“Duh… gimana ya, bukan aku nggak mau menolong kamu, tapi pesawatku lagi nggak ada yang stand by.”“Please, aku butuh pesawatnya sekarang,” mohon Bian begitu penuh harap.“Tapi untuk apa?” Pria yang bicara dengan Bian itu bertanya heran.“Aku ingin pulang ke Indonesia sekarang.”“Yang benar saja, Bian?” Kiano, lelaki yang sedang berbicara dengan Bian bertambah kaget. Dia baru akan naik ke tempat tidur untuk beristirahat ketika tiba-tiba saja mendapat telepon dari nomor asing dan tak dikenal.“Aku akan pulang ke Indonesia dan menyerahkan diri. Kamu jangan takut, kamu nggak akan aku libatkan dalam masalah ini.” Bian mencoba memberi penjelasan pada Kiano dan berharap temannya itu bisa mengerti. Awalnya mereka tidak tahu sama sekali nomor telepon Kiano, tapi berkat bantuan teman-teman Tatiana yang mengenal Adizty, mereka berhasil mendapatkannya.Kiano menghela napas, semuanya ini berat dan membuatnya serbah salah. Kiano ingat, lima tahun yang lalu ada orang yang menyewa private jet-nya. A
더 보기