Semua Bab Hidden Truths of My Husband: Bab 51 - Bab 53

53 Bab

51.

Malam itu terasa begitu hening di atas motor. Nadia menatap jalan yang gelap, hanya diterangi lampu-lampu jalan yang sesekali memantul di kaca motor. Raka tetap fokus mengemudi, namun ada sesuatu di raut wajahnya yang membuat Nadia gelisah. Ia tahu suaminya tidak marah padanya, tapi ada beban yang jelas terbaca di mata Raka, yang membuat Nadia ingin segera meredakannya."Kamu baik-baik saja?" Nadia akhirnya memecah keheningan, suaranya lembut namun penuh kekhawatiran.Raka mengangguk perlahan, namun masih enggan berbicara banyak. "Aku baik, Nad. Aku hanya... memikirkan sesuatu."Nadia menatap Raka dengan pandangan penuh kasih. Ia tahu suaminya bukan tipe pria yang mudah terbuka, terutama ketika menyangkut perasaannya. Namun, malam ini, Nadia tak bisa lagi membiarkan segalanya berlalu tanpa ada percakapan yang lebih mendalam. Mereka perlu bicara."Aku tahu apa yang Ibu katakan tadi menyakitkan," ucap Nadia perlahan, mencoba membuka jalan. "Tapi aku tidak akan diam saja ketika orang-ora
Baca selengkapnya

52.

Nadia menatap layar ponselnya, terpaku pada pesan suara Maya. Tawaran itu jelas menarik, posisi strategis di perusahaan startup yang tengah melejit, dengan gaji yang jauh di atas ekspektasinya. Ditambah lagi, ada kesempatan untuk bepergian ke luar negeri, sesuatu yang selama ini hanya ia bayangkan dari balik layar laptopnya."Tawaran ini benar-benar luar biasa," Maya mengulanginya dengan suara penuh semangat. "Kamu akan punya kendali penuh, dan ini bisa jadi jalan keluar dari semua masalah yang kamu hadapi sekarang, Nad. Kamu tak lagi harus bergantung pada siapa pun."Perasaan campur aduk melingkupi Nadia. Ia tahu, menerima pekerjaan ini bukan sekadar soal karier, ini keputusan yang bisa mengguncang pondasi rumah tangganya dengan Raka. Bagaimana jika Raka merasa tersinggung? Bagaimana jika dia menganggap Nadia tak lagi mempercayai perjuangannya selama ini? Meskipun, di sudut hatinya, Nadia mulai merasakan dorongan kuat untuk keluar dari bayangan orang lain, termasuk keluarganya dan ju
Baca selengkapnya

53.

Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai di kamar Nadia dan Raka. Suasana rumah masih sunyi, hanya suara burung di luar yang terdengar, seolah dunia memberikan mereka sedikit ketenangan setelah banyaknya cobaan yang baru-baru ini mereka hadapi. Nadia yang masih terbaring di samping Raka mulai bergerak pelan, menghindari membangunkan suaminya. Dalam hatinya, masih ada kebingungan tentang tawaran pekerjaan dari Maya. Ia tahu itu adalah peluang besar, tapi juga sadar akan risiko yang menyertainya.Nadia menatap wajah Raka yang damai dalam tidurnya. “Bagaimana bisa aku meninggalkannya, terutama sekarang?” pikir Nadia. Namun, perasaan bahwa ia bisa lebih mandiri dan membantu meringankan beban keluarga terus berputar di pikirannya.Tiba-tiba, Raka terbangun. Ia menoleh ke arah Nadia dan tersenyum tipis, meskipun ada sedikit ketegangan di matanya. “Kamu sudah bangun?” tanyanya, suaranya serak namun lembut.Nadia mengangguk dan berusaha membalas senyumannya, meski h
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status