Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 771 - Bab 780

781 Bab

Bab 771

Meskipun tempat ini dipenuhi oleh energi spiritual yang padat, semalaman penuh ini, Afkar tetap belum bisa menembus puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi. Dia hanya merasa seperti terjebak di titik itu dan tidak bisa maju sedikit pun.Meski sudah hampir sepenuhnya mengeras dan berubah menjadi bentuk padat, pusat energi yang berada di perut bagian bawahnya tetap saja belum bisa mencapai bentuk sempurna.Secara sederhana, tingkat kepadatan energi spiritual yang berhasil diserap Afkar belum cukup memenuhi syarat. Ibarat ingin menancapkan paku ke dalam sebatang pohon besar, tetapi malah menabrak benjolan keras di dalam kayunya.Kalau tenaga tidak cukup, mau dipukul 1.000 kali pun paku itu tidak akan masuk. Satu-satunya cara adalah menghantamnya dengan kekuatan besar dalam satu kali pukulan, baru kemungkinan bisa menembus benjolan itu."Huft ...." Saat merasakan cahaya matahari pagi mulai menyinari tubuhnya, Afkar akhirnya membuka mata lalu diam-diam menghela napas.Afkar bergumam
Baca selengkapnya

Bab 772

Pada pukul 8 pagi, semua orang yang seharusnya hadir sudah berkumpul. Saat ini di atas panggung utama, Zinia bersama perwakilan-perwakilan dari berbagai organisasi dunia misterius yang menjadi juri, sudah berdiri rapi di tempatnya.Di samping Zinia, juga berdiri seorang wanita anggun dan memikat luar biasa. Dia tak lain adalah ketua muda cantik dari Sekte Langga, Arisa.Hari ini, Arisa mengenakan pakaian tempur yang pas badan. Di punggungnya, ada sebilah pedang panjang. Seluruh tubuhnya memancarkan aura yang tajam dan tegas."Dalam uji coba peringkat individu hari ini, Arisa dari sekte kami juga akan ikut serta. Tapi selama nggak terlalu mendesak, dia nggak akan mengancam nyawa peserta lain." Zinia menyampaikan pengumuman itu dengan tenang.Begitu mendengar ini, raut wajah para peserta uji coba hari ini perlahan berubah menjadi agak tegang. Terutama Lukas dari Sekte Pedang Emas dan Felix dari Keluarga Saloka. Wajah mereka langsung terlihat kurang senang.Keduanya memiliki kekuatan di t
Baca selengkapnya

Bab 773

Adapun untuk peserta yang tidak berhasil masuk peringkat lima besar, tidak ada hadiah tambahan yang disediakan.Saat ini, Rose berdiri di sebelah Afkar. Dia diam-diam bergumam, "Pokoknya aku harus masuk peringkat tiga besar! Aku harus bergabung dengan Sekte Langga!"Sebagai seorang gadis genius dari Keluarga Samoa, Rose sangat memahami situasinya. Walaupun dalam turnamen kali ini keluarganya berhasil mempertahankan status sebagai keluarga bangsawan, tidak ada jaminan bahwa keberuntungan itu akan terus berlangsung di Turnamen Chartreuse mendatang.Terutama jika suatu saat nanti Turnamen Chartreuse diselenggarakan oleh Keluarga Pakusa dari dunia misterius, Keluarga Samoa bisa berada dalam bahaya besar.Namun kalau dirinya berhasil masuk Sekte Langga dan menjadi murid resmi, itu berarti Keluarga Samoa bisa berlindung di bawah naungan sekte dunia misterius ini.Dengan begitu, baik Keluarga Pakusa dari dunia misterius maupun Keluarga Pakusa dari dunia seni bela diri kuno biasa, mereka pasti
Baca selengkapnya

Bab 774

Setelah Zinia selesai berbicara, tidak ada satu pun dari para peserta yang memilih mundur. Mereka yang sudah datang ke sini memang sudah siap untuk menghadapi bahaya.Lagi pula, kekuatan mereka secara terbuka sudah berada di tingkat pembangunan fondasi tahap akhir atau lebih tinggi. Bisa mencapai tingkat kultivasi seperti itu dalam usia yang masih muda menunjukkan bahwa mental mereka pun kuat. Mana mungkin mereka akan goyah hanya karena beberapa kata peringatan?Melihat tidak ada yang mundur, Zinia mengangguk pelan. Kemudian, dia memberikan kepada masing-masing peserta sebuah kantong dimensi yang terbuat dari bahan yang tidak diketahui jenisnya. Kantong dimensi akan digunakan untuk menyimpan berbagai tanaman obat atau harta yang dikumpulkan oleh mereka selama uji coba.Saat Afkar menerima kantong tersebut, dia diam-diam merasa kagum dalam hatinya. Sekte dari dunia misterius memang mempunyai banyak barang-barang bagus. Di dalam kantong dimensi itu, terdapat ruang tersendiri yang luasny
Baca selengkapnya

Bab 775

Pemuda jangkung itu menambahkan, "Selain itu bukan cuma bisa bunuh dia, kita juga bisa merebut tanaman obatnya! Membunuh sekaligus merampas harta seperti ini, rasanya puas banget! Hahaha ...."Kemudian, pemuda jangkung itu pun tiba-tiba berkata dengan nada agak mendominasi, "Omong-omong Mohit, kita sudah sepakat dari awal. Teratai Lima Warna ini punyaku ya. Soalnya aku yang lihat duluan."Sebelumnya, pemuda jangkung ini selalu memanggil Mohit dengan sebutan kakak dengan penuh hormat.Bagaimanapun, Mohit dan Dustin adalah saudara kandung. Keduanya sama-sama berada di tingkat pembangunan fondasi tahap akhir. Dalam segala hal, mereka selalu maju dan mundur bersama.Itu sebabnya, anggota Keluarga Pakusa lainnya tentu tidak berani mencari gara-gara dengan mereka. Namun sekarang, Dustin sudah meninggal dan tinggal Mohit seorang diri.Kemarin, Mohit baru saja dimaki-maki di depan umum dan kehilangan muka di hadapan semua orang. Anggota Keluarga Pakusa lainnya malah hanya diam menonton, bahkan
Baca selengkapnya

Bab 776

Afkar menatap Mohit, wajahnya dipenuhi ekspresi terkejut dan ragu. Apa sekarang mereka saling menjebak? Hanya demi memperebutkan sebuah Teratai Lima Warna?Saat itu juga, Mohit menatap dingin ke arah Afkar. "Afkar, nggak usah kaget begini. Aku nggak akan membunuhmu.""Hm?" Afkar membatin, 'Kalaupun kamu ingin membunuhku, memang kamu sanggup?'"Nggak akan membunuhku? Maksudmu apa? Kamu nggak mau balas dendam untuk adikmu?" tanya Afkar.Mohit mendengus. "Aku sudah pikirkan semuanya. Nggak ada yang perlu dibalas. Dustin mati karena dijebakmu, itu salahnya sendiri. Karena dia lemah dan bodoh. Dia sampai mengorbankan nyawanya demi keluarga."Setelah itu, nadanya berubah. "Bukan cuma itu, aku bahkan mau kasih tahu satu kabar penting! Setelah uji coba peringkat individu kali ini selesai, kamu dan Willy harus benar-benar berhati-hati!""Terutama kamu! Tetua Safwan dari Keluarga Pakusa misterius berniat membunuhmu. Mungkin setelah kamu keluar dari Sekte Langga, dia akan langsung beraksi! Kekuat
Baca selengkapnya

Bab 777

Saat mereka bertemu dengan Afkar, mereka mengira telah menemukan sasaran empuk. Tanpa basa-basi, mereka langsung ingin merampas kantong dimensi milik Afkar, bahkan berencana membunuhnya dan merebut seluruh hasil yang telah dia kumpulkan.Sayangnya, kerja sama mereka sia-sia. Mereka tetap tidak sanggup melawan Afkar, bahkan kalah telak. Sebelum ini, Afkar bahkan berhasil mengalahkan Hantu Senyap yang berada di tingkat pembentukan inti tahap awal, apalagi sekarang."Ka ... kamu jelas bukan berada di tingkat pembangunan fondasi tahap menengah!" Salah satu dari mereka berkata sambil menyeret setengah tubuhnya yang tersisa. Dia menatap Afkar dengan mata penuh ketakutan dan keengganan.Afkar membalas dengan nada datar, "Sayangnya, kamu baru sadar sekarang!" Dengan sekali tebas lagi, kepala orang itu terbang ke udara.Sejak mendengar kabar buruk tentang orang tuanya, di lubuk hati Afkar seolah-olah tersembunyi sosok binatang buas yang penuh kemarahan. Dia tidak pernah berbelaskasihan terhadap
Baca selengkapnya

Bab 778

Afkar sedang dalam perjalanan saat tiba-tiba mendengar suara pertempuran sengit di kejauhan. Seketika, ekspresinya berubah. Dia segera menahan auranya dan melangkah ke arah sumber suara!Semakin dekat dengan bayangan besar gunung itu, kabut pun semakin menipis, jarak pandang juga perlahan membaik. Setengah menit kemudian, dia berjongkok di atas sebuah gundukan tanah dan mengintip ke arah pertempuran."Rose?"Begitu melihat siapa yang terlibat dalam pertarungan, alis Afkar langsung terangkat. Tang! Tang! Tang!Bunyi benturan senjata berdentang keras. Rose yang memegang sepasang cincin tajam di tangan dikeroyok oleh Logan dan Cakra.Dua lawan satu saja sudah berat, apalagi di sekitarnya juga ada tiga ahli lain. Semuanya adalah ahli tingkat pembangunan fondasi tahap akhir, yang ikut menyerang dari waktu ke waktu, membuat Rose semakin kewalahan.Meskipun Rose adalah gadis genius dari Keluarga Samoa, dia tetap saja terdesak menghadapi begitu banyak lawan. Wajahnya memerah karena menahan tek
Baca selengkapnya

Bab 779

Melihat Rose secantik itu, niat jahat langsung timbul di dalam hati mereka. Mereka tidak berani mengincar Arisa karena dia adalah pewaris sekte misterius.Adapun Rose, selama berhasil melumpuhkannya, bukankah mereka bisa mempermainkannya sesuka hati? Lagi pula, mereka tidak perlu takut pada Keluarga Samoa di belakangnya!Logan menunjukkan senyuman jahat dan mengangguk. "Kamu memang pria sejati! Hahaha, bagus! Kalau begitu kita lumpuhkan dia dulu, lalu nikmati dengan baik! Tak kusangka, ternyata ada bonus seperti ini di ujian kali ini! Hahaha ....""Hm, biar kamu duluan. Aku yang kedua! Kalian bertiga juga jangan khawatir, semua kebagian kok!" Cakra mulai membagi-bagi Rose seperti barang dagangan.Begitu mendengarnya, tiga ahli tingkat pembangunan fondasi tahap akhir itu langsung berbinar-binar. Mereka tampak bersemangat. Dengan kecantikan sekelas Rose, bahkan setelah 'dipakai', mereka juga tidak akan keberatan.Saat itu juga, wajah cantik Rose sontak dipenuhi amarah karena percakapan m
Baca selengkapnya

Bab 780

Logan bersiap menyerang Afkar sambil memberi isyarat mata kepada Cakra. Isyarat itu sangat jelas, yaitu awasi Rose. Jangan sampai wanita secantik itu kabur saat dia sibuk membunuh Afkar.Cakra mengangguk. "Tenang saja, Logan!"Logan menyeringai dingin ke arah Afkar. "Bocah, aku tahu kulitmu tebal dan pertahananmu kuat, bahkan bisa tahan satu serangan dari tingkat pembentukan inti tahap awal. Tapi, bisa tahan satu serangan bukan berarti tahan sepuluh, apalagi seratus!""Kamu sendiri yang menginginkan kematian ini. Mau jadi pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik ya? Hahaha ... jadi pahlawan itu ada harganya, tahu?""Matilah kamu!" Usai berteriak, Logan mengangkat tombaknya dan langsung menyerang Afkar.Afkar mendengus. Dia menatap Logan yang dipenuhi niat membunuh dengan tidak acuh. "Belum tentu aku yang bakal mati!"Pada detik itu juga, terdengar suara dingin sekaligus tegas. "Berhenti!"Swoosh! Saat berikutnya, Afkar merasakan angin harum berembus. Pandangannya bergetar, lalu seoran
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
747576777879
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status