All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 681 - Chapter 690

793 Chapters

Bab 681

"Maaf, Pak Edwin. Saat ini, perusahaan kami nggak berminat untuk bergabung dengan Aliansi Perusahaan Farmasi Delta." Felicia kini menunjukkan ekspresi dingin. Dia menggelengkan kepala dengan tegas, menolak tawaran tersebut tanpa ragu.Begitu mendengar jawabannya, Edwin dan para pria berjas di belakangnya langsung menunjukkan ekspresi tidak senang. "Bu Felicia, apa maksud Anda? Perusahaan Anda telah mengajukan permohonan sebelumnya, sekarang setelah kami menyetujuinya, justru Anda yang membatalkan?""Apa-apaan ini? Anda tahu nggak, jumlah perusahaan yang bisa bergabung ke dalam aliansi setiap tahunnya sangat terbatas! Kami sudah memberikan kuota kepada perusahaan Anda, yang berarti kami menolak perusahaan lain! Kalau sekarang Anda menolak, siapa yang akan bertanggung jawab?"Edwin menatap Felicia dengan wajah muram dan suaranya penuh tekanan. Namun, Felicia hanya menunjukkan ekspresi datar, bahkan sedikit tidak peduli. "Pak Edwin, kalau aku nggak salah ingat, aplikasi itu diajukan tahun
Read more

Bab 682

Setelah Edwin dan rombongannya pergi dengan amarah, Felicia menatap Afkar dengan ekspresi sedikit jengkel. Setelah menyuruh Dara keluar, ekspresinya menjadi dingin. Dengan nada tidak senang, dia berkata, "Afkar, bisa nggak kamu ngomong lebih halus?""Bagaimanapun, mereka itu perwakilan dari Aliansi Perusahaan Farmasi. Kamu langsung menyuruh mereka pergi, bukankah itu sama saja dengan menyinggung mereka?"Afkar terkekeh-kekeh, "Memangnya kalau kita lebih sungkan, nggak menyinggung mereka?"Mendengar ucapannya, Felicia terdiam dan tidak bisa membantah. Sebenarnya, dia tidak benar-benar menyalahkan Afkar dalam hatinya.Hanya saja, dia masih merasa kesal terhadap si berengsek ini. Jadi, dia hanya ingin mencari kesempatan untuk memarahinya.Sejak Freya memberi tahu tentang foto-foto Afkar dengan wanita lain, Felicia mulai curiga. Namun, pria ini tidak pernah mencoba menjelaskan apa pun sehingga membuat hubungan mereka terasa semakin rumit.Tidak ada yang membicarakan perceraian lagi, tetapi
Read more

Bab 683

Cih! Siapa juga yang mau jadi istrinya? Setidaknya, Afkar masih belum bisa disebut suaminya jika dia tidak memberi penjelasan untuk beberapa hal."Huh! Yang penting kamu baik-baik saja. Cuma sebuah mobil, nggak berarti apa-apa. Selain itu, asalkan Noah nggak muncul kembali, lupakan saja ...," ujar Felicia berpura-pura dingin.Saat dia mendengar bahwa Afkar hampir saja mati terkena ledakan, hatinya langsung merasa ketakutan. Saat ini, satu-satunya yang dia inginkan adalah agar pria itu tetap aman. Dia tidak ingin Afkar bertindak gegabah lagi seperti tadi hanya karena emosi.Meskipun ... apa yang dilakukan Afkar benar-benar membuatnya terharu ....Di sisi lain.Begitu Edwin keluar dari perusahaan Farmasi Safira, sekelompok pengusaha farmasi dari Kota Nubes dan wilayah sekitarnya langsung mengerumuninya.Sebagai jaringan bisnis terbesar di kawasan itu, Aliansi Perusahaan Farmasi Delta memiliki pengaruh yang sangat besar. Banyak perusahaan farmasi dan lembaga medis yang berharap bisa menja
Read more

Bab 684

Dua puluh menit kemudian, setelah selesai makan, Afkar hanya bisa mengikuti kedua wanita itu dari belakang dengan ekspresi tak berdaya ....Saat ini, tubuhnya penuh dengan barang belanjaan yang tergantung di sana-sini, sementara di kedua tangannya masing-masing masih memegang sate usus bebek panggang dan sekantong manisan buah.Shafa memang doyan makan dan suka bermain, jadi tidak heran jika dia menikmati suasana pasar malam ini. Namun, yang mengejutkan bagi Afkar adalah, Felicia si dewi es yang hidup di keluarga konglomerat sejak kecil ini, ternyata memiliki semangat belanja yang luar biasa ketika mengunjungi pasar malam!Awalnya Afkar mengira, Felicia tidak akan tertarik dengan barang-barang murahan seperti ini. Namun tak disangka, Felicia malah sepertinya ... ingin membeli semua barang yang dilihatnya.Bahkan, pakaian sederhana yang dijual di lapak-lapak dengan harga puluhan ribu rupiah saja, sudah dibelinya untuk Shafa dan dirinya dalam jumlah banyak.Selain itu, setelah melihat Af
Read more

Bab 685

"Kenapa sulit sekali permainan ini?" Wajah cantik Felicia menampilkan ekspresi tidak terima dan menggerutu manja."Iya ya! Mama Felicia, apa kita terlalu bodoh?" Shafa memanyunkan bibirnya, lalu bertanya dengan nada memelas."Mungkin saja." Felicia menghela napas pelan."Hehehe ...." Pada saat ini, Afkar tidak menahan tawanya saat melihat kedua wanita itu. Dia hanya merasa kedua orang itu benar-benar menggemaskan.Namun, baru saja dia selesai tertawa, Felicia dan Shafa serempak menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh kemarahan. "Huh! Papa jahat, berani-beraninya mentertawakan aku dan Mama Felicia!" Shafa menggembungkan pipinya dengan ekspresi tidak terima."Afkar, kamu ketawa apa? Lucu, ya? Kalau berani, ayo kamu coba sendiri!" tuding Felicia dengan marah.'Huh! Nggak masalah kalau kami yang mengatai diri sendiri bodoh, tapi kamu malah berani-beraninya nertawain kami?' batin Felicia.Afkar langsung berkeringat dingin. Tanpa sadar, dia menarik lehernya ke belakang sedikit."Yeay! Papa h
Read more

Bab 686

Bocah ini berani meludahi dirinya? Benar-benar ... kurang ajar!Namun, Afkar tidak bisa menyamakan dirinya dengan anak berusia 7 atau 8 tahun. Jadi, dia menoleh ke arah ayah anak itu. Anak yang tidak dididik dengan baik adalah kesalahan orang tua!Putranya meludahi orang lain, bukankah seharusnya dia meminta maaf? Namun, pria berambut cepak berusia 30-an tahun itu malah menyeringai menatap Afkar. Sama sekali tidak ada rasa bersalah! Bahkan, dia sempat melirik Felicia dengan tatapan yang berkilat ketamakan!Seketika, wajah Afkar menjadi suram. Dia berkata dengan suara dingin, "Sobat, anakmu meludahiku. Kamu nggak akan melakukan apa pun?"Felicia juga menatap ayah dan anak itu dengan tatapan marah. Sementara itu, Shafa memelototi si bocah gendut sambil mengepalkan tangannya erat-erat, seolah-olah siap menghajarnya jika perlu."Namanya juga anak-anak, mereka nggak ngerti apa-apa. Masa pria dewasa sepertimu marah? Itu terlalu kekanak-kanakan, 'kan?" cela pria berambut cepak itu dengan eksp
Read more

Bab 687

Terutama jika melihat seseorang datang bersama istri dan anak, pria berambut cepak itu akan semakin menjadi-jadi dalam memprovokasi mereka.Pernah ada seorang pria yang terprovokasi olehnya hingga menghabiskan lebih dari 1,5 juta dalam semalam hanya untuk bermain lempar gelang."Papa ...." Saat itu, Shafa menarik tangan Afkar, matanya yang besar penuh dengan harapan pada ayahnya."Afkar, lawan dia! Apa sih yang perlu ditakutkan?" Felicia menggigit bibirnya, berharap agar Afkar meraih kemenangan untuk dirinya dan Shafa."Oke." Afkar tersenyum, mengangguk, dan meletakkan barang-barang yang dibawanya. Kemudian, dia menatap pria berambut cepak itu dan menyeringai sinis. "Cuma bertanding begini saja kurang menarik. Gimana kalau kita pasang taruhan?""Oh?" Pria itu menaikkan alis, menatap Afkar dari atas ke bawah sebelum mencibir. "Mau taruhan apa?""Kita beli jumlah gelang yang sama dan lihat siapa yang bisa mendapatkan lebih banyak barang dan yang lebih berharga! Kalau aku menang, anakmu h
Read more

Bab 688

Mendengar ucapan Afkar, pria berambut cepak langsung mengejek, "Apa? Mengincar barang yang paling mahal? Hahaha. Barang paling mahal ada di barisan paling belakang dan itu yang paling sulit didapat. Masa nggak tahu?""Tentu saja aku tahu!" Afkar mendengus sambil melirik pria itu.Mendengar percakapan itu, pemilik lapak tertawa sambil menunjuk ke arah deretan barang di paling belakang. "Semua barang paling mahal ada di sini! Kalau kamu memang ingin mencobanya, silakan! Kalau berhasil dapat satu saja, uang yang kamu habiskan hari ini pasti balik modal. Haha. Semangat ya!"Dia tentu berharap Afkar terlalu percaya diri dan benar-benar mencoba melempar ke barisan paling belakang. Jika itu terjadi, dia yakin 100% Afkar akan gagal total!Sementara itu, bocah gendut itu kembali berteriak ke arah Shafa, "Ayahmu bukan cuma payah, tapi juga suka membual!"Shafa mendengus. "Kamu lihat saja nanti! Ayahku yang paling hebat!" Gadis kecil ini selalu memiliki keyakinan dan kekaguman terhadap ayahnya.S
Read more

Bab 689

Saat itu, Afkar kembali melempar gelang dengan santai, seolah-olah hanya asal lempar.Para penonton kembali menunjukkan ekspresi meremehkan. Mereka semua mengira Afkar hanya sedang pamer gaya.Mungkin bisa beruntung satu kali, tetapi kedua kali tanpa membidik? Apa pemuda ini mengira Dewi Keberuntungan adalah istri atau ibunya?Namun, kejutan kembali terjadi. Gelang itu jatuh dengan tepat di atas kepala boneka anjing besar yang Felicia inginkan!"Apa ...?" Pemilik lapak langsung berteriak kaget. Pria berambut cepak pun menampilkan ekspresi seolah-olah melihat hantu. Sementara itu, para penonton bersorak heboh."Gila! Masuk lagi!""Kakak Ganteng, bisa lempar satu buatku juga?""Ini bukan kebetulan, ini ahli!"Dengan hati yang berdarah-darah, pemilik lapak akhirnya menyerahkan boneka anjing besar itu kepada Afkar.Afkar memberikannya kepada Felicia. "Ini, ambil."Felicia tersenyum tipis dan menerimanya tanpa ragu.Sekarang, hanya tersisa satu gelang terakhir. Afkar melirik pria berambut c
Read more

Bab 690

Mendengar komentar dari orang-orang di sekitar, wajah pria berambut cepak itu merah padam karena malu dan marah. Tatapannya terhadap Afkar dipenuhi kebencian dan keengganan.Saat itu, Felicia mendengus kesal dan berkata kepada Shafa, "Shafa, Transformer itu milikmu."Sebagai seorang wanita berkelas, Felicia bukan tipe orang yang suka mempermasalahkan hal kecil. Namun, kejadian hari ini benar-benar membuatnya geram.Bocah gendut itu yang memulai dengan menantang Shafa, lalu meludahi Afkar. Alih-alih menegur anaknya, ayahnya malah ikut memperkeruh keadaan. Setelah kalah bertaruh, bukannya meminta maaf dengan tulus, dia malah mencari alasan dan mencoba menghindar.Sekarang, dia mencoba bermain drama dengan menggunakan anaknya? Benar-benar memuakkan!Afkar adalah orang dewasa, tidak mungkin merebut mainan dari seorang anak. Namun, bagaimana kalau anaknya sendiri yang mengambil? Toh Shafa lebih kecil daripada bocah gendut itu. Tidak bisa dibilang menindas, 'kan?Shafa mengangguk, lalu menye
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
80
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status