All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 781 - Chapter 790

793 Chapters

Bab 781

Benar saja, Arisa berkata dengan suara dingin, "Justru karena dia nggak tahu diri dan pernah menyinggungku, kalian nggak boleh membunuhnya sekarang."Selesai bicara, nada suaranya berubah tajam. Dia menatap Afkar dan berkata dengan nada tegas, "Mulai sekarang, kamu dan rekanmu ikut denganku.""Ikut denganmu? Kenapa begitu?" Afkar mengerutkan kening, merasa tidak puas dengan perintah semena-mena itu. "Kalau aku nggak mau, gimana?""Nggak mau?" Arisa sempat terdiam sejenak, lalu mendengus. "Kalau nggak mau, akan kubunuh kalian berdua."Mendengar itu, mata Afkar menyipit. Dia menatap tajam ke arah Arisa, lalu akhirnya mengangkat bahu, seolah-olah pasrah. "Ya sudah. Lagian, siapa yang nggak suka ikut cewek secantik Nona Arisa? Hehe ...."Arisa tersenyum penuh makna. Di dalam matanya, ada kilatan mengejek seperti pemburu yang memandang mangsanya.Setelah itu, Cakra dan Logan membawa masing-masing kelompok mereka pergi dengan ekspresi penuh keengganan. Meskipun Logan sebenarnya ingin terus b
Read more

Bab 782

Lukas dan Felix sama-sama merupakan ahli tingkat pembentukan inti. Saat ini, keduanya sedang berhadapan. Niat membunuh pun memuncak di antara mereka, seolah-olah mereka bisa saling membunuh kapan saja!Namun, pada saat yang menegangkan itu, tiba-tiba muncul sesosok berpakaian hitam yang melesat ke tengah mereka. Sosok itu tak lain adalah Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam."Kalian berdua sebenarnya punya dendam sebesar apa? Perlu sampai bertarung hidup mati begini?"tanya Raditya sambil tersenyum, mencoba meredakan ketegangan.Lukas dan Felix sama-sama menoleh ke arahnya. Tatapan mereka penuh kekesalan."Dari mana munculnya sampah ini? Memangnya kamu punya hak buat bicara di sini?" Lukas tersenyum dingin.Felix menyeringai kejam. Nada suaranya penuh ejekan. "Ini namanya skor yang didapat secara cuma-cuma. Siapa cepat dia dapat. Yang bunuh dia duluan boleh ambil kantong dimensinya!"Begitu ucapan itu dilontarkan, Felix langsung menyerang Raditya. Tubuhnya kurus, tetapi auranya sangat kuat
Read more

Bab 783

"Kalian berdua benar-benar nggak tertarik untuk memperebutkan itu?"Mendengar perkataan itu, Lukas dan Felix berpandangan, raut wajah mereka menunjukkan tanda-tanda tertarik."Kamu serius? Kalau benar begitu, kenapa kamu malah kasih tahu kami?" tanya Lukas dan Felix dengan penuh keraguan.Raditya menjawab dengan tenang, "Awalnya aku memang nggak berniat kasih tahu siapa pun. Tapi, karena Arisa dari Sekte Langga tiba-tiba dimasukkan ke dalam uji coba ini juga, aku curiga Sekte Langga tahu tentang obat dewa yang langka itu.""Kalau aku hadapi dia sendirian, jelas nggak mungkin bisa menang. Jadi, satu-satunya harapanku adalah bersatu dengan kalian berdua!""Kita bertiga bekerja sama dulu untuk melawan Arisa. Kalau bisa, kita buat dia cedera. Setelah itu, kita baru bersaing untuk merebut obat dewa. Gimana menurut kalian?"Setelah mendengarnya, ekspresi Felix dan Lukas terus berubah. Tampaknya, mereka masih ragu dan sedang mempertimbangkan sesuatu."Bekerja sama untuk melukai Arisa? Bukanka
Read more

Bab 784

"Angkat saja, lihat apa yang mereka mau. Bagaimanapun ... Ayah masih di tangan mereka!" ujar Felicia sambil menggertakkan giginya.Fadly mengangguk pelan, lalu mengangkat telepon dan menyapa dengan suara rendah. "Halo?""Pak Fadly, sudah dipikirkan baik-baik? Kesabaran Wakil Ketua Aula Guntur nggak banyak lho!" Suara Kobra terdengar dingin di ujung sana."Apa yang kalian lakukan pada ayahku?" tanya Fadly dengan nada marah bercampur cemas."Pak Tua, sini ngomong sama anakmu. Suruh dia cepat-cepat tunduk! Kalau nggak, nyawamu ini bisa habis!" Kobra tertawa dingin di telepon.Tak lama kemudian, Fadly mendengar suara Harun. "Fad, jangan pedulikan Ayah. Kamu ...."Buk! Sebelum Harun selesai bicara, suara hantaman terdengar keras. Harun tampaknya ditendang sampai jatuh oleh Kobra.Suara pria itu kembali terdengar, dingin dan penuh amarah, "Dasar tua bangka, kamu cari mati ya? Kalau melawan lagi, kuhajar kamu!""Berhenti!" Fadly berteriak keras di telepon, suaranya dipenuhi kemarahan."Hehehe
Read more

Bab 785

Semakin dekat mereka ke arah gunung tersebut, semakin banyak pula tanaman obat spiritual yang tumbuh di sepanjang jalan.Afkar, Rose, dan Arisa beberapa kali berhenti untuk memetik tanaman. Hasil yang mereka kumpulkan bisa dibilang cukup berlimpah.Sesekali, mereka bertemu dengan peserta lainnya. Yang membuat Afkar sedikit mengeluh dalam hati adalah Arisa yang biasanya terlihat anggun dan suci, ternyata juga ikut merebut hasil peserta lain tanpa ragu sedikit pun, bahkan tanpa sungkan sedikit pun!Namun, hal itu bisa dimengerti. Arisa jelas menargetkan posisi pertama, jadi dia harus memastikan dirinya unggul.Sekitar siang hari, Afkar akhirnya bisa melihat gunung besar yang mereka tuju. Gunung itu ternyata adalah gunung berapi berbentuk kerucut dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter. Semakin dekat mereka ke gunung itu, semakin terasa aura megahnya.Pada saat yang sama, kabut tebal yang menyelimuti saat mereka pertama masuk ke Lembah Obat juga semakin menipis. Kini, kabut sudah hampir
Read more

Bab 786

Saat melihat fenomena yang aneh itu, semua orang tahu bahwa kemungkinan besar akan ada harta karun yang segera muncul. Logan dan Cakra tentu tidak ingin melewatkannya.Namun, saat tiba di puncak gunung dan melihat Arisa serta Lukas dan yang lainnya, mereka pun mulai merasa ragu. Meskipun berada di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi, kekuatan mereka tetap belum cukup jika dibandingkan dengan para ahli tingkat pembentukan inti.Dalam situasi seperti ini, Logan langsung mengambil keputusan, yaitu bergabung dengan Arisa. Jika tidak, jangan harap mereka bisa mendapat bagian dari harta karun yang akan muncul, bahkan obat spiritual yang sudah mereka kumpulkan pun mungkin akan lenyap.Cakra segera menyadari hal itu dan mengikuti Logan, memilih untuk bergabung di pihak Arisa. Dalam sekejap, di puncak gunung itu seakan-akan terbagi menjadi dua kubu.Satu kubu dipimpin oleh Arisa. Jumlah mereka lumayan banyak, tetapi selain Arisa yang berada di tingkat pembentukan inti tahap menengah,
Read more

Bab 787

"Arisa, aku akan membantumu!" seru Logan yang berdiri di samping Arisa dengan mata berkilat. Sebagai anggota inti dari Keluarga Darmadi, dia yakin bahwa sekalipun Lukas dan dua orang lainnya menyerang, mereka tidak akan berani mencelakainya secara serius. Jadi, dia berniat memanfaatkan kesempatan untuk tampil di depan Arisa."Logan, lebih baik kamu simpan tenagamu! Dengan kekuatanmu itu, paling-paling cuma bisa menggertak kucing anjing jalanan!" ejek Lukas dengan tawa dingin.Arisa pun diam-diam mencebik, jelas tidak berharap banyak dari Logan."Roar!" Tiba-tiba, raungan buas dan penuh kemarahan terdengar dari bawah kawah gunung berapi. Aura mengerikan pun langsung menguar dari bawah sana!Begitu merasakan aura itu, wajah semua di sana langsung berubah drastis."Aura yang sangat kuat! Sepertinya ada binatang buas mengerikan di bawah kawah yang sedang menjaga obat dewa itu!" seru Raditya kaget."Tentu saja! Harta karun seperti itu tentu dijaga oleh binatang buas!" sahut Arisa dengan nad
Read more

Bab 788

Begitu Arisa melontarkan perintah itu, semua orang sontak tertegun sejenak, lalu menatap Afkar dengan berbagai ekspresi.Ekspresi Afkar berubah dingin dan sorot matanya memancarkan kemarahan yang bergejolak."Apa katamu?" Dia memelototi Arisa, suaranya dingin dan tajam."Aku suruh kamu lompat ke bawah. Bantu aku mengalihkan perhatian binatang buas itu! Selama aku bisa mendapat obat dewa itu, aku akan memberimu hadiah yang pantas," kata Arisa sambil melirik ke sekeliling dengan sombong. "Paling nggak, aku bisa pastikan kamu mendapat peringkat lima besar dalam ujian kali ini!"Begitu ucapan itu dilontarkan, sorot mata semua orang saat memandang Afkar langsung dipenuhi ejekan dan kepuasan. Mereka senang melihatnya menderita.Sementara itu, mata Lukas, Felix, dan Raditya pun berbinar-binar setelah mendengar usulan Arisa.Ya! Kalau orang lain turun untuk mengalihkan perhatian binatang itu, mereka bisa memanfaatkan kesempatan untuk merebut obat dewa. Ini ide bagus!Afkar mendengus dingin sam
Read more

Bab 789

Makanya, Arisa menggunakan Rose untuk mengancam Afkar."Lompatlah!""Ayo lompat! Kalau Nona Arisa nggak membunuhmu, kami yang bakal turun tangan!""Lompat saja, mungkin masih ada sedikit harapan! Kamu juga bisa menyelamatkan rekanmu kalau kamu lompat!""Haha. Aku nggak nyangka ternyata si Willy ini secantik itu! Kalau kamu nggak lompat, kira-kira apa yang akan terjadi padanya setelah kamu dihabisi?"Lukas, Logan, dan yang lainnya terus menekan Afkar. Tatapan Afkar terhadap mereka pun menjadi semakin tajam dan berbahaya. Ekspresinya juga semakin diliputi amarah.Swoosh! Tiba-tiba, Rose berkelebat ke sisi Afkar dan berkata, "Jangan lompat! Kalau lompat, kamu sudah pasti mati. Kalau perlu, kita lawan saja mereka semua! Aku bisa bunuh mereka!"Putri genius dari Keluarga Samoa itu berdiri tegak dengan sepasang cincin tajam di tangan, bersiap untuk bertempur tanpa ragu.Wajah cantiknya kini dipenuhi dengan tekad dan keberanian. Dia berdiri di samping Afkar tanpa berniat mundur sedikit pun.A
Read more

Bab 790

"Afkar, kamu ...." Rose yang berdiri di belakang Afkar kini tampak terkejut, ekspresinya dipenuhi kebingungan dan ketidakpercayaan saat merasakan aura mengerikan yang terpancar darinya."Menjauhlah, jaga dirimu baik-baik." Afkar tersenyum tipis, tetapi senyumannya itu dipenuhi aura mendominasi dan aura berbahaya.Sesaat kemudian, Afkar mengentakkan kakinya ke tanah dan tubuhnya melesat bagai peluru meriam!Aura dahsyat langsung mengunci target utamanya, yaitu Logan. Pria ini selalu bersikap arogan, menghinanya, bahkan ingin menghabisi nyawanya. Di hati Afkar, keinginan untuk membunuh Logan sudah mencapai puncaknya."Afkar, sialan kamu ...." Logan merasakan aura mengerikan yang terpancar dari tubuh Afkar, ekspresinya seketika dipenuhi ketidakpercayaan.Dia buru-buru bereaksi dan menusukkan tombaknya ke depan. Kekuatan penuh puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi pun meledak dari tubuhnya!Afkar hanya mendengus dingin. Tatapannya yang tajam memancarkan rasa meremehkan saat menat
Read more
PREV
1
...
757677787980
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status