Di dalam kamar Raceh dan Zefki,Pukul setengah tujuh pagi, Raceh masih terjaga dalam tidurnya.Berbeda dengan Zefki yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya kembali menonton televisi siaran langsung pertandingan sepak bola.Tidur sang istri, sedikit terusik dengan bunyi yang berasal dari suara televisi yang sedang Zefki tonton.Raceh menggeliat pelan, meregangkan tubuhnya lalu mencoba untuk bangun.Namun alangkah terkejutnya Raceh saat melihat dirinya sudah tidur di atas tempat tidur.Karena tadi malam dia masih ingat jika dirinya tertidur di lantai kamar mandi.Raceh hendak turun dari tempat tidur, namun dia melihat baju yang dirinya pakai dari balik selimut masih sama dengan baju yang Raceh pakai tadi malam.Bersamaan dengan itu, ponsel Zefki berdering. Raceh pun duduk dan ingin mengangkatnya dia pikir yang berdering itu adalah ponselnya.Namun keburu suaminya yang meraih ponsel itu.Zefki melirik ke arah Raceh yang baru bangun.La
Seminggu telah berlalu, pernikahan Sutan dan Grace telah berlangsung.Kedua pasangan itu masih dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang.Terutama dari Sutan yang selalu mengutamakan istrinya.Walaupun para staf dan petinggi perusahaan sedang sibuk mempersiapkan hari ulang tahun perusahaan, namun Sutan tetap memprioritaskan istrinya itu.Grace pun merasakan cinta yang begitu besar dari Sutan untuknya. Membuat dia mulai terbiasa dengan rasa sayang dari suaminya itu, yang telah membuatnya semakin terpesona kepada suaminya.Begitu cepatnya keduanya membaur di dalam cinta, padahal keduanya belum lama saling kenal. Namun karena ketulusan hati Sutan membuat Grace bertekuk lutut dan tidak dapat berpaling darinya.Berbeda jauh dengan pasangan Zefki dan Raceh yang masih terkesan jalan di tempat.Sejak kejadian di kantor saat itu, Zefki semakin hati-hati mendekati Raceh. Dia khawatir istrinya itu merasa trauma saat Zefki memaksanya beberapa waktu yang lalu.Sedangk
Raceh menunggu lama pergerakan suaminya akan tetapi tidak kunjung ada. Dia lalu berpura-pura ke kamar mandi, dan ternyata Raceh akhirnya tahu jika suaminya ketiduran di sofa.Di pun mencoba membangunkan Zefki dengan mengguncang-guncang tubuh suaminya, namun Zefki tidak bangun juga."Mas, Zef. Bangun, Mas." Namun Zefki tetap tak bergeming. Napasnya semakin teratur. Dia malah tidur dengan sangat nyenyak.Raceh perlahan menaikkan kaki suaminya agar tidur dengan nyaman.Dia juga membuka sepatu dan kaus kaki Zefki serta mengendurkan dasi suaminya.Namun Zefki tidak terganggu sedikitpun.Berbagai cara Raceh lakukan agar Zefki terbangun. Namun sang suami seperti sudah tertidur dengan dalam terbuai di alam mimpi.Setelah itu, Raceh meraih selimut dan menyelimuti suaminya itu.Raceh memandang wajah lelah suaminya.Sambil berkata pelan, "Kamu pasti sangat kelelahan, Mas. Ma ... maafin aku," ujarnya sambil menitikkan air mata.Raceh sadar, dia belum
Setelah selesai menyusun baju di lemari. Raceh pun berinisiatif untuk mandi. Dia telah membeli juga berbagai aromatherapy soap untuk melancarkan aksinya. Raceh berencana akan menggoda suaminya malam ini.Dia pun masuk ke dalam kamar mandi dan berendam lama di sana dan tidak lupa Raceh memasukkan cairan aromatherapy agar tubuhnya lebih wangi dari biasanya.Disaat asyik berendam, dia merasakan perutnya sedikit sakit. Mungkin karena dalam perjalanan dirinya masuk angin dan sesampai di sini Raceh belum juga makan siang.Dia pun mengabaikan perutnya yang sedang sakit dan fokus berendam.Hampir satu jam Raceh berendam dan mandi. Dia pun melirik dirinya di depan cermin dan meyakinkan dirinya sendiri, agar semangat untuk nanti malam.Raceh mengabaikan rasa malu yang tiba-tiba datang menghampirinya yang berkata dirinya bagai wanita penggoda. Dia membuang jauh-jauh pikirannya itu dan mencoba berpikir positif."Mas Zef, sudah sabar banget menungguku siap, aku harus meny
Zefki masih saja asyik menelepon.Ponsel Raceh juga tiba-tiba berdering dan itu berasal dari Asisten Sutan yang mengabarkan jika Grace sedang kurang enak badan dan dia ingin Raceh datang ke kamar mereka.Raceh segera pamit kepada suaminya untuk melihat kakaknya itu. Zefki mengiyakan sambil mengatakan akan segera menyusul ke sana.Sesampainya di kamar Grace, sang kakak sedang duduk di sofa dengan wajah pucat."Kakak, kamu kenapa? Kok bisa sakit?" tanya Raceh khawatir, dan segera duduk di samping Grace."Nggak tau nih, Ra. Kepala kakak mendadak pusing." ujar Raceh."Kalau pusing, kakak berbaring dong. Jangan duduk di sofa," seru Raceh lalu hendak membantu Grace berjalan menuju ke tempat tidur. Namun sang kakak menolak dengan alasan dia akan semakin pusing jika berbaring."Kakak sudah minum obat?" ujarnya lagi."Maaf, Nona Muda. Dari tadi saya suruh istri saya untuk diperiksa dokter yang ada di sini. Akah tetapi dia tidak mau," seru Asisten Sutan mengel
Raceh juga ingat, saat itu ada seorang anak laki-laki yang di dampingi oleh supirnya. anak laki-laki itu terus menatapnya dari balik punggung sang supir.Orang tua Raceh mengatakan jika mobil anak itu yang menabrak dirinya. Namun anak itu bersedia membayar semua biaya perawatan Raceh selama berada di rumah sakit.Zefki yang berada di ruang pengendali cctv seketika gusar dan dia tidak tahu kenapa. Zefki sudah merekam semua pembicaraan istrinya itu dan menyimpannya lalu berlalu dari tempat itu.Kembali ke taman,"Ra, kejadian itu sudah sangat lama, seharusnya kamu sudah melupakannya," ujar Grace."Iya, Kak. Aku berusaha mencoba untuk melupakannya," seru Raceh."Ra, apa tidak sebaiknya kamu ke psikiater? Mungkin saja kamu mengalami trauma psikis tentang kejadian itu?" tanya Grace lagi."Tidak kok, Kak. Aku tidak sampai trauma begitu. Aku cuma takut saja, Kak," ujarnya lagi.Sambil meyakinkan diri untuk rencananya nanti malam.Ada sedikit perasaan l
Namun lagi-lagi Raceh mengabaikan sakit perutnya itu. Perlahan dia mulai melucuti seluruh pakaiannya. Lalu kembali membersihkan dirinya sebelum sang suami sampai di dalam kamar. Raceh pun mengguyur tubuhnya di bawah air shower hangat. Namun sakit perut kembali menyerangnya. Disaat dia sedang mengeringkan tubuhnya, menggunakan handuk. Raceh dapat melihat dari bagian kewanitaannya ke luar darah. Sontak Raceh kaget, dua lupa jika bulan ini dirinya baru datang bulan. "Duh ... bagaimana, ini? Aku ... aku sudah terlanjur mengatakan kepada Mas Zef, jika aku akan memberinya kejutan malam ini. Pasti dia akan kecewa denganku. Raceh pun buru-buru memakai kembali kimono mandi. Tak lupa dia segera memakai pembalut yang telah tersedia sebelumnya di kamar mandi itu. Raceh pun meringkuk di bawah lantai kamar mandi, sambil memegangi perutnya yang sakit karena datang bulan. Dia mulai menangis menyesali keteledorannya yang tidak men
Keesokan harinya keduanya terbangun dengan perasaan bahagia.Zefki terlihat lebih perhatian dari biasanya kepada istrinya.Setelah mereka selesai sarapan, Zefki mewanti-wanti istrinya itu agar menjaga kondisi tubuhnya karena dia sedang datang bulan."Nanti, jika kamu kelelahan, jangan paksakan untuk ikut lomba, kamu mengerti?" Raceh mengangguk pelan."Aku berangkat dulu, Mas," ujarnya.Raceh pun berjinjit dan mencium pipi suaminya. Namun bukan Zefki namanya jika tidak memanfaatkan momen itu.Dia segera menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibirnya lama.Mereka saling menatap, Zefki ingin sekali mengungkapkan perasaannya kepada Raceh jika dia telah jatuh cinta kepada istrinya itu, namun bibirnya serasa terkunci untuk mengatakan kata cinta.Tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar dan terdengar suara Hans, pengawal pribadi Zefki yang baru.Dia membuka pintu kamar lalu memberi perintah kepada Hans untuk mengantarkan istrinya ke lokasi lomba
Raceh, terlihat ke luar masuk kamar mandi, dari tadi dia muntah-muntah. Raceh berpikir sepertinya dirinya tidak salah makan.Saat ini Zefki sedang sibuk di kantor karena beberapa waktu yang lalu, dia menambah libur mereka.Raceh resmi berhenti bekerja karena semua orang sudah tahu jika dia adalah istri sah Zefki dan atas masukan Nyonya Clement, Raceh disarankan untuk berhenti bekerja sementara waktu, menunggu untuk mendapatkan posisi baru di perusahaan.Raceh kembali berbaring, kepalanya mulai pusing. Dia merasakan badannya sakit semua. Di rumah hanya ada sang bibik. Kedua mertuanya sedang berada di luar kota. Raceh mencoba untuk tidur, dan menahan rasa pusing yang dari tadi menyerangnya.Zefki yang sangat sibuk di kantor, melupakan untuk menghubungi istrinya. Dia telah larut dalam pekerjaannya yang menumpuk.Terlebih lagi, Sekretaris Risa mengambil cuti karena sedang berbulan madu dengan Eko, suaminya.Vania yang hanya lulusan SMA terpaksa ikut bergabu
Liburan keduanya ditambah oleh Sang CEO karena katanya mereka butuh istirahat karena capek selama bulan madu di Turki.Padahal itu semua adalah akal-akalan Zefki saja untuk lebih banyak waktu bersama istrinya di dalam kamar. Sedangkan di perusahaan, Tuan Kenan mulai kewalahan dengan banyaknya pekerjaan putranya yang menumpuk. Alhasil, Hans yang sudah resmi menjadi Asisten Zefki terpaksa lembur bersama Sekretaris Risa menemani Tuan Kenan menyelesaikan pekerjaan Zefki yang menumpuk itu.Eko teman Zefki yang telah resmi menjadi kekasih Sekretaris Risa juga ikut-ikutan membantu meringankan beban Tuan Kenan. Namun sebenarnya tujuan Eko untuk menjaga kekasihnya Risa dari godaan asisten baru Zefki.Padahal sebenarnya Hans telah memiliki kekasih yang sengaja dia tidak publikasi karena pekerjaannya sebelumnya sebagai pengawal pribadi Zefki.Tuan Kenan baru sampai di rumah pukul dua belas malam. Dia ingin membicarakan hal ini kepada Zefki, putranya. Agar lebih cepa
Pagi hari, keduanya bangun dengan saling pandang penuh cinta. Terlebih Zefki yang masih belum saja puas menjelajah tubuh istrinya yang sungguh sangat membuatnya candu. Dia ingin mengulang pertempuran mereka tadi malam, untuk itu Zefki melakukanya lagi pagi ini. Raceh yang menyadari tangan suaminya mulai tidak tenang dibalik selimut, membuat desiran-desiran aneh tercipta dari bibirnya. "Mas Zef. Tenang dulu tangannya. Badanku lengket semua, Mas. Aku mau mandi dulu, Mas. Sudah, dong." Zefki bukannya, menghentikan tangannya malah saat ini, dia semakin menggempur Raceh dengan serangan-serangan maha dahsyat. Raceh mulai merasa nelangsa dan kacau. Dia seperti ingin melayang tinggi di udara, semakin mengepakkan sayapnya lagi dan lagi, seiring makin cepatnya Zefki berpacu di inti tubuhnya. Dia kembali merasakan sensasi yang sangat dahsyat. Hingga akhirnya, dia mencapai puncak kenikmatan yang sesungguhnya. Raceh segera memeluk tubuh
Setelah selesai bermain kuda-kudaan, mereka pun sarapan yang lagi-lagi tertunda atau lebih tepatnya mereka sedang menikmati makan siang, karena saat ini sudah menunjukkan pukul satu siang waktu Turki.Setelah selesai makan, Raceh yang kelelahan segera pamit untuk berbaring sebentar di ranjang, tanpa menoleh sedikit pun ke arah suaminya.Raceh merasa kesal kepada suaminya yang berkata hanya satu ronde, tapi pada kenyataannya, Zefki terus menggempur istrinya berkali-kali.Raceh yang kewalahan melayani suaminya, segera mengatakan jika dia kelaparan. Setelah mengetahui jika istrinya lapar, barulah Zefki menghentikan permainan panasnya.Alhasil saat ini Raceh ketiduran kembali.Dia pun berpikir akan bertambah lagi hari-hari yang hanya dilaluinya di dalam kamar.Namun Zefki seolah tahu jika istrinya sedang kesal kepadanya, segera meraih salah satu koper yang mereka bawa dari Jakarta dan mengisinya dengan pakaian mereka.Setelah itu, dia memanggil pelayan dan me
Terdengar suara desahan memenuhi ruangan kamar hotel itu. Benar saja, setelah mereka menyelesaikan dinner. Zefki kembali merayu istrinya untuk kembali bermain kuda-kudaan.Raceh yang sudah terisi kembali energinya, mengiyakan ajakan suaminya itu, dan terjadilah saat ini Zefki menunggangi istrinya, dengan senjata pamungkasnya yang terus bertempur di dalam gua sempit dan lembab milik Raceh.Entah sudah berapa kali Zefki mengajak istrinya mencapai puncak nirwana. Namun dia selalu tidak pernah puas. Waktu sudah menunjukkan dini hari saat itu. Karena kelelahan Raceh sampai ketiduran dan tidak tahu kapan Zefki menyelesaikan misinya.Sang suami masih asyik bermain sendiri, sedangkan Raceh sudah tidak dapat membuka matanya lagi karena sudah sangat kelelahan.Menyadari istrinya sudah tertidur, dia segera menuntaskan misi terakhirnya lalu menyelimuti Raceh. Kemudian dia ikut bergabung tidur sambil memeluk istrinya itu.Sedangkan sang istri benar-benar sudah tertidur dan k
Waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi waktu Turki. Keduanya masih tertidur lelap tanpa sehelai benang pun.Tubuh mereka hanya dibalut oleh selimut tebal.Udara terasa dingin pagi itu.Matahari sudah mulai tinggi menaiki angkasa, namun kedua sejoli yang sudah ambruk kehabisan energi karena pertempuran semalam suntuk yang dilakoni keduanya masih terbuai di alam mimpi.Perlahan Raceh terbangun dan membuka matanya. Tubuhnya terasa lemah dan tak bertenaga.Terlebih lagi dia merasakan sakit di bagian inti tubuhnya.Raceh lalu membuka selimut dan mendapati jika dirinya masih telanjang.Dia mengedarkan pandangannya. Terdengar bunyi dengkuran Zefki yang teratur.Raceh juga mengetahui jika suaminya itu juga tidak mengenakan sehelai benang pun.Raceh mencoba duduk dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang.Dia melihat jika di sisi tempat tidur ada kemeja suaminya. Dia meraih kemeja Zefki dan mencoba memakainya.Raceh memakai ke
Saat ini keduanya sedang menikmati makan malam yang sedikit telat karena sudah hampir pukul sepuluh malam.Keduanya makan dalam diam, dan terlihat sangat canggung. Namun Raceh mencoba untuk bersikap biasa saja padahal hatinya terus deg-degan dari tadi.Berbeda dengan Zefki yang tidak bisa mengendalikan dirinya melihat istrinya, Raceh yang sangat cantik malam ini. Dari dia tadi tidak dapat berpaling dan memandang wajah istrinya terus.Seolah-olah Raceh adalah magnet yang tidak bisa lepas dari matanya.Setelah selesai makan, keduanya kembali bergantian ke kamar mandi entah mau ngapain.Untuk mengusir kecanggungan, Raceh menyalakan televisi yang ada di kamar itu.Sedangkan Zefki sedang berada di dalam kamar mandi lagi.Dia mencoba mengendalikan alat tempurnya yang sudah berdiri tegak. Zefki mencoba bersikap sok cool. Dia ke luar dari kamar mandi, lalu menyapa istrinya yang sedang asyik menonton di sofa."Lagi nonton apa?" seru Zefki sambil duduk di sampi
Pagi itu di meja makan,"Bagaimana keberangkatan kalian ke Turki, apakah sudah beres semuanya?" Nyonya Clement bertanya kepada Zefki dan Raceh tentang bulan madu mereka."Sudah kok, Mi." seru Raceh."Terus kamu bagaimana, Zef? Apakah kamu juga sudah siap, menjebol gawang istrimu?" Mendengar perkataan sang ibu itu sontak Zefki menjadi keselek dan terbatuk-batuk. Lalu dia berkata, "Apaan sih, Mami ngomongnya?""Ya, Mami hanya mengingatkan kalian saja kok. Kalau perlu Mami juga mau ikut ke Turki, iya kan Pi?" ujarnya kepada Tuan Kenan"Ngapain Mami ke sana? Gangguin mereka gitu? Mami ini kayak nggak pernah muda aja. Biarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Bukankah Mami ingin cepat-cepat punya cucu kan? Nah mending Mami sama Papi di sini. Kita tinggal menunggu hasil kerja keras mereka berdua selama di Turki, okay?" Tuan Kenan mencoba membujuk istrinya dan dibalas anggukan oleh Nyonya Clement."Apaan sih Mami dan Papi. Makin ngaco saja ngomongnya," uj
Saat ini Zefki sudah masuk ke dalam kamar, dia melihat Raceh yang sedang tidur siang. Zefki ingin segera memeluk istrinya itu. Namun dia mencium aroma tubuhnya terlebih dahulu. Sepertinya Zefki butuh untuk membersihkan diri dan mandi. Dia pun segera mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air. Sebenarnya Zefki ingin berendam namun rasa rindunya kepada Raceh lebih besar dari pada hal apapun saat ini. Setelah selesai mandi, Zefki segera berpakaian dan naik di atas tempat tidur dan langsung memeluk istrinya. Raceh seketika terganggu tidurnya, karena ada benda empuk yang sedang memeluknya saat ini. Dia menghirup dalam-dalam aroma yang ke luar dari benda itu dan mulai berpikir, " Sepertinya ini wangi Mas Zef." Dengan mata masih terpejam dan setengah sadar Raceh mulai meraba-raba benda itu dengan tangannya. Mulai dari atas dan dia langsung berpikir, "Sepertinya benda ini manusia." Karena penasaran, Raceh mencoba membuka matanya yang