Afkar menatap Viola dan Keyla, lalu bertanya dengan senyum sinis, "Kapan aku jadi kakak iparmu? Dan sejak kapan aku jadi pacarmu?"Wajah Viola sedikit menegang sebelum berkata, "Kamu memang kakak iparku, 'kan?"Sambil berkata demikian, dia buru-buru berkata kepada Murad, "Pak Murad, kakak sepupuku adalah istri Afkar, jadi aku ini adik iparnya! Ini ... benaran ...."Sementara itu, Keyla yang wajahnya sudah memerah, mengertakkan giginya dan nekat berkata, "Kamu ... kamu sudah menamparku, berarti kamu harus tanggung jawab! Kalau kamu bukan pacarku, lalu siapa?"Begitu mendengar perkataan itu, hampir semua orang yang ada di tempat itu memandang kedua wanita tersebut dengan ekspresi penuh penghinaan. Terutama orang-orang yang sebelumnya menyaksikan bagaimana Keyla dan beberapa anak orang kaya merendahkan Afkar di depan aula tadi.Beberapa wanita dari kalangan sosialita pun saling berbisik dan tertawa kecil dengan penuh ejekan."Astaga, tadinya dia sombong setengah mati, sekarang malah mati-
Baca selengkapnya