Beranda / Pernikahan / Hasrat Liar Pernikahan / 382 || Obsesi Yang Sakit

Share

382 || Obsesi Yang Sakit

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 13:04:13

Setelah melewati sesi bercinta mereka berdua yang cukup panas. Brice meraih Jennifer masuk ke dalam sandarannya.

"Kemarilah.." ucapnya pelan.

Jennifer masuk ke dalam pelukan Brice dan bersandar dengan begitu nyaman.

"Bisa kamu lanjutkan ceritamu yang tertunda tadi ?" sambung Brice.

Kini Jennifer menggigit bibirnya. Dia benar-benar bingung kenapa dengan mudahnya tadi dia mengatakan sesuatu yang sangat rahasia tentang jati dirinya saat ini.

"..."

"Apa kamu masih ragu denganku Jenni?" tanya Brice yang kini meraih tangan Jennifer dan memberikan kecupan di punggung tangan wanita itu.

"Ehhem.. Bukan begitu Brice. Bukan karena aku tidak percaya padamu. Mungkin.. Hmm.. Aku hanya malu menceritakan siapa diriku, padamu," ucap Jennifer pelan.

"Tenang saja, aku memiliki banyak waktu untuk menunggumu mengatakan semuanya," balas Brice.

"Hmm.. Mungkin setelah kamu dengar ceritaku. Kamu pasti akan meninggalkanku dan melihatku dengan tatapan menjijikkan," sambung Jennifer.

Brice mengangguk pelan, "Unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rna
seruuu seruuuu lagi thorrr uppppppp
goodnovel comment avatar
Rheia
kanjut thor serrruuuu bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hasrat Liar Pernikahan   383 || Jennifer adalah Giselle

    Sedangkan di luar Hotel, asistent Isaac baru saja tiba di Hotel. Pria itu langsung menuju resepsionis untuk meminta informasi dan memberikan foto Jennifer kepada Resepsionis tersebut.,"Apa Nona melihat adik saya ?" tanya nya dengan lembut kepada resepsionis wanita.Sang resepsionis pun langsung mengenal wanita yang ada di foto tersebut. tetapi dengan wajah yang sangat tenang dia pun menjawab, "Maaf Tuan, untuk wajah pengunjung saya tidak terlalu memperhatikan. Lagi pula tamu yang masuk begitu banyak.""Coba anda lihat baik-baik." tanya Aisstent Isaac lagi."Maaf Tuan.""Baiklah, kalau begitu saya mau buka satu kamar. ""Maaf Tuan, room kami saat ini sedang full." jawab petugas resepsionis tersebut sesuai titah dari Bosnya langsung."Hahh !! Tidak masuk akal !! Coba kamu cek ! Saya hanya butuh satu kamar ! Bukan sepuluh kamar !" serunya dengan nada suara yang lebih tinggi."Seperti itulah yang saat ini terjadi Tuan. Bahkan setengah kamar saja tidak ada yang kosong. Jadi mohon kerja sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Hasrat Liar Pernikahan   384 || Terimakasih Brice

    “Brice ingin menjauhkan Giselle dari radar Isaac.” Bella mengangguk paham, “Semoga Giselle menjadi manusia yang lebih baik dan menjalani kehidupannya dengan damai.” Ucapnya tulus. Austin tersenyum dan mengusap lembut wajah istrinya, “Kamu memang wanita yang luar biasa sayang.” Pria itu benar-benar kagum kepada Bella yang memiliki kelapangan hati yang seluas Samudra. “I love you more and more sayang,” ucapnya sungguh-sungguh dan penuh cinta. “I love you too more anda more hubby. “ balas Bella yang langsung mendekap tubuh kekar suaminya. Sedangkan Max yang sudah selesai membersihkan tubuhnya langsung meraih ponselnya dan menghubungi Finley dan Kenan untuk bersiap-siap. “Sayang, kamu istirahat saja di sini. Nanti kita pulang sama-sama, Hmm ? Begitu aku selesaikan pekerjaanku.” Hana mengangguk dan memilih tetap untuk berbaring dengan santai di atas sofa. Dirinya benar-benar terkulai lemas sudah di lahap habis oleh sang suami. “Siap sayangkuh..” jawab Hana dengan semangat. Max k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Hasrat Liar Pernikahan   385 || Tanpa Basa-basi

    Bella membaca pesan singkat yang tidak singkat itu. Betapa terkejutnya, nomor yang dia save bernama Jennifer malah mengaku sebagai Giselle. Meskipun dia sudah tahu dari suaminya. Tetapi Bella tidak pernah berpikir kalau Giselle sendirilah yang lebih dahulu mengaku seperti ini.Karena dari yang dia tahu, Giselle merupakan wanita yang ambisius.Bella menyandarkan belakangnya di sandaran sofa. Dengan menghela nafas berat, Bella kembali menatap layar ponselnya.‘Ehm.. Bella. Ini Giselle. Aku cuma mau bilang maaf dan tidak akan mengusik kehidupanmu lagi. Maaf untuk semuanya. Sungguh. Dan kamu tidak perlu membalas pesanku. Yang penting aku sudah mengatakan kejujurannya dan benar-benar berjanji menghilang dari kehidupanmu.’“Hahh! Sampai terakhir pun kamu masih saja angkuh!” Bella menghela nafas berat tapi senyuman tipis tercetak di sudut bibirnya.Bella pun mulai mengetik. ‘Terima kasih Giselle’Tiga kata yang bisa dia ucapkan. Setidaknya dari semua peristiwa pasti ada sebuah pelajaran hidu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Hasrat Liar Pernikahan   386 || Kandang Tikus

    Hingga akhirnya mereka kembali harus melawan delapan pengawal yang berjaga di depan rumah. Lagi-lagi hanya Max, Ken dan Finley yang menyelesaikan ke delapan pengawal itu dalam sekejap. Sedangkan Austin hanya berdiri menonton. Bukan karena tidak mau membantu. Setia ada musuh yang mendekat. Kalau bukan Ken atau Fin yang langsung mengambil alih dan melumpuhkan musuhnya dengan satu kali tendangan di titik lumpuh musuh mereka.“Ck! Kalian sungguh bersenang-senang sekarang!” seru Austin sambil terkekeh geli melihat wajah para asistentnya yang begitu senang karena kembali turun ke lapangan dan memacu adrenalin mereka. Selama ini mereka hanya memacu adrenalin mereka hanya saat bersama istri mereka di tempat tidur.“Hahha.. Ini menyenangkan Tuan, lumayan membuatku sedikit berkeringat,” sahut Max yang membuat para musuhnya yang kini tengah tergelatak di lantai bergidik ngeri.“Sedikit ber... keringat ??” gumam salah satu dari mereka. Padahal mereka sudah di hajar habis-habisan oleh ketiga pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Hasrat Liar Pernikahan   387 || 5 Menit Yang Mencekam

    Terdengar suara tepukan tangan dari dalam rumah dan semakin terdengar jelas. Terlihat Isaac keluar bersama empat orang yang sebesar pria berotot tadi. Dan ada lebih dua puluh orang yang berada di belakang mereka.Max, Ken dan Fin segera mundur dan berdiri di sisi Austin. Fin sudah bersiap menekan tombol untuk memberikan perintah untuk kepada bawahan mereka yang berjaga di luar.“Tuan ?” gumam Fin menunggu perintah.“Tahan!” sahut Austin pelan.“Hahhahaha… Hahahhaah!! Ternyata caramu bertamu sungguh tidak biasa Kakak Sepupuku yang terhormat!!” sarkas Isaac setelah menyelesaikan tawanya yang menjengkelkan.Austin tersenyum smirk dan mengambil tiga langkah melewati Max. “Tentu saja! Dan ini peringatan terakhirku buatmu untuk tidak mengusikku Isaac!”Tidak ingin berbasa-basi dan mengikuti permainan kata dari Isaac, Austin memilih to the point ke inti masalah. Karena dia tidak ingin terlambat untuk menjemput anak dan istrinya.“Kamu terlalu berada di atas angin Austin, hahahah!” tawa angkuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Hasrat Liar Pernikahan   388 || Selamat Tinggal

    “Hahaha... Apa kau menghitung waktu kematianmu?!” Isaac kembali menghujam Austin dengan pukulan yang keras dan tendangan kuat di perut Austin.“Uggghh!”Waktu terus menghitung mundur, seolah ada suara dentingan detik jam di pendengaran Austin.“10… 9… 8… 7…”“Tenang saja ! Aku akan menyatukan mayatmu dan mayat istri– ““MAJU!” teriak Max begitu mendengar satu kata yang sama dari Brice.“SATU!” Geram Austin dan langsung bangkit dari perlindungan tubuhnya. Dengan kepalan kuat Asutin melayangkan tinju ke wajah Isaac.BUGH!Bersamaan dengan itu lebih dari tiga puluh anak buah Max masuk menerobos begitu mendengar teriakan Max.Max langsung berlari dan menghabisi empat pria yang memukul Ken dan Fin yang kini sudah tidak berdaya.Dengan pukulan membabi buta Max dengan mudah terbang dan lompat kiri kanan memberikan pukulan dan tendangan kepada empat pria besar itu.Beberapa anak buahnya langsung mengamankan Ken dan Fin ke dalam mobil. Sedangkan yang sisanya membantu Max menghabisi kurang lebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Hasrat Liar Pernikahan   389 || Brice dan Tim

    Tiga puluh menit sebelumnya…‘Tuan, mereka sudah pergi…’ pesan singkat dari Alpha, anak buah Brice yang mengabarkan kepada Brice ketika anak buah Isaac meninggalkan Hotel.Brice yang membaca pesan dari Alpha, langsung duduk dan membalas. ‘Ikuti mereka!’Setelah itu dia kembali fokus kepada Jennifer.“Jenni, sepertinya aku harus pergi. Kamu tunggu aku di sini. Mungkin hanya sekitar satu jam. Ingat, siapapun yang menghubungimu jangan pernah beranjak dari kamar ini!” ucap Brice kepada Jennifer yang terlihat bingung.“Memangnya kamu mau kemana?” tanya Jennifer.“Setelah ini kamu akan tahu, ok?” Jennifer pun mengangguk paham.Brice langsung masuk ke kamar mandi dan memakai earphone miliknya yang terhubung dengan Alpha. Membersihkan sedikit tubuhnya dan memakai pakaiannya.“Alpha, posisi?”“Kami saat ini menuju jalan X,” sahut Alpha.“Hmm, aku akan segera menyusul.”Brice pun keluar kamar mandi, terlihat Jennifer terus menatapnya dengan lekat. “Ingat! Kamu bebas lakukan apapun di kamar ini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Hasrat Liar Pernikahan   390 || Jangan Terluka Lagi

    Bip Biipp BiippBunyi pintu apartment.CeklekBella seketika berlari ke arah pintu karena menduga suaminya lah yang masuk.Deg!“Hubby !!” jerit Bella melihat wajah Austin yang tidak baik-baik saja. Dirinya langsung menghambur ke pelukan suaminya. Seketika dirinya menangis di dalam dekapan suaminya.Ethan langsung menghampiri istrinya dan mengangguk pelan, Della yang paham pun tersenyum. Mereka keluar dari apartment tanpa berpamitan kepada Bella. Ethan hanya sedikit membungkuk pelan di depan Austin untuk berpamitan. Austin hanya mengangguk mengiyakan.“Hikss.. Hikss.. Hikss…” tangisan Bella tidak dapat berhenti. Padahal selama menunggu kedatangan suaminya dia berusaha untuk tegar dan tidak terlihat panik. Tapi begitu melihat keadaan suaminya saat ini membuat dadanya begitu sakit. Padahal tadi pagi mereka semua baik-baik saja. Kenapa hanya dalam beberapa jam semua keadaan menjadi kacau balau.Austin mengusap punggung istrinya dengan lembut.“Love.. Aku baik-baik saja sayang,” Ucapnya p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Pernikahan   526 || Pauline

    “Hai salam kenal,” sapa Elle ramah kepada Pauline.Pauline tidak menyangka kalau Ludwig terang – terangan seperti itu. “Oh hai, aku Pauline. Salam kenal. Kebetulan aku kenalan lama dari Ludwig.”Elle tersenyum, “Oh ya? Senang berkenalan denganmu Pauline. Ini aku ada bawakan sarapa untukmu. Semoga kamu menyukainya.” Ucap Elle sambil menyodorkan satu box wadah makanan kepada Pauline.Pauline menerimanya, “Terima kasih Elle, aku pasti akan menyukainya.”“Ok kalau begitu, kamu nanti bicarakan dengan kepala desa tentang apa yang ingin kamu lakukan di sini.” Ujar Ludwig kepada Pauline lalu menengok ke Elle. “Ayo sayang, mereka pasti sudah menunggu kita.” Sambung Ludwig berbicara dengan lembut kepada Elle.“Iya sayang,”“Kami duluan ya Pauline…” pamit Elle kepada Ella. Namun baru tiga langkah, Pauline memanggil Ludwig.“Lud!”Langkah kaki Ludwig dan Elle berhenti lalu menengok ke belakang.“Ya?”“Uhm, apa bisa kamu yang bimbing aku selama aku di sini?” ujar Pauline yang langsung membuat Ludw

  • Hasrat Liar Pernikahan   525 || Mantan

    “Ada apa?” tanyanya berusaha tenang.“Aku mau mandi, tapi tidak ada air.” Ucap Pauline sambil memegang handuknya di depan dadanya.“Oh iya maaf, aku lupa bilang. Kalau kamu mau air. Kamu harus memompa air disini.” Jelas Ludwig sambil menunjukka pompa yang ada di dekat kamar mandi. Tanpa Ludwig tahu ternyata Pauline sudah menyusulnya.Begitu Ludwing berbalik betapa terkejutnya, Pauline sudah ada di belakangnya. “Hmm, iya. Tapi apa bisa kamu ajar aku caranya memompa.”“Damn! Kenapa dia hanya mengenakan handuk seperti ini.” Seru Ludwig dalam hati.“Hmm, baiklah…” ujar Ludwig. Dan memberikan contoh cara memompa air.“Ok, biar aku coba!” seru Pauline dengan bersemangat. Wanita manis, mungil tapi menonjol di beberapa area itu terlihat begitu bersemangat mengikuti tutorial cara memompa air.Pauline kemudian memompa air seperti yang di lakukan Ludwig, tapi hal tersebut sangat berbahaya dengan jantung dan boa Ludwig. Bagaimana tidak. Setiak Pauline mengangkat tangannya, handuk tersebut akan i

  • Hasrat Liar Pernikahan   524 || Sukarelawan Baru

    Satu minggu berlalu, karena orang tua Elle menggunakan pengiriman ekspress. Hari ini semua barang pesanannya tiba tanpa kekurangan. Bahkan kedua orang tua Elle memberikan perlengkapan yang mendukung untuk perkebunan nantinya.“Hufftt… Akhirnya selesai juga…” seru Elle begitu merapikan pupuk dan bibit di dalam ruang penyimpanan.Sedangkan Ludwig dan rekan - rekannya bertugas mengangkat barang - barang berat. Mereka juga di bantu oleh beberapa warga lokal.“Pak Dokter…!” seru kepala desa tiba – tiba.“Iya?”“Maaf, apa saya bisa minta waktu anda sebentar? Ada tamu yang baru saja tiba. Dan saya sedikit kesulitan untuk berkomunikasi.” Ujar Kepala Desa dengan tidak enak hati karena harus menyusahkan Ludwig kembali.“Tentu saja Pak, tunggu aku di sana. Aku akan membersihkan tangan terlebih dahulu.”“Baik Pak Dokter,” Kepala desa pun berlalu menemui tamu yang di maksud.Ludwig segera membersihkan tangannya. Menengok kiri dan kanan mencari Elle.“Hanz, kamu lihat Elle?”“Sepertinya masih di Gu

  • Hasrat Liar Pernikahan   523 || Jiwa Sosial

    Satu bulan pun berlalu. Ludwig dan Elle sudah hidup bersama. Mereka sudah seperti selayaknya pasangan yang tidak terpisahkan. Para warga lokal juga sangat menyayangi Elle dan Ludwig.“Sayang, sudah dulu… Besok lagi kamu lanjut ya…?” ucap Ludwig lembut menghampiri Elle yang saat ini melukis hanya dengan menggunakan gaun tidur yang begitu tipis.“Hmm… dikit lagi sayang, tinggal satu arsiran lagi.” Balas Elle dengan manja.Ludwig menghampiri kekasihnya itu dan memeluknya dari belakang lalu menyandarkan dagunya di pundak Elle. Mencumbu dan menghirup aroma manis dari tubuh kekasihnya.“Sayang, geli….” Rengek manja Elle di ganggu oleh Ludwig.“Lanjut saja, aku temanin.” Ujar Ludwig.Elle mengerecutkan bibirnya, “Bagaimana bisa lanjut kalau kamu seperti ini?”Ludwig tertawa kecil. “Iyah.. iyah… Kamu lanjutkan dulu, aku siapkan air minum dan vitamin.” Sebelum keluar Ludwig mengecup puncak kepala Elle. Pria itu keluar mangambil segelas air dan vitamin untuk mereka berdua.Dan di saat Ludwig m

  • Hasrat Liar Pernikahan   522 || Seperti Suami Istri

    “Hmm, kamu benar. Takdir kembali mempertemukan kita berdua.”Ludwig mengambil tangan Elle. Menggenggamnya dengan lembut. Elle tersenyum dan ikut menggenggam tangan nya. Mereka berdua berjalan dalam diam menikmati hamparan bintang di atas langit. Hingga mereka tiba di depan rumah.Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Ludwig mengantar Elle sampai di depan pintu kamar wanita cantik itu. Jantung Elle berdebar begitu cepat.Elle membuka pintu kamarnya, namun Ludwig masih enggan melepaskan wanita cantik itu. Rasa rindunya belum rela berpisah dengan Elle.Begitu Elle melangkah kakinya masuk, Ludwig menarik tangan Elle. “El…”Jantung Elle berdegup semakin cepat, “Ya?”Ludwig tersenyum lembut, “Bukan hanya karena takdir seperti yang kamu katakan. Aku mengatakan ini karena aku sungguh mencintaimu, sampai detik ini. Perasaanku padamu tidak pernah berkurang. Yang ada aku semakin merindukanmu di setiap helaan nafasku.”“Maukah kamu mau menjadi kekasihku El?” tanya Ludwig menatap lurus manik indah

  • Hasrat Liar Pernikahan   521 || Senyum Bahagia

    Elle keluar dari kamarnya setelah berpakaian dan menyusul Ludwig yang ada di dapur.“Mau makan apa? Pizza, Burger, Spaghetti, atau Steak?” tanya Ludwig sambil tersenyum.Wanita berhazel itu seketika terbengong, “Apa semuanya ada di sini?” gumamnya dalam hati.“Tapi karena kamu pertama kali ke desa ini, aku akan perkenalkan kamu dengan makanan yang ada di sini.” Sambung Ludwig sambil mengeluarkan dua piring sayur lengkap dengan ubi rebus sebagai asupan karbohidrat mereka sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya, menggoda Elle.Elle akhirnya sadar kalau saat ini Ludwig sedang menggodanya, Kemudian wanita cantik itu berdiri dan meninggalkan Ludwig begitu saja.Ludwig dapat mendengar suara ribut – ribut dari dalam kamar Elle. Dan tidak lama kemudian Elle keluar dengan membawa beberapa kotak makanan yang cukup besar.Wanita cantik itu menatanya di atas meja dengan rapi. Elle mengeluarkan empat macam lauk yang membuat Ludwig terkejut.Elle duduk dan tersenyum, “Malam ini kita makan in

  • Hasrat Liar Pernikahan   520 || Wanita Yang Tidak Waspada

    Elle sontak menoleh ke asal suara dan blush… Wajahnya kembali memerah karena tepat di depannya ada Ludwig dengan senyuman manisnya tengah melihatnya. Jarak wajah mereka begitu dekat.“Ludwig? Kamu sudah selesai?”“Iya, dan kenapa kamu ada di sini bukannya beristirahat?” balas Ludwig lalu berdiri terlebih dahulu, sambil membantu Elle untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya.Elle menerima bantuan Ludwig dan meraih tangan pria tampan di depannya.“Terima kasih,” Elle berdiri. Dengan sigap Ludwid mengambil lukisan yang ada di tangan Elle.“Aku kesini karena aku sempat berpikir kenapa orang yang mengatakan suka padaku tidak kunjung datang setelah aku ada di sini padahal sudah lebih 3 jam sejak dia meninggalkan aku.”“Hmm, aku jadi ragu kalau dia sungguh menyukaiku,” sambung Elle menggoda Ludwig.Ludwig seketika panik, “Bu… bukan begitu… Maaf… bukan mak – ““Hahahhaa…” Elle tertawa melihat wajah panik Ludwig.“Kamu menggodaku?”Wanita cantik berhazel biru itu mengangkat bahunya, “Hmm…”“

  • Hasrat Liar Pernikahan   519 || Tinggal Bersama

    Ludwig langsung menghampiri Elle begitu melihat wanita pujaannya itu. Pria itu benar – benar di buat shock tapi juga bahagia.“Kamu di sini Elle?” tanya pria itu masih tidak percaya.Elle tersenyum dan mengangguk.Kepala desa bingung melihat Pak Dokter terlihat akrab dengan tamunya.“Ehm, Pak Dokter.” Imbuh Kepala Desa.“Ah iya Pak. Maaf. Lalu bagaimana Pak?” tanya Ludwig begitu sadar. Membuat Elle tertawa kecil.“Begini Pak, saya mau menjelaskan rumah tinggal untuk Nona Elle, beliau akan tinggal di rumah yang – ““Tidak perlu Pak, Nona Elle akan tinggal bersamaku.” Potong Ludwig dengan cepat.Tentu saja Elle terkejut, begitu juga dengan Kepala Desa.“Ludwig? Kenapa aku tinggal denganmu?” seru Elle.“Iya, aku sangat sibuk setiap harinya. Setidaknya kalau kamu di rumah singgahku. Aku akan merasa jauh lebih tenang menjagamu dari para kawanan serigala seperti mereka.” Jelas Ludwig sambil menunjuk ke arah tiga pria yang tengah melihat mereka dengan wajah penuh tawa.Elle menoleh ke arah

  • Hasrat Liar Pernikahan   518 || Takdir

    Begitu Elle tiba di rumah Cath. Wanita cantik itu mulai mengurus dokumen – dokumen yang ia perlukan untuk bisa berkeliling dengan bebas di Afrika. Setidaknya butuh waktu seminggu baru ia bisa mulai beraktifitas. Selama satu minggu ini pula Elle terlihat akrab dengan anak – anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Cath.Elle setiap hari duduk di depan rumah dan melukis suasana yang ada di depan matanya. Baik tawa polos anak – anak yang tidak paham dengan kondisi mereka saat ini dan raut muram dari beberapa anak yang merasa kelaparan.Hal inilah yang membuat dada Elle merasa miris akan kemiskinan di negara yang ia pijak sekarang.“Huftt seandainya semua orang kaya di dunia ini menyisihkan kekayaan mereka untuk berinvestasi atau memperbaiki system kehidupan di negara ini, aku pikir mereka semua bisa berkembang.” Gumam Elle menghela nafas di suatu sore. Tapi entahlah. Apa memang ini adalah solusinya atau memang tidak ada solusi sama sekali.“Hei Elle, kamu di luar?”“Hai Cath, iya nih la

DMCA.com Protection Status