dan Fin ke dalam mobil. Sedangkan yang sisanya membantu Max menghabisi kurang lebi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

389 || Brice dan Tim

Tiga puluh menit sebelumnya…‘Tuan, mereka sudah pergi…’ pesan singkat dari Alpha, anak buah Brice yang mengabarkan kepada Brice ketika anak buah Isaac meninggalkan Hotel.Brice yang membaca pesan dari Alpha, langsung duduk dan membalas. ‘Ikuti mereka!’Setelah itu dia kembali fokus kepada Jennifer.“Jenni, sepertinya aku harus pergi. Kamu tunggu aku di sini. Mungkin hanya sekitar satu jam. Ingat, siapapun yang menghubungimu jangan pernah beranjak dari kamar ini!” ucap Brice kepada Jennifer yang terlihat bingung.“Memangnya kamu mau kemana?” tanya Jennifer.“Setelah ini kamu akan tahu, ok?” Jennifer pun mengangguk paham.Brice langsung masuk ke kamar mandi dan memakai earphone miliknya yang terhubung dengan Alpha. Membersihkan sedikit tubuhnya dan memakai pakaiannya.“Alpha, posisi?”“Kami saat ini menuju jalan X,” sahut Alpha.“Hmm, aku akan segera menyusul.”Brice pun keluar kamar mandi, terlihat Jennifer terus menatapnya dengan lekat. “Ingat! Kamu bebas lakukan apapun di kamar ini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya

390 || Jangan Terluka Lagi

Bip Biipp BiippBunyi pintu apartment.CeklekBella seketika berlari ke arah pintu karena menduga suaminya lah yang masuk.Deg!“Hubby !!” jerit Bella melihat wajah Austin yang tidak baik-baik saja. Dirinya langsung menghambur ke pelukan suaminya. Seketika dirinya menangis di dalam dekapan suaminya.Ethan langsung menghampiri istrinya dan mengangguk pelan, Della yang paham pun tersenyum. Mereka keluar dari apartment tanpa berpamitan kepada Bella. Ethan hanya sedikit membungkuk pelan di depan Austin untuk berpamitan. Austin hanya mengangguk mengiyakan.“Hikss.. Hikss.. Hikss…” tangisan Bella tidak dapat berhenti. Padahal selama menunggu kedatangan suaminya dia berusaha untuk tegar dan tidak terlihat panik. Tapi begitu melihat keadaan suaminya saat ini membuat dadanya begitu sakit. Padahal tadi pagi mereka semua baik-baik saja. Kenapa hanya dalam beberapa jam semua keadaan menjadi kacau balau.Austin mengusap punggung istrinya dengan lembut.“Love.. Aku baik-baik saja sayang,” Ucapnya p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
53
DMCA.com Protection Status