Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Kultivator Inti Semesta: Chapter 361 - Chapter 370

407 Chapters

CH-361

Energi spiritual dari ratusan ribu anggota Klan Yan membubung ke langit. Arus cahaya berwarna biru keunguan membentuk pilar-pilar energi yang menyatu ke dalam inti formasi pelindung. Di langit, formasi raksasa mulai aktif sepenuhnya—lingkaran-lingkaran kuno muncul dan berputar lambat, satu demi satu. Pola-pola formasi itu bukan sekadar ukiran simbol, tapi representasi hukum langit dan bumi yang telah dimeteraikan sejak ribuan tahun lalu oleh pendiri klan Yan.Udara mulai mendesing.Tanah mulai bergetar hebat.Leluhur klan Yan tidak menyia-nyiakan momentum itu. Dia melambaikan tangannya, melemparkan puluhan bendera formasi tambahan ke berbagai arah. Bendera-bendera itu langsung tertancap di udara, seperti tiang pengikat langit yang memperkuat struktur pertahanan yang sedang dibangun.Tangannya bergerak cepat, membentuk ratusan segel dalam hitungan detik. Setiap jari yang bergerak memancarkan cahaya keemasan yang mengalir ke setiap simpul formasi.“Formasi Kebangkitan… aktifkan!”BUZZZ
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

CH-362

Dari udara, mata Xiao Tian menatap pemandangan itu dengan dingin. Sorot matanya menusuk tajam, bagai bilah pedang tak berperasaan yang menyapu seluruh wilayah klan Yan. Leluhur klan Yan yang berdiri di tengah puing-puing formasi, kini terlihat seperti orang bodoh. Wajahnya yang sebelumnya dipenuhi dengan kesombongan dan kepongahan… kini benar-benar pucat.Tak percaya. Tak mampu memahami. Tak bisa menerima kenyataan.Xiao Tian mendengus. Dingin. Tanpa ampun."Aku sudah memperingatkan kalian semua…” Suaranya rendah, tapi tegas dan menyebar ke seluruh penjuru. “Namun kalian memilih untuk menertawakan kata-kataku, memilih untuk menyepelekan, memilih untuk menyerangku. Maka… inilah hasil dari keputusan kalian sendiri.”Ia mengangkat tangannya dan menunjuk langsung ke wajah lelaki tua itu.“Sekarang… jangan salahkan aku. Salahkan leluhur kalian yang terlalu bodoh!”Sorot mata Xiao Tian menyipit. Wajahnya kini bukan hanya serius, tetapi dipenuhi kebencian yang dalam dan membara. Awalnya dia
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

CH-363

Suara-suara penuh amarah mulai membanjiri udara. Mereka yang tadinya terkapar di tanah, dengan luka-luka parah di tubuh mereka, kini mulai bangkit perlahan. Mereka tidak berdiri karena pulih, melainkan karena dorongan kebencian yang menyala dalam dada mereka, membakar rasa sakit dan menggantikannya dengan amarah yang tak terbendung.Para Tetua yang tersisa, dengan tubuh gemetar dan wajah penuh darah, mulai menunjuk Leluhur mereka dengan jari-jari yang gemetar.“Terkutuk! Kau bukan manusia... Kau adalah iblis dalam wujud manusia!”Mata Leluhur Klan Yan berubah tajam. Namun bukan karena penyesalan—justru sebaliknya, ia tersenyum penuh kebanggaan. Senyum iblis yang merayakan kehancuran moralnya sendiri.“Hahaha... aku memang iblis! Tapi aku adalah iblis yang menyelamatkan kalian! Berkat kekuatanku, klan ini bisa bertahan di Alam Zuwu! Berkat kekuatanku, nama Klan Yan disegani! Jika kalian dianggap mulia, itu bukan karena kalian hebat, tapi karena kalian adalah milikku! Semua pujian itu u
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

CH-364

Tanpa menunggu jawaban, tubuh leluhur Klan Yan melesat bagai kilat merah darah, menyisakan jejak robekan di udara. Gas merah yang mengelilinginya memekat, menelan cahaya bulan di langit.Namun, pada saat bersamaan, Xiao Tian pun mengangkat tangan kanannya, dan dari dalam cincin dewanya, seberkas cahaya hitam pekat melesat. Sebilah pedang tua, penuh karat dan tampak tidak bernilai, muncul begitu saja di udara, seperti muncul dari ruang hampa.Tangannya menggenggam gagang pedang itu dengan ringan, seolah-olah ia menyambut sahabat lamanya.Xiao Tian tidak menunggu lawannya tiba. Begitu pedang karat itu berada di genggamannya, tubuhnya melesat dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Tak ada aura yang menyertainya, tak ada ledakan kekuatan seperti pada umumnya… hanya keheningan yang mencekam, sebelum—KLANG!!KLANG!!KLANG!!Benturan demi benturan logam menggema di atas langit malam. Setiap kali pedang mereka saling berbenturan, langit bergetar hebat, dan angin yang terci
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

CH-365

Xiao Tian tersenyum samar. Dalam hatinya, keputusan telah bulat.“Binatang tua, karena kamu mengatakan itu… aku tidak akan ragu-ragu.”Dia memberikan izinnya tanpa suara, dan seketika itu juga, roh pedang karat misterius meraung kegirangan di dalam kehampaan pedang. Aura iblis yang menyelimuti pedang itu tiba-tiba bergolak—liar, seperti badai yang telah lama ditahan.Di sisi lain, leluhur klan Yan tidak mengetahui sedikit pun gejolak dalam diri Xiao Tian. Dari pandangannya, pemuda itu tampak ragu-ragu karena kehabisan cara, seperti binatang terpojok yang sebentar lagi akan dicabik.Melihat itu, dia tidak membuang waktu. Dengan teriakan menggelegar, dia mengangkat pedang merah berdarahnya tinggi-tinggi. Kedua tangannya menggenggam erat, lalu menurunkannya dengan kekuatan yang mengoyak udara.ZRAAAK!!!Tebasan itu membawa tekanan luar biasa, cukup untuk meremukkan gunung kecil dalam satu tebasan.Namun Xiao Tian tidak bergerak mundur. Dia maju selangkah, lalu mengangkat pedang karat mis
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

CH-366

Setelah Leluhur Klan Yan mati, suasana menjadi sunyi. Angin malam seolah ikut menunduk, tak berani menyentuh tanah yang masih menyimpan jejak pertempuran dahsyat barusan. Di tengah puing-puing kehancuran halaman utama klan Yan, hanya satu suara yang terdengar.Fang Dai menatap Xiao Tian, sorot matanya mengandung penghormatan sekaligus keterkejutan yang belum hilang sepenuhnya. Suaranya terdengar pelan namun tegas, mengandung perasaan yang sulit disembunyikan.“Tuan muda, sekarang kita kembali.”Xiao Tian berdiri tenang, tubuhnya tegap seperti tiang langit yang tak tergoyahkan. Tatapannya tidak mengarah pada Fang Dai, melainkan tertuju lurus kepada para anggota Klan Yan yang masih menunduk, masih belum pulih dari kemarahan dan kekecewaan terhadap leluhur mereka. Tatapan itu tidak membawa murka, namun juga tidak menawarkan penghiburan. Ia seperti sedang menimbang sesuatu di dalam hati.“Senior, kamu kembali untuk menjemput istrimu di Villa Immortal.” Suaranya datar, tapi setiap katanya
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

CH-367

Suara lirih muncul dari kerumunan orang-orang yang menonton dari kejauhan. Mereka yang berdiri jauh dari Klan Yan, mengangkat kepala, menatap tangga yang baru saja tersusun di tengah malam yang hening. Mata mereka penuh kerinduan. Ada harapan yang tidak bisa mereka sembunyikan, keinginan untuk juga menapaki dunia yang lebih tinggi, meninggalkan keterbatasan mereka.Namun pada saat yang sama, mereka sadar. Alam di atas tidak menerima semua orang. Mereka yang berdiri di sana adalah puncak dari banyak alam, tempat berkumpulnya para kultivator sejati, tempat klan-klan besar dan perkumpulan agung bersaing untuk mendominasi langit berbintang. Mereka sadar, Klan Huangfu hanyalah salah satu dari sekian banyak klan kecil di sana. Dan mereka sendiri, bahkan belum cukup kuat untuk menjadi hamba dari para tokoh di sana.Xiao Tian menoleh pada Fang Dai dan tokoh-tokoh yang berdiri mengelilinginya. Ia menangkupkan kedua tangannya, membungkuk tipis.“Aku pamit.”Kalimat itu sederhana, tapi mengandun
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

CH-368

Qiancheng menggigit bibir bawahnya. Dadanya naik turun menahan emosi. Tapi justru karena Xiao Tian berkata seperti itu, dia tahu, bahwa lelaki itu tengah melindunginya. Bahwa kepergian ini bukan karena tidak ada rasa, tapi karena ada tujuan yang lebih besar yang harus dijalani seorang diri.Qiancheng menunduk sebentar, lalu menatap Xiao Tian dengan mata yang teguh. “Kalau begitu… izinkan aku mengatakan satu hal terakhir, di hadapan semua orang.”Ia mengangkat kepalanya, lalu berbalik menatap para tokoh yang menyaksikan mereka. Ratusan pasang mata kini tertuju padanya, tapi dia tidak gentar. Di tengah malam yang sunyi dan bercahaya karena tangga langit, suara Qiancheng terdengar lantang dan jernih.“Aku, Qiancheng, murid pertama Rumah Suci Wewangian, menyatakan cintaku kepadamu, Tian. Di hadapan langit dan bumi, aku tidak menyesal mencintainya, dan aku tidak akan menarik kembali perasaan ini. Bahkan jika aku harus menunggu seribu tahun, aku akan tetap memilih menunggunya!”Tidak ada sa
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

CH-369

“Aku akan menguraikan formasi pembantaian dan penyembunyian tanpa menimbulkan keributan, karena aku sangat ingin tahu apa yang sebenarnya ada di dalam kuil itu.”Nada suaranya tenang, namun penuh penekanan. Tidak ada kegugupan, hanya dorongan rasa penasaran yang tajam, yang muncul dari fakta bahwa seluruh energi spiritual di kawasan gunung ini diserap oleh kuil tersebut.Xiao Tian mulai bergerak. Dia menelusuri pola formasi dengan mata langit, melihat kelemahan-kelemahan halus yang hanya bisa dikenali melalui penggabungan persepsi dan pemahaman mendalam tentang arsitektur spiritual. Jari-jarinya sesekali bergerak pelan, menyentuh titik-titik kecil di udara, memutuskan satu simpul energi lalu menyambungkannya kembali ke jalur baru yang tidak menimbulkan reaksi apa pun.Beberapa saat kemudian, pusaran kabut yang menyelimuti kuil itu perlahan terangkat. Tidak ada suara, tidak ada gelombang energi yang meledak. Semua terjadi dalam keheningan sempurna, dan itu adalah tanda keberhasilan ter
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

CH-370

Xiao Tian segera berdiri. Tatapannya menajam saat seorang wanita muncul di ambang pintu kuil. Wanita itu tampak seperti seorang peri surgawi yang turun dari langit tertinggi, tubuhnya diselimuti oleh pakaian panjang berwarna merah yang berkibar bersama aliran kekuatan. Kecantikannya luar biasa, bahkan dibandingkan dengan Qiancheng—yang dikenal sebagai kecantikan pertama di Alam Zuwu—wanita ini memiliki keagungan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata biasa.Wajahnya tak ternoda oleh amarah, namun justru terlihat semakin indah saat marah. Kedua matanya memancarkan kilatan dingin, dan kekuatan spiritual di sekitarnya mulai berkumpul dengan liar.Tanpa basa-basi, dia langsung melayangkan sebuah pukulan dari jarak jauh. Pukulan itu bukan sekadar serangan kasar, melainkan teknik terlatih yang menyatu dengan hukum alam.Xiao Tian merasakan bahaya seketika. Dia tidak berani gegabah. Pukulan wanita itu mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan. Dia dapat melihat dengan mata langitny
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
41
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status