Share

Bab 457

Author: Russel
Keluarga Permono berkiprah di bisnis barang antik, sehingga memiliki beberapa rumah lelang berskala besar. Itu sebabnya, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa.

Bertahun-tahun yang lalu, Keluarga Samoa tidak dapat mengadakan lelang di lokasi mereka sendiri karena suatu alasan. Jadi, mereka meminjam tempat lelang milik Keluarga Permono. Sejak saat itu, kedua keluarga menjalin hubungan baik.

Belakangan ini, Keluarga Samoa mendengar tentang Pil Rejuvenasi yang mulai populer di kalangan kelas atas Kota Nubes. Dikatakan bahwa pil itu memiliki efek luar biasa, bahkan satu butir bisa mencapai harga puluhan miliar.

Harus diketahui bahwa sebelumnya di Kota Nubes dan wilayah sekitarnya, bisnis pil semacam ini selalu dimonopoli oleh Keluarga Samoa. Makanya, Keluarga Samoa mengirim seorang pengurus, Gael, untuk menyelidiki asal-usul Pil Rejuvenasi.

Namun, putra bungsu Keluarga Samoa, Gulzar, yang dikenal suka bermain dan tidak tertarik belajar seni bela diri keluarga, memanfaat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 458

    Detik berikutnya, mata direktur itu membelalak, seolah-olah melihat hantu. Dia menatap Mateo yang berdiri di belakang Afkar."Hehe, kenapa memangnya kalau aku bisa?" Afkar menatapnya sambil bertanya dengan nada nakal."Ini ... ini ... gimana mungkin? Kenapa dia hidup? Ini ... ini nggak mungkin!" Direktur itu menunjuk ke arah Mateo dengan ekspresi tidak percaya.Beberapa dokter lainnya juga tampak sangat terkejut. Melihat Mateo yang berdiri di samping Afkar, mereka hampir mengira Mateo bangkit dari kematian.Hidup? Orang yang sebelumnya telah dinyatakan akan meninggal, yang menurut mereka pasti tidak akan selamat, sekarang berdiri di sana hidup-hidup?"Apa yang terjadi?" tanya Gael dengan bingung saat melihat reaksi para dokter.Yola dan Victor juga menampilkan ekspresi penuh keraguan. Sebelumnya, di ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Mereka hanya tahu ada pasien yang sekarat menggunakan ruang gawat darurat, tetapi tidak melihat siapa wajahnya."Ini ... dia benar-benar selama

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 459

    "Berhenti!" Yola langsung panik dan berteriak dengan nada melengking. Dia segera berdiri di depan Afkar untuk menghalangi jalannya. "Afkar, hari ini kamu harus menyelamatkannya apa pun yang terjadi!""Oh? Kamu pikir kamu bisa menghalangiku? Atau kamu berharap dia bisa menghentikanku?" tanya Afkar sambil menunjuk Gael, lalu melirik para pengawal Keluarga Permono. "Atau mungkin kamu berharap pada sampah-sampah ini?""Kamu ...." Yola langsung terdiam, wajahnya memerah karena marah dan malu.Sebelumnya, Afkar sempat berhadapan langsung dengan Gael dan tidak kalah sedikit pun. Jika dia benar-benar menolak menyelamatkan Gulzar, orang-orang yang ada di sini memang tidak bisa menghentikannya.Namun, jika Afkar pergi begitu saja, mereka tentu akan menghadapi pembalasan dendam Keluarga Samoa, termasuk Yola. Bahkan, seluruh Keluarga Permono mungkin akan menanggung kemarahan Keluarga Samoa.Putra bungsu Keluarga Samoa mati di sini. Keluarga Samoa tidak akan peduli apakah itu disengaja oleh Yola at

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 460

    "Hehe ...." Afkar terkekeh-kekeh tanpa emosi, mengangkat bahu dan berkata, "Ya sudah kalau nggak percaya! Tadi kalian bilang demi Gulzar, kalian rela melakukan apa saja. Sekarang malah menjilat ludah sendiri. Apa gigimu lebih berharga daripada nyawa Gulzar?"Mata Gael berkilat beberapa kali. Dia mengedarkan tatapan bahaya ke Yola. Merasakan tatapan itu, Yola langsung merasa gugup dan berkata dengan panik, "Pak Gael, dia cuma bicara omong kosong! Orang ini sengaja memanfaatkanmu. Dia punya dendam padaku, makanya bicara seperti itu! Jangan percaya dia, kumohon!”"Pak Gael, jangan ...." Victor juga bersuara dengan panik.Namun, Gael sudah bertindak. Dia mencengkeram rambut Yola dengan ekspresi marah. Lebih baik percaya daripada tidak!Lagi pula, dia sudah lama merasa kesal terhadap Yola. Tuan muda mereka bersama wanita ini sebelum kecelakaan terjadi! Membayangkan dirinya harus menghadapi amarah Keluarga Samoa setelah pulang, Gael semakin marah!"Kamu ini pembawa sial! Kalau bukan karena k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1

    "Papa, Shafa sakit sekali! Rasanya sudah mau mati .... Shafa sudah nggak bisa sembuh lagi ya? Shafa nggak mau sesakit ini lagi, nggak mau Papa habisin uang demi Shafa lagi.""Papa bawa Shafa pulang saja ya? Shafa ingin pulang .... Shafa rindu rumah ...."Di dalam ruangan ICU, terbaring seorang anak kecil. Wajah yang awalnya imut itu kini tampak pucat pasi. Hidung dan mulutnya terus meneteskan darah, dengan bercak-bercak yang memenuhi seluruh tubuhnya!Dengan sisa kekuatannya, tangan kecil anak itu meraih tangan Afkar Rajendra. Sepasang matanya yang bundar sarat akan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya.Afkar menatap anak itu dengan mata yang memerah. Hatinya terasa begitu sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Rasa sakit itu bahkan puluhan ribu kali lipat melebih rasa sakit pada bekas luka di bagian ginjal kirinya."Shafa anak baik, Papa pasti akan cari cara untuk nyembuhin kamu. Setelah kamu sembuh nanti, Papa akan bawa Shafa pulang dan masakkin ayam goreng untuk Shafa ya?" ucap Af

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 2

    "Apa? Orangnya sudah siuman? Dia baik-baik saja?" Di rumah sakit kota, sopir Felicia Safira berseru dengan takjub."Pasien nggak terluka parah. Dilihat dari kondisinya sekarang, mungkin cuma luka luar," jawab dokter berjubah putih."Mana mungkin? Setelah tertabrak, jelas-jelas lukanya kelihatan parah sekali. Darahnya juga banyak sekali," balas sopir itu dengan ekspresi tidak percaya."Kamu sendiri juga sudah bilang cuma kelihatannya, 'kan?" balas dokter.Tebersit kecurigaan di mata Felicia yang indah. Setelah memastikan bahwa dokter itu tidak sedang bercanda, dia baru berkata dengan tenang, "Kalau begitu coba kulihat kondisinya."Saat membuka pintu ruang pasien, Felicia melihat seorang pria yang duduk termenung di atas ranjang. Bahkan Afkar sendiri juga tidak percaya bahwa dia tidak meninggal. Selain itu, sepertinya kondisi tubuhnya terasa agak aneh!Dalam benaknya, tiba-tiba muncul serangkaian informasi yang berantakan. Mantra Roh Naga? Kitab Kaisar Naga? Jurus Mata Naga? Apa sebenarn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 3

    Kendra membelalakkan matanya dengan kaget. Perawat di sampingnya juga memelotot dengan tak percaya. Mana mungkin? Kenapa bisa tiba-tiba hidup kembali?"Papa ... Apa itu kamu? Jangan pergi, Papa!" Tiba-tiba Shafa membuka matanya perlahan-lahan. Sebelumnya, Shafa merasa gelisah saat melihat Afkar pergi untuk mengumpulkan uang. Dia hanya ingin ditemani ayahnya untuk terakhir kalinya."Shafa, kamu benar-benar sudah sadar! Papa di sini. Papa selalu temani Shafa, nggak akan ke mana-mana lagi!" Air mata berderai membasahi wajah Afkar. Aliran panas itu kembali mengalir deras ke tubuh Shafa.Akhirnya Shafa sadar! Ternyata aliran panas ini benar-benar berefek! Shafa benar-benar hidup kembali.Afkar begitu bersemangat hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Kegembiraan yang mendadak ini membuat pria sejati sepertinya tak kuasa menahan tangisan.Dia menggenggam tangan Shafa dengan erat, seakan-akan seluruh dunia telah berada dalam genggamannya. Dia takut jika dia melepaskannya, semuanya akan berubah me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 4

    "Aku benar-benar harus berterima kasih padamu!" ujar Afkar dengan serius setelah berada di luar kamar pasien."Nggak masalah, sekarang kamu sudah milikku," balas Felicia dengan datar."Hm ...." Ekspresi Afkar terlihat agak aneh. Kecantikan Felicia bisa dibilang sangat luar biasa. Mendengar wanita secantik dan sekaya Felicia mengklaim dirinya, Afkar merasa sangat ... aneh.Detik berikutnya, Felicia sepertinya menyadari bahwa ucapannya ini sangat ambigu. Oleh karena itu, dia langsung mengalihkan pembicaraan, "Oh ya, kamu bisa ilmu kedokteran? Putrimu menderita leukimia?"Sebelumnya, Felicia mendengar dengan jelas dari luar ruangan bahwa putri Afkar sepertinya sudah kehilangan tanda-tanda kehidupan. Namun, tiba-tiba saja dia bisa diselamatkan dan sekarang kondisinya terlihat sangat baik! Ini benar-benar sesuatu yang luar biasaFelicia tiba-tiba mendapat ide."Sedikit," jawab Afkar dengan ragu-ragu sebelum mengangguk."Kalau begitu, urus dulu putrimu, lalu ikut aku. Aku butuh bantuanmu unt

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 5

    "Omong kosong! Nyawamu yang dalam bahaya!" bentak Sutopo yang marah besar.Dokter yang berada di sampingnya juga berkata sambil tersenyum dingin, "Rumah sakit kami merawat Tuan Lowel dengan baik. Penyakit yang dideritanya adalah leukemia mielositik kronis. Saat ini masih dalam fase kronis, mana mungkin tiba-tiba bisa dalam bahaya?""Nak, kamu datang untuk cari masalah ya?" lanjut dokter itu."Aku nggak bilang bahayanya karena penyakit leukimia. Anak ini keracunan!" jelas Afkar. Pada saat ini, Afkar menggunakan Jurus Mata Naga sehingga bisa melihat tubuh Lowel dengan jelas. Terlihat racun berwarna kehitaman yang menyebar di seluruh tubuhnya.Tidak lama lagi, racun itu akan menyerang ke hatinya!"Nak, apa maksudmu? Memangnya rumah sakit kami ini akan meracuni pasien?" bentak dokter itu dengan semakin emosi sambil menunjuk Afkar."Bukan itu maksudku! Ada beberapa jenis makanan yang nggak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Makanan itu sendiri memang nggak beracun, tapi kalau digabungkan de

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 460

    "Hehe ...." Afkar terkekeh-kekeh tanpa emosi, mengangkat bahu dan berkata, "Ya sudah kalau nggak percaya! Tadi kalian bilang demi Gulzar, kalian rela melakukan apa saja. Sekarang malah menjilat ludah sendiri. Apa gigimu lebih berharga daripada nyawa Gulzar?"Mata Gael berkilat beberapa kali. Dia mengedarkan tatapan bahaya ke Yola. Merasakan tatapan itu, Yola langsung merasa gugup dan berkata dengan panik, "Pak Gael, dia cuma bicara omong kosong! Orang ini sengaja memanfaatkanmu. Dia punya dendam padaku, makanya bicara seperti itu! Jangan percaya dia, kumohon!”"Pak Gael, jangan ...." Victor juga bersuara dengan panik.Namun, Gael sudah bertindak. Dia mencengkeram rambut Yola dengan ekspresi marah. Lebih baik percaya daripada tidak!Lagi pula, dia sudah lama merasa kesal terhadap Yola. Tuan muda mereka bersama wanita ini sebelum kecelakaan terjadi! Membayangkan dirinya harus menghadapi amarah Keluarga Samoa setelah pulang, Gael semakin marah!"Kamu ini pembawa sial! Kalau bukan karena k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 459

    "Berhenti!" Yola langsung panik dan berteriak dengan nada melengking. Dia segera berdiri di depan Afkar untuk menghalangi jalannya. "Afkar, hari ini kamu harus menyelamatkannya apa pun yang terjadi!""Oh? Kamu pikir kamu bisa menghalangiku? Atau kamu berharap dia bisa menghentikanku?" tanya Afkar sambil menunjuk Gael, lalu melirik para pengawal Keluarga Permono. "Atau mungkin kamu berharap pada sampah-sampah ini?""Kamu ...." Yola langsung terdiam, wajahnya memerah karena marah dan malu.Sebelumnya, Afkar sempat berhadapan langsung dengan Gael dan tidak kalah sedikit pun. Jika dia benar-benar menolak menyelamatkan Gulzar, orang-orang yang ada di sini memang tidak bisa menghentikannya.Namun, jika Afkar pergi begitu saja, mereka tentu akan menghadapi pembalasan dendam Keluarga Samoa, termasuk Yola. Bahkan, seluruh Keluarga Permono mungkin akan menanggung kemarahan Keluarga Samoa.Putra bungsu Keluarga Samoa mati di sini. Keluarga Samoa tidak akan peduli apakah itu disengaja oleh Yola at

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 458

    Detik berikutnya, mata direktur itu membelalak, seolah-olah melihat hantu. Dia menatap Mateo yang berdiri di belakang Afkar."Hehe, kenapa memangnya kalau aku bisa?" Afkar menatapnya sambil bertanya dengan nada nakal."Ini ... ini ... gimana mungkin? Kenapa dia hidup? Ini ... ini nggak mungkin!" Direktur itu menunjuk ke arah Mateo dengan ekspresi tidak percaya.Beberapa dokter lainnya juga tampak sangat terkejut. Melihat Mateo yang berdiri di samping Afkar, mereka hampir mengira Mateo bangkit dari kematian.Hidup? Orang yang sebelumnya telah dinyatakan akan meninggal, yang menurut mereka pasti tidak akan selamat, sekarang berdiri di sana hidup-hidup?"Apa yang terjadi?" tanya Gael dengan bingung saat melihat reaksi para dokter.Yola dan Victor juga menampilkan ekspresi penuh keraguan. Sebelumnya, di ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Mereka hanya tahu ada pasien yang sekarat menggunakan ruang gawat darurat, tetapi tidak melihat siapa wajahnya."Ini ... dia benar-benar selama

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 457

    Keluarga Permono berkiprah di bisnis barang antik, sehingga memiliki beberapa rumah lelang berskala besar. Itu sebabnya, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa.Bertahun-tahun yang lalu, Keluarga Samoa tidak dapat mengadakan lelang di lokasi mereka sendiri karena suatu alasan. Jadi, mereka meminjam tempat lelang milik Keluarga Permono. Sejak saat itu, kedua keluarga menjalin hubungan baik.Belakangan ini, Keluarga Samoa mendengar tentang Pil Rejuvenasi yang mulai populer di kalangan kelas atas Kota Nubes. Dikatakan bahwa pil itu memiliki efek luar biasa, bahkan satu butir bisa mencapai harga puluhan miliar.Harus diketahui bahwa sebelumnya di Kota Nubes dan wilayah sekitarnya, bisnis pil semacam ini selalu dimonopoli oleh Keluarga Samoa. Makanya, Keluarga Samoa mengirim seorang pengurus, Gael, untuk menyelidiki asal-usul Pil Rejuvenasi.Namun, putra bungsu Keluarga Samoa, Gulzar, yang dikenal suka bermain dan tidak tertarik belajar seni bela diri keluarga, memanfaat

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status