Share

Bab 716

Author: Russel
"Kamu yakin meledakkan pabrik mereka seperti ini? Nggak akan terjadi masalah?" tanya Felicia dengan nada sedikit menyalahkan dan khawatir.

'Dasar bajingan ini! Meskipun ingin menyenangkanku, nggak perlu sampai segila ini, 'kan? Hmph!' maki Felicia dalam hati.

Afkar tersenyum ringan, "Tenang saja, nggak akan ada masalah! Kalau mau menyalahkan, mereka cuma bisa menyalahkan diri mereka sendiri."

Sekarang krisis benar-benar telah terselesaikan, Afkar tidak perlu lagi khawatir Felicia takut. Jadi, dia menjelaskan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah mendengar semuanya, wajah Felicia yang cantik memerah, membuatnya tampak semakin memesona. Bukan hanya karena marah, tetapi juga karena gembira.

"Paman Renhad dan Viola ternyata sejahat itu? Demi menjatuhkan kita, mereka sampai mengirim bom waktu? Menyeramkan sekali!"

Felicia mengertakkan giginya dengan kesal, lalu menoleh ke arah lokasi ledakan yang masih terlihat dari kejauhan. Dengan penuh kebencian, dia melontarkan satu kata, "R
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 717

    "Siapa sangka, ternyata Afkar begitu licik. Dia malah mengembalikan bom itu!""Saat itu, Harimau Maut sedang bersenang-senang dengan selingkuhan Renhad. Situasinya sudah sangat genting. Aku hendak berteriak untuk memanggilnya supaya ikut kabur, tapi Renhad malah menahanku.""Kami langsung melompat dari jendela dan nyaris kehilangan nyawa! Tapi, Harimau Maut ...," ucap Edwin dengan suara yang terdengar berat dan pilu.Organisasi NC bukanlah kelompok yang mudah dihadapi. Edwin takut terseret dalam masalah, jadi dia sebisa mungkin menjaga dirinya tetap bersih dari tuduhan, juga melemparkan kesalahan pada Renhad dan Viola.Setelah mendengar semua itu, Ketua Aula Bintang Hitam mendengus dingin, lalu berkata dengan nada penuh kemarahan, "Jadi, maksudmu Renhad menyimpan dendam karena Harimau Maut bermain dengan selingkuhannya?""Saat bom akan meledak, dia pun sengaja membiarkan Harimau Maut mati? Benar begitu?"Mata Edwin sedikit berkilat. "Nggak bisa dibilang begitu juga. Saat itu waktu ters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 718

    Mendengar perkataan orang itu, kelopak mata Renhad langsung berkedut hebat. Dia pun bertanya dengan suara terkejut, "Ka ... kamu siapa?""Jangan pura-pura bodoh! Kamu benar-benar nggak tahu siapa aku? Berani sekali kamu menjebak orang dari Organisasi NC! Sepertinya kamu dan putrimu sudah bosan hidup!" Suara dingin itu penuh dengan nada ancaman."Oh, jadi ini dari Organisasi NC? Bukan kami yang bunuh Harimau Maut, tapi Afkar! Kalian harus cari tahu kebenarannya, jangan sampai menuduh orang yang nggak bersalah!" Renhad berusaha membela diri dengan nada seramah mungkin."Menuduh orang yang nggak bersalah? Memang bukan kalian yang membunuhnya langsung, tapi kalian juga bertanggung jawab! Kamu pikir aku sedang berdiskusi denganmu?""Jam 8 malam ini, kamu dan putrimu harus datang ke bangunan terbengkalai di Jalan Heksa. Kita akan menyelesaikan masalah ini.""Kalian berdua harus datang sendiri, jangan coba-coba bermain tipu muslihat! Kalau berani macam-macam, siap-siap seluruh keluargamu mati

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 719

    Pukul 4 sore, di rumah lama Keluarga Safira.Erlin sedang duduk di tepi kolam di halaman rumah, menikmati pemandangan ikan-ikan yang berenang. Saat ini, dia melihat Renhad dan Viola berjalan masuk dengan senyuman di wajah mereka."Ngapain kalian ke sini?" Begitu melihat ayah dan anak itu, ekspresi Erlin langsung menjadi dingin. Nada suaranya penuh kekesalan.Saat pernikahan Afkar dan Felicia beberapa waktu lalu, Erlin sempat bersekongkol dengan mereka untuk mempermalukan keluarga Harun. Namun, itu bukan berarti dia telah memaafkan Renhad.Erlin adalah orang yang sangat pendendam. Mana mungkin dia melupakan bagaimana Renhad dulu pernah mencoba mencelakainya?"Bu, kami datang untuk menjengukmu," kata Renhad dengan ekspresi anak berbakti.Viola juga tersenyum manis, lalu meletakkan berbagai macam suplemen mahal di samping kaki neneknya. "Nenek, wajahmu semakin segar dan bercahaya!"Erlin mendengus dingin, lalu menyindir, "Tentu saja, soalnya nggak ada lagi yang mencoba mencelakaiku."Mend

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 720

    Malam itu, Erlin makan malam bersama Renhad dan Viola sambil mengobrol.Sebagai orang yang angkuh dan mendominasi, Erlin hanya bisa didekati jika semua keinginannya dituruti. Renhad sangat memahami hal ini dan tahu persis bagaimana cara menyenangkan hati ibunya.Memberikan 400 miliar kepada Erlin memang membuatnya sangat enggan, tetapi jika itu bisa digunakan untuk mengintimidasi Organisasi NC dan membuat mereka mundur, semua itu tentu sepadan."Bu, makan ini!" Di meja makan, Renhad mengambilkan makanan untuk Erlin dengan penuh perhatian."Nenek, aku dan Ayah benar-benar senang melihat wajahmu yang begitu berseri-seri! Keberadaan orang tua dalam keluarga adalah anugerah yang tak ternilai. Kami benar-benar bodoh selama ini!""Aku dan Ayah minta maaf padamu. Kita semua satu keluarga. Nek ... tolong maafkan kami ya?" ujar Viola dengan nada manis.Erlin mengiakan, lalu berkata, "Bagus kalau kalian sudah sadar. Makanya, aku selalu bilang kalau menantu tetaplah orang luar.""Aku tahu, semua

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 721

    Selain dua kekuatan utama itu, kekuatan lain sama sekali tidak layak diperhitungkan.Mendengar ini, Renhad dan Viola berpandangan, lalu menunjukkan ekspresi puas. Di dalam hati, mereka diam-diam menghela napas lega. Akhirnya, mereka merasa aman.Selama Keluarga Safira masih bersedia melindungi mereka, Organisasi NC pasti tidak akan bertindak sembarangan.Kelihatannya, uang 400 miliar yang mereka habiskan malam ini untuk menyenangkan hati Erlin memang sangat sepadan!Dua puluh menit kemudian, di gerbang rumah lama Keluarga Safira. Seorang pria bermata sipit datang dengan empat anak buahnya yang tampak garang. Mereka berjalan dengan angkuh."Berhenti! Siapa kalian?" Para pengawal Keluarga Safira yang berjaga di depan gerbang langsung membentak dengan nada tegas."Siapa kami?" Pria bermata sipit itu tersenyum dingin. "Ini rumah Keluarga Safira, 'kan? Apakah Renhad dan Viola ada di sini?""Kalian mau apa?" Pengawal itu langsung menatap tajam dan bertanya dengan suara dingin."Aku datang un

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 722

    Pria bermata sipit itu berteriak dengan penuh kebencian dan kemarahan. Meskipun terkena satu serangan dari Melvin lagi, dia berhasil memukul mundur dua ahli Keluarga Safira sebelum berbalik dan melarikan diri secepat mungkin.Dia sendiri adalah seorang ahli di tingkat gulita tahap menengah, sementara empat anak buahnya merupakan petarung tangguh dengan kekuatan tingkat eksplisit.Sayangnya, mereka tidak sanggup menghadapi serangan gabungan para ahli Keluarga Safira yang dipimpin oleh Melvin. Pada akhirnya, hanya dia seorang yang berhasil melarikan diri!Melvin awalnya ingin memimpin anak buahnya untuk mengejar, tetapi setelah mendengar ucapan pria itu, wajahnya langsung berubah drastis."Jangan dikejar!" perintah Melvin.Detik berikutnya, dia menoleh ke arah beberapa mayat yang tergeletak di tanah. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sulit ditebak, dengan sedikit kekhawatiran yang terlihat.Dalam pertarungan ini, keempat anak buah pria bermata sipit itu semuanya tewas di tempat. Dari pi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 723

    Setelah memahami semuanya, Erlin murka hingga hampir kehabisan napas.Malam itu di salah satu kota, di markas utama Organisasi NC. Setelah Ketua Aula Bintang Hitam mendengar laporan dari pria bermata sipit, dia langsung memancarkan aura membunuh yang mengerikan."Keluarga Safira di Kota Nubes? Kalian cari mati!"Di ujung telepon, pria bermata sipit itu batuk beberapa kali lagi, lalu memuntahkan darah. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Ketua, Keluarga Safira sama sekali nggak menganggap Organisasi NC sebagai ancaman! Mereka bahkan lebih menyebalkan daripada Afkar!""Selain itu, setahuku istri Afkar, Felicia, juga berasal dari Keluarga Safira. Keluarga ini nggak bisa dibiarkan hidup. Kalau nggak, orang-orang akan menganggap Organisasi NC bisa dipermainkan.""Ketua, kapan kamu akan turun tangan dan memusnahkan Keluarga Safira?"Ketua Aula Bintang Hitam mendengus dingin. "Diam! Aku nggak butuh kamu mengajariku gimana cara bertindak!"Dengan nada penuh kebengisan, dia berkata, "Keluarga S

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 724

    Ketiganya menaiki sebuah mobil off-road Jeep Wrangler dan berangkat langsung pada pagi itu.Lokasi Turnamen Chartreuse kali ini berada di luar Provinsi Jimbo, tepatnya di Provinsi Narata di barat laut Yanura, dengan jarak lebih dari 2.000 kilometer.Karena Rose membawa senjata tajam, mereka tidak mungkin naik pesawat dan harus melakukan perjalanan jauh dengan mobil.Sepanjang perjalanan, Afkar tidak banyak berbicara dengan Rose dan Lena. Dia hanya bersandar di kursi belakang dengan mata terpejam, beristirahat dengan tenang."Hei, mulai sekarang aku bukan lagi Rose, panggil aku Willy. Ingat itu! Jangan sampai keceplosan di depan orang lain! Dengar nggak?"Dari kursi depan, Rose mengingatkan Afkar dengan nada sedikit memerintah, sulit menyembunyikan kebenciannya padanya."Ya." Afkar menanggapi dengan santai."Margamu juga bukan Rajendra lagi. Mulai sekarang margamu Samoa. Nggak masalah, 'kan?" lanjut Rose.Afkar mencibir, lalu menggodanya, "Jadi, sekarang aku ikut margamu?"Rose mendengu

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 813

    "Rasanya pasti sangat memuaskan membunuh seorang genius, 'kan? Bocah, kenapa kamu nggak menyembunyikan kekuatanmu sampai akhir? Sepertinya, mentalmu masih belum cukup matang!""Ingat baik-baik untuk kehidupan selanjutnya, sebelum kamu benar-benar tumbuh kuat, belajarlah untuk menunduk dan menyembunyikan taringmu!"Giiik! Giiik .... Di saat itu, beberapa mobil tiba-tiba berhenti tidak jauh dari sana. Suara rem mereka memecah keheningan.Jelas, mereka juga menyadari ada sesuatu yang terjadi di jalan ini dan memutuskan untuk menepi dan mengamati.Dari salah satu mobil, terlihat sosok Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam, bersama dengan Kelam dan Orion."Santo, bukankah itu Afkar?" Kelam menyipitkan mata sambil bertanya dengan ekspresi terkejut.Raditya mengangguk pelan. "Yang berjubah biru itu sepertinya adalah perwakilan dari Keluarga Pakusa dari dunia misterius. Dilihat dari situasinya, sepertinya dia sedang mengincar Afkar.""Terus, kita harus gimana?" tanya Kelam.Orion yang duduk di kurs

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 812

    Afkar melajukan mobil off-road dengan kecepatan paling tinggi, melintasi jalanan di antara kaki pegunungan.Felicia sudah mengatakan, kalau Afkar tidak sempat kembali, paling-paling Fadly akan menyerahkan kekuasaannya. Namun, Afkar tetap memilih untuk mengambil risiko dengan meninggalkan Desa Langga.Dia tahu ini keputusan berisiko. Namun, yang lebih menakutkan adalah kemungkinan kecil yang bisa berakibat fatal.Afkar tidak bisa memastikan, jika benar Fadly mengadakan pertemuan dunia mafia dan secara resmi bergabung dengan Organisasi NC, apakah pihak lawan akan menepati janji atau justru berbalik menghancurkan setelah mendapatkan apa yang mereka mau.Jadi, jika memang harus ada yang mengambil risiko, Afkar lebih rela itu dirinya sendiri, bukan orang-orang yang dia sayangi.Mungkin memang begitu watak Afkar sejak dulu, seseorang yang lebih dikendalikan oleh perasaan daripada logika. Sejak dia rela menjual ginjal demi menyelamatkan putrinya, bahkan menabrakkan diri demi uang kompensasi,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 811

    Setelah mendengar ucapan itu, Afkar tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah."Saat itu juga, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan matanya langsung berbinar. "Kalau begitu, kita nggak perlu terburu-buru. Aku mau telepon orang dulu."Menghadapi kemungkinan penyergapan yang akan datang, Afkar tiba-tiba teringat akan seorang penolong, Murad.Putra Keluarga Hasyim yang seluruh tubuhnya seperti dilapisi kulit pohon itu punya latar belakang yang luar biasa kuat. Bahkan, pengikut yang selalu ada di sekelilingnya pun punya kekuatan yang tidak bisa diprediksi.Apalagi, Murad masih mengandalkan Afkar untuk menyembuhkannya. Pria itu tidak mungkin ingin melihat Afkar mati.Sekarang ada yang ingin menyergapnya, bukankah kekuatan Murad akan sangat berguna? Namun, kemungkinan butuh beberapa hari agar bala bantuan bisa tiba.Bagaimanapun, nyawa adalah hal yang utama. Afkar dan Rose bisa tinggal di Desa Langga beberapa hari, paling-paling keluar uang sedikit.Lagi pul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 810

    Semalam pun berlalu dengan tenang.Setelah beristirahat semalaman, Afkar bersama dua rekannya meninggalkan wilayah Sekte Langga. Rose telah mendapatkan kualifikasi untuk menjadi murid Sekte Langga, tetapi dia belum langsung menetap di sana, karena masih harus pulang untuk mengurus beberapa hal.Saat itu, Afkar belum tahu bahwa Felicia dan yang lainnya sudah hampir gila karena tidak bisa menghubunginya sama sekali.Tentu saja, yang pergi bukan hanya mereka bertiga. Setelah uji coba peringkat individu selesai, keluarga-keluarga dan sekte-sekte juga turut kembali ke Desa Langga di luar.Ketika Afkar dan dua rekannya kembali ke penginapan di ujung desa itu, mereka langsung melihat rombongan Keluarga Darmadi di sana.Setelah Logan tewas, kini yang memimpin adalah seorang pria paruh baya dengan kekuatan tingkat pembentukan inti tahap awal. Namanya Rudy, paman Logan."Afkar, berani sekali kamu membunuh Logan! Menurutmu musuh Keluarga Samoa masih kurang banyak ya?" Begitu melihat Afkar, Rudy l

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 809

    Rose merasa dirinya yang mengambil alih kendali. Entah kenapa, di dalam hatinya, dia merasa Afkar ini ... agak menggemaskan.Saat sedang sombong, Afkar seolah-olah akan terbang ke langit. Namun, baru dicium sekali, dia langsung malu?Rose menutup mulutnya sambil tersenyum geli, lalu berdiri dan berkata, "Afkar, kamu memang nggak bisa menerimaku jadi wanitamu, tapi kita sudah pernah melewati hidup dan mati bersama. Nggak masalah kalau aku jadi sahabatmu, 'kan?""Pokoknya, aku sangat berterima kasih atas semua kebaikanmu terhadapku dan Keluarga Samoa. Aku sampai nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Kelak kalau kamu butuh bantuan, aku pasti akan siap bertaruh nyawa untukmu."Setelah mengucapkan itu, dia sekali lagi menatap Afkar dengan dalam, lalu akhirnya membuka pintu dan pergi."Fiuh ...." Afkar akhirnya mengembuskan napas panjang. Dia merasa lebih lega.Dia menyentuh pipinya. Rasanya masih ada sisa kehangatan dan aroma lembut dari Rose. Sebuah senyuman getir pun muncul di wajahnya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 808

    Afkar hampir tersedak saat mendengar perkataan Rose!Astaga! Mau jadi istri mudanya? Berani sekali wanita ini mengatakan hal seperti itu!Sebelumnya Rose bersikap angkuh di hadapannya, tetapi sekarang malah mau jadi istri mudanya? Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak bercanda?"Nona Rose, sekarang ini zaman apa? Kita hidup di masyarakat yang menganut sistem monogami, bukan zaman poligami! Jangan bercanda deh!" Afkar berkata sambil mengelap keringat di dahinya.Mendengar itu, mata indah Rose tampak sedikit meredup. Dia menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa kamu masih dendam karena sikapku yang dulu? Aku tahu .... Waktu itu aku salah menilai. Aku nggak seharusnya meremehkanmu ...."Afkar melambaikan tangan, menyela, "Bukan, bukan karena itu! Cuma, cara pandang kita saja yang beda. Aku nggak bisa terima poligami dan aku sangat menghargai istriku, jadi ...."Afkar tersenyum getir dalam hati. Akhirnya, dia paham juga apa maksud dari pepatah "paling susah menolak cinta seorang wanita canti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 807

    Detik berikutnya, Pisau Naga Es di depan Afkar tiba-tiba bergetar hebat, mengeluarkan dengingan tajam dan jernih. Suara itu seperti raungan harimau dan naga yang mengamuk.Pada saat yang sama, bilah memancarkan cahaya perak yang terang, menyala selama beberapa detik sebelum akhirnya meredup kembali.Mata Afkar berbinar terang. Dia bisa merasakan seolah-olah dirinya dan pedang itu telah terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.Afkar menggenggam gagangnya, kembali mengelus permukaan bilah. Namun, kali ini dia tidak lagi merasakan aura tajam ataupun hawa dingin yang menusuk. Yang dia rasakan hanyalah keluwesan serta keintiman.Seakan-akan Pisau Naga Es bukan sekadar senjata, melainkan sepasang mata yang menyatu dengan tubuhnya. Ketajamannya hanya akan diarahkan pada musuh dan tidak akan pernah menyakiti tuannya."Luar biasa! Pedang ini benar-benar bisa dirasuki oleh roh pedang milikku! Jadi, ini yang disebut ... senjata yang memiliki roh?"Afkar memegang pedang itu erat-erat, merasaka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 806

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan tempat Zinia, mereka kembali ke halaman yang sementara ditinggali mereka selama berada di tempat ini.Karena berada di wilayah sekte, para pendatang seperti mereka tidak diperbolehkan berkeliaran sembarangan. Setelah makan, Afkar hanya berdiam diri di dalam kamar.Dia duduk bersila di atas ranjang, merasakan perubahan yang terjadi setelah menembus ke tingkat pembentukan inti secara saksama.Berbeda dengan para kultivator tingkat pembentukan inti biasa, kini seluruh pusat energinya telah berubah menjadi bola padat yang terbentuk dari energi sejati murni yang sangat terkondensasi. Daya tahan bola itu bahkan sekeras logam mulia.Energi sejati dalam bentuk seperti ini biasanya hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat pembentukan inti tahap puncak.'Dengan kekuatanku yang sekarang, bagaimana kalau aku melawan seorang kultivator tingkat inti emas?' batin Afkar.Tadi saat bersama Zinia, Afkar secara halus mencoba menggali informasi tentang kekuatan Saf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status