Keesokan harinya keduanya terbangun dengan perasaan bahagia.
Zefki terlihat lebih perhatian dari biasanya kepada istrinya.Setelah mereka selesai sarapan, Zefki mewanti-wanti istrinya itu agar menjaga kondisi tubuhnya karena dia sedang datang bulan."Nanti, jika kamu kelelahan, jangan paksakan untuk ikut lomba, kamu mengerti?" Raceh mengangguk pelan."Aku berangkat dulu, Mas," ujarnya.Raceh pun berjinjit dan mencium pipi suaminya. Namun bukan Zefki namanya jika tidak memanfaatkan momen itu.Dia segera menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibirnya lama.Mereka saling menatap, Zefki ingin sekali mengungkapkan perasaannya kepada Raceh jika dia telah jatuh cinta kepada istrinya itu, namun bibirnya serasa terkunci untuk mengatakan kata cinta.Tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar dan terdengar suara Hans, pengawal pribadi Zefki yang baru.Dia membuka pintu kamar lalu memberi perintah kepada Hans untuk mengantarkan istrinya ke lokasi lombaZefki benci terlihat lemah di mata semua orang namun itu harus dia lakukan untuk memancing Raceh menghampirinya di atas ring.Sebenarnya Raka bukanlah tandingannya, kemampuan Raka sangat jauh di bawah Zefki. Beda cerita jika Zefki tadinya berduel dengan Sutan atau Hans mungkin mereka adalah lawan yang seimbang bagi Zefki.Namun Zefki harus kelihatan sedikit kewalahan melawan Raka demi memancing emosi istrinya dan hal itu berhasil dia lakukan.Tanpa sadar Raceh naik ke atas ring dan memeluk suaminya dan terlihat menangis.Raceh tidak lagi peduli dengan semua tatapan mata yang tertuju padanya yang berani memeluk sang CEO.Terlebih dia memanggil sang CEO dengan sebutan "Mas."Raka, Bian dan yang lainnya sangat kaget melihat aksi Raceh itu, dibantu Pengawal Hans, Zefki pun digotong menuju ruang istirahat.Terdengar bisikan sana-sini diantara para karyawan bertanya-tanya,"Siapakah Raceh sebenarnya? Kenapa dia seberani itu memeluk sang CEO yang di kenal di
Seminggu telah berlalu. Setelah semua orang tahu jika Raceh adalah istri CEO. Semua menjadi berubah, dia menjadi disegani orang-orang di perusahaan. Pak Raka juga telah meminta maaf kepadanya karena telah lancang mengungkapkan perasaannya kepada istri bos. Walaupun begitu, Zefki masih saja cemburu jika istrinya masih berdekatan dengan Pak Raka meskipun hanya sebatas rekan kerja. Ada peningkatan hubungan antara Bian dan Fani, mereka telah resmi berpacaran setelah pulang dari acara ulang tahun perusahaan. Saat ini Zefki sedang berada di ruangannya, dia terlihat lagi menelepon seseorang. Zefki hendak menemui orang tersebut. Namun orang yang akan dia jumpai itu tidak lagi tinggal di Jakarta melainkan di kota besar lain di daerah Jawa Tengah tepatnya di Kota Magelang namun alamat rincinya, mereka masih belum ketahui. Pengawal pribadinya, Hans merangkap sebagai asisten Zefki telah bersiap-siap. Tinggal menunggu persetujuan dari sang atasan
Zefki masuk ke dalam kamar mereka saat sudah tengah malam. Raceh telah tertidur dengan baju tidur kurang bahannya. Zefki langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergabung tidur dengan istrinya. Zefki langsung memeluk istrinya itu dengan erat lalu berkata, "Aku sudah pasti tidak sabar untuk menyentuhmu. Tapi izinkan aku menyembuhkan rasa trauma mu dulu. Baby, i love you so much." Setelah berkata itu, Zefki mencium kening Raceh lama, lalu memeluk istrinya itu dan tertidur dengan lelap. Keesokan harinya, Raceh terbangun dan mendapati jika Zefki suaminya sudah berpakaian kantor. Wajahnya cemberut karena sang suami tidak membangunkannya. Zefki berdalih jika dia ada meeting pagi ini. "Pokoknya, aku nggak mau tahu. Aku mau, mas nungguin aku. Kita bareng-bareng ke kantornya," ujar Raceh kesal. "Ya sudah, buruan kamu mandinya. Aku menunggumu di meja makan." Setelah berkata begitu, Zefki pun menin
Saat ini Zefki sudah masuk ke dalam kamar, dia melihat Raceh yang sedang tidur siang. Zefki ingin segera memeluk istrinya itu. Namun dia mencium aroma tubuhnya terlebih dahulu. Sepertinya Zefki butuh untuk membersihkan diri dan mandi. Dia pun segera mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air. Sebenarnya Zefki ingin berendam namun rasa rindunya kepada Raceh lebih besar dari pada hal apapun saat ini. Setelah selesai mandi, Zefki segera berpakaian dan naik di atas tempat tidur dan langsung memeluk istrinya. Raceh seketika terganggu tidurnya, karena ada benda empuk yang sedang memeluknya saat ini. Dia menghirup dalam-dalam aroma yang ke luar dari benda itu dan mulai berpikir, " Sepertinya ini wangi Mas Zef." Dengan mata masih terpejam dan setengah sadar Raceh mulai meraba-raba benda itu dengan tangannya. Mulai dari atas dan dia langsung berpikir, "Sepertinya benda ini manusia." Karena penasaran, Raceh mencoba membuka matanya yang
Pagi itu di meja makan,"Bagaimana keberangkatan kalian ke Turki, apakah sudah beres semuanya?" Nyonya Clement bertanya kepada Zefki dan Raceh tentang bulan madu mereka."Sudah kok, Mi." seru Raceh."Terus kamu bagaimana, Zef? Apakah kamu juga sudah siap, menjebol gawang istrimu?" Mendengar perkataan sang ibu itu sontak Zefki menjadi keselek dan terbatuk-batuk. Lalu dia berkata, "Apaan sih, Mami ngomongnya?""Ya, Mami hanya mengingatkan kalian saja kok. Kalau perlu Mami juga mau ikut ke Turki, iya kan Pi?" ujarnya kepada Tuan Kenan"Ngapain Mami ke sana? Gangguin mereka gitu? Mami ini kayak nggak pernah muda aja. Biarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Bukankah Mami ingin cepat-cepat punya cucu kan? Nah mending Mami sama Papi di sini. Kita tinggal menunggu hasil kerja keras mereka berdua selama di Turki, okay?" Tuan Kenan mencoba membujuk istrinya dan dibalas anggukan oleh Nyonya Clement."Apaan sih Mami dan Papi. Makin ngaco saja ngomongnya," uj
Saat ini keduanya sedang menikmati makan malam yang sedikit telat karena sudah hampir pukul sepuluh malam.Keduanya makan dalam diam, dan terlihat sangat canggung. Namun Raceh mencoba untuk bersikap biasa saja padahal hatinya terus deg-degan dari tadi.Berbeda dengan Zefki yang tidak bisa mengendalikan dirinya melihat istrinya, Raceh yang sangat cantik malam ini. Dari dia tadi tidak dapat berpaling dan memandang wajah istrinya terus.Seolah-olah Raceh adalah magnet yang tidak bisa lepas dari matanya.Setelah selesai makan, keduanya kembali bergantian ke kamar mandi entah mau ngapain.Untuk mengusir kecanggungan, Raceh menyalakan televisi yang ada di kamar itu.Sedangkan Zefki sedang berada di dalam kamar mandi lagi.Dia mencoba mengendalikan alat tempurnya yang sudah berdiri tegak. Zefki mencoba bersikap sok cool. Dia ke luar dari kamar mandi, lalu menyapa istrinya yang sedang asyik menonton di sofa."Lagi nonton apa?" seru Zefki sambil duduk di sampi
Waktu telah menunjukkan pukul sembilan pagi waktu Turki. Keduanya masih tertidur lelap tanpa sehelai benang pun.Tubuh mereka hanya dibalut oleh selimut tebal.Udara terasa dingin pagi itu.Matahari sudah mulai tinggi menaiki angkasa, namun kedua sejoli yang sudah ambruk kehabisan energi karena pertempuran semalam suntuk yang dilakoni keduanya masih terbuai di alam mimpi.Perlahan Raceh terbangun dan membuka matanya. Tubuhnya terasa lemah dan tak bertenaga.Terlebih lagi dia merasakan sakit di bagian inti tubuhnya.Raceh lalu membuka selimut dan mendapati jika dirinya masih telanjang.Dia mengedarkan pandangannya. Terdengar bunyi dengkuran Zefki yang teratur.Raceh juga mengetahui jika suaminya itu juga tidak mengenakan sehelai benang pun.Raceh mencoba duduk dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang.Dia melihat jika di sisi tempat tidur ada kemeja suaminya. Dia meraih kemeja Zefki dan mencoba memakainya.Raceh memakai ke
Terdengar suara desahan memenuhi ruangan kamar hotel itu. Benar saja, setelah mereka menyelesaikan dinner. Zefki kembali merayu istrinya untuk kembali bermain kuda-kudaan.Raceh yang sudah terisi kembali energinya, mengiyakan ajakan suaminya itu, dan terjadilah saat ini Zefki menunggangi istrinya, dengan senjata pamungkasnya yang terus bertempur di dalam gua sempit dan lembab milik Raceh.Entah sudah berapa kali Zefki mengajak istrinya mencapai puncak nirwana. Namun dia selalu tidak pernah puas. Waktu sudah menunjukkan dini hari saat itu. Karena kelelahan Raceh sampai ketiduran dan tidak tahu kapan Zefki menyelesaikan misinya.Sang suami masih asyik bermain sendiri, sedangkan Raceh sudah tidak dapat membuka matanya lagi karena sudah sangat kelelahan.Menyadari istrinya sudah tertidur, dia segera menuntaskan misi terakhirnya lalu menyelimuti Raceh. Kemudian dia ikut bergabung tidur sambil memeluk istrinya itu.Sedangkan sang istri benar-benar sudah tertidur dan k