Xiao Tian menolak dengan sopan, senyumnya tetap tenang seperti biasanya. Meski pernyataan itu bisa dianggap menggoda, ia tidak menunjukkan perubahan emosi sedikit pun. Ia tetap duduk dengan santai, tangannya dengan anggun menyesap teh hangat yang ada di hadapannya. Uap tipis mengepul dari cangkir, menyebarkan aroma wangi yang menenangkan. "Senior, aku masih terlalu muda, belum terpikirkan untuk menikah," jawabnya dengan suara lembut dan penuh hormat. Miao Qingqing tertawa terbahak-bahak, gelak tawanya begitu lantang hingga bergema di dalam ruangan, menarik perhatian beberapa tamu yang sedang makan. Suara tawanya seperti angin segar yang menghilangkan suasana kaku, namun bagi orang yang memahami arti ucapannya, ada sesuatu yang tersembunyi di balik kata-katanya. "Teman muda, aku hanya bercanda. Lagipula, Qiancheng masih terlalu lemah. Jika dia ingin menjadi istrimu, setidaknya dia harus memastikan bahwa dia tidak akan menjadi beban bagimu." Ucapan itu terdengar santai, seolah ia ha
Terakhir Diperbarui : 2025-04-03 Baca selengkapnya