Share

Bab 704

Penulis: Russel
Begitu Harimau Maut dan Edwin pergi, Renhad dan Viola hanya bisa duduk saling memandang.

Mereka benar-benar tak habis pikir, kenapa urusan mengantar bom malah jatuh ke tangan mereka sendiri.

Ini namanya menindas orang!

Namun, mau bagaimana lagi? Baik Edwin dari Aliansi Perusahaan Farmasi Delta maupun Harimau Maut dari Organisasi NC, semua bukan orang-orang yang bisa mereka lawan.

"Ayah, kita harus gimana?" tanya Viola dengan tegang sambil melirik bom yang ada di atas meja.

"Gimana lagi? Ya lakukan saja seperti yang dibilang Edwin. Kita pura-pura mau berdamai sama Afkar dan Felicia, datang bawa hadiah, lalu sembunyikan bom ini di dalamnya," jawab Renhad dengan suara berat.

Viola tidak terima. "Kalau begitu, bukannya kita malah harus merendah di hadapan Felicia dan Afkar?"

Mendengar hal itu, Renhad mendengus. "Merendah ya merendah. Memangnya kita belum pernah? Di konferensi medis waktu itu, bukannya kamu juga manggil Afkar 'kakak ipar' dengan lancar?"

Sambil berbicara, Renhad menatap put
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 705

    Untuk bisa lolos dalam uji kemampuan itu, paling tidak harus memiliki kekuatan di tingkat pembangunan fondasi. Namun, mencari ahli bela diri muda di bawah usia 30 tahun yang sudah mencapai tingkat pembangunan fondasi ... mana semudah itu?"Oh iya, setelah kupikir-pikir, aku memutuskan untuk ikut turnamen itu dan mewakili Keluarga Samoa. Syarat yang kamu sebutkan waktu itu, masih berlaku?" tanya Afkar dengan nada tenang.Mendengar hal itu, mata Edbert langsung berbinar. Dia segera berkata dengan semangat, "Tentu saja masih berlaku! Kami memang sudah menunggu kabar darimu sejak kamu pergi waktu itu.Kalau begitu, kita sepakat ya!""Ya. Kapan tepatnya Turnamen Chartreuse itu?" tanya Afkar."Di akhir bulan ini, jadi kurang dari sepuluh hari lagi. Tapi nanti harus berangkat lebih awal, jadi Afkar, kamu harus bersiap. Paling lama seminggu lagi kita sudah berangkat. Nanti aku akan hubungi kamu sebelum waktunya.""Baik." Afkar menjawab singkat lalu menutup telepon.Di saat yang sama, seorang g

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 706

    Melihat Renhad dan Viola tiba-tiba muncul di acara tersebut, Afkar dan Felicia sontak terdiam sesaat. Afkar langsung mengernyit, menatap keduanya dengan ekspresi dingin.Felicia pun hanya menanggapi dengan anggukan singkat dan tenang. "Paman Renhad, kalian juga datang ke sini?"Renhad dan Viola saling melirik sejenak, raut wajah mereka menyiratkan bahwa mereka terpaksa datang. Sesaat kemudian, Renhad memaksakan senyum. "Felicia, kami dengar hari ini pabrik barumu diresmikan, jadi kami datang ke sini khusus untuk mengucapkan selamat padamu."Viola ikut menambahkan sambil tersenyum ramah, "Kak Felicia, Kak Afkar, bagaimanapun juga kita masih keluarga, bukan? Masa iya terus bermusuhan selamanya? Kami memutuskan untuk berdamai ... kalian nggak keberatan, 'kan?"Sambil berkata demikian, dia melirik Afkar dengan senyum yang tampak hati-hati.Mendengar hal itu, Felicia memandangi mereka dengan ekspresi heran dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."Paman Renhad, kalian

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 707

    Oleh karena itu, dia memang sudah terus berwaspada terhadap kedua orang itu sedari awal. Saat ini, ketika dia mengerahkan kekuatan mata naganya, sorot matanya langsung berubah tajam. Seketika sebuah senyum dingin muncul di sudut bibirnya.Jadi begitu rupanya ...."Afkar, ada apa?" Felicia yang melihat perubahan ekspresi di wajah Afkar tak bisa menahan diri untuk bertanya."Nggak apa-apa," jawab Afkar sambil menggeleng pelan.Beberapa saat kemudian, setelah semua tamu selesai disambut, Afkar dan Felicia kembali masuk ke area dalam pabrik.Berhubung lokasi pabrik cukup jauh dari pusat kota, agar tamu-tamu tidak perlu repot bolak-balik, Felicia sudah menyiapkan makan siang di kantin perusahaan. Tentu saja, makanan yang disediakan bukan makanan standar karyawan. Hari ini, dia sengaja memanggil koki dari restoran Hotel Royal untuk menyajikan jamuan khusus.Dalam perjalanan kembali ke dalam, Felicia berjalan di samping Afkar sambil bergumam ragu, "Benar-benar nggak nyangka, Paman Renhad dan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 708

    Afkar meninggalkan aula kantin karyawan dan berjalan menuju gedung kantor di dalam area pabrik. Semua hadiah yang diterima hari ini telah diarahkan untuk sementara disimpan di gudang serbaguna di lantai satu gedung kantor."Pak Afkar!" Saat melihatnya datang, seorang anak buah Fadly yang berjaga di sana langsung menyapa dengan hormat."Sudah, kamu nggak perlu jaga di sini. Pergilah makan siang. Aku mau cek sebentar ke dalam,"kata Afkar sambil melambaikan tangan.Anak buah itu sempat ragu sejenak, tapi akhirnya menurut dan pergi.Afkar pun melangkah masuk ke gudang tersebut. Di dalam ruangan itu, tampak berbagai hadiah yang telah ditumpuk dengan rapi.Matanya langsung tertuju pada sepasang hiasan singa berwarna emas yang mengilap. Benda itu terbuat dari tembaga, dilapisi lapisan emas di permukaannya. Ukurannya kira-kira sebesar kucing dewasa dan bagian dalamnya berlubang.Dengan kekuatan mata naga yang dimilikinya, Afkar dapat melihat dengan jelas, di dalam salah satu singa itu tersemb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 709

    Bukan hanya kemampuan bertarung yang hebat, bahkan kemampuan medismu juga sangat ahli! Meski berasal dari keluarga biasa, kamu malah lebih keren daripada anak-anak orang kaya pada umumnya. Aku baru sadar, sepertinya aku mulai mengagumimu dan merasa iri sama Kak Felicia."Sambil berbicara, Viola meletakkan tangannya di dada Afkar dan menatap pria itu dengan penuh perasaan.Melihat kondisi ini, Afkar mengerutkan alisnya dan bertanya dengan bingung, "Apa maksudmu?"Viola menggigit bibirnya dan mendekatkan diri pada Afkar. "Kak, apa kamu masih nggak ngerti apa maksudku?"Setelah berkata demikian, dia mulai merengek dengan manja, "Jangan kira aku nggak tahu, kamu sudah menikah sama Kak Felicia selama ini dan mengadakan upacara pernikahan palsu. Tapi, sampai sekarang Kak Felicia masih nggak ngizinin kamu untuk menyentuhnya, 'kan?""Kamu pasti sudah nggak bisa menahan diri lagi, 'kan? Sebenarnya dengan kemampuanmu ini, kenapa kamu masih terus berharap sama satu wanita?""Kak Afkar, menurutmu,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 710

    Dengan wajah penuh penghinaan, Viola meninggalkan gudang dengan langkah terpaksa. Dalam hatinya, dia ingin mencabik-cabik Afkar hidup-hidup!Tadi dia sempat yakin pria itu sudah jatuh dalam perangkapnya. Ternyata ... dirinya yang kembali dipermainkan! Begitu kembali ke aula kantin, Renhad langsung menyambut dengan penuh harap."Viola, gimana hasilnya?"Viola menekan amarah yang masih membara dalam dadanya. Dia tentu tidak akan memberi tahu Renhad bahwa usahanya menggoda Afkar malah berakhir memalukan. Dia hanya menyeringai dingin."Tenang, Ayah. Si pecundang itu sama sekali nggak curiga. Aktifkan bomnya. Ayo kita cepat pergi dari sini."Renhad mengangguk. "Baik."Sementara itu, tidak lama setelah mengusir Viola, Afkar kembali memeriksa hiasan singa yang mencurigakan tadi. Benar saja, bom waktu di dalam perut patung itu telah aktif.Dengan mata naga yang dia miliki, Afkar bisa melihat dengan jelas bahwa hitungan mundur menunjukkan waktu ledakan tinggal sekitar satu jam lebih.Ternyata,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 711

    Namun, Renhad sadar bahwa dia tidak sanggup menyinggung Harimau Maut, apalagi Organisasi NC. Oleh karena itu, dia juga tidak berani bersuara."Wah, Pak Renhad sudah pulang ya?" tanya Edwin sambil tersenyum setelah melihat kedua orang itu.Harimau Maut tersenyum sinis, lalu memeluk selingkuhan itu ke pangkuannya. "Pak Renhad, sekretarismu ini lumayan juga. Aku ini orang kasar, kamu nggak keberatan kalau aku bersenang-senang sedikit sama dia, 'kan?"Selingkuhannya itu mendengus pelan dan menatap Renhad dengan tatapan meminta bantuan. Namun, dia juga tidak berani melawan Harimau Maut."Nggak keberatan, kok! Tentu saja! Kalau Kakak tertarik sama dia, itu keberuntungan Nani," ucap Renhad sambil tersenyum paksa dan menahan kesedihan dalam dirinya."Haha, baguslah kalau begitu!"Harimau Maut tertawa sejenak, lalu berkata, "Cantik, kamu ke samping dulu. Nanti Kakak sayang kamu lagi. Hahaha ....""Pak Renhad, Bu Viola, gimana tugas kalian?" tanya Edwin."Sudah beres! Setengah jam lebih lagi bom

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 712

    Felicia menatap Afkar dengan bingung saat melihat pria itu mengangkat sepasang patung singa dari gudang di kantor, lalu membawanya ke mobil. Wajah cantiknya langsung tampak heran."Afkar, kamu lagi ngapain?" Bukankah itu hadiah dari Paman Renhad dan Viola? Kenapa malah dibawa ke mobil?"Hehe, sebentar lagi kamu akan tahu," jawab Afkar sambil mengedipkan mata. Senyum di wajahnya tampak agak misterius, bahkan sedikit licik.Sambil melambaikan tangan ke arah Felicia, dia berkata, "Ayo naik. Kasih tahu aku, arah ke perusahaan Farmasi Bening lewat mana?"Sepanjang perjalanan, Felicia merasa sangat kebingungan. Namun, dia tetap menunjukkan arah hingga akhirnya mereka sampai di lokasi yang dituju. Karena Afkar mengemudi dengan cepat, mereka tiba di Farmasi Bening ketika waktu tersisa menuju ledakan masih sekitar sepuluh menit."Sayang, kamu tunggu di sini. Sebentar lagi kamu akan dapat kejutan," kata Afkar sambil menghentikan mobil di jarak sekitar 200 meter dari gedung pabrik.Dengan satu pa

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status