Valeria kembali ke markas—lagi. Rutinitas ini dimulai tanpa ia sadari. Awalnya hanya sesekali, tetapi kini hampir setiap hari. Dia bosan di rumah, dan lebih dari itu, dia merindukan Salvatore.Di sini, di ruangan milik pria itu, dia bisa merasa sedikit lebih dekat dengannya. Seperti biasa, Valeria duduk di kursi besar Salvatore, tangannya bermain di atas meja kayu yang kokoh.Tak ada yang benar-benar berubah di ruangan ini. Bau khas yang biasa memenuhi tempat ini masih sama—aroma kayu, wangi tembakau samar yang tertinggal, serta kesan kuat yang ditinggalkan pemiliknya.Hari ini, dia tak melakukan apa-apa selain menatap jendela besar di sampingnya.Hujan semalam membuat kota tampak lebih dingin. Langit masih kelabu, dan suasana di luar terasa tenang. Namun, bagi Valeria, keheningan ini justru membuatnya ingin mencari sesuatu untuk diisi.Pintu diketuk pelan, lalu terbuka. Dante masuk dengan sebuah nampan di tangannya, membawa secangkir teh hangat."Teh, Nyonya Valeria."Valeria menole
Last Updated : 2025-02-16 Read more