Setelah pria paruh baya itu pergi, suasana di tempat itu terasa sedikit lebih tenang. Namun, ketegangan di udara masih terasa jelas, seolah-olah dunia ini belum selesai menguji mereka.Xiao Tian melangkah maju dengan ekspresi dingin, siap menghadapi apa pun yang menantinya. Namun, sebelum dia benar-benar bergerak, langkahnya terhenti saat suara langkah ringan terdengar dari belakangnya."Jika kamu ingin menghadapi bahaya, kita akan menghadapi bahaya itu bersama," suara tenang tetapi penuh keteguhan itu berasal dari Qiancheng.Xiao Tian tidak menoleh. Dia tetap berdiri tegak, lalu perlahan menggelengkan kepalanya."Kamu cukup tinggal di belakang dan jangan ikuti aku. Aku tidak bisa bertarung sambil melindungi orang lain. Jadi jangan memaksakan diri. Jika kamu ingin bertarung bersamaku, masih banyak kesempatan di masa depan. Sekarang, jangan impulsif."Nada suaranya datar, tidak mengandung emosi, seolah-olah ini bukan perdebatan, melainkan perintah yang harus dipatuhi.Tanpa menunggu ja
Last Updated : 2025-03-28 Read more