Home / Pernikahan / Kakak Ipar Adalah Maut / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kakak Ipar Adalah Maut: Chapter 11 - Chapter 20

40 Chapters

Bab 11 - Ide Nala

Bima Wistara adalah sepupu Gala.Pria itu dulu satu SMA dengan Nala.Siapa sangka dia bertemu kembali dengan Nala, gadis yang dulu pernah bersamanya saat masih di bangku SMA tapi … wanita yang kini ada di depannya jauh berbeda dari Nala yang dulu pernah dia kenal.Dengan tatapan penuh terkejut Bima langsung berkata, “Nala … Gala …”Nala dan Gala, keduanya juga terkejut saat melihat Bima berdiri di depan mereka.“Bima?” sapa Gala balik dengan mengerjapkan mata.Sementara Nala yang masih berdiri dengan penampilannya yang sungguh kacau tidak bisa berpikir dengan jernih dan kesadarannya masih belum pulih.Tapi saat dia melihat senyuman Bima, perlahan ingatan Nala kembali ke masa lalu.Sosok yang dia kenali dulu ada di hadapannya.Bima masih terus tersenyum, bukan pada Gala tapi pada Nala.Jelas saja membuat Gala mengernyitkan dahinya saat melihat Bima acuh tak acuh kepadanya.“Nala, kamu Nala kan? Yang dulu …” sapa Bima dengan gembira.Nala saat melihat wajah yang tak asing di depannya di
Read more

Bab 12 - Tiga Pria Sekaligus

Melihat sikap kasar Gala pada Nala, Bima tidak bisa diam saja, dia dengan cepat juga menahan tangan Gala.“Lo … jangan ikut campur urusan rumah tangga orang lain.” Teriak Gala pada Bima.Mendengar dan melihat sikap Gala, Nala menyeringai.‘Ternyata Mas Gala bisa cemburu juga, dan ini …’Nala terdiam melihat keduanya saling berselisih.‘Aku punya ide, biar saja Bima aku jadikan alat untuk membantuku dan juga mendapatkan Ayunda dari Gala. Mungkinkah Bima … seseorang yang dikirim Allah untuk membantuku saat ini?’Dalam diam Nala terus berpikir, dia tidak akan mau mengalah atas hak asuh Ayunda pada kakak iparnya.Kedua kakak beradik itu terus berusaha menyingkirkan Nala dari kehidupan Ayunda.Melihat betapa kesal dan marahnya Gala, Nala jadi paham bahwa karakter Gala yang tidak pernah bisa mengalah dan selalu merasa menang itu pada akhirnya, Nala menemukan jawaban.“Aku nggak akan biarin lo merebut Nala dari gue.” Bentak Gala pada Bima, “Bagaimana pun da masih istri gue.”Nala tersenyum p
Read more

Bab 13 - Senyuman Itu ...

Di ruang UGD …“Ayu, kamu udah baikan sayang …” Calya memeluk Ayunda, sudah seperti ibu kandung bagi gadis berusia sembilan tahun itu.Tidak, tepatnya Calya pada Ayunda bahkan melebihi ibu kandungnya sendiri.Bi Darmi yang berdiri hanya bisa menatap keduanya, saat Calya mengambil alih posisinya duduk di pinggiran tempat tidur dan memeluk Ayunda.“Tan, aku nggak papa kok, guru aja yang lebay kirim Ayu ke sini, padahal aku tuh cuma …”“Tetap aja sayang, kamu pingsan atau apalah nggak sadarkan diri, mereka mengirim kamu ke sini adalah tindakan yang tepat, kalau kamu kenapa-kenapa di sana dan nggak ada yang bisa nolong gimana?”Ayunda mendengar itu melirik pada Bi Darmi yang menatapnya dengan berusaha tersenyum.Mengerti bahwa perempuan paruh baya itu juga tidak setuju dengan sikap Calya, Ayunda hanya bisa menahan perkataannya.“Ya udah kalau gitu Tante anterin Ayu ke sekolah lagi ya.” Ucap Ayunda pada Calya.Jelas Calya langsung mengernyitkan dahi dan berkata, “Kamu masih masih mau balik
Read more

Bab 14 - Aku Juga Punya Hak, Kan?

“Ada apa ini?” tanya Calya, tatapan matanya sinis pada Bima dan Diandra secara bergantian lalu di menatap tajam pada Nala, matanya melotot, dia sangat kesal sekali melihat situasi seperti ini.“Ah, apa kabarnya kakak sepupu?” sapa Bima dengan tersenyum pada Calya.Bukan dijawab Calya mendengus dan berkata, “Ngapain kamu ada di sini? Bukannya kamu …”“Kenapa? Kaget gue balik ke Jakarta lagi?”“Bima … kamu seharusnya …”“Mbak Calya, jangan ikut campur lagi urusan pribadiku.”“Bima, kamu nggak seharusnya ada di sini.”“Nggak seharusnya ada di sini? Emang kenapa?”“Kamu sendiri yang melanggarnya aku tidak akan membiarkan kamu …”“Apa? Membiarkan gue kenapa?”Percakapan keduanya membuat Gala mengernyitkan dahi mendengar keduanya saling berseteru.Sementara Nala hanya bisa mendengar tapi dia juga merasa ada sesuatu yang aneh dari percakapan keduanya.Menghilangnya Bima yang tiba-tiba beberapa tahun yang lalu memang membuatnya sekarang menjadi penasaran.‘Apa yang sebenarnya terjadi pada Bim
Read more

Bab 15 - Ancaman Bima

Berusaha tersenyum Nala menjawab, “Dian, aku baik-baik saja. Apa yang kamu lihat sekarang nggak seperti apa yang kamu bayangkan. Aku tadi tuh buru-buru, mendengar Ayu masuk rumah sakit jadi aku nggak sempat ganti baju masih dalam keadaan seperti ini, biasalah namanya juga ibu-ibu kalau di rumah enaknya kan dasteran.”Diandra mengerutkan dahinya mendengar ucapan Nala, dan wajah wanita di depannya itu tersenyum.“Nala, kamu …”“Hm, nggak papa. Beneran!”“Tapi, kata Calya kalian berdua …”“Benar, Gala ingin menceraikan aku, tapi … aku nggak akan menerimanya.”“Nala …”“Bukannya dulu kamu bilang ke aku, jadi wanita harus nurut sama suami dan kalau ada masalah suami istri harus diselesaikan bagaimana pun caranya. Aku nggak akan melepaskan suamiku dan anakku.”“Tapi Nala ….”“Dian, aku baik-baik saja, ini urusan keluargaku, sebaiknya kamu pergi dan jangan ikut campur ya.”Calya dan Gala yang berdiri agak jauh hanya bisa melihat Nala dan Diandra sedang berbicara, senyum istrinya yang tulus m
Read more

Bab 16 - Rahasia Calya

Calya buru-buru menahan cairan bening yang tiba-tiba mengembang di sudut matanya lalu dia berusaha tersenyum pada Bima dan berkata dengan suara pelan, “Aku tahu kamu itu hanya bisa menggertak aku saja kan, Bim, udahlah jangan melakukan hal yang bisa membuat merugikan kamu sendiri, aku peringatkan sama kamu, jangan pernah datang mengganggu Gala lagi atau …”“Atau apa? Lo pikir gue akan nurut kali ini, nggak! Ingat juga Mbak, gue uda punya bukti semua yang …”“Bima ….” Calya melotot giginya bergemeretak saat dia merasa Bima berusaha mengancam dirinya.“Mbak Calya, semua yang sudah lo lakuin selama ini, semuanya … tentang Nala juga, kalau sampai Mbak nyentuh dia lagi, gue nggak akan segan ngabisin lo sama Gala, adik lo yang pengecut dan nggak punya sikap itu.”“Bima, jangan ngaco! Jangan main-main sama aku1”“Siapa yang main-main? Gue serius kali ini, dan juga … masalah perusahaan semua yang dilakukan Diandra adalah atas usulan gue, asal lo tahu aja.”Mendengar itu membuat Calya semakin
Read more

Bab 17 - Dasar Sinting!

Gala membawa mobilnya dengan kencang menuju ke rumahnya, dia melirik baju daster yang dikenakan Nala lalu menatap istrinya itu dengan pandangan sedikit miris dan berkata, “Apa kamu nggak pernah mikir sama penampilan kamu kayak gini?”Nala yang mendengar tidak menjawab, pandangannya lurus ke depan.Gala melirik lagi, dahinya berkerut, “Nala, aku ngomong sama kamu.”“Hm …” jawab Nala dengan suara pelan.“Kamu sengaja ya bikin aku sama Mbak Calya malu di depan orang banyak, sengaja pakai baju kek gini.”Nala menoleh menatap suaminya itu lalu tersenyum kecut.Gala yang melihat istrinya tersenyum itu makin mengerutkan dahinya, “Kenapa? Natap aku kek gitu? Nggak suka aku ngomong kek gini?”“Sejak kapan kamu merhatiin baju aku? Emang penting buat kamu sama Mbak Calya? Lagian kamu mau ngajuin gugatan ceraikan? Aku nggak akan tanda tangan sampai kapan pun.”“Nala …”“Apa? Apa kamu bosan dan jijik lihat aku? Atau kamu mau ngikutin semua ucapan kakak kamu itu.”“Jangan menjelekkan Mbak Calya, ak
Read more

Bab 18 - Rahasia Bima

Totok yang berjalan kembali ke arah ruang UGD, berbelok ke arah lain setelah tak jauh dari pintu masuk, dari sudut tak jauh dari jendela kaca bening, dia lalu berusaha mengambil gambar di mana tempat Ayunda dirawat dengan ponsel pintar miliknya.Di sana masih ada Bi Darmi, Ayunda dan ibu guru Ayunda yang masih mengawasi Ayunda, ada juga Karina.Setelah mengambil gambar beberapa kali Totok kembali.Di halaman parkir Abian Diandra duduk dengan tenang sedang membaca artikel pada tablet miliknya, dia mengerutkan dahinya beberapa saat dengan ekspresi serius dia membaca sebuah berita yang baru saja di posting.‘Festival Pameran Perhiasan Perak Terbesar Asia Mulai Mengalami Kemunduran.’Dia penasaran dengan judul berita tersebut, baru saja jari tangannya berniat mengklik lanjutan dari berita tersebut, suara ketukan kaca mobil terdengar.Diandra menoleh, melihat sosok pria yang di kenali sedang membungkuk menatapnya dari luar.Tanpa membuka pintu mobil, tangan Diandra membuka kacanya saja.Bi
Read more

Bab 19 - Gala dan Nala Akhirnya ...

Mobil di yang kendarai Gala masuk halaman rumah besar keluarga Wistara.Di dalam mobil itu kedua penumpang saling terdiam.Nala sejak dalam perjalanan tidak lagi banyak bicara, dia memikirkan sesuatu tentang kejadian beberapa tahun ini.Bagaimana dia selalu celaka dan penemuan bungkus kain putih.Dia melirik Gala yang ada di sampingnya.Merasa ada sesuatu selama beberapa tahun terakhir.Nala jadi teringat apa yang dikatakan Bi Darmi.‘Apa benar Mbak Calya melakukan itu? Dia orang berpendidikan dan modern, apa dia percaya tentang hal-hal seperti itu?’Memikirkan itu Nala merasa … sepertinya tidak mungkin!Tapi, melihat sikap suaminya yang sangat menurut pada Calya, dan dia selalu menjadi korban Calya, bisa jadi ….Mobil berhenti, parkir dengan baik di halaman depan rumah besar itu.Pintu gerbang otomatis terbuka dengan sendirinya saat mobil yang dikendarai Gala memasuki halaman rumah.Saat mobil berhenti Nala langsung membuka pintu.Dia baru saja hendak keluar Gala berkata kepadanya, “
Read more

Bab 20 - Sebuah Kesempatan Lagi

Nala terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Gala, dia berusaha mendorong Gala tapi sayang tenaga Gala lebih kuat darinya.Gala terus menyerang Nala, seolah Gala tidak bisa mengdendalikan dirinya sendiri.“Hm … Ga-gal …”Nala berontak, tubuhnya menggeliat dan berusaha menarik wajahnya tapi Gala tidak akan melepaskan Nala.‘Bukannya selama ini dia selalu menolakku? Kenapa? Ada apa dengan Gala sekarang?’‘Dia bahkan sudah menalak aku.’Dalam kukungan Gala dan mulutnya tidak bisa bersuara Nala akhirnya punya ide saat dia tidak bisa bernapas.“ADOW …”Suara keras Gala terdengar, saat bersamaan Nala mendorong tubuh Gala menjauh, menyentuh bibirnya, terasa sakit karena Gala menggigitnya dengan kuat.Mendengus kesal Nala berkata, “Bukannya kamu udah nalak aku.”“Aku belum mengatakan kata talak, aku baru ngomong kalau aku mau ajuin surat cerai. Nala …”Gala melangkah maju lagi, Nala mundur ke belakang.Kali ini Gala merasa kenapa Nala terlihat sangat cantik dan seksi, selama ini …“Nala … maafkan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status