Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 701 - Bab 710

781 Bab

Bab 701

'Jadi maksudmu, kamu datang ke sini dengan sok jago, tapi nggak punya rencana sama sekali? Kamu cuma datang untuk minta bantuan dari kami? Sialan, kalau punya ide bagus, untuk apa kami menahanmu di sini untuk melihat gayamu itu?'Namun, karena lawan bicaranya adalah anggota Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, Renhad tidak langsung menyerangnya. Dia berpikir sejenak, lalu kilatan tajam dan licik melintas di matanya.'Benar juga! Orang ini dari Aliansi Perusahaan Farmasi Delta. Perusahaanku baru saja berdiri, kenapa nggak manfaatin kekuatan mereka untuk mendorong perkembangannya?'Dengan pemikiran itu, Renhad pun berdeham sejenak, lalu berkata dengan serius, "Kebetulan kami memang punya ide dan sekarang lagi dijalankan. Tapi ya, dengan kekuatan kami sekarang, hasilnya belum begitu maksimal.""Kalau Pak Edwin dan Aliansi Perusahaan Farmasi Delta bersedia membantu, dampaknya terhadap Safira Farma pasti bakal jauh lebih besar!""Oh ya? Coba jelaskan," jawab Edwin.Renhad menyunggingkan senyum
Baca selengkapnya

Bab 702

Edwin tampak tidak sabar, seolah ingin segera membalas dendam kepada Felicia dan Afkar. Setelah usahanya menjalin hubungan lewat jalur resmi gagal, kini dia mulai berpikir untuk memakai orang-orang dari dunia mafia.Namun, begitu ucapannya dilontarkan, ekspresi Renhad dan Viola langsung berubah. Wajah mereka menunjukkan rasa sungkan dan waspada."Itu ... kalau soal cari preman, sepertinya nggak semudah itu," jawab Renhad sambil tersenyum kecut."Kenapa? Bukannya kalian orang local? Setahuku, kalian juga termasuk orang kaya dan berpengaruh, masa cari preman local saja nggak bisa?" Edwin mengernyit, tatapannya seolah menganggap Renhad dan Viola tidak berguna.Renhad menghela napas pelan. "Pak Edwin, mungkin karena Anda dari luar kota, jadi belum tahu. Di Kota Nubes, nggak ada satu pun preman yang berani cari masalah sama Afkar."Viola ikut mengangguk. "Benar. Di Kota Nubes, ada dua kelompok mafia terbesar. Salah satunya dipimpin langsung oleh Fadly, yang juga merupakan adik ipar Afkar da
Baca selengkapnya

Bab 703

"I ... ini?" Pupil Edwin menyusut seketika."Sialan, masa bom waktu daja nggak kenal?" tanya Harimau Maut dengan kesal.Mendengar hal itu, mata Renhad, Viola, dan Edwin langsung membelalak. Kelopak mata mereka berkedut, wajah mereka tampak terkejut dan ketakutan."Bom waktu? Pa ... Paman .... Apa maksudmu sebenarnya?" Viola sampai ternganga dan wajahnya pucat karena syok."Apa lagi maksudnya? Lusa, bawa bom ini ke pabrik baru milik Safira Farma. Lalu ... boom! Braak!"Harimau Maut membuat gerakan ledakan dengan tangannya sambil tertawa terbahak-bahak. Ekspresinya terlihat benar-benar gila.Setelah itu, ekspresinya berubah bengis. "Kalau sampai kejadian ini terjadi, menurut kalian, apa pabrik itu masih mungkin bisa jalan? Lebih baik lagi kalau bisa sekalian bunuh Felicia dan Afkar!"Mendengar kata-kata itu, Renhad, Viola, dan Edwin saling berpandangan. Dari yang awalnya syok dan takut, ekspresi mereka berubah jadi semangat dan bersemu gairah.Tadi mereka masih putus asa karena tidak ada
Baca selengkapnya

Bab 704

Begitu Harimau Maut dan Edwin pergi, Renhad dan Viola hanya bisa duduk saling memandang.Mereka benar-benar tak habis pikir, kenapa urusan mengantar bom malah jatuh ke tangan mereka sendiri.Ini namanya menindas orang!Namun, mau bagaimana lagi? Baik Edwin dari Aliansi Perusahaan Farmasi Delta maupun Harimau Maut dari Organisasi NC, semua bukan orang-orang yang bisa mereka lawan."Ayah, kita harus gimana?" tanya Viola dengan tegang sambil melirik bom yang ada di atas meja."Gimana lagi? Ya lakukan saja seperti yang dibilang Edwin. Kita pura-pura mau berdamai sama Afkar dan Felicia, datang bawa hadiah, lalu sembunyikan bom ini di dalamnya," jawab Renhad dengan suara berat.Viola tidak terima. "Kalau begitu, bukannya kita malah harus merendah di hadapan Felicia dan Afkar?"Mendengar hal itu, Renhad mendengus. "Merendah ya merendah. Memangnya kita belum pernah? Di konferensi medis waktu itu, bukannya kamu juga manggil Afkar 'kakak ipar' dengan lancar?"Sambil berbicara, Renhad menatap put
Baca selengkapnya

Bab 705

Untuk bisa lolos dalam uji kemampuan itu, paling tidak harus memiliki kekuatan di tingkat pembangunan fondasi. Namun, mencari ahli bela diri muda di bawah usia 30 tahun yang sudah mencapai tingkat pembangunan fondasi ... mana semudah itu?"Oh iya, setelah kupikir-pikir, aku memutuskan untuk ikut turnamen itu dan mewakili Keluarga Samoa. Syarat yang kamu sebutkan waktu itu, masih berlaku?" tanya Afkar dengan nada tenang.Mendengar hal itu, mata Edbert langsung berbinar. Dia segera berkata dengan semangat, "Tentu saja masih berlaku! Kami memang sudah menunggu kabar darimu sejak kamu pergi waktu itu.Kalau begitu, kita sepakat ya!""Ya. Kapan tepatnya Turnamen Chartreuse itu?" tanya Afkar."Di akhir bulan ini, jadi kurang dari sepuluh hari lagi. Tapi nanti harus berangkat lebih awal, jadi Afkar, kamu harus bersiap. Paling lama seminggu lagi kita sudah berangkat. Nanti aku akan hubungi kamu sebelum waktunya.""Baik." Afkar menjawab singkat lalu menutup telepon.Di saat yang sama, seorang g
Baca selengkapnya

Bab 706

Melihat Renhad dan Viola tiba-tiba muncul di acara tersebut, Afkar dan Felicia sontak terdiam sesaat. Afkar langsung mengernyit, menatap keduanya dengan ekspresi dingin.Felicia pun hanya menanggapi dengan anggukan singkat dan tenang. "Paman Renhad, kalian juga datang ke sini?"Renhad dan Viola saling melirik sejenak, raut wajah mereka menyiratkan bahwa mereka terpaksa datang. Sesaat kemudian, Renhad memaksakan senyum. "Felicia, kami dengar hari ini pabrik barumu diresmikan, jadi kami datang ke sini khusus untuk mengucapkan selamat padamu."Viola ikut menambahkan sambil tersenyum ramah, "Kak Felicia, Kak Afkar, bagaimanapun juga kita masih keluarga, bukan? Masa iya terus bermusuhan selamanya? Kami memutuskan untuk berdamai ... kalian nggak keberatan, 'kan?"Sambil berkata demikian, dia melirik Afkar dengan senyum yang tampak hati-hati.Mendengar hal itu, Felicia memandangi mereka dengan ekspresi heran dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."Paman Renhad, kalian
Baca selengkapnya

Bab 707

Oleh karena itu, dia memang sudah terus berwaspada terhadap kedua orang itu sedari awal. Saat ini, ketika dia mengerahkan kekuatan mata naganya, sorot matanya langsung berubah tajam. Seketika sebuah senyum dingin muncul di sudut bibirnya.Jadi begitu rupanya ...."Afkar, ada apa?" Felicia yang melihat perubahan ekspresi di wajah Afkar tak bisa menahan diri untuk bertanya."Nggak apa-apa," jawab Afkar sambil menggeleng pelan.Beberapa saat kemudian, setelah semua tamu selesai disambut, Afkar dan Felicia kembali masuk ke area dalam pabrik.Berhubung lokasi pabrik cukup jauh dari pusat kota, agar tamu-tamu tidak perlu repot bolak-balik, Felicia sudah menyiapkan makan siang di kantin perusahaan. Tentu saja, makanan yang disediakan bukan makanan standar karyawan. Hari ini, dia sengaja memanggil koki dari restoran Hotel Royal untuk menyajikan jamuan khusus.Dalam perjalanan kembali ke dalam, Felicia berjalan di samping Afkar sambil bergumam ragu, "Benar-benar nggak nyangka, Paman Renhad dan
Baca selengkapnya

Bab 708

Afkar meninggalkan aula kantin karyawan dan berjalan menuju gedung kantor di dalam area pabrik. Semua hadiah yang diterima hari ini telah diarahkan untuk sementara disimpan di gudang serbaguna di lantai satu gedung kantor."Pak Afkar!" Saat melihatnya datang, seorang anak buah Fadly yang berjaga di sana langsung menyapa dengan hormat."Sudah, kamu nggak perlu jaga di sini. Pergilah makan siang. Aku mau cek sebentar ke dalam,"kata Afkar sambil melambaikan tangan.Anak buah itu sempat ragu sejenak, tapi akhirnya menurut dan pergi.Afkar pun melangkah masuk ke gudang tersebut. Di dalam ruangan itu, tampak berbagai hadiah yang telah ditumpuk dengan rapi.Matanya langsung tertuju pada sepasang hiasan singa berwarna emas yang mengilap. Benda itu terbuat dari tembaga, dilapisi lapisan emas di permukaannya. Ukurannya kira-kira sebesar kucing dewasa dan bagian dalamnya berlubang.Dengan kekuatan mata naga yang dimilikinya, Afkar dapat melihat dengan jelas, di dalam salah satu singa itu tersemb
Baca selengkapnya

Bab 709

Bukan hanya kemampuan bertarung yang hebat, bahkan kemampuan medismu juga sangat ahli! Meski berasal dari keluarga biasa, kamu malah lebih keren daripada anak-anak orang kaya pada umumnya. Aku baru sadar, sepertinya aku mulai mengagumimu dan merasa iri sama Kak Felicia."Sambil berbicara, Viola meletakkan tangannya di dada Afkar dan menatap pria itu dengan penuh perasaan.Melihat kondisi ini, Afkar mengerutkan alisnya dan bertanya dengan bingung, "Apa maksudmu?"Viola menggigit bibirnya dan mendekatkan diri pada Afkar. "Kak, apa kamu masih nggak ngerti apa maksudku?"Setelah berkata demikian, dia mulai merengek dengan manja, "Jangan kira aku nggak tahu, kamu sudah menikah sama Kak Felicia selama ini dan mengadakan upacara pernikahan palsu. Tapi, sampai sekarang Kak Felicia masih nggak ngizinin kamu untuk menyentuhnya, 'kan?""Kamu pasti sudah nggak bisa menahan diri lagi, 'kan? Sebenarnya dengan kemampuanmu ini, kenapa kamu masih terus berharap sama satu wanita?""Kak Afkar, menurutmu,
Baca selengkapnya

Bab 710

Dengan wajah penuh penghinaan, Viola meninggalkan gudang dengan langkah terpaksa. Dalam hatinya, dia ingin mencabik-cabik Afkar hidup-hidup!Tadi dia sempat yakin pria itu sudah jatuh dalam perangkapnya. Ternyata ... dirinya yang kembali dipermainkan! Begitu kembali ke aula kantin, Renhad langsung menyambut dengan penuh harap."Viola, gimana hasilnya?"Viola menekan amarah yang masih membara dalam dadanya. Dia tentu tidak akan memberi tahu Renhad bahwa usahanya menggoda Afkar malah berakhir memalukan. Dia hanya menyeringai dingin."Tenang, Ayah. Si pecundang itu sama sekali nggak curiga. Aktifkan bomnya. Ayo kita cepat pergi dari sini."Renhad mengangguk. "Baik."Sementara itu, tidak lama setelah mengusir Viola, Afkar kembali memeriksa hiasan singa yang mencurigakan tadi. Benar saja, bom waktu di dalam perut patung itu telah aktif.Dengan mata naga yang dia miliki, Afkar bisa melihat dengan jelas bahwa hitungan mundur menunjukkan waktu ledakan tinggal sekitar satu jam lebih.Ternyata,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6970717273
...
79
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status