Yola menatap Afkar dengan mata berbinar penuh misteri, tetapi ada jejak kemarahan di dalamnya.Seharusnya, pria ini sudah terkena racun pengikat jiwanya, yang jauh lebih kuat daripada mantra pengikat cinta biasa. Dengan racun itu, Afkar seharusnya tergila-gila padanya, kehilangan kendali dan terpikat sepenuhnya.Namun, sekarang pria ini malah menunjukkan ekspresi dingin dan tidak sabar?"Afkar, apa yang terjadi? Kamu lagi bad mood, ya? Aku datang ke sini untuk menemuimu, kenapa kamu malah nunjukkin wajah seperti itu?" ujar Yola dengan nada manja, sambil berjalan menghampiri dengan gerakan anggun dan menggoda.Afkar menarik napas dalam-dalam, merilekskan wajahnya, lalu tersenyum, menampilkan ekspresi penuh ketertarikan. "Nggak apa-apa, cuma lagi kepikiran soal putriku saja! Tapi begitu melihatmu, suasana hatiku langsung membaik!""Hmph, aku sempat berpikir kamu nggak suka lagi sama aku," ujar Yola sambil mendengus kecil dengan nada menggoda."Mana mungkin? Kamu menawan sekali. Aku sampa
Read more