Harun memprotes, "Gauri, mana boleh kamu bilang begitu? Dia itu ibuku. Apalagi, sudah berlalu begitu lama. Kalau sekarang dia mau berdamai denganku, bukankah itu wajar juga? Kami ini keluarga yang sedarah. Mana ada dendam yang nggak bisa dilupakan?"Harun mengernyit, lalu nada bicaranya menjadi lembut ketika berusaha membujuk istrinya, "Sayang, Ibu berinisiatif mau berdamai dan mengajak kita makan malam di rumah malam ini. Ayo, kita beli sesuatu buat dibawa ke sana."Sayangnya, Gauri hanya mendengus dingin. Dia menimpali, "Aku nggak mau! Hmph! Dulu waktu dia bilang mau usir kita dari keluarga, dia langsung usir begitu saja. Sekarang cuma karena dia bilang mau berdamai, kita harus menurutinya? Dia menganggap kita apa?"Harun coba menenangkan, "Dia sudah tua. Kamu ngalah sedikit dong."Gauri membalas dengan ekspresi dingin, "Pokoknya aku nggak mau. Kalau kamu mau, ya silakan pergi sendiri."Apa yang pernah dilakukan oleh Erlin sebelumnya benar-benar melukai hati Gauri sebagai menantu. It
Read more