.Zefki dan Raceh yang kebagian tidur di hotel, memasuki kamar yang diperuntukkan untuk mereka.Keduanya terlihat canggung.Raceh mengingat kembali di saat malam pertama mereka sah menjadi suami istri.Di mana sang suami memilih tidur di sofa.Untuk mengusir kecanggungan diantara mereka berdua, Raceh memulai pembicaraan,"Mas, aku mandi dulu, ya? Gerah banget nih." ujar Raceh sambil meraih paper bag berisi pakaian untuk dirinya dan buru-buru melangkah menuju ke dalam kamar mandi.Di kamar Nyonya Clement,"Nyonya, saya sudah menyiapkan semua seperti yang nyonya perintahkan," ucap Sekretaris Risa lalu melangkah ke luar dari kamar itu."Baiklah, terima kasih banyak Sekretaris Risa." ucap Nyonya Clement sambil tersenyum.Tuan Kenan yang sedang tidur tiba-tiba terbangun dan bertanya ada apa kepada istrinya. "Nggak apa-apa, Pi. Papi tidur lagi deh," tuturnya kepada suaminya.Kembali ke kamar Zefki dan Raceh,Raceh baru saja selesai mandi dan ingin memakai kembali pakaian baru. Dia pun membu
Di dalam kamar Raceh dan Zefki,Pukul setengah tujuh pagi, Raceh masih terjaga dalam tidurnya.Berbeda dengan Zefki yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya kembali menonton televisi siaran langsung pertandingan sepak bola.Tidur sang istri, sedikit terusik dengan bunyi yang berasal dari suara televisi yang sedang Zefki tonton.Raceh menggeliat pelan, meregangkan tubuhnya lalu mencoba untuk bangun.Namun alangkah terkejutnya Raceh saat melihat dirinya sudah tidur di atas tempat tidur.Karena tadi malam dia masih ingat jika dirinya tertidur di lantai kamar mandi.Raceh hendak turun dari tempat tidur, namun dia melihat baju yang dirinya pakai dari balik selimut masih sama dengan baju yang Raceh pakai tadi malam.Bersamaan dengan itu, ponsel Zefki berdering. Raceh pun duduk dan ingin mengangkatnya dia pikir yang berdering itu adalah ponselnya.Namun keburu suaminya yang meraih ponsel itu.Zefki melirik ke arah Raceh yang baru bangun.La
Seminggu telah berlalu, pernikahan Sutan dan Grace telah berlangsung.Kedua pasangan itu masih dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang.Terutama dari Sutan yang selalu mengutamakan istrinya.Walaupun para staf dan petinggi perusahaan sedang sibuk mempersiapkan hari ulang tahun perusahaan, namun Sutan tetap memprioritaskan istrinya itu.Grace pun merasakan cinta yang begitu besar dari Sutan untuknya. Membuat dia mulai terbiasa dengan rasa sayang dari suaminya itu, yang telah membuatnya semakin terpesona kepada suaminya.Begitu cepatnya keduanya membaur di dalam cinta, padahal keduanya belum lama saling kenal. Namun karena ketulusan hati Sutan membuat Grace bertekuk lutut dan tidak dapat berpaling darinya.Berbeda jauh dengan pasangan Zefki dan Raceh yang masih terkesan jalan di tempat.Sejak kejadian di kantor saat itu, Zefki semakin hati-hati mendekati Raceh. Dia khawatir istrinya itu merasa trauma saat Zefki memaksanya beberapa waktu yang lalu.Sedangk
Raceh menunggu lama pergerakan suaminya akan tetapi tidak kunjung ada. Dia lalu berpura-pura ke kamar mandi, dan ternyata Raceh akhirnya tahu jika suaminya ketiduran di sofa.Di pun mencoba membangunkan Zefki dengan mengguncang-guncang tubuh suaminya, namun Zefki tidak bangun juga."Mas, Zef. Bangun, Mas." Namun Zefki tetap tak bergeming. Napasnya semakin teratur. Dia malah tidur dengan sangat nyenyak.Raceh perlahan menaikkan kaki suaminya agar tidur dengan nyaman.Dia juga membuka sepatu dan kaus kaki Zefki serta mengendurkan dasi suaminya.Namun Zefki tidak terganggu sedikitpun.Berbagai cara Raceh lakukan agar Zefki terbangun. Namun sang suami seperti sudah tertidur dengan dalam terbuai di alam mimpi.Setelah itu, Raceh meraih selimut dan menyelimuti suaminya itu.Raceh memandang wajah lelah suaminya.Sambil berkata pelan, "Kamu pasti sangat kelelahan, Mas. Ma ... maafin aku," ujarnya sambil menitikkan air mata.Raceh sadar, dia belum
Setelah selesai menyusun baju di lemari. Raceh pun berinisiatif untuk mandi. Dia telah membeli juga berbagai aromatherapy soap untuk melancarkan aksinya. Raceh berencana akan menggoda suaminya malam ini.Dia pun masuk ke dalam kamar mandi dan berendam lama di sana dan tidak lupa Raceh memasukkan cairan aromatherapy agar tubuhnya lebih wangi dari biasanya.Disaat asyik berendam, dia merasakan perutnya sedikit sakit. Mungkin karena dalam perjalanan dirinya masuk angin dan sesampai di sini Raceh belum juga makan siang.Dia pun mengabaikan perutnya yang sedang sakit dan fokus berendam.Hampir satu jam Raceh berendam dan mandi. Dia pun melirik dirinya di depan cermin dan meyakinkan dirinya sendiri, agar semangat untuk nanti malam.Raceh mengabaikan rasa malu yang tiba-tiba datang menghampirinya yang berkata dirinya bagai wanita penggoda. Dia membuang jauh-jauh pikirannya itu dan mencoba berpikir positif."Mas Zef, sudah sabar banget menungguku siap, aku harus meny
Zefki masih saja asyik menelepon.Ponsel Raceh juga tiba-tiba berdering dan itu berasal dari Asisten Sutan yang mengabarkan jika Grace sedang kurang enak badan dan dia ingin Raceh datang ke kamar mereka.Raceh segera pamit kepada suaminya untuk melihat kakaknya itu. Zefki mengiyakan sambil mengatakan akan segera menyusul ke sana.Sesampainya di kamar Grace, sang kakak sedang duduk di sofa dengan wajah pucat."Kakak, kamu kenapa? Kok bisa sakit?" tanya Raceh khawatir, dan segera duduk di samping Grace."Nggak tau nih, Ra. Kepala kakak mendadak pusing." ujar Raceh."Kalau pusing, kakak berbaring dong. Jangan duduk di sofa," seru Raceh lalu hendak membantu Grace berjalan menuju ke tempat tidur. Namun sang kakak menolak dengan alasan dia akan semakin pusing jika berbaring."Kakak sudah minum obat?" ujarnya lagi."Maaf, Nona Muda. Dari tadi saya suruh istri saya untuk diperiksa dokter yang ada di sini. Akah tetapi dia tidak mau," seru Asisten Sutan mengel
Raceh juga ingat, saat itu ada seorang anak laki-laki yang di dampingi oleh supirnya. anak laki-laki itu terus menatapnya dari balik punggung sang supir.Orang tua Raceh mengatakan jika mobil anak itu yang menabrak dirinya. Namun anak itu bersedia membayar semua biaya perawatan Raceh selama berada di rumah sakit.Zefki yang berada di ruang pengendali cctv seketika gusar dan dia tidak tahu kenapa. Zefki sudah merekam semua pembicaraan istrinya itu dan menyimpannya lalu berlalu dari tempat itu.Kembali ke taman,"Ra, kejadian itu sudah sangat lama, seharusnya kamu sudah melupakannya," ujar Grace."Iya, Kak. Aku berusaha mencoba untuk melupakannya," seru Raceh."Ra, apa tidak sebaiknya kamu ke psikiater? Mungkin saja kamu mengalami trauma psikis tentang kejadian itu?" tanya Grace lagi."Tidak kok, Kak. Aku tidak sampai trauma begitu. Aku cuma takut saja, Kak," ujarnya lagi.Sambil meyakinkan diri untuk rencananya nanti malam.Ada sedikit perasaan l
Namun lagi-lagi Raceh mengabaikan sakit perutnya itu. Perlahan dia mulai melucuti seluruh pakaiannya. Lalu kembali membersihkan dirinya sebelum sang suami sampai di dalam kamar. Raceh pun mengguyur tubuhnya di bawah air shower hangat. Namun sakit perut kembali menyerangnya. Disaat dia sedang mengeringkan tubuhnya, menggunakan handuk. Raceh dapat melihat dari bagian kewanitaannya ke luar darah. Sontak Raceh kaget, dua lupa jika bulan ini dirinya baru datang bulan. "Duh ... bagaimana, ini? Aku ... aku sudah terlanjur mengatakan kepada Mas Zef, jika aku akan memberinya kejutan malam ini. Pasti dia akan kecewa denganku. Raceh pun buru-buru memakai kembali kimono mandi. Tak lupa dia segera memakai pembalut yang telah tersedia sebelumnya di kamar mandi itu. Raceh pun meringkuk di bawah lantai kamar mandi, sambil memegangi perutnya yang sakit karena datang bulan. Dia mulai menangis menyesali keteledorannya yang tidak men