Share

CH-332

last update Last Updated: 2025-03-20 11:46:34

Di dalam area terlarang Klan Peri Kuno, Xiao Tian masih belum mengetahui apa yang telah terjadi di luar. Perhatiannya sepenuhnya tertuju pada petunjuk yang terpahat di dinding Danau Abadi.

Cahaya keemasan samar-samar memancar dari ukiran kuno itu, membentuk pola misterius yang perlahan terurai dalam benaknya. Wajahnya yang biasanya dingin kini menampakkan kegembiraan yang luar biasa.

“Tian, apakah kamu menemukan sesuatu?” Suara Qiancheng terdengar saat ia menghampiri dengan langkah ringan.

Xiao Tian mengangguk, matanya berkilat tajam. “Aku menemukan lokasi ruang bawah tanah. Tempat itu berada tiga puluh ribu mil ke arah utara dari danau ini.”

Seketika, perhatian semua orang tertuju padanya. Xia Meimei, Houdo, dan yang lainnya mendengarkan dengan penuh antusias.

Xiao Tian menatap mereka satu per satu sebelum bertanya, “Apa kalian akan ikut pergi ke sana?”

Xia Meimei tertawa lepas, suaranya nyaring menggema di udara. “Hahaha, tentu saja! Kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan terbaik
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   CH-333

    "Apa yang kamu katakan?"Nada suara Huangfu Dho dipenuhi keterkejutan, seolah merasa salah dengar. Houdo berani mengatakan bahwa dia bodoh?"Hmph... Kau bodoh, Huangfu Dho. Apakah itu masih kurang jelas?"Houdo tidak menunjukkan ketakutan sedikit pun. Justru, ia mengulang kata-katanya dengan nada yang lebih keras dan penuh penghinaan.Mata Huangfu Dho berkilat marah. Wajahnya berubah gelap."Bajingan! Kau meminta kematian!"Di belakangnya, para pengikutnya langsung bereaksi. Mereka menunjuk Houdo dengan wajah merah padam karena emosi, siap meluapkan kemarahan mereka.Namun, bukannya gentar, Houdo justru menyeringai semakin lebar. Seolah menikmati situasi ini, ia menatap Huangfu Dho dengan penuh ejekan."Huangfu Dho, ternyata kau benar-benar bodoh." Ia mendesah pelan, seakan merasa kasihan. "Bahkan kau tidak mengerti situasimu sendiri! Tapi karena kau terlalu bodoh, aku tidak keberatan memberitahumu."Huangfu Dho semakin mengernyit, tetapi Houdo tetap melanjutkan, suaranya penuh sindir

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kultivator Inti Semesta   CH-334

    Xiao Tian dan Huangfu Dho membuka mata, lalu menyadari bahwa dunia di sekitar mereka telah berubah.Suasana yang semula berisi riuh suara pertempuran kini digantikan oleh keheningan yang menyesakkan. Dinding-dinding batu yang mengelilingi mereka tampak kehitaman, seolah terbakar oleh waktu. Permukaannya kasar, penuh retakan yang seakan menyimpan kisah panjang tentang kehancuran dan kematian. Tidak ada pintu, tidak ada celah, hanya ruang tertutup yang mengurung mereka dalam kehampaan.Namun, mereka segera melupakan ruangan itu karena sesuatu yang lebih mencolok berada di hadapan mereka.Sebuah kerangka duduk bersila di tengah ruangan.Tubuhnya telah lama menjadi tulang belulang, tetapi sisa-sisa kain lusuh yang masih menyelimuti rangkanya menunjukkan bahwa ia pernah menjadi seseorang yang luar biasa. Meskipun tak lagi bernyawa, aura yang terpancar darinya tetap terasa mengerikan. Seolah-olah di saat hidupnya, ia adalah seorang yang melampaui batas manusia biasa.Mata Xiao Tian menyipit

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kultivator Inti Semesta   CH-335

    Huangfu Dho menatap dengan mata yang membelalak. Sebuah formasi berwarna biru tua yang samar tampak menyelimuti tubuh Xiao Tian, bergelombang seperti tirai energi yang tidak kasatmata. Cahaya redupnya berkedip-kedip, beresonansi dengan udara di sekitarnya, membentuk lapisan perlindungan yang nyaris tak terlihat.Dia mengatupkan giginya, wajahnya dipenuhi keheranan.Formasi itu…Jelas sekali formasi itulah yang telah menahan dampak dahsyat dari jimat-jimat peledaknya. Seharusnya, seseorang yang berada di pusat ledakan semacam itu akan hancur menjadi serpihan atau paling tidak, tubuhnya terbakar parah. Tetapi Xiao Tian tidak mengalami luka sedikit pun. Tidak hanya itu, bahkan pakaiannya masih utuh, tanpa noda atau robekan.Huangfu Dho menggertakkan giginya, mencoba memahami situasi.‘Kapan dia mengaktifkan formasi ini?’Tidak mungkin. Formasi perlindungan dengan tingkat sekuat itu membutuhkan persiapan. Setidaknya, seseorang harus mengukir pola formasi di udara, menggunakan batu roh, at

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kultivator Inti Semesta   CH-336

    Huangfu Dho merasa seolah-olah sedang bermimpi.Seorang anggota Klan Xiao, muncul di Alam Zuwu?Itu mustahil.Klan Xiao bukanlah klan sembarangan. Mereka adalah penguasa Galaksi Divine Lightning Fire, sebuah eksistensi yang jauh melampaui batas pemahaman dunia ini. Keberadaan mereka lebih seperti mitos daripada kenyataan. Legenda mereka terdengar di berbagai penjuru alam semesta, tetapi tidak pernah ada yang benar-benar melihat anggota mereka di tempat seperti ini.Namun, pemandangan di depan matanya berkata lain.Sayap api dan petir yang terbentang di punggung Xiao Tian, tanda bercahaya di dahinya, serta aura luar biasa yang melingkupinya—semua itu adalah bukti yang tak terbantahkan.Meski demikian, Huangfu Dho masih berusaha menepis pikirannya.‘Tidak, ini tidak mungkin... mungkin hanya kebetulan. Mungkin dia hanya memiliki darah campuran, atau mendapatkan teknik warisan dari suatu tempat.’Dia ingin meyakinkan dirinya bahwa ini bukan kenyataan.Dia tidak ingin percaya.Namun, detik

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kultivator Inti Semesta   CH-337

    Siluet manusia yang baru saja mencoba merampas tubuh Xiao Tian kini terperangkap dalam penjara api petir. Dinding-dindingnya berkilauan dengan semburan energi yang bergemuruh, seolah-olah amarah langit dan api neraka bergabung menjadi satu.Siluet itu, yang sebelumnya penuh percaya diri, kini menunjukkan ekspresi ngeri. Sosoknya yang awalnya padat dan kuat mulai tampak bergetar, seolah-olah terbakar perlahan oleh energi yang mengurungnya.“Tidak, aku memiliki kekuatan Dewa Sejati peringkat satu. Mana mungkin aku tidak bisa menghancurkan kandang ini!” teriaknya putus asa.Dia mengerahkan semua kekuatan yang tersisa, mengeluarkan aura merah darah yang bercampur dengan kehancuran. Cahaya merah itu berkumpul di kedua tangannya sebelum meledak dengan dahsyat, mencoba merusak kandang api petir yang mengurungnya.BAAANG!Getaran hebat mengguncang dunia dantian, tetapi kandang itu tetap utuh, bahkan tidak menunjukkan retakan sedikit pun. Sebaliknya, api petir yang membentuk kandang itu justru

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kultivator Inti Semesta   CH-338

    Xiao Tian memimpin kelompoknya menelusuri kedalaman gua dengan langkah mantap. Suasana di dalam gua terasa semakin suram seiring mereka melangkah lebih dalam. Dinding batu di sekeliling mereka dipenuhi ukiran-ukiran kuno yang samar bercahaya, seolah mengandung jejak energi yang telah lama tertinggal. Udara di dalam semakin dingin, tetapi tekanan yang menyelimuti gua justru semakin pekat, menandakan bahwa tempat ini bukanlah gua biasa. Namun, bagi Xiao Tian, semua itu bukan halangan. Dengan Mata Langit-nya yang luar biasa, ia dapat melihat mekanisme yang tersembunyi di sepanjang jalur dengan jelas, menguraikannya tanpa kesulitan berarti.Langkah mereka terhenti ketika akhirnya menemukan ujung gua. Namun, yang mereka saksikan di hadapan mereka bukanlah dinding batu ataupun ruangan luas seperti yang mereka perkirakan, melainkan sesuatu yang sepenuhnya melampaui akal sehat—sebuah dunia terbuka yang tersembunyi di dalam tanah.Di atas mereka terbentang langit yang bercahaya redup, seolah

    Last Updated : 2025-03-28
  • Kultivator Inti Semesta   CH-339

    Pria paruh baya itu tersenyum pahit mendengar ucapan Xia Meimei, tetapi keputusasaannya tidak membuatnya kehilangan harapan. Tatapannya tetap dipenuhi tekad, seolah dia akan melakukan apa pun demi menyelamatkan anggota generasi mudanya.“Aku berjanji, jika kalian bisa menyelamatkan mereka, aku tidak hanya akan membiarkan kalian mendapatkan harta di tempat ini, tetapi aku juga akan memberikan hadiah yang cukup untuk memuaskan kalian.” Suaranya bergetar, mencerminkan betapa pentingnya masalah ini baginya.Sejak awal, Xiao Tian hanya menyimak tanpa menunjukkan reaksi berlebihan. Namun, kini dia akhirnya berbicara, suaranya datar tetapi penuh keyakinan.“Aku memiliki cara untuk menyelamatkan mereka,” katanya pelan, namun setiap kata mengandung kepastian mutlak. “Tetapi ini sangat berisiko. Jika harta yang Senior janjikan sebagai hadiah kurang berharga, maka ini tidak sepadan dengan risikonya.”Perkataannya langsung membuat suasana sedikit berubah.Pria paruh baya itu menatapnya dengan pen

    Last Updated : 2025-03-28
  • Kultivator Inti Semesta   CH-340

    Setelah pria paruh baya itu pergi, suasana di tempat itu terasa sedikit lebih tenang. Namun, ketegangan di udara masih terasa jelas, seolah-olah dunia ini belum selesai menguji mereka.Xiao Tian melangkah maju dengan ekspresi dingin, siap menghadapi apa pun yang menantinya. Namun, sebelum dia benar-benar bergerak, langkahnya terhenti saat suara langkah ringan terdengar dari belakangnya."Jika kamu ingin menghadapi bahaya, kita akan menghadapi bahaya itu bersama," suara tenang tetapi penuh keteguhan itu berasal dari Qiancheng.Xiao Tian tidak menoleh. Dia tetap berdiri tegak, lalu perlahan menggelengkan kepalanya."Kamu cukup tinggal di belakang dan jangan ikuti aku. Aku tidak bisa bertarung sambil melindungi orang lain. Jadi jangan memaksakan diri. Jika kamu ingin bertarung bersamaku, masih banyak kesempatan di masa depan. Sekarang, jangan impulsif."Nada suaranya datar, tidak mengandung emosi, seolah-olah ini bukan perdebatan, melainkan perintah yang harus dipatuhi.Tanpa menunggu ja

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-402

    Tanpa menunggu aba-aba, ia melesat ke udara. Tubuhnya seperti anak panah yang dilepaskan dari busur, melaju cepat ke arah Xiao Tian. Dia tidak menggunakan senjata apapun. Kedua tangannya terbuka, dan telapak kanan diarahkan ke leher Xiao Tian. Ia berniat mencekik langsung, menunjukkan penghinaan penuh.Senyumnya semakin melebar. Dia bisa meningkatkan ranahnya tiga peringkat, dan kini kekuatannya berada di peringkat tiga belas Alam Maha Agung. Dalam pandangannya, mencekik Xiao Tian tidak akan menjadi hal yang sulit. Apalagi melihat Xiao Tian hanya melayang di udara, diam tanpa menunjukkan tanda perlawanan, ia semakin yakin bahwa lawannya telah menyerah sebelum bertarung.“Bagus, kamu cukup tahu diri. Dengan begini kamu tidak akan merasakan rasa sakit yang berlebihan,” ucapnya sambil mengejek, suaranya tajam dan congkak.Namun, saat jaraknya tinggal satu meter lagi dari tubuh Xiao Tian, semuanya berubah.Tatapan Xiao Tian yang semula datar tiba-tiba membeku. Dingin. Terlalu dingin. Satu

  • Kultivator Inti Semesta   CH-401

    Melihat kondisinya, Xiao Tian segera meredam aura dan kemarahan yang mulai melonjak. Dia tahu, Bairu tidak akan berbicara jika tidak dalam keadaan terdesak. “Tenangkan dirimu, bicara dengan tenang. Apa yang terjadi padamu? Dan di mana Niu Gan dan Jilang?”Bairu menahan napas, mencoba menstabilkan dirinya. “Kakak Tian, Niu Gan dan Jilang, mereka ditangkap. Pelakunya adalah Han Jue, generasi muda terkuat dari Klan Han. Dia berada di bawah perlindungan langsung Paviliun Gerbang Kematian. Sebenarnya aku juga ditangkap, tapi aku diperintahkan untuk mencarimu. Han Jue mengatakan, jika Kakak Tian tidak muncul sampai waktu pemburuan manik-manik bintang selesai, maka Niu Gan dan Jilang akan dibunuh tanpa ampun.”Mata Xiao Tian menyipit tajam, tubuhnya tidak bergerak, tapi aura kemarahannya terasa menusuk. “Meneliti kematian!” serunya pelan namun tegas, seperti desiran angin yang bisa mengiris pegunungan. “Tunjukkan jalannya di mana mereka berada.”Namun Bairu menggenggam lengan bajunya, suara

  • Kultivator Inti Semesta   CH-400

    “Bocah, kamu benar-benar beruntung. Keberuntunganmu ini bisa membuat siapapun cemburu. Dengan ini, pemenang pemburuan manik-manik bintang sudah bisa dipastikan, tidak ada yang akan mendapatkan manik-manik bintang sebanyak kamu,” suara Leihuo Dashi terdengar dalam benaknya, tenang namun jelas menyiratkan kekaguman.Namun Xiao Tian tidak membalas dengan kata-kata. Matanya justru tertuju pada sebuah benda yang terletak di sisi lain ruangan. Sebentuk hati, perlahan berdenyut dalam pola yang harmonis, seperti makhluk hidup yang sedang tertidur. Bentuknya unik, seolah terdiri dari susunan energi yang padat, namun memiliki struktur yang kompleks dan mendalam. Sekali pandang saja, Xiao Tian tahu—itulah Hati Nirwana, benda yang diminta oleh Bai Ruochen.“Benar, tapi yang lebih membuatku bahagia adalah, barang yang aku cari ada di tempat ini.”Dengan tenang, Xiao Tian mengayunkan tangannya. Tumpukan manik-manik bintang yang menggunung itu langsung terserap dan masuk ke dalam cincin dewanya, mem

  • Kultivator Inti Semesta   CH-399

    Berbeda dengan kekacauan di luar, Xiao Tian yang berada di pelataran istana masih duduk bersila. Namun, saat binatang api petir itu masuk, tubuh Xiao Tian langsung diguyur oleh api dan petir yang datang dari langit.“ARRGGHH!!!”Jeritannya menggema di seluruh pelataran, tubuhnya diselimuti oleh kobaran api dan kilatan petir yang menembus pori-pori terdalamnya. Api dan petir itu bukan milik musuh, bukan pula teknik biasa. Itu adalah perwujudan dari binatang api petir raksasa yang muncul di langit—perwujudan dari kemarahan langit itu sendiri.Dagingnya meleleh terbakar, jatuh satu persatu hingga memperlihatkan tulang-tulang emas yang berpendar. Namun pada tulang itu terlihat sesuatu yang lebih menakutkan—ukiran naga-naga emas kecil, hidup, mengalir, bergerak dengan liar.“Binatang tua!” raung Xiao Tian, meski tubuhnya hampir hancur.“Kamu tidak perlu berteriak! Aku juga tidak bodoh!” sahut Leihuo Dashi, suaranya menggema keras dan dingin. “Tahan rasa sakitnya. Aku akan melahap seluruh e

  • Kultivator Inti Semesta   CH-398

    Energi dari darah puluhan ribu monster itu tidak bisa diremehkan. Xiao Tian langsung duduk bersila, tubuhnya tertanam kuat di atas lantai batu yang masih panas akibat teratai api petir sebelumnya. Matanya terpejam rapat, dan napasnya mulai teratur. Bersamaan dengan itu, kekuatan Leihuo Dashi yang masih tersisa di dalam tubuhnya mulai bergerak, seolah sudah memahami tujuan Xiao Tian tanpa perlu banyak kata.Gelombang panas dan percikan kilat samar menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran yang seolah menyedot seluruh esensi dari darah yang menyatu dengan udara. Xiao Tian fokus sepenuhnya, membiarkan seluruh kekuatan itu mengalir melalui meridian dan dantiannya. Tubuhnya bergetar halus, tapi setiap getaran itu justru memperkuat jaringan tubuhnya yang sempat terkoyak. Dalam waktu singkat, luka-luka di tubuhnya mulai tertutup, dan seluruh kekuatan yang sempat terpecah kini kembali ke puncaknya.Namun itu belum berakhir. Setiap tetes kekuatan yang diserap tidak hanya memulihkan, tapi juga me

  • Kultivator Inti Semesta   CH-397

    Namun Xiao Tian tidak bergerak untuk memungut satu pun dari mereka. Napasnya berat, tapi tatapannya tetap fokus. Bukan saatnya mengumpulkan manik-manik bintang. Ia tahu, jika terlalu lama bertahan, lautan monster ini akan menjadi kuburannya. Tanpa ragu, dia melompat ke tengah-tengah kerumunan, tubuhnya menghilang dalam pusaran pertempuran. “KUBAH PETIR SURGAWI!” Teriakan itu menggema seperti ledakan kepercayaan diri di medan yang penuh maut. Biasanya, keterampilan ini digunakan sebagai tameng, melindungi dari serangan luar. Tapi kali ini, kubah itu berkembang, tidak untuk bertahan, melainkan menyerang. Petir melonjak dari seluruh pori tubuhnya, membentuk lapisan demi lapisan kekuatan destruktif. Kubah itu menyebar dan meluas, seperti badai yang menelan seluruh pelataran. BOOOOOM!!! Tubuh ribuan monster bermata seratus hancur seketika. Mereka tak sempat menjerit, tak sempat bergerak mundur. Hanya percikan darah dan potongan tubuh yang berterbangan. Yang tersisa dari mereka h

  • Kultivator Inti Semesta   CH-396

    Xiao Tian fokus pada tujuan yang ada di depannya, melangkah lebih dalam menuju wilayah yang diselimuti kabut. Xiao Tian bergerak dengan tenang. Dia terbang lebih jauh ke dalam kabut, setiap gerakannya penuh perhitungan. Ia melompat-lompat dengan tujuan yang tak jelas, seolah menuju tempat-tempat acak, yang membuat para penonton semakin bingung. Tidak ada yang tahu alasan di balik setiap lompatan yang ia lakukan. Mereka tak bisa membayangkan, mengapa Xiao Tian terlihat seperti melompat tanpa arah. Namun, bagi Xiao Tian, setiap lompatan bukanlah tanpa tujuan. Setiap kali kakinya menyentuh tanah, dia membentuk segel tangan dengan sangat cepat, melepaskan kekuatan dalam setiap gerakannya. Pada setiap titik lompatan, sebuah pola formasi tersembunyi muncul di bawah permukaan. Xiao Tian menyadari adanya kekuatan yang mengalir, meskipun dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah formasi itu berhasil dia pecahkan. Setelah berulang kali melompati ratusan titik, Xiao Tian akhirnya menyatukan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-395

    Setelah meninggalkan Niu Gan cukup jauh, Xiao Tian akhirnya berhenti di sebuah area kosong yang dikelilingi kabut tipis. Tanpa membuang waktu, dia mulai menyusun formasi isolasi. Gerakannya cepat dan presisi, setiap tarikan jari menggoreskan pola spiritual yang rumit ke udara, membentuk jaringan array dengan struktur yang saling mengunci dan memutar. Dalam hitungan detik, seluruh area itu terbungkus oleh lapisan formasi yang tak kasat mata bagi kebanyakan orang. Formasi isolasi yang ia bentuk bukanlah formasi biasa. Bagi mereka yang menyaksikan dari dunia luar menggunakan formasi pemantauan tingkat tinggi sekalipun, citra Xiao Tian telah menghilang seakan-akan disapu oleh kekosongan. Hanya para tokoh besar, yang masih bisa mengintip samar-samar siluet pemuda itu di dalam dimensi pengurungan kecil yang ia ciptakan sendiri. Xiao Tian duduk bersila di tengah formasi. Posisi tubuhnya kokoh, punggungnya tegak, namun nafasnya belum stabil sepenuhnya. Dia mengangkat tangannya perlahan, dan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-394

    Setelah Xiao Tian membuat semuanya menderita, dia menatap mereka dengan tatapan dingin. Sorot matanya tajam, tak bergeming oleh belas kasihan ataupun kebencian. Sorot yang tidak menyimpan amarah, namun memiliki tekanan yang menjerat kesadaran mereka hingga terasa menyesakkan. “Sekarang enyah dari hadapanku! Dan jangan biarkan tuan muda kalian muncul lagi di hadapanku!” ucap Xiao Tian, suaranya tenang, namun tak satu pun dari mereka berani menganggapnya ringan. Begitu suara itu terlontar, mereka seakan mendapatkan pengampunan hidup. Tanpa ragu, tanpa menoleh, mereka langsung bergerak. Luka mereka memang parah, tetapi tidak separah Liang Fei yang terkapar nyaris tak bernyawa. Mereka yang masih mampu berdiri, langsung menggamit tubuh Liang Fei dan membawanya pergi. Salah satu dari mereka menggendongnya, terbang dalam kondisi limbung, mengandalkan sisa kekuatan yang tersisa untuk menjauh dari sosok Xiao Tian secepat mungkin. Mereka tidak saling bicara, tidak ada yang berani bertanya, b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status