Zefki lalu melihat perubahan wajah istrinya, "Wajah kamu kenapa sayang?" tanyanya.Raceh melangkah menuju sofa dan bergabung dengan suaminya yang terlebih dahulu duduk disitu."Mas, apa nggak ada baju yang lain?" seru Raceh, protes."Sayangku, ini dress keluaran baru. Terlihat pas di tubuhmu dan juga dress-nya di bawah lutut. Terlihat sopan, Baby. Masa kamu nggak suka?" ujarnya."Tapi, Mas. Dress ini tidak menutupi leherku," seru Raceh ketus."Kenapa dengan lehermu, Baby? Menurutku tidak ada yang aneh. Malah. Hasil maha karya suamimu ini, terpampang jelas begitu!" seru Zefki sambil tersenyum."Itu masalahnya, Mas. Aku malu terlihat sama orang lain." tutur Raceh memelas."Cih! Mana ada orang lain di sini, sih?""Asisten Sutan, Sekretaris Risa dan Mbak Vania, mereka itu orang lain, Mas." seru Raceh semakin kesal dengan suaminya itu.Mereka itu bukan orang, Baby. Tapi boneka hidup! Ha-ha-ha." Gelak tawa Zefki tiba-tiba menggelegar di dalam ruangan itu."Apaan sih, Mas? Nggak lucu tahu!"
Read more