Share

No More G

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-25 10:53:48

Menginjak ubin dingin apartemennya, Bian keluar dari kamar. Sambil melewati ruang tengah yang akan menghubungkan ke ruang depan lelaki itu bertanya-tanya sendiri siapa kira-kira yang datang bertamu tengah malam begini.

Apa mungkin delivery man yang mengantar cheese burger yang biasa dia pesan?

Gila! Mana ada delivery man tengah malam begini. Lagi pula Bian tidak memesan apa pun. Dia memang lapar, tapi sayangnya perutnya sudah terlanjur kenyang. Bian lebih tertarik untuk melahap Tatiana meski pada akhirnya niat itu dia tunda dulu. Setidaknya sampai besok. Setelah mereka merasa sama-sama siap untuk berbagi rasa.

Bian menepis dugaannya jauh-jauh. Dia tidak akan pernah tahu kalau tidak membuka pintu.

“Hon, kamu kenapa ninggalin aku?” Perempuan cantik dengan tinggi tubuh seratus delapan puluh tujuh sentimeter yang tingginya selisih dua senti dari Bian kini berdiri di hadapannya dengan raut meminta penjelasan.

Bian tampak terkejut namun lekas menguasai diri. “Greta, sorry, aku tadi ada uru
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Yang Pertama Setelah Sekian Lama

    “Njir, sakit banget!” Bian mengaduh saat Tatiana mengobati dahinya yang kini terlihat bengkak. Darah yang tadi menitik beberapa setetes sekarang sudah kering.“Tahan sedikit ya, Bi…” Tatiana ikut meringis seolah mengalami apa yang dirasakan Bian.“Gimana bisa tahan kalo sakit kayak gini! Emang bangke tu orang! Dasar anj--““Ssst…!” Tatiana buru-buru menutup mulut Bian dengan tangan sebelum isi kebun binatang lolos keluar dari mulut tanpa filternya itu. “Udahlah, Bi, jangan marah-marah terus, nggak ada gunanya. Yang ada nanti kamu malah tambah sakit,” kata Tatiana menasihati. Dari dulu sampai sekarang Bian ternyata belum berubah. Masih identik dengan umpatan kasarnya dan suka bicara sembarangan.Tatiana menumpuk bantal lebih tinggi dan membantu Bian berbaring di atasnya. Perempuan itu menyelimuti suaminya.Rasa kantuk yang menderanya sudah menghilang karena kejadian dramatis yang baru saja dialaminya. Terlalu banyak hal-hal mengejutkan y

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Menyerahkan Diri

    Keduanya hampir saja ketiduran saat mendengar suara bel menyeruak masuk dan menggema ke seisi ruangan. Bian mengesah malas. Matanya yang ngantuk saling menyaingi dengan perutnya yang lapar. Tapi akhirnya bagian tengah tubuhnya itulah yang menjadi pemenang.Malas-malasan Bian turun dari tempat tidur kemudian menyeret langkah berat menuju ruang depan. Baru saja dia akan meninggalkan kamar, Bian baru sadar kalau hanya menggunakan celana boxer.‘Oh, shit! Pikiranku di mana?’Bian mencari bajunya, tapi tak menemukannya. Sebelum memulai sesi panas percintaan tadi Bian lupa meletakkannya di mana. Lelaki itu mengingat-ingat tapi fungsi otaknya tidak bekerja dengan baik.“Kamu cari apa, Bi?”“Baju aku mana?”“Ini lagi aku pakai.” Tatiana tertawa melihat Bian yang kebingungan sendiri sembari menunjuk dadanya.Astaga! Bian menepuk jidatnya sendiri. ‘Kayaknya otakku mulai gesrek,’ batinnya.“Yang, kamu kenapa ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Malam Terakhir

    Semilir angin berhembus pelan. Tapi tidak cukup untuk menggoyangkan ujung rambut Tatiana. Sore itu mereka menyusuri jalan di kota Madrid setelah tadi mengunjungi royal palace dan berswafoto di depannya. Tatiana juga sempat menyaksikan pergantian beberapa penjaga di sana. Sayangnya mereka tidak boleh masuk.Mengobati kekecewaan istrinya, Bian mengajak Tatiana mengunjungi pusat perbelanjaan. Sayangnya juga Tatiana sudah kehilangan selera untuk shopping. Saat ini kepalanya dipenuhi oleh berbagai macam pikiran tentang keputusan mereka tadi. Bagaimana caranya Bian menyerahkan diri? Lantas apa nanti Bian akan dipenjara lagi?“Kamu kenapa lesu kayak gitu?” tanya Bian mengamati muka Tatiana yang tidak bersemangat.“Nggak apa-apa, Bi.” Tatiana mendustai suaminya. Tatiana tidak mau Bian ikut-ikutan goyah melihatnya yang meragu.“Yakin nih kita nggak mau beli apa-apa?” “Nggak usah, Bi, aku bisa sama-sama kamu kayak sekarang udah lebih dari cukup kok. Aku nggak mau yang lain lagi.”“Gombal!” Bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Selamat Dari Maut

    Bian langsung berdiri saat melihat Tatiana datang. Di belakangnya petugas hotel membawakan koper Tatiana.Sebelum beranjak Bian masih sempat melihat ke arah pria bertopi yang masih terlihat serius membaca majalah atau mungkin pura-pura serius. Ah, entahlah. Entah siapa dia sebenarnya. Sikapnya sangat mencurigakan dan terlihat tidak biasa. Bian mengabaikannya dan mencoba menganggapnya biasa saja. Nyatanya sikap aneh pria itu sangat mengganggu pikirannya.“Kamu kenapa gelisah terus, Bi?” tanya Tatiana yang menyadari perubahan sikap Bian. Saat itu mereka sudah berada di café seberang hotel ditemani oleh dua porsi churros dan juga dua gelas casera.“Yang, tadi ada orang aneh di lobi hotel.”“Aneh gimana?” Tatiana bertanya lagi usai menyeruput casera-nya. Tenggorokannya menjadi lebih segar setelah dialiri cairan yang terbuat dari sparkling water yang kemudian ditambahkan sedikit aroma lemon ke dalamnya.“Tadi pas aku duduk di lobi ada orang yang ngeliat aku. Dia kayak yang curi-curi pandan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pulang Ke Indonesia

    “Duh… gimana ya, bukan aku nggak mau menolong kamu, tapi pesawatku lagi nggak ada yang stand by.”“Please, aku butuh pesawatnya sekarang,” mohon Bian begitu penuh harap.“Tapi untuk apa?” Pria yang bicara dengan Bian itu bertanya heran.“Aku ingin pulang ke Indonesia sekarang.”“Yang benar saja, Bian?” Kiano, lelaki yang sedang berbicara dengan Bian bertambah kaget. Dia baru akan naik ke tempat tidur untuk beristirahat ketika tiba-tiba saja mendapat telepon dari nomor asing dan tak dikenal.“Aku akan pulang ke Indonesia dan menyerahkan diri. Kamu jangan takut, kamu nggak akan aku libatkan dalam masalah ini.” Bian mencoba memberi penjelasan pada Kiano dan berharap temannya itu bisa mengerti. Awalnya mereka tidak tahu sama sekali nomor telepon Kiano, tapi berkat bantuan teman-teman Tatiana yang mengenal Adizty, mereka berhasil mendapatkannya.Kiano menghela napas, semuanya ini berat dan membuatnya serbah salah. Kiano ingat, lima tahun yang lalu ada orang yang menyewa private jet-nya. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pertemuan Yang Dinanti

    Mereka semakin dekat dengan polisi yang sedang melakukan razia. Sama dengan kendaraan lainnya, taksi yang mereka tumpangi juga diberhentikan. Polisi menanyakan surat-surat kendaraan pada supir taksi. Sembari menanti supir mengeluarkan SIM dan STNK dari dalam dompet, polisi mencondongkan kepalanya melongok ke dalam mobil.Genggaman tangan Bian dan Tatiana semakin erat saat pria berbaju coklat itu melihat ke jok belakang. Tatiana melempar senyum, sedangkan Bian menganggukkan sedikit kepalanya.Keduanya mengembuskan napas lega ketika akhirnya polisi itu melepaskan tatapan dari mereka dan kembali fokus pada supir taksi yang menunjukkan surat-surat kendaraan.Polisi itu tidak banyak bicara. Setelah memeriksa surat-surat kendaraan dia pun pergi. Di belakang taksi, kendaraan lain sudah menunggu untuk diperiksa.Bian dan Tatiana kembali saling pandang dengan senyum lega. Dan supir taksi kembali melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda.Sepanjang perjalanan ke rumah Tatiana, Bian membatin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Panas

    “Yang kamu lakukan sekarang sudah benar, Bi.” Alya berkomentar setelah Bian menceritakan apa yang sudah terjadi dan dialaminya selama lima tahun ini. Alya tidak menyalahkan Bian. Perempuan itu sangat memahami kondisi menantunya. Yang penting sekarang Bian mau bertanggung jawab akan perbuatannya.“Iya, Ma,” sahut Bian menimpali. Kalau setiap bicara dengan Camila percakapan mereka selalu diwarnai perdebatan, lain halnya dengan Alya. Sikap Alya yang bijak dan tidak banyak bicara membuat Bian menyeganinya.Alya kemudian meninggalkan Bian dan Tatiana berdua. Memberikan kesempatan pada pasangan muda itu untuk bersama. Alya tahu mereka butuh banyak waktu untuk melepas rindu dan berbagi rasa.“Yang, aku mau satu malam aja sama-sama kamu dan Angel, nggak apa-apa kan?” pinta Bian. Dia akan menggunakan seharian ini untuk mendekati dan mengambil hati anaknya itu.“Iya, Bi, tapi kamu sabar ya kalau Angel masih belum mau sama kamu.”“Hm… iya, yang penting kamu mau sama aku kan?” Bian mengusap lemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Susahnya Merebut Hati Angel

    Rei tahu dia tidak perlu bersusah-susah memaksa Feli untuk membantu Bian. Feli bisa saja bersaksi atas permintaan pihak penyidik. Tapi Rei ingin Feli melakukannya dengan sukarela, bukan karena terpaksa. Rei tidak tahu, tapi ada dorongan dari dalam hati yang begitu kuat untuk melakukannya.Sore itu Rei ikut antri di ruang tunggu poli kejiwaan bersama pasien lainnya. Rei datang sendiri tanpa ada yang menemani. Tadinya Bian dan Tatiana ingin ikut, tapi Rei melarang mereka. Masih belum aman bagi Bian untuk berkeliaran. Hal tersebut terlalu riskan dan akan mencelakai dirinya sendiri.“Bapak Reinhard Rafael Danner!” Suster keluar dari ruang dokter dan memanggil nama Rei.“Iya, Sus!” Rei bersuara kemudian berdiri.“Silhkan masuk, Pak!” Suster mempersilahkan dengan ramah.“Terima kasih.” Rei menerbitkan seulas senyum begitu pandangan suster itu tidak lepas darinya. Bahkan Rei bisa merasa punggungnya masih menjadi satu-satunya objek yang memenuhi ruang mata perempuan berpakaian putih-putih ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status