Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 451 - Chapter 460

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 451 - Chapter 460

600 Chapters

Bab 451

Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga
Read more

Bab 452

"Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn
Read more

Bab 453

Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata
Read more

Bab 454

Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud
Read more

Bab 455

Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d
Read more

Bab 456

Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan
Read more

Bab 457

Keluarga Permono berkiprah di bisnis barang antik, sehingga memiliki beberapa rumah lelang berskala besar. Itu sebabnya, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa.Bertahun-tahun yang lalu, Keluarga Samoa tidak dapat mengadakan lelang di lokasi mereka sendiri karena suatu alasan. Jadi, mereka meminjam tempat lelang milik Keluarga Permono. Sejak saat itu, kedua keluarga menjalin hubungan baik.Belakangan ini, Keluarga Samoa mendengar tentang Pil Rejuvenasi yang mulai populer di kalangan kelas atas Kota Nubes. Dikatakan bahwa pil itu memiliki efek luar biasa, bahkan satu butir bisa mencapai harga puluhan miliar.Harus diketahui bahwa sebelumnya di Kota Nubes dan wilayah sekitarnya, bisnis pil semacam ini selalu dimonopoli oleh Keluarga Samoa. Makanya, Keluarga Samoa mengirim seorang pengurus, Gael, untuk menyelidiki asal-usul Pil Rejuvenasi.Namun, putra bungsu Keluarga Samoa, Gulzar, yang dikenal suka bermain dan tidak tertarik belajar seni bela diri keluarga, memanfaat
Read more

Bab 458

Detik berikutnya, mata direktur itu membelalak, seolah-olah melihat hantu. Dia menatap Mateo yang berdiri di belakang Afkar."Hehe, kenapa memangnya kalau aku bisa?" Afkar menatapnya sambil bertanya dengan nada nakal."Ini ... ini ... gimana mungkin? Kenapa dia hidup? Ini ... ini nggak mungkin!" Direktur itu menunjuk ke arah Mateo dengan ekspresi tidak percaya.Beberapa dokter lainnya juga tampak sangat terkejut. Melihat Mateo yang berdiri di samping Afkar, mereka hampir mengira Mateo bangkit dari kematian.Hidup? Orang yang sebelumnya telah dinyatakan akan meninggal, yang menurut mereka pasti tidak akan selamat, sekarang berdiri di sana hidup-hidup?"Apa yang terjadi?" tanya Gael dengan bingung saat melihat reaksi para dokter.Yola dan Victor juga menampilkan ekspresi penuh keraguan. Sebelumnya, di ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Mereka hanya tahu ada pasien yang sekarat menggunakan ruang gawat darurat, tetapi tidak melihat siapa wajahnya."Ini ... dia benar-benar selama
Read more

Bab 459

"Berhenti!" Yola langsung panik dan berteriak dengan nada melengking. Dia segera berdiri di depan Afkar untuk menghalangi jalannya. "Afkar, hari ini kamu harus menyelamatkannya apa pun yang terjadi!""Oh? Kamu pikir kamu bisa menghalangiku? Atau kamu berharap dia bisa menghentikanku?" tanya Afkar sambil menunjuk Gael, lalu melirik para pengawal Keluarga Permono. "Atau mungkin kamu berharap pada sampah-sampah ini?""Kamu ...." Yola langsung terdiam, wajahnya memerah karena marah dan malu.Sebelumnya, Afkar sempat berhadapan langsung dengan Gael dan tidak kalah sedikit pun. Jika dia benar-benar menolak menyelamatkan Gulzar, orang-orang yang ada di sini memang tidak bisa menghentikannya.Namun, jika Afkar pergi begitu saja, mereka tentu akan menghadapi pembalasan dendam Keluarga Samoa, termasuk Yola. Bahkan, seluruh Keluarga Permono mungkin akan menanggung kemarahan Keluarga Samoa.Putra bungsu Keluarga Samoa mati di sini. Keluarga Samoa tidak akan peduli apakah itu disengaja oleh Yola at
Read more

Bab 460

"Hehe ...." Afkar terkekeh-kekeh tanpa emosi, mengangkat bahu dan berkata, "Ya sudah kalau nggak percaya! Tadi kalian bilang demi Gulzar, kalian rela melakukan apa saja. Sekarang malah menjilat ludah sendiri. Apa gigimu lebih berharga daripada nyawa Gulzar?"Mata Gael berkilat beberapa kali. Dia mengedarkan tatapan bahaya ke Yola. Merasakan tatapan itu, Yola langsung merasa gugup dan berkata dengan panik, "Pak Gael, dia cuma bicara omong kosong! Orang ini sengaja memanfaatkanmu. Dia punya dendam padaku, makanya bicara seperti itu! Jangan percaya dia, kumohon!”"Pak Gael, jangan ...." Victor juga bersuara dengan panik.Namun, Gael sudah bertindak. Dia mencengkeram rambut Yola dengan ekspresi marah. Lebih baik percaya daripada tidak!Lagi pula, dia sudah lama merasa kesal terhadap Yola. Tuan muda mereka bersama wanita ini sebelum kecelakaan terjadi! Membayangkan dirinya harus menghadapi amarah Keluarga Samoa setelah pulang, Gael semakin marah!"Kamu ini pembawa sial! Kalau bukan karena k
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
60
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status