Tanpa menunggu jawaban, tubuh leluhur Klan Yan melesat bagai kilat merah darah, menyisakan jejak robekan di udara. Gas merah yang mengelilinginya memekat, menelan cahaya bulan di langit.Namun, pada saat bersamaan, Xiao Tian pun mengangkat tangan kanannya, dan dari dalam cincin dewanya, seberkas cahaya hitam pekat melesat. Sebilah pedang tua, penuh karat dan tampak tidak bernilai, muncul begitu saja di udara, seperti muncul dari ruang hampa.Tangannya menggenggam gagang pedang itu dengan ringan, seolah-olah ia menyambut sahabat lamanya.Xiao Tian tidak menunggu lawannya tiba. Begitu pedang karat itu berada di genggamannya, tubuhnya melesat dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Tak ada aura yang menyertainya, tak ada ledakan kekuatan seperti pada umumnya… hanya keheningan yang mencekam, sebelum—KLANG!!KLANG!!KLANG!!Benturan demi benturan logam menggema di atas langit malam. Setiap kali pedang mereka saling berbenturan, langit bergetar hebat, dan angin yang terci
Last Updated : 2025-04-05 Read more