Semua Bab Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya: Bab 31 - Bab 37

37 Bab

SOK MANIS

Tiga tahun menjalani hubungan dengan Leon, baru kali ini Leon benar-benar sangat murka padanya dan entah apapun alasannya, dia sangat tidak terima.Selena kemudian menghubungi Angel untuk mengatur rencana balas dendam. "Angel, kamu dimana sekarang?" "Aku lagi shopping, kenapa?" "Pergi ke apartemenku sekarang!" Angel langsung mengiyakannya. Tak lama, Angel datang ke apartemen mewah Selena. "Ada apa? Kamu mengganggu kencanku hmm." "Leon baru saja mencekikku Njel." Air mata buaya Selena pecah seketika. Dia memang sengaja menarik perhatian Angel. "Serius kamu?" "Kamu pikir aku bohong?" Tangisan Selena menjadi-jadi. "Lihatlah leherku sampai merah!" Angel langsung memeriksanya dan memang benar leher Selena merah seperti bekas cengkeraman kuat. "Njel, aku tidak terima Leon memperlakukanku seperti itu! Hanya karena dia membela istrinya kenapa dia begitu tega padaku?" Angel tidak tahu harus berkata apa. Lagipula apa yang harus dia lakukan? Hidup Angel juga sangat be
Baca selengkapnya

APA KAMU MENCINTAIKU?

Natasha tiba-tiba merasa sedih dalam pemikiran itu, tapi dia dengan cepat menepisnya dan memutuskan tidur. Pagi harinya, Natasha bangun dan Leon sudah tidak ada di ruangannya. Hanya dua suster kemarin yang kembali menemaninya."Bu Natasha, anda sudah bangun." Sapa salah satu suster. "Hmm, apa Pak Leon sudah pergi?" "Ya Bu, beliau bilang ada meeting pagi ini."Natasha mengangguk dan memakluminya. "Lalu kapan aku diperbolehkan pulang Sus?""Dokter akan memberitahu setelah pemeriksaan pagi ini." "Baiklah!"Siang harinya, Leon baru muncul di hadapan Natasha.“Bagaimana keadaanmu?” “Seperti yang kamu lihat aku sudah sangat baik-baik saja dan aku sangat bosan di sini.” Leon mengerutkan keningnya dengan keras mendengar Natasha yang berubah langsung cerewet setalah ditanya, padahal sedari tadi dia hanya diam saja.“Aku akan menyuruh dokter memeriksamu.” Natasha melenguh nafas panjang dan entah kenapa dia tiba-tiba tidak mau ditinggal sendirian.“Tidak perlu!” “Kenapa?” “Ak
Baca selengkapnya

NEKAT BERTEMU KEENAN

Leon sedikit goyah. Sementara Natasha yang sedari tadi memperhatikan ekspresi Leon yang terlihat bingung, diam-diam menahan tawa. "Bagaimana Leon?"Leon yang saat ini sebenarnya sedang canggung sekaligus bingung, menoleh ke arah Natasha dengan ekspresi tegas. Kemudian, dia bangkit dari duduknya dan menghampiri Natasha. Dia cengkeram dagu Natasha dengan lembut sambil berbisik ke telinganya. "Aku suamimu, jadi aku bisa mendapatkan malamku kapanpun tanpa aku harus menurutimu."Seketika itu Natasha sangat kesal sampai wajahnya memerah karena marah. "Kamu benar-benar ya Leon! Aku sampai merendahkan harga diriku di depanmu, tapi kamu tetap tidak mau mengabulkannya? Apa susahnya sih?" Berbeda dengan Natasha yang meledak-ledak, Leon lebih memilih tenang dan dia dengan serius berkata, "Natasha dengar! Aku hanya ingin menjagamu dan calon anak kita, apa aku salah?" Tiba-tiba, jantung Natasha berdegup lebih kencang saat mendengar Leon mengatakan 'anak kita'. Entah, itu membuat h
Baca selengkapnya

SAMA-SAMA BERTEMU MANTAN

"Kamu semakin cantik Nat," puji Keenan sambil membalas pelukan Natasha dengan erat. Lama mereka berpelukan seperti itu sebelum Keenan mengajaknya masuk. "Kamu sudah makan?" Natasha refleks menggeleng karena memang sedari tadi dia tidak bisa makan apapun, dia pikir makan bersama Keenan akan membuat moodnya membaik dan tidak akan mengalami morning sickness lagi. "Kalau begitu ayo kita makan."Natasha dengan senang mengangguk dan dia berjalan beriringan dengan Keenan yang saat ini sedang menggenggam tangannya. Hingga tiba di ruang makan yang super luas dengan menu makanan yang sangat lengkap, Keenan menyeret satu kursi untuk Natasha duduki, tapi baru saja Natasha hendak duduk, perutnya langsung naik begitu melihat makanan yang sangat banyak di depannya. Dia refleks bersuara, "Huek, huek." Sambil menutupi mulutnya. "Keenan, dimana toilet?" Keenan yang tertegun sebentar akhirnya membantu Natasha berdiri dan pergi ke toilet. "Kamu kenapa Nat? Masuk angin?" tanyanya cemas begitu Na
Baca selengkapnya

KEMARAHAN KEENAN

"Sebenarnya tujuan anda kemana Non? Kita sudah melewati patung bundaran ini lima kali." Keluh sopir Keenan yang mulai frustasi dengan Natasha. Natasha yang terisak di kursi belakang masih tak ingin menyahut hingga membuat sopir Keenan menghela nafas lelah sembari menggelengkan kepalanya.Saat itu, ponsel Natasha berdering dan untuk kesekian kalinya, dia merejectnya karena ia tahu itu pasti dari Leon. Sementara panggilan yang ia tunggu-tunggu tentu saja dari Keenan. Namun, begitu ponselnya berdering untuk kesekian kalinya, Natasha mulai kesal dan ingin memarahi Leon, tapi ternyata..."Natasha!" marah Keenan di ujung telepon. Natasha terperangah sejenak sebelum dia kembali sadar siapa yang meneleponnya dan berkata, "Keenan, aku tahu kamu pasti akan meminta maaf karena menyesal telah memarahi dan mengusirku kan...""Tidak!" tegas Keenan bahkan sebelum Natasha menyelesaikan kalimatnya. "Natasha, dengar! Jangan menyulitkan sopirku dan pulanglah!" Bagai ribuan belati tajam yang tiba-
Baca selengkapnya

ASISTEN BARU

Natasha memutar bola matanya kesal, entah kenapa dia belum merasa seberuntung seperti yang orang kebanyakan bilang karena dia merasa lebih beruntung jika menikah dengan Keenan. Natasha menurunkan pundaknya dengan lelah saat mengingat kemarahan Keenan hari ini. Iris hitam obsidiannya menatap sendu pada jalanan ibu kota yang tidak terlalu padat malam ini melalui jendela kaca mobil. Duduk di sampingnya, Leon melirik sekilas ke arah Natasha sebelum akhirnya dia mendesah frustasi, dia benar-benar sangat lelah menghadapinya. Tak terasa Rolls Royce hitam tiba di Villa. Tanpa menunggu Leon, Natasha langsung turun dengan pintu terbanting sedikit keras dan mempercepat langkahnya. Sementara Leon, dia menyipitkan matanya dengan tajam.Wajah tampannya seketika dilapisi es tebal, seiring jari-jarinya yang ramping mengepal dengan kuat.Grant buru-buru kabur dan tidak ingin ikut campur. Leon mengabaikan asistennya yang tunggang langgang pergi dan melangkahkan kakinya dengan aura jahat
Baca selengkapnya

CEMBURU

Melihat Selena sedang memegang lengan Leon, hati Natasha diliputi rasa cemburu yang luar biasa, meskipun dia bisa melihat sendiri kalau Leon tetap teguh mempertahankan ekspresi dinginnya dan tidak tergoda sama sekali dengan rayuan mantan kekasihnya.Tapi Natasha sendiri yang tidak tahan.“Direktur Selena, sekarang jam kerja, anda seharusnya tidak terang-terangan seperti ini.”Natasha tersenyum sarkastik. Menyadari aura peperangan diantara mantan kekasih dan istrinya, kepala Leon tiba-tiba pusing, dia memijat alisnya yang berdenyut-denyut sebelum berkata, “Istri saya benar, jadi keluar dari ruangan saya sekarang juga!”Selena terperangah kaget dengan tindakan Leon, tubuhnya sampai gemetar karena marah, hingga dia menghentakkan heelsnya dengan keras sebelum meninggalkan ruangan.Natasha tersenyum mencemooh sikap Selena dan dia dengan anggun menuju ke ruangan kosong yang hanya tersekat kaca tebal dari meja Leon.Melihat Natasha yang tanpa protes dengan ruangan baru yang sudah ia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status