Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 441 - Chapter 450

452 Chapters

Bab 441

Setelah menerima perintah dari Noah, Karta berkata dengan nada dingin kepada Afkar, "Afkar, kita tukar sandera. Kami akan lepaskan anakmu dan kamu lepaskan Shawn. Bagaimana?"Mendengar itu, Afkar tertawa sinis. "Kamu juga tahu aturan jangan melibatkan keluarga? Baik, kita tukar sandera. Tapi lepaskan anakku dulu!""Kamu dulu yang lepaskan Shawn!" seru Karta dengan alis berkerut."Aku bilang, lepaskan anakku dulu!" ujar Afkar dengan nada tak terbantahkan.Saat itu, Shawn yang digendong oleh Afkar kembali menangis dan menjerit ketakutan.Sebaliknya, Shafa yang berada di tangan Karta, tidak lagi mengeluarkan suara. Dia hanya menatap ayahnya dengan mata yang penuh harapan, meskipun wajahnya masih menyiratkan ketakutan dan kecemasan.Meskipun usianya baru lima tahun, Shafa yang pernah menghadapi penyakit serius dan melihat perceraian orang tuanya, sudah lebih dewasa dari anak-anak seumurannya. Gadis kecil itu tahu bahwa sekarang dia harus kuat untuk membantu ayahnya."Lepaskan gadis kecil i
Read more

Bab 442

Kejadian hari ini membuat Afkar menyadari bahwa dia tidak bisa selamanya melindungi Shafa dan menciptakan ilusi bahwa dunia ini sepenuhnya "indah" dan tanpa bahaya.Mungkin, sejak lahir, Shafa sudah ditakdirkan untuk menghadapi banyak cobaan. Kutukan yang ada di tubuhnya mungkin akan kambuh di masa depan.Sebagai ayahnya, Afkar tidak hanya harus berjuang untuk menyembuhkan kutukan itu, tetapi juga untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Cepat atau lambat, dia akan menghadapi Keluarga Rajendra Kuno yang sangat kuat.Meskipun tekadnya sudah bulat, Afkar tahu bahwa hasil dari pertempuran ini sulit diprediksi. Shafa pada akhirnya harus menghadapi kenyataan dunia, bahkan mungkin menghadapi kematian lagi.Karena itu, meskipun hatinya dipenuhi rasa pedih dan kasih sayang, Afkar memutuskan bahwa mulai sekarang, Shafa harus memahami kerasnya dunia dan belajar untuk menjadi kuat.Shafa mengusap air matanya dan mengangguk kecil. "Iya, Shafa nggak takut! Papa, semangat ya, habisi semua o
Read more

Bab 443

Bum! Bum! Bum!Pemandangan yang terjadi selanjutnya benar-benar membuat semua orang tercengang.Dengan satu tangan memeluk Shafa, Afkar menggunakan tangan satunya untuk meraih lengan Karno. Seolah Karno hanyalah sebuah karung tua, Afkar terus-menerus menghantam tubuhnya ke tanah.Brak! Brak!Tubuh Karno terpental dan menghantam lantai dengan keras berkali-kali sehingga menciptakan suara gemuruh yang menggema di seluruh gudang. Karta dan anak buahnya hanya bisa menatap dengan terkejut.Di layar pengawasan, Noah dan David juga terdiam dengan tidak percaya. Felicia yang sebelumnya menatap layar dengan penuh ketegangan, akhirnya menghela napas lega. Dia menoleh ke arah Noah dengan senyum mengejek."Jadi, ini yang kamu ingin aku lihat? Bagaimana anak buahmu mati dengan sangat memalukan?" Felicia berkata dengan nada sinis, giginya menggigit bibir bawah dengan kemarahan yang tertahan.Noah berbalik dengan wajah yang memerah karena amarah. "Nggak mungkin! Ini nggak mungkin! Bagaimana bisa sepe
Read more

Bab 444

"Dasar bodoh, jimat ini adalah barang yang kamu jual sendiri!""Kamu nggak pernah menyangka, bukan? Jimat ini bisa memancarkan kekuatan grandmaster sejati! Kamu akan mati oleh barang yang kamu ciptakan sendiri! Betapa menyedihkannya itu!" Karta tertawa kejam sambil memamerkan jimat di tangannya.Mendengar hal itu, Afkar hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepala. "Dasar bodoh! Menurutmu grandmaster adalah puncak kekuatan, ya?""Diam! Mati kamu!" teriak Karta penuh kemarahan, lalu merobek jimat itu.Zing!Huruf emas di permukaan jimat menyala terang, melepaskan energi besar yang langsung berkumpul menjadi sebuah huruf kuno yang artinya "Hancur".Dengan senyum penuh kebencian, Karta mengarahkan energi itu ke Afkar dan membiarkan huruf bercahaya itu meluncur dengan kecepatan luar biasa ke arahnya."Mati kamu!" Noah berteriak dari layar, matanya bersinar penuh kegembiraan.David memandangi layar dengan wajah penuh harap. "Hancurkan dia! Mati kamu, Afkar!"Namun, beberapa detik kemudian,
Read more

Bab 445

Mendengar kata-kata itu, ekspresi Afkar langsung berubah drastis!Felicia! Felicia juga jatuh ke tangan Noah?"Dasar bajingan! Apa yang mau kamu lakukan pada Felicia? Kuperingatkan kamu, kalau kamu berani menyentuhnya, aku akan membunuhmu!"Dari sisi lain telepon, Noah meledak dalam tawa gila yang mengerikan. Kekurangan fisik yang dia alami sejak kecil telah membuat pikirannya kacau. Bahkan setelah menyaksikan kekuatan Afkar yang luar biasa, rasa takutnya justru berubah menjadi hasrat balas dendam yang semakin kuat."Hahaha ... Oh, ya? Kalau begitu, datang dan bunuh aku! Ayo!""Di mana kamu? Katakan!" Afkar menggertakkan giginya, penuh amarah."Apa mungkin aku kasih tahu kamu? Cari aku kalau bisa! Pastikan kamu menemukanku sebelum aku selesai bermain-main sama Felicia! Hahaha ...."Noah tertawa penuh kegilaan sebelum langsung menutup telepon! Ekspresi wajah Afkar terus berubah, menahan emosi yang semakin memuncak.Namun detik berikutnya, matanya yang tajam langsung menatap salah satu a
Read more

Bab 446

Noah baru saja menyuruh orang membawa Felicia ke kamar tidur saat menerima telepon dari Heru."Kakek, kenapa meneleponku di jam segini?" tanya Noah dengan bingung setelah menenangkan diri."Kamu di mana sekarang? Sudah sampai di Kota Nubes? Aku akan bawa Dokter Sakti ke tempatmu." Nada bicara Heru terdengar setenang mungkin. Dia mencoba menyembunyikan kegelisahannya."Hah? Sekarang sudah hampir jam 4 subuh. Kenapa malah datang jam segini?" Noah kaget sejenak, merasa curiga."Kamu ini nggak tahu apa-apa. Dokter Sakti bilang masalahmu ini butuh keseimbangan energi yin dan yang! Makanya, harus diobati tepat saat matahari terbit, saat siang dan malam berganti!""Kalau nggak datang sekarang, mau kapan lagi? Kamu sudah sampai di Kota Nubes atau belum? Kalau belum, cepat berangkat sekarang, mungkin masih sempat! Kalau nggak, harus menunggu sehari lagi!"Suara Heru terdengar tegas dan yakin. Alasan yang dibuatnya terdengar sangat masuk akal hingga Noah tidak curiga sedikit pun. Dia hanya meras
Read more

Bab 447

Sebelumnya, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti yang akan mengobatinya bukan hanya memiliki keahlian medis yang luar biasa, tetapi juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat.Tadi saat bertelepon, Heru menyebutkan kehebatan dokter sakti itu lagi. Hal ini langsung membuat Noah kembali melihat secercah harapan untuk menghabisi Afkar!Mampu mengalahkan empat grandmaster? Orang sehebat itu pasti bisa membunuh Afkar dengan mudah!Itu sebabnya, Noah kembali bertindak tanpa rasa takut! Bahkan, dia berencana untuk menunggu kakeknya membawa dokter sakti itu kemari, lalu menyuruh Afkar kemari dan membunuhnya di tempat.Melihat tingkah Noah yang gila dan penuh kepuasan diri, Felicia merasa cemas dan bingung. Apa? Noah bisa menemukan ahli sehebat itu?"Noah, kamu benar-benar gila! Kalau kamu berani melukai Afkar, aku bersumpah nggak akan melepaskanmu meskipun aku menjadi roh!" pekik Felicia dengan penuh kebencian sambil menggertakkan giginya."Hahaha. Setelah pria itu mati, kamu aka
Read more

Bab 448

Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her
Read more

Bab 449

Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya
Read more

Bab 450

Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a
Read more
PREV
1
...
414243444546
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status