Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 51 - Bab 60

148 Bab

Bab 51

Setelah selesai melakukan pemeriksaan, Bian menjelaskan hasilnya dengan penuh percaya diri. Begitu mendengar ucapannya, semua orang yang berada di sana tampak gembira.Daru juga mengangguk dengan kegirangan. "Bagus sekali! Reputasi Dokter Bian memang tiada duanya! Kalau begitu, maaf telah merepotkan Anda!"Fadly juga turut bergembira saat mendengar penyakit Gwen bisa diobati. Hanya saja, dia jadi sia-sia membawa Afkar ke sini.Di sisi lain, Adry juga menunjukkan ekspresi yang sangat antusias. Dia menggenggam tangan Gwen sambil berseru dengan gembira, "Gwen, syukurlah! Akhirnya kamu sadar juga!"Afkar yang berdiri di dekatnya, memperhatikan sesuatu yang berbeda di balik wajah Adry yang penuh kegembiraan. Meskipun Adry tampak sangat bahagia, Afkar menangkap sekilas ejekan di wajahnya. Namun, kepada siapa ejekan itu ditujukan?Saat itu, Bian mengeluarkan satu set jarum perak. Setelah disterilkan, dia bersiap untuk memulai terapi akupunktur pada Gwen.Namun, tepat saat jarum pertama baru a
Baca selengkapnya

Bab 52

Semua orang menatap dengan penuh harap, menunggu Bian untuk menyadarkan Gwen. Dengan percaya diri, Bian memasukkan jarum perak ke pelipis Gwen, diikuti dengan beberapa titik akupunktur lainnya seperti di antara alis dan hidung."Sudah selesai!" seru Bian setelah beberapa saat sambil menyeka keringatnya. Dia terlihat sangat yakin dengan hasil pengobatannya."Ugh ... ugh ...." Tiba-tiba terdengar erangan pelan dari tenggorokan Gwen."Gwen akan segera sadar!" kata Bian dengan senyuman lebar. Semua orang yang melihat kondisi itu mulai tampak senang dan optimis."Bagus! Bagus sekali! Pak Bian memang ahli dalam hal ini. Aku pasti akan memberimu penghargaan besar ...." Daru mulai mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa syukur.Namun, ucapannya tiba-tiba terhenti. Sebab, adegan berikutnya membuatnya terkejut dan ekspresinya berubah dalam sekejap."Ugh! Ugh ...." Suara dari tenggorokan Gwen masih terdengar, tetapi semakin lama semakin aneh. Suara itu terdengar sangat menderita, seolah-olah j
Baca selengkapnya

Bab 53

"Kamu mau memilih untuk percaya padaku atau menunda-nunda waktu untuk membawanya ke rumah sakit?" tanya Afkar."Oke, kamu coba saja! Kalau kamu benar-benar bisa selamatkan putriku, aku akan bersujud minta maaf padamu. Kalau nggak bisa, aku akan membunuhmu bersama dokter gadungan ini!" ujar Daru akhirnya setelah mengamati Afkar selama beberapa detik.Daru memancarkan aura seorang pemimpin yang telah membantai ribuan musuh di medan perang. Tidak ada yang meragukan keseriusan ancamannya.Namun, Afkar hanya tersenyum tipis dan berkata dengan tenang, "Sebenarnya, Pak Bian bukan dokter gadungan. Metode pengobatannya benar ... tentu saja, itu dengan syarat kalau nggak ada orang yang diam-diam melakukan sesuatu pada tubuh putrimu!""Apa maksudmu?" tanya Daru."Kalau masalah itu, harus kamu tanyakan padanya!" ucap Afkar sembari menunjuk ke arah Adry.Mendengar hal itu, Daru terdiam sesaat, lalu menatap Adry dengan penuh curiga. Ekspresi Adry langsung berubah menjadi muram. "Hei, apa maksudmu? K
Baca selengkapnya

Bab 54

Begitu Afkar melontarkan ucapannya, wajah Adry seketika berubah pucat! Ketakutan dan kebencian yang mendalam terlihat jelas di matanya. Detik berikutnya, Adry yang tadinya bersikap membela diri tiba-tiba berlari menuju jendela di lantai dua. Dia berniat melarikan diri dengan melompat keluar.Melihat hal ini, Daru mendengus marah dan langsung mengejarnya dengan kecepatan tinggi. Meski Adry memiliki kemampuan yang lumayan, dia bukanlah tandingan bagi seorang pemimpin militer seperti Daru.Dalam waktu singkat, Daru telah berhasil menjatuhkan Adry dengan menebaskan telapak tangannya ke tengkuk Adry dan membuatnya pingsan seketika. Saat celana Adry ditarik, terlihat jelas bahwa dia mengenakan celana dalam seperti yang dikenakan sumo."Hmph! Orang dari Negara Sakura?" Daru mendengus dingin dengan tatapan yang penuh amarah."Sudah kuduga si berengsek ini bukan orang baik-baik!" Melihat semua ini, Fadly menggertakkan giginya dan mengutuk Adry. Ekspresinya menyiratkan tatapan puas."Hm ...."Pa
Baca selengkapnya

Bab 55

Kebetulan sekali, Afkar memang berniat membeli rumah beberapa hari ke depan. Sekarang sepertinya dia tidak perlu mencari rumah lagi ...."Oh ya, siapa namamu? Kamu bawa KTP nggak? Biar aku suruh orang untuk urus prosedurnya," tanya Daru."Afkar," jawab Afkar sambil memperkenalkan diri dengan tersenyum.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Bian langsung berubah. Dengan bersemangat, dia bertanya, "Kamu yang namanya Afkar? Kamu yang menolong Pak Bayu di pasar pagi itu?"Afkar mengangguk. "Ya, aku orangnya. Memangnya kenapa?"Afkar tersenyum getir sambil menggelengkan kepalanya. "Pantas saja! Pantas saja ... kalau tahu itu kamu, aku nggak akan permalukan diriku sendiri hari ini!"Ketika mengingat dirinya yang menasihati Afkar saat Afkar memperingatkannya tadi, Bian merasa bersalah.Pada saat ini, Fadly melihat Bian dan Afkar secara bergantian. Kecurigaannya terhadap Afkar akhirnya menghilang. Sepertinya, Afkar benar-benar pernah menolong Bayu.Setelah itu, Daru menyambut Afkar dengan an
Baca selengkapnya

Bab 56

Daru tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap Afkar. Dia bahkan memanggilnya sebagai adik dan ingin menjodohkan putrinya dengan Afkar.Meski perkataannya itu terkesan mendadak, Daru sebenarnya sudah mempertimbangkannya dengan matang. Kemampuan medis Afkar sangat hebat sampai membuat Daru merasa rendah diri. Menjalin hubungan dengan dokter sehebat itu jelas akan sangat menguntungkan baginya. Selain itu, kekuatan seni bela diri Afkar juga luar biasa!Terlepas dari semua keuntungan yang bisa didapatkannya dengan menjalin koneksi dengan Afkar, Daru merasa Afkar pasti akan memiliki masa depan yang cerah jika berkarier dalam bidang militer. Dia benar-benar tertarik pada bakat Afkar.Namun, Fadly yang berada di samping merasa khawatir. Semakin lama, ucapan Daru semakin tidak masuk akal. Gwen adalah wanita pujaannya dan sekarang Daru malah ingin menjodohkan wanita pujaannya dengan kakak iparnya?"Paman, dia itu kakak iparku!" seru Fadly dengan nada cemas dan bingung.Mendengar hal itu, Daru
Baca selengkapnya

Bab 57

Daru tidak punya pilihan selain menyuruh Afkar untuk sering berkunjung jika ada waktu luang. Selain itu, dia juga memberikan kartu akses di wilayah militer.Setelah keluar dari wilayah kemiliteran."Kalian berdua naik mobil lainnya, aku mau bicara berduaan sama kakak iparku," perintah Fadly kepada dua bawahannya, lalu duduk di kursi pengemudi."Kenapa? Apa lagi yang mau kamu obrolkan? Caraku mengenal Keluarga Subroto sama persis dengan yang kulakukan hari ini dengan Pak Daru," pungkas Afkar sambil mengangkat alisnya.Fadly terkekeh-kekeh. "Bukan, bukan soal itu! Kak Afkar, aku sudah percaya padamu sekarang ...." Sambil berkata demikian, Fadly terbatuk perlahan dan berkata dengan kikuk, "Kamu juga sudah lihat sendiri tadi, aku lagi mau dekatin Gwen.""Jadi, tolong jaga rahasia tentang semua yang kamu lihat sebelumnya. Jangan ceritakan pada Pak Daru dan Gwen!"Daru sangat mengagumi Afkar dan bahkan sudah meminta Gwen untuk memanggilnya kakak. Mereka juga sudah bertukar kontak, jadi pasti
Baca selengkapnya

Bab 58

Pintu ruang tamu terbuka dan Afkar melangkah masuk dengan wajah serius. Di dalam ruang tamu, selain Felicia dan pengasuh yang bekerja di rumah itu, ada sepasang suami istri paruh baya serta seorang wanita muda.Ketiga orang itu berpakaian mewah dan memancarkan aura anggun serta angkuh. Mereka adalah Renhad, paman Felicia, dan istrinya, Jesslyn. Wanita muda itu adalah sepupu Felicia, Viola, putri Renhad.Melihat Afkar masuk, keluarga Renhad langsung terdiam sejenak. Namun tak lama kemudian, mereka mulai menatap Afkar dengan pandangan meremehkan."Kamu pria simpanan yang dicari kakak sepupuku?" tanya Viola sembari mengangkat alisnya. Pandangannya terhadap Afkar tampak sangat merendahkan.Keluarga Safira memang sudah mendengar bahwa tunangan Felicia kali ini tampaknya lumayan hebat. Dia bisa melumpuhkan Ervin dan membunuh tujuh pembunuh bayaran, tetapi bagi mereka itu bukanlah hal yang berarti. Kemampuan bertarung tidak mencerminkan status sosial.Orang yang pandai bertarung pada akhirnya
Baca selengkapnya

Bab 59

"Kami sudah sampaikan pesannya, kamu pertimbangkan sendiri apa yang harus kamu lakukan. Huh! Noah bisa mendekatimu juga karena kamu anggota Keluarga Safira. Kalau diusir dari keluarga ini, apa jadinya dirimu?""Kalau Keluarga Safira nggak menginginkanmu lagi, Noah punya ratusan cara untuk mendapatkanmu. Tiba saatnya, kamu juga bakal dipermainkannya, bukan? Untuk apa kamu berlagak sok suci? Cih!" sindir Jesslyn dengan ketus setelah melihat putrinya dipermalukan.Merasa dirinya paling bermoral, Jesslyn mencela Felicia sebagai orang yang egois. Ucapannya benar-benar kasar hingga membuat wajah Felicia memerah karena marah. Namun, Felicia tidak pandai berdebat dengan orang lain sehingga dia hanya bisa menahan emosi."Sebagai orang yang lebih tua, kamu malah memaki keponakanmu seperti orang yang nggak berpendidikan. Hidupmu sia-sia sekali ya?" celetuk Afkar yang tidak tahan lagi mendengarnya.Melihat Felicia dicaci maki ketiga orang ini hingga merasa jengkel, Afkar merasa tidak tega. Bagaima
Baca selengkapnya

Bab 60

Ekspresi Renhad berubah-ubah. Setelah mendengus dingin, pada akhirnya dia menurunkan tangannya. Dia sadar bahwa dirinya tidak akan bisa menang melawan Afkar. Jika benar-benar terjadi konflik, sudah pasti mereka yang akan dirugikan."Felicia, kami sudah sampaikan pesan nenekmu! Kamu cuma punya dua pilihan, antara usir pria simpanan itu atau tunggu diusir saja dari Keluarga Safira!" ujar Renhad sambil melempar pandangan dingin ke arah Afkar.Dalam pikirannya, Felicia tidak mungkin meningkatkan keuntungan Safira Farma 10 kali lipat hanya dalam waktu dua bulan. Jadi, dia percaya Felicia hanya memiliki dua pilihan.Mata Felicia menunjukkan keputusasaan dan kebingungan. Di balik sikapnya yang kuat, Felicia hanyalah seorang wanita lemah. Keluarga Safira sangat mematuhi perintah neneknya dan sekarang bahkan neneknya sendiri telah memberikan ultimatum terakhir. Apa yang bisa dia lakukan? Siapa yang bisa dia andalkan?Orang tuanya? Mereka tidak datang secara langsung untuk mendesaknya saja sudah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status