All Chapters of Mari Bercerai, Tuan CEO Arogan!: Chapter 41 - Chapter 43

43 Chapters

Bab 41: Diminta untuk Berhenti

Pagi itu, Viona duduk di sudut restoran hotel, menikmati sarapan yang tampaknya tak lagi bisa menenangkan pikirannya.Makanan di depannya hanya menjadi formalitas. Fokusnya terpecah, pikirannya masih berkutat pada percakapan semalam dengan Mark, serta kegundahan yang terus mengintai di tiap detiknya.Tak lama, suara langkah kaki yang dikenalnya mendekat. "Viona. Bisa kita bicara?"Randy muncul dengan wajah tenang, namun sorot matanya menyiratkan hal yang serius. Viona menatapnya sejenak, kemudian mengangguk pelan. "Bisa, Tuan. Ada apa?" tanyanya dengan suara tenang, mencoba menutupi kegelisahan yang bersemayam di dalam hatinya.Randy duduk di hadapannya, tersenyum hangat. "Pertama, aku sangat berterima kasih padamu untuk perform yang luar biasa kemarin malam. Semua orang terpukau dengan penampilan kalian."Viona mengulas senyum kecil, meskipun hatinya masih terasa berat. "Aku ikut senang jika kau juga senang, Tuan Randy."Randy menggeleng dengan ekspresi sedikit jengkel, tapi ramah. "
Read more

Bab 42: Meminta Persetujuan Ibu

Viona melangkah perlahan memasuki rumah sang ibu, tempat di mana segala kehangatan dan kenyamanan seharusnya menyelimuti hatinya.Setelah sekian lama terjebak dalam hubungan yang menyesakkan, rumah ibunya adalah satu-satunya pelarian yang dapat memberinya kedamaian.Begitu pintu rumah terbuka, Maria, ibunya, menyambutnya dengan senyum hangat. "Viona?" sapanya lembut, matanya berbinar penuh kasih saat melihat sang anak yang baru tiba.Viona membalas senyum itu, meskipun ada beban yang tampak jelas di wajahnya. Ia mendekat, memeluk ibunya erat-erat, seolah mencari pelukan itu untuk menguatkannya. Dalam pelukan itu, dia menghela napas panjang yang berat, mencoba melepas sedikit kepenatan di dalam dadanya."Aku rindu padamu, Ibu," katanya pelan, hampir seperti bisikan yang sarat akan rasa lelah.Maria membelai lembut rambut Viona, merasakan kekosongan yang dirasakan anaknya. "Ibu juga merindukanmu, sayang," jawab Maria dengan lembut, namun mata ibu itu menangkap sesuatu yang lebih dari se
Read more

Bab 43: Tapi Mengancam Viona

Maria menatap Viona dalam-dalam, dengan mata yang penuh cinta dan kehangatan. "Jika itu yang membuatmu bahagia, sayang, maka aku akan mendukungmu. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan orang yang tidak mencintaimu. Jangan pernah ragu mengambil keputusan yang akan membuatmu lebih baik, lebih bahagia."Air mata yang sedari tadi ditahan oleh Viona akhirnya jatuh juga. Namun, kali ini air mata itu bukan lagi cerminan kesedihan, melainkan kelegaan.Dalam pelukan ibunya, Viona merasakan kekuatan yang baru, kekuatan untuk melangkah maju dan meninggalkan semua rasa sakit yang pernah ia rasakan bersama Mark.Maria menatap Viona dengan penuh kasih, tatapan matanya lembut namun dipenuhi kekuatan seorang ibu yang siap melindungi anaknya dari segala kesedihan dunia. Kata-kata yang ia ucapkan barusan menggema di telinga Viona seperti alunan melodi yang menenangkan hati yang telah lama gersang.Dalam pelukan itu, Viona menemukan kehangatan yang telah lama hilang dalam kehidupannya bersam
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status