Share

Bab 60

Author: Russel
Ekspresi Renhad berubah-ubah. Setelah mendengus dingin, pada akhirnya dia menurunkan tangannya. Dia sadar bahwa dirinya tidak akan bisa menang melawan Afkar. Jika benar-benar terjadi konflik, sudah pasti mereka yang akan dirugikan.

"Felicia, kami sudah sampaikan pesan nenekmu! Kamu cuma punya dua pilihan, antara usir pria simpanan itu atau tunggu diusir saja dari Keluarga Safira!" ujar Renhad sambil melempar pandangan dingin ke arah Afkar.

Dalam pikirannya, Felicia tidak mungkin meningkatkan keuntungan Safira Farma 10 kali lipat hanya dalam waktu dua bulan. Jadi, dia percaya Felicia hanya memiliki dua pilihan.

Mata Felicia menunjukkan keputusasaan dan kebingungan. Di balik sikapnya yang kuat, Felicia hanyalah seorang wanita lemah. Keluarga Safira sangat mematuhi perintah neneknya dan sekarang bahkan neneknya sendiri telah memberikan ultimatum terakhir. Apa yang bisa dia lakukan? Siapa yang bisa dia andalkan?

Orang tuanya? Mereka tidak datang secara langsung untuk mendesaknya saja sudah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Dodi Karyadi
makin mahal
goodnovel comment avatar
Imam Safei
stiap babnya cuman sdikit su asuu
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
lanjut terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 61

    Renhad mendengus dengan tatapan galak. "Kamu mau buat keuntungan Safira Farma naik 10 kali lipat dalam 2 bulan? Jangan mimpi di siang bolong deh! Felicia, kamu bukan cuma bakal gagal, tapi perusahaan bakal rugi besar!"Kemudian, Renhad menghubungi sebuah nomor. Patut diketahui bahwa dulu orang yang mengurus Safira Farma adalah Renhad.Sebagai keturunan resmi generasi kedua yang telah mengelola perusahaan selama bertahun-tahun, tentu banyak staf yang mendengar instruksinya. Apalagi, Renhad melakukan semua ini atas nama Nyonya Tua Keluarga Safira. Demi melawan Felicia, dia tidak peduli pada keuntungan Safira Farma.Sementara itu, Afkar mengemudikan mobil mengantar Felicia ke perusahaan. Di tengah jalan, Felicia ditelepon Dara.Begitu menjawab panggilan, ekspresi Felicia menjadi sangat masam. Pagi ini, banyak petinggi perusahaan tiba-tiba mengundurkan diri atau meminta cuti dengan berbagai alasan. Dia tahu ini adalah perbuatan paman keduanya."Ada apa?" tanya Afkar. Ketika melihat ekspres

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 62

    Felicia membuka matanya. Tebersit senyuman mencela pada ekspresinya. Dia merasa makin gusar."Kamu mau bicara dengan mereka? Mereka semua bawahan paman keduaku. Mereka saja menolak mendengarku, apalagi kamu. Kamu kira kamu siapa? Sudahlah, jangan memperkeruh suasana, Afkar," ucap Felicia dengan kesal.Karena suasana hatinya sedang sangat buruk, Felicia tak kuasa melampiaskan amarahnya pada Afkar. Ketika bicara, air matanya pun mengalir.Afkar terkekeh-kekeh, lalu menggenggam tangan Felicia dengan makin erat dan bertanya, "Percaya padaku ya?"Afkar bisa memahami suasana hati Felicia, makanya tidak bersikap perhitungan padanya. Di sisi lain, entah mengapa, Felicia merasa lebih tenang melihat senyuman lembut Afkar.Felicia melampiaskan amarahnya pada Afkar bukan karena dia meremehkan Afkar, melainkan karena benar-benar butuh pelampiasan.Setelah suasana hatinya stabil, Felicia cukup terkejut dengan sikapnya tadi. Selama ini, Felicia selalu bersikap dingin dan tenang. Tidak peduli semarah

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 63

    "Serahkan saja semua kepadaku. Kalian keluar dulu. Suruh Bu Golda masuk," ucap Afkar sambil melambaikan tangan setelah melihat data sesaat.Afkar tidak ingin Felicia melihat cara apa yang digunakannya. Felicia mengerlingkan mata, merasa dirinya seperti menjadi bawahan Afkar.Namun, Felicia tidak akan meragukan Afkar karena telah memilih untuk memercayainya. Dia pun memberi isyarat mata kepada Dara. Keduanya keluar, lalu memanggil wanita paruh baya memesona itu, "Bu Golda, masuklah.""Hah? Maksudnya?" Golda tampak kebingungan. Felicia jelas-jelas keluar. Untuk apa dirinya masuk?"Kamu ingin mengundurkan diri, 'kan? Urus prosedurnya di dalam," timpal Felicia dengan ekspresi datar. Kemudian, dia duduk di kursi koridor, bersikap seolah-olah tidak peduli.Meskipun memercayai Afkar, faktanya Felicia tidak menaruh harapan tinggi. Dia pasrah dengan apa yang akan terjadi.'Oke, mari kita lihat trik apa yang dimainkan Bu Felicia ini,' batin Golda. Meskipun kebingungan, dia tetap membuka pintu da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 64

    Tatapan Golda dipenuhi ketakutan. Ketika melihat sorot mata Afkar, Golda merasa dirinya sedang telanjang bulat. Afkar seolah-olah bisa melihat semua yang ada dalam dirinya. Perasaan seperti ini sungguh mengerikan!"Oke, oke. Tentu saja boleh. Perusahaan pasti akan melindungi privasi karyawan. Ini juga keputusan yang bijaksana. Asal kamu tahu, perusahaan akan mendapat pesanan besar dalam waktu dekat ini.""Keuntungannya setidaknya mencapai ratusan miliar. Sebagai petinggi, kamu bakal mendapat bonus besar. Jadi, nggak usah pikir yang aneh-aneh. Bekerja saja dengan baik." Afkar mengangguk sambil tersenyum polos.Afkar sangat pintar memainkan metode ini. Dengan memegang aib seseorang, kerja sama ini akan menjadi makin kuat.Pintu ruang kantor dibuka. Golda berjalan keluar dengan wajah pucat. Kini, dia tidak terlihat arogan seperti sebelumnya lagi."Pak Samson, giliranmu," ujar Golda kepada seorang pria."Bu Golda, kamu sudah selesai mengurus prosedurmu?" tanya seseorang."A ... aku nggak j

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 65

    Sekelompok orang yang awalnya bersikap angkuh dan semena-mena, seketika menjadi sopan dan berwaspada. Mereka juga menyatakan ketulusan mereka kepada Felicia.Pada akhirnya, setelah manajer departemen pemasaran keluar, kekacauan pun berakhir. Semuanya kembali bekerja dengan baik.Felicia mengembuskan napas panjang. Wajah cantiknya menunjukkan senyuman lega dan manis. Presdir wanita yang selalu mandiri dan mendominasi ini seketika merasa jauh lebih rileks.Ternyata ketika dirinya bertemu masalah, ada yang bersedia membantunya, bahkan membalikkan keadaan untuknya. Perasaan ini sungguh menyenangkan!Tiba-tiba, Felicia tak kuasa melirik Dara yang berdiri di sebelahnya. Sebagai sekretaris pribadi Felicia, Dara benar-benar tulus dan setia. Dia merasa senang untuk Felicia. "Bu, syukurlah! Sudah kubilang, Pak Afkar pasti bisa mengatasinya!"Ketika melihat Dara begitu gembira, Felicia hanya tersenyum dan tidak bicara lagi.Sementara itu, di sebuah vila, Renhad sekeluarga sedang menunggu kabar. M

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 66

    Setelah menghubungi orang terakhir, wajah Renhad menjadi sangat suram. Semua bawahan lamanya ini memilih untuk tetap bekerja di Safira Farma. Bahkan, ada yang tidak menjawab panggilannya."Sayang, apa yang terjadi? Apa ada masalah?" tanya Jesslyn dengan gugup."Ini semua gara-gara Afkar! Mereka semua berubah pikiran setelah mengobrol dengan Afkar!" seru Renhad dengan ekspresi galak."Hah? Maksudmu pecundang yang mengikuti Felicia? Kok bisa? Dia cuma pecundang. Memangnya bisa apa?" Viola memelotot dengan tidak percaya."Siapa tahu? Lucunya, dia bilang Safira Farma akan mendapat pesanan senilai ratusan miliar dalam waktu dekat ini. Apa mungkin karena ini? Semua bawahan bodohku itu percaya padanya?" Ekspresi Renhad terlihat tak karuan sejak tadi.Para petinggi itu tentu tidak akan membocorkan aib masing-masing. Jadi, mereka memanfaatkan bujukan Afkar sebagai alasan."Hah? Ratusan miliar? Afkar ini memang badut. Beraninya dia bicara begitu. Apa para petinggi itu bodoh? Masa main percaya be

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 67

    "Oh, aku lupa, di sini cuma ada kita berdua." Afkar mengelus hidungnya, lalu bertanya dengan canggung, "Bu, kalau nggak ada urusan lagi, aku pergi ya?"Begitu mendengarnya, Felicia yang merasa kesal sekaligus senang, sontak terlihat dingin. Dia pun memelotot dan membalas, "Pergi sana. Kalau melihatmu, aku tambah kesal!"Afkar berkeringat melihatnya. Sepertinya emosi wanita ini tidak stabil? Wanita memang sulit untuk dipahami!Setelah meninggalkan perusahaan, Afkar pergi membeli sejumlah besar bahan obat. Karena sudah bertekad akan membantu Felicia, dia harus mulai mengambil tindakan.Afkar memilih empat formula dan akan mengembangkannya. Formula untuk menghilangkan bekas luka dan menumbuhkan rambut, serta formula untuk hemostasis dan penyembuhan leukemia. Dia akan mengurangi khasiat pada dua resep pertama.Afkar mengganti beberapa bahan obat mahal dengan yang lebih murah. Dengan begitu, modalnya tidak akan terlalu besar dan bisa diproduksi banyak.Tentunya, meskipun khasiatnya berkuran

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 68

    Setelah panggilan berakhir, Daru mengernyit dengan ekspresi kecewa. Gwen mencebik sambil berkata, "Kukira dia memang pria hebat, tapi rupanya punya motif lain. Kalian baru kenal, tapi dia sudah minta bantuanmu untuk menghasilkan uang. Mengecewakan sekali."Gwen menggeleng dan terdengar meremehkan Afkar. Kesan Daru terhadap Afkar menjadi buruk. "Hais ... aku juga nggak nyangka dia ingin memanfaatkanku untuk memperluas obat hemostatik.""Ayah, jangan bantu dia! Huh!" Gwen memanyunkan bibirnya dengan kesal."Kita lihat saja nanti. Dia bilang akan memberiku sampel, 'kan? Kalau hasilnya biasa-biasa saja, aku bakal langsung tolak. Kalau hasilnya bagus, aku bakal bantu sedikit," sahut Daru dengan murung."Ya, kita bahas lagi nanti. Aku nggak percaya obat buatannya lebih hebat daripada obat yang ada di kemiliteran." Nada bicara Gwen dipenuhi ketidakpercayaan.Di sisi lain, Afkar bisa merasakan perubahan sikap Daru. Dia mengedikkan bahu sambil bergumam dengan tidak acuh, "Ternyata budi makin ng

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 484

    "Aku nggak percaya ini! Ah! Ah!" Scorpion berteriak dengan tidak puas, lalu menggunakan belati di tangannya untuk menusuk bagian perut dan area lemah lainnya secara gila-gilaan.Bahkan sampai akhirnya, belati di tangannya sudah melengkung dan tumpul, tetapi tetap tidak berhasil membuat Afkar berdarah."Membunuhku saja nggak bisa, masih mau jadi penjahat?" tanya Afkar dengan nada mengejek.Saat ini, Scorpion benar-benar tercengang! Wira dan Denny juga menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu! Bahkan, Wulan menatap Afkar seperti sedang melihat makhluk aneh!Rasa khawatir dan bersalah yang sebelumnya terlihat di wajahnya perlahan menghilang. Wulan merasa lega di dalam hati."Bocah, sebenarnya siapa kamu ini?" Denny menggerakkan wajahnya yang agak kaku, bertanya dengan penuh keraguan."Aku akan bilang sekali lagi, lepaskan Wulan, maka aku akan mengampuni kalian. Kalau nggak, hari akan menjadi hari kematian kalian!" seru Afkar dengan suara dingin dan menakutkan.Mendengar ini, Denny mence

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 483

    "Haha ... memuaskan sekali!" Saat ini, Wira tertawa puas.Denny yang masih memegang Wulan pun tersenyum dingin dan berkata, "Lebih baik kamu nggak bergerak atau aku akan langsung bunuh gadis ini!"Afkar menarik napas panjang dengan tatapan dingin. Sejujurnya, tamparan yang diberikan oleh Scorpion tadi sama sekali tidak terasa sakit.Scorpion hanya ahli tingkat eksplisit tahap akhir, mana mungkin bisa membuat Afkar kesakitan! Namun, masalahnya bukan tentang rasa sakit, melainkan penghinaan!Namun, karena Wulan sedang berada di tangan Keluarga Widjaja, bahkan dengan pistol yang diarahkan ke kepalanya, Afkar tidak berani bergerak sembarangan saat ini.Meskipun merasa kesal karena ditampar, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keselamatan Wulan!Plak! Plak! Tidak lama kemudian, Scorpion melayangkan dua tamparan keras lagi ke wajah Afkar dengan ekspresi penuh kebencian dan kepuasan.Tadi dia dipukul sampai terlempar oleh Afkar hingga memuntahkan darah, kini dia merasa puas kare

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 482

    Wajah Scorpion menampilkan senyuman bengis.Klang! Saat berikutnya, Afkar menggerakkan tangannya dengan ringan, membuat pisau yang berada di tangan Scorpion terlempar dan terjatuh!Telapak tangan Scorpion yang menggenggam pisau langsung robek dan berdarah. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui tangannya, membuatnya mati rasa seketika!Wajah Scorpion sontak berubah drastis, menampilkan ekspresi penuh ketakutan. Dalam situasi itu, tidak ada waktu baginya untuk mundur. Segera, dia mengerahkan Teknik Jubah Besi.Bam! Suara dentuman terdengar, lalu tubuh Scorpion terlempar akibat tendangan Afkar. Setelah jatuh ke tanah, dia memuntahkan darah dan berdiri dengan goyah!Afkar mengangkat alis, matanya memancarkan keterkejutan. Meskipun tendangan tadi dilakukan dengan santai, kekuatannya cukup besar. Seharusnya, lawannya setidaknya mengalami luka parah atau bahkan kehilangan nyawa. Namun, orang ini masih mampu berdiri?Sepertinya, pria ini adalah seorang petarung yang berfokus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 481

    Tentu saja, Arwan tidak akan memberi tahu Denny terlalu banyak, apalagi mengatakan dia datang untuk meminta maaf kepada seseorang. Hal itu hanya akan merendahkan martabatnya. Dia hanya memberi tahu Denny, dia datang untuk memberikan hadiah kepada seseorang!"Oh? Mau kasih orang hadiah ya? Laki-laki atau perempuan, Pak?" tanya Denny yang cukup terkejut."Laki-laki, kenapa? Apa aku perlu melaporkan siapa orangnya kepadamu?" balas Arwan dengan nada tidak ramah."Bukan, bukan begitu! Hehe!" Denny terkekeh-kekeh dengan canggung. Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi terkejut tebersit di wajahnya, lalu berubah menjadi bersemangat."Ayah, ada apa?" Wira yang melihat ekspresi ayahnya yang berubah-ubah lantas bertanya dengan bingung.Denny tersenyum dan menyahut, "Kamu tahu nggak, ternyata Pak Arwan datang untuk memberi hadiah kepada seseorang!""Kamu percaya itu? Dengan status Pak Arwan, dia sampai repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi seseorang hadiah. Orang itu ... pasti tokoh yang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 480

    Orang ini merupakan seorang ahli tingkat eksplisit tahap akhir. Setelah diselamatkan oleh Denny, dia mengabdikan diri untuknya, khususnya membantu mereka melakukan pekerjaan kotor.Seperti menculik orang, bagi Scorpion, ini sudah seperti pekerjaan rutin yang mudah dilakukan!"Wira, seleramu memang bagus. Hahaha ...." Denny tertawa sinis."Tentu saja! Gimana, Ayah? Kalau kita kasih gadis ini kepada Pak Arwan, dia pasti puas, 'kan?" Wira menyeringai."Puas! Pasti puas! Mana ada pria yang bisa menolak wanita secantik ini! Luar biasa ...," sahut Denny sambil tersenyum lebar.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arwan. Karena akan datang ke Kota Nubes, Arwan sebelumnya telah menghubungi Denny dan meminta bantuannya untuk mengatur tempat tinggal.Makanya, Denny merasa inilah kesempatan emasnya untuk mendekati tokoh inti Keluarga Sanjaya. Dengan segala cara, dia akan berusaha menyenangkan Arwan agar dapat meraih dukungan darinya."Pak Arwan, sudah sampai mana? Aku sudah meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 479

    Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?""Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."Di sisi lain, Afkar mena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 478

    "Afkar, aku ibu Wulan! Kamu masih ingat, 'kan?"Afkar tertegun sejenak, lalu buru-buru membalas, "Bibi? Ingat! Tentu saja aku masih ingat! Ada apa, Bibi?"Meskipun Sumi sebelumnya sempat terlihat agak materialistis, Afkar tetap berbicara dengan sopan karena dia adalah ibu Wulan.Sumi ragu sejenak, lalu bertanya dengan nada hati-hati, "Afkar, apa Wulan sedang bersamamu?""Hah?" Afkar keheranan untuk sesaat, lalu menyahut dengan gugup, "Nggak ada, Bibi! Hari ini aku sama sekali nggak bertemu Wulan.""Ke mana Wulan pergi ya? Biasanya jam segini dia sudah pulang. Dia nggak pernah pulang terlalu malam. Tadi aku pikir dia sama kamu! Teleponnya nggak bisa dihubungi lagi. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"Nada bicara Sumi menjadi semakin khawatir."Nggak bisa dihubungi ya?" Afkar mengernyit, hatinya juga mulai merasa cemas."Ya! Kamu tahu sendiri kondisi kesehatanku sebelumnya kurang baik, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan Wulan. Setelah pulang kerja, dia selalu langsung pulang. Kalaup

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 477

    "Pak Arwan? Pak Arwan yang mana?" Wira termangu sejenak, lalu segera menyadari sesuatu, "Jangan-jangan yang dari Keluarga Sanjaya itu?"Keluarga Sanjaya adalah salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Di Provinsi Jimbo, mereka memiliki pengaruh yang besar.Sementara itu, keluarga mereka, Keluarga Widjaja, hanya keluarga kelas dua di Kota Nubes. Mereka berada di bawah perlindungan Keluarga Sanjaya selama ini.Tentu saja, bagi Keluarga Sanjaya, Keluarga Widjaja tak ada bedanya dengan bawahan kecil mereka. Selama ini, segala urusan bisnis yang mereka jalani hanya melibatkan orang-orang di sekitar Keluarga Sanjaya."Benar, Pak Arwan dari Keluarga Sanjaya di ibu kota provinsi! Dia putra sulung Keluarga Sanjaya! Biasanya kita nggak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota inti keluarga mereka. Kali ini adalah kesempatan besar!""Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan membangun hubungan dengan Pak Arwan, masa depan kita akan semakin terjamin!" ujar Den

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 476

    Mengenai kedua anggota Keluarga Samoa yang terluka, Afkar tidak terlalu khawatir. Tentu saja, bukan karena dia benar-benar merasa dirinya bisa menggertak mereka, tetapi karena memiliki kepercayaan diri lain di dalam hatinya.Seperti kata pepatah, dunia dipenuhi oleh orang-orang yang mencari keuntungan. Seperti para agen besar farmasi yang sebelumnya bekerja sama dengan Fajar, hanya karena Afkar meluncurkan obat baru dan mereka melihat potensi dari Afkar, mereka akhirnya bekerja sama dengannya.Kali ini juga sama! Selama dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Keluarga Samoa, mereka tentu tidak akan mempermasalahkan insiden hari ini, bahkan mungkin mereka akan duduk bersama dan berbicara dengannya dengan baik-baik.....Di King's Brew."Pak Wira!""Pak Wira sudah datang!"Para karyawan di departemen penjualan langsung menyapa Wira dengan nada menyanjung saat melihatnya datang.Wira mengangguk dengan gaya yang sangat berwibawa, lalu menatap Wulan. "Wulan, gimana pekerjaan se

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status