Semua Bab Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Bab 161 - Bab 170

260 Bab

161. Dokter Lily

Beberapa menit sebelum kedatangan Adam ke rumah Thomas, tepatnya saat konferensi pers di sebuah lobi hotel “Tuan Adam, Anda mengatakan bahwa dokter Lily Lenson mengancam nyawa Tuan Thomas Uno. Apakah Tuan Adam memiliki bukti atas tuduhan serius ini?” tanya seorang reporter pria yang membuat reporter lain ikut mengajukan pertanyaan serupa. Suara reporter-reporter itu menggema di ruang lobi hotel yang megah. Mendadak, konferensi pers yang seharusnya dijadikan ajang meresmikan hubungan Lily dan Adam berubah menjadi lebih menegangkan. Perjodohan seorang konglomerat memang menarik, tetapi berita tentang konglomerat yang sedang sakit parah dijamin mampu merajai topik hangat di seluruh media sosial, apalagi ini adalah Thomas Uno. “Seharusnya kalian paham,” ujar Adam, membuat para reporter terdiam. “Ketika kalian diancam oleh seseorang secara nyata, apakah kalian akan sempat mendapatkan bukt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

162. Dering Telepon

Hujan yang mulai reda menyisakan aroma tanah basah di udara. Gauri berdiri mematung di depan pintu utama kediaman Thomas. Mata wanita itu menyipit menatap Bergas dan Adam secara bergantian. Tubuhnya sedikit gemetar, entah karena udara dingin atau amarah yang terpendam sejak mendengar pengakuan Adam di konferensi pers tadi. "Saya bertanya, kenapa kamu bilang itu tidak benar?" Adam mengulang pertanyaannya kepada Bergas. Nada bicaranya semakin rendah, tetapi penuh penekanan. Bergas menghela napas berat, menunduk sejenak sebelum mengangkat wajah. "Tuan Adam, saya hanya mengikuti perintah Tuan Thomas." "Perintah apa?" Gauri menyela, melangkah maju mendekati Bergas. "Kamu tahu sesuatu, bukan? Beri tahu saya semuanya sekarang." Bergas terlihat bimbang. Matanya bergulir ke arah Adam, lalu kembali menatap Gauri. "Setelah Tuan Adam membuat pernyataan seperti itu di konferens
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

163. Bisnis Baru

"Apa yang sebenarnya kamu pikirkan saat bicara di konferensi pers tadi, Adam?" Suara Patricia memecah keheningan begitu Adam masuk ke dalam rumah.Wanita itu duduk di ruang tamu rumah Adam dengan punggung yang tegak dan mata menatap pria muda itu tajam.Adam menghentikan langkah di depan sofa yang berseberangan dengan tempat Patricia duduk."Saya tidak berpikir hal itu perlu penjelasan lebih lanjut, Tante Patricia. Saya sudah mengatakan yang sebenarnya." Adam terdengar tenang, tetapi ada ketegangan yang sulit disembunyikan.Patricia menyipitkan mata, amarah bergemuruh di dadanya. "Kamu pikir mengungkapkan hal seperti itu di depan publik adalah langkah yang cerdas, Adam?! Kamu tahu betapa berantakannya situasi saat ini? Kamu memfitnah Lily melakukan pengancaman dan berniat membunuh Thomas!""Situasi di masa depan bisa jauh lebih berantakan jika saya membiarkan diri saya terjebak bersama Lily. Saya sudah tidak ingin kehilangan lagi orang ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

164. Bukan Gadis Bodoh

"Tuan Thomas sakit kanker usus sejak lima tahun lalu, tidak lama setelah Nona Gauri pergi ke Amerika Serikat. Tuan tidak ingin Nona khawatir, itulah mengapa beliau begitu merahasiakan kondisi kesehatannya," ucap Bergas saat menjelaskan kondisi Thomas pada Gauri.Kalimat itu terus terngiang di kepala Gauri selama perjalanan pulangnya ke JCrown Tower. Di dalam mobil, Gauri duduk mematung dengan tangan terkepal di atas paha.Bergas meminta salah satu sopir Keluarga Uno untuk mengantar Gauri pulang. Mengingat, wanita itu tidak datang bersama Amelia.Pemandangan langit yang masih basah menyisakan bayangan kabur di kaca jendela. Pikiran Gauri kalut, seperti pusaran air yang menyeretnya semakin dalam. Dia ingat bagaimana Thomas selalu terlihat kuat di depannya.Tidak ada yang pernah menyangka bahwa pria setangguh itu menyembunyikan penyakit serius selama bertahun-tahun. Sekarang, setelah mengetahui kebenarannya, perasaan bersalah menghantam Gauri dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

165. Anak yang Membuat Gauri Bercerai

"Nona, saya sudah mengirimkan rekaman CCTV yang Nona minta ke surel pribadi Nona. Silakan diperiksa," ujar Amelia sebelum Gauri masuk ke dalam kamar.Gauri tersenyum tipis dan mengangguk. Wanita itu perlu mandi untuk mendinginkan kepalanya.Saat larut malam tiba, alih-alih istirahat, Gauri justru duduk di meja kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan file video rekaman CCTV dari koridor di depan pintu utama griya tawangnya.Gauri menekan tombol mainkan, dan video mulai memutar momen pada hari insiden itu terjadi. Wanita itu menahan napas ketika melihat sosok yang sudah tidak asing lagi di dalam video, Amora. Amora tampak memasuki griya tawang dengan langkah hati-hati, memastikan tidak ada yang melihatnya."Amora …." desis Gauri pelan.Bukti ini cukup kuat untuk menyeret Amora ke jalur hukum. Rekaman itu dengan jelas menunjukkan bahwa Amora satu-satunya orang yang ada di griya tawang, selain Gauri. Namun, tidak lama kemudian Gauri mengernyit."Kalau aku melaporkan Amora, ini ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

166. Menjadi Antagonis

"Kenapa masih menangis, Chava? Mereka sudah pergi dan tidak akan berani mengganggumu lagi," ujar Gauri dengan suara lembut sambil menyeka sisa air mata di pipi gadis kecil itu.Namun, tangis Chava tidak juga berhenti. Gadis itu memeluk tas kecilnya erat-erat seperti benda itu adalah harta yang paling berharga.Gauri menghela napas panjang. Dia merasa kasihan melihat kondisi Chava."Ayo, kita beli es krim. Kamu suka es krim, kan? Tante tahu toko es krim yang enak di dekat sini!" ajak Gauri sambil tersenyum.Gauri ingat pada pertemuan pertamanya dengan Chava. Gadis kecil itu meminta es krim pada Amora dengan mata yang berbinar.Mata Chava yang sembap mendongak perlahan."Benarkah, Tante? Tapi ... aku tidak punya uang," jawab Chava polos, suara lirihnya masih terdengar gemetar.Gauri tersenyum sambil mengusap pelan kepala Chava. "Kamu tidak perlu khawatir soal itu. Ayo, ikut Tante!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

167. Orang Asing

"Nama Papa aku ...." Chava membuka mulutnya untuk menjawab, tetapi suaranya terputus saat pandangannya tertuju pada sosok yang berdiri tidak jauh dari mereka.Mata kecil Chava melebar dan tangan mungilnya menggenggam tas dengan lebih erat."Mama!" seru Chava pelan.Gauri mengikuti arah pandangan Chava. Benar saja, sosok Amora berdiri di tepi jalan, mengenakan gaun semata kaki dengan wajah dingin yang mengawasi mereka. Tatapan Amora seperti pisau yang menusuk langsung ke arah Gauri.Jantung Gauri kini berdebar untuk alasan yang berbeda. Namun, wajah wanita cantik itu terlihat tetap tenang.Amora melangkah cepat ke arah mereka, wajahnya mengeras seiring langkahnya yang semakin dekat dengan Gauri. Begitu sampai, wanita itu langsung menarik tangan Chava ke sisinya tanpa basa-basi."Apa yang kamu lakukan di sini, Chava?" tanya Amora tajam, tanpa melirik Gauri. “Apakah kamu sadar kalau kamu sudah membuat M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

168. Setelah Konferensi Pers

"Amora, jangan pergi dulu!" Gauri melangkah maju dengan niat mengejar Amora yang berjalan cepat bersama Chava.Namun, langkah wanita itu terhenti ketika ponsel di dalam tasnya berdering. Dia menghela napas panjang, mengeluarkan ponsel, dan membaca nama Amelia di layar.Dengan enggan, Gauri mengangkat panggilan itu."Ada apa, Amelia?" Gauri berusaha menahan rasa kesalnya."Nona Gauri, Nona di mana? Rapat dengan dewan direksi akan dimulai dalam lima belas menit. Semua sudah hadir." Amelia terdengar cemas di ujung telepon.Gauri menatap punggung Amora dan Chava yang semakin menjauh. "Amelia, saya sedang di luar. Akan saya usahakan sampai tepat waktu.""Tolong jangan terlambat, Nona. Ini sangat penting." Amelia menekankan sebelum menutup telepon.Gauri mendesah panjang, menatap jalan tempat Amora dan Chava menghilang. Meskipun hatinya bergejolak, Gauri paham tanggung jawabnya sebagai CEO Uno Rekayasa Industri tidak bisa diabaikan. ‘Amora, aku belum selesai denganmu,’ batin Gauri sebelum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

169. Kurang Kuat

"Hari sudah sangat petang, Ezra. Apa lagi yang kamu inginkan?" Gauri mendesah panjang sambil menyandarkan tubuh ke kursi di ruangannya. “Membesarkan masalah yang sudah selesai di dalam rapat?”Wanita cantik itu baru saja membereskan dokumen terakhirnya ketika Ezra tiba-tiba muncul di pintu.Ezra melangkah masuk tanpa diundang, tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, dan senyum tipis menghiasi wajahnya. "Saya hanya penasaran, Gauri. Apa yang akan kamu lakukan dengan rekaman CCTV itu?""Rekaman apa yang kamu maksud?” Gauri menegakkan tubuhnya, mengangkat alis dengan wajah datar."Jangan pura-pura tidak tahu. Amora sudah memberi tahu saya semuanya. Kamu menemui dia dan Chava di taman tadi pagi, bukan? Itu sebabnya kamu terlambat." Ezra mendekat, suaranya terdengar santai, tetapi ada penekanan di sana.Gauri menghela napas sambil berdiri dan menatap tajam pria itu. "Apa yang saya lakukan di luar kantor tidak ada hu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

170. Tidak Ada yang Tidak Mungkin di Singapura

"Saya tahu penyakit Pak Thomas sulit disembuhkan, mengingat beliau sudah masuk ke stadium tiga. Tapi saya percaya padamu. Terima kasih sudah bersedia membantu," ucap Adam terdengar tegas. Pria itu berdiri di salah satu koridor kosong di kantor polisi, sedang menelepon seseorang melalui ponselnya. Mata Adam menatap kosong pada majalah dinding yang ada di dekatnya. Adam tengah dipanggil ke kepolisian untuk menjadi saksi dari kasus Lily Lenson. Setelah konferensi pers, tidak perlu menunggu waktu lebih lama, Ikatan Dokter Indonesia segera melaporkan Lily atas dugaan pengancaman dan perencanaan pembunuhan. Dari seberang telepon, suara Kevin Spacey, seorang dokter dan teman lama Adam, terdengar sangat yakin dan menggebu-gebu. "Adam, saya selalu siap membantumu. Tuan Thomas akan mendapatkan perawatan terbaik di sini. Rumah sakit kami memiliki fasilitas lengkap, dan saya pribadi yang akan merawatnya," sahut Kevin. "S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
26
DMCA.com Protection Status