Share

Bab 712

Author: Russel
Felicia menatap Afkar dengan bingung saat melihat pria itu mengangkat sepasang patung singa dari gudang di kantor, lalu membawanya ke mobil. Wajah cantiknya langsung tampak heran.

"Afkar, kamu lagi ngapain?" Bukankah itu hadiah dari Paman Renhad dan Viola? Kenapa malah dibawa ke mobil?

"Hehe, sebentar lagi kamu akan tahu," jawab Afkar sambil mengedipkan mata. Senyum di wajahnya tampak agak misterius, bahkan sedikit licik.

Sambil melambaikan tangan ke arah Felicia, dia berkata, "Ayo naik. Kasih tahu aku, arah ke perusahaan Farmasi Bening lewat mana?"

Sepanjang perjalanan, Felicia merasa sangat kebingungan. Namun, dia tetap menunjukkan arah hingga akhirnya mereka sampai di lokasi yang dituju. Karena Afkar mengemudi dengan cepat, mereka tiba di Farmasi Bening ketika waktu tersisa menuju ledakan masih sekitar sepuluh menit.

"Sayang, kamu tunggu di sini. Sebentar lagi kamu akan dapat kejutan," kata Afkar sambil menghentikan mobil di jarak sekitar 200 meter dari gedung pabrik.

Dengan satu pa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 713

    Viola juga bertanya dengan bingung. Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa gelisah tak menentu.Renhad memberi isyarat menyuruhnya diam, lalu menekan tombol speaker di ponsel dengan ekspresi pura-pura tenang dan bertanya, "Afkar? Ada apa?"Dari seberang, suara Afkar terdengar santai, "Paman, jujur aku cukup terharu hari ini karena kalian datang berdamai denganku dan Felicia.""Tadi aku dengar dari Felicia, katanya kalian juga baru mendirikan perusahaan dan bangun pabrik sendiri, ya? Makanya, aku kepikiran juga mau kasih sedikit hadiah sebagai bentuk niat baik kami untuk membalas."Mendengar hal itu, ketiga orang di ruangan itu langsung saling memandang dengan wajah terkejut.Viola bahkan langsung menahan tawa dan berbisik pelan, "Astaga ... dia ini benaran percaya kalau kita mau baikan? Bodoh sekali!"Renhad mengisyaratkan agar putrinya diam, lalu menjawab datar ke telepon, "Ah, nggak perlu repot-repot begitu ....""Nggak repot kok! Aku cuma balikin hadiah kalian saja, sepasang patung sing

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 714

    Bom! Bom! Bom ....Ledakan yang dahsyat itu menggelegar hingga ke langit, seluruh gedung kantor runtuh dengan suara gemuruh, ribuan bata dan pecahan batu beterbangan ke segala arah! Bahkan beberapa bangunan di sekitar kantor pun tak luput dari kehancuran, semuanya berubah menjadi puing-puing.Melihat pemandangan yang mencengangkan ini, wajah Edwin berkedut dan langsung merasa ketakutan. Untungnya tadi mereka bertiga melompat dari jendela. Seandainya tadi mereka lewat tangga, sudah pasti tidak akan sempat lari, apalagi memberi tahu Harimau Maut.Sementara itu, Renhad dan Viola menatap bangunan dan pabrik yang hancur berkeping-keping itu dengan wajah yang hampir menangis.Habis sudah!Bangunan kantor dan pabrik yang baru dibangun, kini hancur begitu saja? Bukankah yang seharusnya hancur diledakkan itu adalah pabrik baru milik Safira Farma?Pada akhirnya, malah mereka yang menerima akibat dari perbuatan mereka sendiri.Wajah Renhad berkedut, sedangkan kedua mata Viola tampak berkaca-kaca.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 715

    "Paman, aku berbaik hati nelepon untuk menanyakan keadaan kalian, kenapa kamu malah marah-marah sama aku? Kamu ini terlalu kejam ...." Afkar tertawa jahat sejenak, lalu langsung menutup telepon.Brak!Renhad marah besar hingga membanting ponselnya ke lantai.Pfftt!Entah karena terguncang saat terkena imbas ledakan atau saat melompat dari gedung, atau mungkin juga karena terlalu emosi, Renhad sampai memuntahkan seteguk darah."Afkar, aku nggak mau jadi manusia lagi kalau nggak bunuh kamu!" teriak Renhad.Viola juga tampak marah dan benci. "Afkar licik! Kami nggak akan pernah memaafkan kau!"Pada saat ini, Edwin menarik napas dalam-dalam melihat kedua orang yang hampir kehilangan akal itu, lalu mengingatkan mereka, "Pak Renhad, Bu Viola, sebaiknya kalian pikirkan dulu mau bagaimana tangani masalah ini.""Ledakan ini sudah pasti nggak bisa disembunyikan. Perusahaanmu ini juga khawatirnya nggak akan bisa beroperasi lagi dalam waktu dekat. Selain itu, Harimau Maut juga sudah mati terledak.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 716

    "Kamu yakin meledakkan pabrik mereka seperti ini? Nggak akan terjadi masalah?" tanya Felicia dengan nada sedikit menyalahkan dan khawatir.'Dasar bajingan ini! Meskipun ingin menyenangkanku, nggak perlu sampai segila ini, 'kan? Hmph!' maki Felicia dalam hati.Afkar tersenyum ringan, "Tenang saja, nggak akan ada masalah! Kalau mau menyalahkan, mereka cuma bisa menyalahkan diri mereka sendiri."Sekarang krisis benar-benar telah terselesaikan, Afkar tidak perlu lagi khawatir Felicia takut. Jadi, dia menjelaskan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi.Setelah mendengar semuanya, wajah Felicia yang cantik memerah, membuatnya tampak semakin memesona. Bukan hanya karena marah, tetapi juga karena gembira."Paman Renhad dan Viola ternyata sejahat itu? Demi menjatuhkan kita, mereka sampai mengirim bom waktu? Menyeramkan sekali!"Felicia mengertakkan giginya dengan kesal, lalu menoleh ke arah lokasi ledakan yang masih terlihat dari kejauhan. Dengan penuh kebencian, dia melontarkan satu kata, "R

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 717

    "Siapa sangka, ternyata Afkar begitu licik. Dia malah mengembalikan bom itu!""Saat itu, Harimau Maut sedang bersenang-senang dengan selingkuhan Renhad. Situasinya sudah sangat genting. Aku hendak berteriak untuk memanggilnya supaya ikut kabur, tapi Renhad malah menahanku.""Kami langsung melompat dari jendela dan nyaris kehilangan nyawa! Tapi, Harimau Maut ...," ucap Edwin dengan suara yang terdengar berat dan pilu.Organisasi NC bukanlah kelompok yang mudah dihadapi. Edwin takut terseret dalam masalah, jadi dia sebisa mungkin menjaga dirinya tetap bersih dari tuduhan, juga melemparkan kesalahan pada Renhad dan Viola.Setelah mendengar semua itu, Ketua Aula Bintang Hitam mendengus dingin, lalu berkata dengan nada penuh kemarahan, "Jadi, maksudmu Renhad menyimpan dendam karena Harimau Maut bermain dengan selingkuhannya?""Saat bom akan meledak, dia pun sengaja membiarkan Harimau Maut mati? Benar begitu?"Mata Edwin sedikit berkilat. "Nggak bisa dibilang begitu juga. Saat itu waktu ters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 718

    Mendengar perkataan orang itu, kelopak mata Renhad langsung berkedut hebat. Dia pun bertanya dengan suara terkejut, "Ka ... kamu siapa?""Jangan pura-pura bodoh! Kamu benar-benar nggak tahu siapa aku? Berani sekali kamu menjebak orang dari Organisasi NC! Sepertinya kamu dan putrimu sudah bosan hidup!" Suara dingin itu penuh dengan nada ancaman."Oh, jadi ini dari Organisasi NC? Bukan kami yang bunuh Harimau Maut, tapi Afkar! Kalian harus cari tahu kebenarannya, jangan sampai menuduh orang yang nggak bersalah!" Renhad berusaha membela diri dengan nada seramah mungkin."Menuduh orang yang nggak bersalah? Memang bukan kalian yang membunuhnya langsung, tapi kalian juga bertanggung jawab! Kamu pikir aku sedang berdiskusi denganmu?""Jam 8 malam ini, kamu dan putrimu harus datang ke bangunan terbengkalai di Jalan Heksa. Kita akan menyelesaikan masalah ini.""Kalian berdua harus datang sendiri, jangan coba-coba bermain tipu muslihat! Kalau berani macam-macam, siap-siap seluruh keluargamu mati

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 719

    Pukul 4 sore, di rumah lama Keluarga Safira.Erlin sedang duduk di tepi kolam di halaman rumah, menikmati pemandangan ikan-ikan yang berenang. Saat ini, dia melihat Renhad dan Viola berjalan masuk dengan senyuman di wajah mereka."Ngapain kalian ke sini?" Begitu melihat ayah dan anak itu, ekspresi Erlin langsung menjadi dingin. Nada suaranya penuh kekesalan.Saat pernikahan Afkar dan Felicia beberapa waktu lalu, Erlin sempat bersekongkol dengan mereka untuk mempermalukan keluarga Harun. Namun, itu bukan berarti dia telah memaafkan Renhad.Erlin adalah orang yang sangat pendendam. Mana mungkin dia melupakan bagaimana Renhad dulu pernah mencoba mencelakainya?"Bu, kami datang untuk menjengukmu," kata Renhad dengan ekspresi anak berbakti.Viola juga tersenyum manis, lalu meletakkan berbagai macam suplemen mahal di samping kaki neneknya. "Nenek, wajahmu semakin segar dan bercahaya!"Erlin mendengus dingin, lalu menyindir, "Tentu saja, soalnya nggak ada lagi yang mencoba mencelakaiku."Mend

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 720

    Malam itu, Erlin makan malam bersama Renhad dan Viola sambil mengobrol.Sebagai orang yang angkuh dan mendominasi, Erlin hanya bisa didekati jika semua keinginannya dituruti. Renhad sangat memahami hal ini dan tahu persis bagaimana cara menyenangkan hati ibunya.Memberikan 400 miliar kepada Erlin memang membuatnya sangat enggan, tetapi jika itu bisa digunakan untuk mengintimidasi Organisasi NC dan membuat mereka mundur, semua itu tentu sepadan."Bu, makan ini!" Di meja makan, Renhad mengambilkan makanan untuk Erlin dengan penuh perhatian."Nenek, aku dan Ayah benar-benar senang melihat wajahmu yang begitu berseri-seri! Keberadaan orang tua dalam keluarga adalah anugerah yang tak ternilai. Kami benar-benar bodoh selama ini!""Aku dan Ayah minta maaf padamu. Kita semua satu keluarga. Nek ... tolong maafkan kami ya?" ujar Viola dengan nada manis.Erlin mengiakan, lalu berkata, "Bagus kalau kalian sudah sadar. Makanya, aku selalu bilang kalau menantu tetaplah orang luar.""Aku tahu, semua

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 813

    "Rasanya pasti sangat memuaskan membunuh seorang genius, 'kan? Bocah, kenapa kamu nggak menyembunyikan kekuatanmu sampai akhir? Sepertinya, mentalmu masih belum cukup matang!""Ingat baik-baik untuk kehidupan selanjutnya, sebelum kamu benar-benar tumbuh kuat, belajarlah untuk menunduk dan menyembunyikan taringmu!"Giiik! Giiik .... Di saat itu, beberapa mobil tiba-tiba berhenti tidak jauh dari sana. Suara rem mereka memecah keheningan.Jelas, mereka juga menyadari ada sesuatu yang terjadi di jalan ini dan memutuskan untuk menepi dan mengamati.Dari salah satu mobil, terlihat sosok Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam, bersama dengan Kelam dan Orion."Santo, bukankah itu Afkar?" Kelam menyipitkan mata sambil bertanya dengan ekspresi terkejut.Raditya mengangguk pelan. "Yang berjubah biru itu sepertinya adalah perwakilan dari Keluarga Pakusa dari dunia misterius. Dilihat dari situasinya, sepertinya dia sedang mengincar Afkar.""Terus, kita harus gimana?" tanya Kelam.Orion yang duduk di kurs

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 812

    Afkar melajukan mobil off-road dengan kecepatan paling tinggi, melintasi jalanan di antara kaki pegunungan.Felicia sudah mengatakan, kalau Afkar tidak sempat kembali, paling-paling Fadly akan menyerahkan kekuasaannya. Namun, Afkar tetap memilih untuk mengambil risiko dengan meninggalkan Desa Langga.Dia tahu ini keputusan berisiko. Namun, yang lebih menakutkan adalah kemungkinan kecil yang bisa berakibat fatal.Afkar tidak bisa memastikan, jika benar Fadly mengadakan pertemuan dunia mafia dan secara resmi bergabung dengan Organisasi NC, apakah pihak lawan akan menepati janji atau justru berbalik menghancurkan setelah mendapatkan apa yang mereka mau.Jadi, jika memang harus ada yang mengambil risiko, Afkar lebih rela itu dirinya sendiri, bukan orang-orang yang dia sayangi.Mungkin memang begitu watak Afkar sejak dulu, seseorang yang lebih dikendalikan oleh perasaan daripada logika. Sejak dia rela menjual ginjal demi menyelamatkan putrinya, bahkan menabrakkan diri demi uang kompensasi,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 811

    Setelah mendengar ucapan itu, Afkar tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah."Saat itu juga, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan matanya langsung berbinar. "Kalau begitu, kita nggak perlu terburu-buru. Aku mau telepon orang dulu."Menghadapi kemungkinan penyergapan yang akan datang, Afkar tiba-tiba teringat akan seorang penolong, Murad.Putra Keluarga Hasyim yang seluruh tubuhnya seperti dilapisi kulit pohon itu punya latar belakang yang luar biasa kuat. Bahkan, pengikut yang selalu ada di sekelilingnya pun punya kekuatan yang tidak bisa diprediksi.Apalagi, Murad masih mengandalkan Afkar untuk menyembuhkannya. Pria itu tidak mungkin ingin melihat Afkar mati.Sekarang ada yang ingin menyergapnya, bukankah kekuatan Murad akan sangat berguna? Namun, kemungkinan butuh beberapa hari agar bala bantuan bisa tiba.Bagaimanapun, nyawa adalah hal yang utama. Afkar dan Rose bisa tinggal di Desa Langga beberapa hari, paling-paling keluar uang sedikit.Lagi pul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 810

    Semalam pun berlalu dengan tenang.Setelah beristirahat semalaman, Afkar bersama dua rekannya meninggalkan wilayah Sekte Langga. Rose telah mendapatkan kualifikasi untuk menjadi murid Sekte Langga, tetapi dia belum langsung menetap di sana, karena masih harus pulang untuk mengurus beberapa hal.Saat itu, Afkar belum tahu bahwa Felicia dan yang lainnya sudah hampir gila karena tidak bisa menghubunginya sama sekali.Tentu saja, yang pergi bukan hanya mereka bertiga. Setelah uji coba peringkat individu selesai, keluarga-keluarga dan sekte-sekte juga turut kembali ke Desa Langga di luar.Ketika Afkar dan dua rekannya kembali ke penginapan di ujung desa itu, mereka langsung melihat rombongan Keluarga Darmadi di sana.Setelah Logan tewas, kini yang memimpin adalah seorang pria paruh baya dengan kekuatan tingkat pembentukan inti tahap awal. Namanya Rudy, paman Logan."Afkar, berani sekali kamu membunuh Logan! Menurutmu musuh Keluarga Samoa masih kurang banyak ya?" Begitu melihat Afkar, Rudy l

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 809

    Rose merasa dirinya yang mengambil alih kendali. Entah kenapa, di dalam hatinya, dia merasa Afkar ini ... agak menggemaskan.Saat sedang sombong, Afkar seolah-olah akan terbang ke langit. Namun, baru dicium sekali, dia langsung malu?Rose menutup mulutnya sambil tersenyum geli, lalu berdiri dan berkata, "Afkar, kamu memang nggak bisa menerimaku jadi wanitamu, tapi kita sudah pernah melewati hidup dan mati bersama. Nggak masalah kalau aku jadi sahabatmu, 'kan?""Pokoknya, aku sangat berterima kasih atas semua kebaikanmu terhadapku dan Keluarga Samoa. Aku sampai nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Kelak kalau kamu butuh bantuan, aku pasti akan siap bertaruh nyawa untukmu."Setelah mengucapkan itu, dia sekali lagi menatap Afkar dengan dalam, lalu akhirnya membuka pintu dan pergi."Fiuh ...." Afkar akhirnya mengembuskan napas panjang. Dia merasa lebih lega.Dia menyentuh pipinya. Rasanya masih ada sisa kehangatan dan aroma lembut dari Rose. Sebuah senyuman getir pun muncul di wajahnya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 808

    Afkar hampir tersedak saat mendengar perkataan Rose!Astaga! Mau jadi istri mudanya? Berani sekali wanita ini mengatakan hal seperti itu!Sebelumnya Rose bersikap angkuh di hadapannya, tetapi sekarang malah mau jadi istri mudanya? Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak bercanda?"Nona Rose, sekarang ini zaman apa? Kita hidup di masyarakat yang menganut sistem monogami, bukan zaman poligami! Jangan bercanda deh!" Afkar berkata sambil mengelap keringat di dahinya.Mendengar itu, mata indah Rose tampak sedikit meredup. Dia menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa kamu masih dendam karena sikapku yang dulu? Aku tahu .... Waktu itu aku salah menilai. Aku nggak seharusnya meremehkanmu ...."Afkar melambaikan tangan, menyela, "Bukan, bukan karena itu! Cuma, cara pandang kita saja yang beda. Aku nggak bisa terima poligami dan aku sangat menghargai istriku, jadi ...."Afkar tersenyum getir dalam hati. Akhirnya, dia paham juga apa maksud dari pepatah "paling susah menolak cinta seorang wanita canti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 807

    Detik berikutnya, Pisau Naga Es di depan Afkar tiba-tiba bergetar hebat, mengeluarkan dengingan tajam dan jernih. Suara itu seperti raungan harimau dan naga yang mengamuk.Pada saat yang sama, bilah memancarkan cahaya perak yang terang, menyala selama beberapa detik sebelum akhirnya meredup kembali.Mata Afkar berbinar terang. Dia bisa merasakan seolah-olah dirinya dan pedang itu telah terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.Afkar menggenggam gagangnya, kembali mengelus permukaan bilah. Namun, kali ini dia tidak lagi merasakan aura tajam ataupun hawa dingin yang menusuk. Yang dia rasakan hanyalah keluwesan serta keintiman.Seakan-akan Pisau Naga Es bukan sekadar senjata, melainkan sepasang mata yang menyatu dengan tubuhnya. Ketajamannya hanya akan diarahkan pada musuh dan tidak akan pernah menyakiti tuannya."Luar biasa! Pedang ini benar-benar bisa dirasuki oleh roh pedang milikku! Jadi, ini yang disebut ... senjata yang memiliki roh?"Afkar memegang pedang itu erat-erat, merasaka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 806

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan tempat Zinia, mereka kembali ke halaman yang sementara ditinggali mereka selama berada di tempat ini.Karena berada di wilayah sekte, para pendatang seperti mereka tidak diperbolehkan berkeliaran sembarangan. Setelah makan, Afkar hanya berdiam diri di dalam kamar.Dia duduk bersila di atas ranjang, merasakan perubahan yang terjadi setelah menembus ke tingkat pembentukan inti secara saksama.Berbeda dengan para kultivator tingkat pembentukan inti biasa, kini seluruh pusat energinya telah berubah menjadi bola padat yang terbentuk dari energi sejati murni yang sangat terkondensasi. Daya tahan bola itu bahkan sekeras logam mulia.Energi sejati dalam bentuk seperti ini biasanya hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat pembentukan inti tahap puncak.'Dengan kekuatanku yang sekarang, bagaimana kalau aku melawan seorang kultivator tingkat inti emas?' batin Afkar.Tadi saat bersama Zinia, Afkar secara halus mencoba menggali informasi tentang kekuatan Saf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status