Zefki masuk ke dalam kamar mereka saat sudah tengah malam.Raceh telah tertidur dengan baju tidur kurang bahannya.Zefki langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergabung tidur dengan istrinya. Zefki langsung memeluk istrinya itu dengan erat lalu berkata, "Aku sudah pasti tidak sabar untuk menyentuhmu. Tapi izinkan aku menyembuhkan rasa trauma mu dulu. Baby, i love you so much." Setelah berkata itu, Zefki mencium kening Raceh lama, lalu memeluk istrinya itu dan tertidur dengan lelap.Keesokan harinya, Raceh terbangun dan mendapati jika Zefki suaminya sudah berpakaian kantor.Wajahnya cemberut karena sang suami tidak membangunkannya. Zefki berdalih jika dia ada meeting pagi ini."Pokoknya, aku nggak mau tahu. Aku mau, mas nungguin aku. Kita bareng-bareng ke kantornya," ujar Raceh kesal."Ya sudah, buruan kamu mandinya. Aku menunggumu di meja makan." Setelah berkata begitu, Zefki pun meninggalkan kamar dan menuju ruang makan.Sesampainya di ruang makan, Zeki t
"Aku nggak apa-apa," ujar Grace meyakinkan Sutan."I am okay, aku cuma keselek saja. Ayo kita terusin makannya." seru Grace lagi."Benar kamu nggak apa-apa? Soalnya aku khawatir sama kamu." Memang benar saat ini Sutan menunjukkan wajah khawatirnya."Cih! Bucin....!" Lagi-lagi Zefki mencibir Sutan padahal dia sendiri juga bucin dengan istrinya.Lalu Raceh pun menengahi dan menjelaskan kepada Asisten Sutan jika Grace memang tidak apa-apa.Zefki melirik arlojinya, masih ada waktu satu jam lagi pikirnya. Dia bersama Raceh ke luar dari restoran untuk melanjutkan misi mereka datang ke mall itu.Sedangkan pasangan baru Sutan dan Grace, juga berlalu dari situ. Dan langsung menuju ke Kediaman Pratista untuk meminta restu kepada kedua orang tua Grace.Sementara Zefki dan Raceh mulai berkeliling mall,Tiba-tiba saja Raceh berkata, "Mas, jadi yang tadi itu restoran milik Asisten Sutan, ya? Soalnya aku lihat sepertinya Asisten Sutan itu pengusaha sukses juga tapi kok masih mau jadi asisten mu ya,
Tante Clara dan suaminya tidak memiliki keturunan. Sejak kecil Eko sudah mereka anggap seperti anak mereka sendiri.Eko sebenarnya anak dari saudaranya. Kedua orang tua Eko telah bercerai. Sejak kecil dia tidak terurus karena kedua orang tuanya menikah lagi dengan pasangan barunya yang berkebangsaan asing dan memilih menetap di luar negeri.Ibu Eko menitipkannya kepada Tante Clara. Alhasil sejak kecil, Eko tumbuh di bawah pengasuhan Tante Clara dan suaminya.Dengan profesional, Eko pun melanjutkan meeting itu dengan Sekretaris Risa.Kali ini, Risa tidak dapat menolak ajakan makan malam dengan Eko karena disela-sela mereka dinner keduanya masih membahas tentang pekerjaan.Diam-diam Sekretaris Risa mulai mengagumi isi otak Eko yang menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan dengan baik.Dia berpikir selama ini jika Eko adalah seorang bad boy, anak borjuis, pengangguran dan hanya menjual wajah gantengnya saja karena sepanjang waktu Eko terus-terusan mengirim pesan kepada Risa dan k
"Mas Sutan adalah calon suami saya. Dia juga berhak tahu apa yang Anda akan katakan," seru Grace tegas.Sebenarnya Roy sudah tahu, jika Grace akan menikah.Setelah pertemuan mereka kemarin dulu di mall. Diam-diam Roy mencari tahu tentang Sutan.Akhirnya dia mengetahui kebenarannya jika Grace tidak pernah berselingkuh dengan Sutan.Roy telah dijebak oleh Shela, dan itulah kebodohan terbesar yang pernah dia lakukan dalam hidupnya. Dirinya tidak mau mendengarkan penjelasan Grace.Untuk saat ini Roy merasa sudah tidak pantas untuk gadis itu."Grace, aku minta maaf sudah menuduh mu yang bukan-bukan. Aku sudah tahu, ini semua ulah Shela. Aku doakan semoga kalian bahagia selamanya," ucap Roy sedih."Bro, gue percaya. Lo laki-laki terbaik untuk Grace. bahagiakan dia selalu." Roy lalu meraih tangan Sutan dan menyalaminya dan berlalu dari situ.Seketika suasana hati Grace terenyuh, Sutan menyadari itu. Dia langsung membawa calon istrinya ke restoran miliknya yang berada di mall tersebut. Tepat
Edwin ingin mengajak gadis yang dari tadi mencuri perhatiannya itu untuk berkenalan. Namun pembawa acara keburu memanggil mereka untuk maju ke depan.Alhasil dia mengurungkan niatnya untuk berkenalan dengan gadis itu.Ketiganya naik ke podium,Zefki di drum, Edwin di gitar, dan Eko di bas. Zefki mulai menggebuk drum dengan pelan.Edwin mulai berbicara sambil memetik gitar,"Para hadirin sekalian kami akan persembahkan sebuah lagu untuk kita semua yang ada di ruangan ini. Hhususnya untuk kedua mempelai.Lalu mereka pun bernyanyi sambil memainkan alat musik.If I had to live my life without you near meThe days would all be emptyThe nights would seem so longWith you I see forever, oh, so clearlyI might have been in love beforeBut it never felt this strongOur dreams are young and we both knowThey'll take us where we want to goHold me now, touch me nowI don't want to live without youNothing's gonna change my love for youYou oughta know by now how much I love youOne thing you c
.Zefki dan Raceh yang kebagian tidur di hotel, memasuki kamar yang diperuntukkan untuk mereka.Keduanya terlihat canggung.Raceh mengingat kembali di saat malam pertama mereka sah menjadi suami istri.Di mana sang suami memilih tidur di sofa.Untuk mengusir kecanggungan diantara mereka berdua, Raceh memulai pembicaraan,"Mas, aku mandi dulu, ya? Gerah banget nih." ujar Raceh sambil meraih paper bag berisi pakaian untuk dirinya dan buru-buru melangkah menuju ke dalam kamar mandi.Di kamar Nyonya Clement,"Nyonya, saya sudah menyiapkan semua seperti yang nyonya perintahkan," ucap Sekretaris Risa lalu melangkah ke luar dari kamar itu."Baiklah, terima kasih banyak Sekretaris Risa." ucap Nyonya Clement sambil tersenyum.Tuan Kenan yang sedang tidur tiba-tiba terbangun dan bertanya ada apa kepada istrinya. "Nggak apa-apa, Pi. Papi tidur lagi deh," tuturnya kepada suaminya.Kembali ke kamar Zefki dan Raceh,Raceh baru saja selesai mandi dan ingin memakai kembali pakaian baru. Dia pun membu
Di dalam kamar Raceh dan Zefki,Pukul setengah tujuh pagi, Raceh masih terjaga dalam tidurnya.Berbeda dengan Zefki yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya kembali menonton televisi siaran langsung pertandingan sepak bola.Tidur sang istri, sedikit terusik dengan bunyi yang berasal dari suara televisi yang sedang Zefki tonton.Raceh menggeliat pelan, meregangkan tubuhnya lalu mencoba untuk bangun.Namun alangkah terkejutnya Raceh saat melihat dirinya sudah tidur di atas tempat tidur.Karena tadi malam dia masih ingat jika dirinya tertidur di lantai kamar mandi.Raceh hendak turun dari tempat tidur, namun dia melihat baju yang dirinya pakai dari balik selimut masih sama dengan baju yang Raceh pakai tadi malam.Bersamaan dengan itu, ponsel Zefki berdering. Raceh pun duduk dan ingin mengangkatnya dia pikir yang berdering itu adalah ponselnya.Namun keburu suaminya yang meraih ponsel itu.Zefki melirik ke arah Raceh yang baru bangun.La
Seminggu telah berlalu, pernikahan Sutan dan Grace telah berlangsung.Kedua pasangan itu masih dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang.Terutama dari Sutan yang selalu mengutamakan istrinya.Walaupun para staf dan petinggi perusahaan sedang sibuk mempersiapkan hari ulang tahun perusahaan, namun Sutan tetap memprioritaskan istrinya itu.Grace pun merasakan cinta yang begitu besar dari Sutan untuknya. Membuat dia mulai terbiasa dengan rasa sayang dari suaminya itu, yang telah membuatnya semakin terpesona kepada suaminya.Begitu cepatnya keduanya membaur di dalam cinta, padahal keduanya belum lama saling kenal. Namun karena ketulusan hati Sutan membuat Grace bertekuk lutut dan tidak dapat berpaling darinya.Berbeda jauh dengan pasangan Zefki dan Raceh yang masih terkesan jalan di tempat.Sejak kejadian di kantor saat itu, Zefki semakin hati-hati mendekati Raceh. Dia khawatir istrinya itu merasa trauma saat Zefki memaksanya beberapa waktu yang lalu.Sedangk
Raceh, terlihat ke luar masuk kamar mandi, dari tadi dia muntah-muntah. Raceh berpikir sepertinya dirinya tidak salah makan.Saat ini Zefki sedang sibuk di kantor karena beberapa waktu yang lalu, dia menambah libur mereka.Raceh resmi berhenti bekerja karena semua orang sudah tahu jika dia adalah istri sah Zefki dan atas masukan Nyonya Clement, Raceh disarankan untuk berhenti bekerja sementara waktu, menunggu untuk mendapatkan posisi baru di perusahaan.Raceh kembali berbaring, kepalanya mulai pusing. Dia merasakan badannya sakit semua. Di rumah hanya ada sang bibik. Kedua mertuanya sedang berada di luar kota. Raceh mencoba untuk tidur, dan menahan rasa pusing yang dari tadi menyerangnya.Zefki yang sangat sibuk di kantor, melupakan untuk menghubungi istrinya. Dia telah larut dalam pekerjaannya yang menumpuk.Terlebih lagi, Sekretaris Risa mengambil cuti karena sedang berbulan madu dengan Eko, suaminya.Vania yang hanya lulusan SMA terpaksa ikut bergabu
Liburan keduanya ditambah oleh Sang CEO karena katanya mereka butuh istirahat karena capek selama bulan madu di Turki.Padahal itu semua adalah akal-akalan Zefki saja untuk lebih banyak waktu bersama istrinya di dalam kamar. Sedangkan di perusahaan, Tuan Kenan mulai kewalahan dengan banyaknya pekerjaan putranya yang menumpuk. Alhasil, Hans yang sudah resmi menjadi Asisten Zefki terpaksa lembur bersama Sekretaris Risa menemani Tuan Kenan menyelesaikan pekerjaan Zefki yang menumpuk itu.Eko teman Zefki yang telah resmi menjadi kekasih Sekretaris Risa juga ikut-ikutan membantu meringankan beban Tuan Kenan. Namun sebenarnya tujuan Eko untuk menjaga kekasihnya Risa dari godaan asisten baru Zefki.Padahal sebenarnya Hans telah memiliki kekasih yang sengaja dia tidak publikasi karena pekerjaannya sebelumnya sebagai pengawal pribadi Zefki.Tuan Kenan baru sampai di rumah pukul dua belas malam. Dia ingin membicarakan hal ini kepada Zefki, putranya. Agar lebih cepa
Pagi hari, keduanya bangun dengan saling pandang penuh cinta. Terlebih Zefki yang masih belum saja puas menjelajah tubuh istrinya yang sungguh sangat membuatnya candu. Dia ingin mengulang pertempuran mereka tadi malam, untuk itu Zefki melakukanya lagi pagi ini. Raceh yang menyadari tangan suaminya mulai tidak tenang dibalik selimut, membuat desiran-desiran aneh tercipta dari bibirnya. "Mas Zef. Tenang dulu tangannya. Badanku lengket semua, Mas. Aku mau mandi dulu, Mas. Sudah, dong." Zefki bukannya, menghentikan tangannya malah saat ini, dia semakin menggempur Raceh dengan serangan-serangan maha dahsyat. Raceh mulai merasa nelangsa dan kacau. Dia seperti ingin melayang tinggi di udara, semakin mengepakkan sayapnya lagi dan lagi, seiring makin cepatnya Zefki berpacu di inti tubuhnya. Dia kembali merasakan sensasi yang sangat dahsyat. Hingga akhirnya, dia mencapai puncak kenikmatan yang sesungguhnya. Raceh segera memeluk tubuh
Setelah selesai bermain kuda-kudaan, mereka pun sarapan yang lagi-lagi tertunda atau lebih tepatnya mereka sedang menikmati makan siang, karena saat ini sudah menunjukkan pukul satu siang waktu Turki.Setelah selesai makan, Raceh yang kelelahan segera pamit untuk berbaring sebentar di ranjang, tanpa menoleh sedikit pun ke arah suaminya.Raceh merasa kesal kepada suaminya yang berkata hanya satu ronde, tapi pada kenyataannya, Zefki terus menggempur istrinya berkali-kali.Raceh yang kewalahan melayani suaminya, segera mengatakan jika dia kelaparan. Setelah mengetahui jika istrinya lapar, barulah Zefki menghentikan permainan panasnya.Alhasil saat ini Raceh ketiduran kembali.Dia pun berpikir akan bertambah lagi hari-hari yang hanya dilaluinya di dalam kamar.Namun Zefki seolah tahu jika istrinya sedang kesal kepadanya, segera meraih salah satu koper yang mereka bawa dari Jakarta dan mengisinya dengan pakaian mereka.Setelah itu, dia memanggil pelayan dan me
Terdengar suara desahan memenuhi ruangan kamar hotel itu. Benar saja, setelah mereka menyelesaikan dinner. Zefki kembali merayu istrinya untuk kembali bermain kuda-kudaan.Raceh yang sudah terisi kembali energinya, mengiyakan ajakan suaminya itu, dan terjadilah saat ini Zefki menunggangi istrinya, dengan senjata pamungkasnya yang terus bertempur di dalam gua sempit dan lembab milik Raceh.Entah sudah berapa kali Zefki mengajak istrinya mencapai puncak nirwana. Namun dia selalu tidak pernah puas. Waktu sudah menunjukkan dini hari saat itu. Karena kelelahan Raceh sampai ketiduran dan tidak tahu kapan Zefki menyelesaikan misinya.Sang suami masih asyik bermain sendiri, sedangkan Raceh sudah tidak dapat membuka matanya lagi karena sudah sangat kelelahan.Menyadari istrinya sudah tertidur, dia segera menuntaskan misi terakhirnya lalu menyelimuti Raceh. Kemudian dia ikut bergabung tidur sambil memeluk istrinya itu.Sedangkan sang istri benar-benar sudah tertidur dan k
Waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi waktu Turki. Keduanya masih tertidur lelap tanpa sehelai benang pun.Tubuh mereka hanya dibalut oleh selimut tebal.Udara terasa dingin pagi itu.Matahari sudah mulai tinggi menaiki angkasa, namun kedua sejoli yang sudah ambruk kehabisan energi karena pertempuran semalam suntuk yang dilakoni keduanya masih terbuai di alam mimpi.Perlahan Raceh terbangun dan membuka matanya. Tubuhnya terasa lemah dan tak bertenaga.Terlebih lagi dia merasakan sakit di bagian inti tubuhnya.Raceh lalu membuka selimut dan mendapati jika dirinya masih telanjang.Dia mengedarkan pandangannya. Terdengar bunyi dengkuran Zefki yang teratur.Raceh juga mengetahui jika suaminya itu juga tidak mengenakan sehelai benang pun.Raceh mencoba duduk dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang.Dia melihat jika di sisi tempat tidur ada kemeja suaminya. Dia meraih kemeja Zefki dan mencoba memakainya.Raceh memakai ke
Saat ini keduanya sedang menikmati makan malam yang sedikit telat karena sudah hampir pukul sepuluh malam.Keduanya makan dalam diam, dan terlihat sangat canggung. Namun Raceh mencoba untuk bersikap biasa saja padahal hatinya terus deg-degan dari tadi.Berbeda dengan Zefki yang tidak bisa mengendalikan dirinya melihat istrinya, Raceh yang sangat cantik malam ini. Dari dia tadi tidak dapat berpaling dan memandang wajah istrinya terus.Seolah-olah Raceh adalah magnet yang tidak bisa lepas dari matanya.Setelah selesai makan, keduanya kembali bergantian ke kamar mandi entah mau ngapain.Untuk mengusir kecanggungan, Raceh menyalakan televisi yang ada di kamar itu.Sedangkan Zefki sedang berada di dalam kamar mandi lagi.Dia mencoba mengendalikan alat tempurnya yang sudah berdiri tegak. Zefki mencoba bersikap sok cool. Dia ke luar dari kamar mandi, lalu menyapa istrinya yang sedang asyik menonton di sofa."Lagi nonton apa?" seru Zefki sambil duduk di sampi
Pagi itu di meja makan,"Bagaimana keberangkatan kalian ke Turki, apakah sudah beres semuanya?" Nyonya Clement bertanya kepada Zefki dan Raceh tentang bulan madu mereka."Sudah kok, Mi." seru Raceh."Terus kamu bagaimana, Zef? Apakah kamu juga sudah siap, menjebol gawang istrimu?" Mendengar perkataan sang ibu itu sontak Zefki menjadi keselek dan terbatuk-batuk. Lalu dia berkata, "Apaan sih, Mami ngomongnya?""Ya, Mami hanya mengingatkan kalian saja kok. Kalau perlu Mami juga mau ikut ke Turki, iya kan Pi?" ujarnya kepada Tuan Kenan"Ngapain Mami ke sana? Gangguin mereka gitu? Mami ini kayak nggak pernah muda aja. Biarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Bukankah Mami ingin cepat-cepat punya cucu kan? Nah mending Mami sama Papi di sini. Kita tinggal menunggu hasil kerja keras mereka berdua selama di Turki, okay?" Tuan Kenan mencoba membujuk istrinya dan dibalas anggukan oleh Nyonya Clement."Apaan sih Mami dan Papi. Makin ngaco saja ngomongnya," uj
Saat ini Zefki sudah masuk ke dalam kamar, dia melihat Raceh yang sedang tidur siang. Zefki ingin segera memeluk istrinya itu. Namun dia mencium aroma tubuhnya terlebih dahulu. Sepertinya Zefki butuh untuk membersihkan diri dan mandi. Dia pun segera mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air. Sebenarnya Zefki ingin berendam namun rasa rindunya kepada Raceh lebih besar dari pada hal apapun saat ini. Setelah selesai mandi, Zefki segera berpakaian dan naik di atas tempat tidur dan langsung memeluk istrinya. Raceh seketika terganggu tidurnya, karena ada benda empuk yang sedang memeluknya saat ini. Dia menghirup dalam-dalam aroma yang ke luar dari benda itu dan mulai berpikir, " Sepertinya ini wangi Mas Zef." Dengan mata masih terpejam dan setengah sadar Raceh mulai meraba-raba benda itu dengan tangannya. Mulai dari atas dan dia langsung berpikir, "Sepertinya benda ini manusia." Karena penasaran, Raceh mencoba membuka matanya yang