Share

Bab 42: Meminta Persetujuan Ibu

Viona melangkah perlahan memasuki rumah sang ibu, tempat di mana segala kehangatan dan kenyamanan seharusnya menyelimuti hatinya.

Setelah sekian lama terjebak dalam hubungan yang menyesakkan, rumah ibunya adalah satu-satunya pelarian yang dapat memberinya kedamaian.

Begitu pintu rumah terbuka, Maria, ibunya, menyambutnya dengan senyum hangat. "Viona?" sapanya lembut, matanya berbinar penuh kasih saat melihat sang anak yang baru tiba.

Viona membalas senyum itu, meskipun ada beban yang tampak jelas di wajahnya. Ia mendekat, memeluk ibunya erat-erat, seolah mencari pelukan itu untuk menguatkannya. Dalam pelukan itu, dia menghela napas panjang yang berat, mencoba melepas sedikit kepenatan di dalam dadanya.

"Aku rindu padamu, Ibu," katanya pelan, hampir seperti bisikan yang sarat akan rasa lelah.

Maria membelai lembut rambut Viona, merasakan kekosongan yang dirasakan anaknya. "Ibu juga merindukanmu, sayang," jawab Maria dengan lembut, namun mata ibu itu menangkap sesuatu yang lebih dari se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status