Raceh menunggu lama pergerakan suaminya akan tetapi tidak kunjung ada. Dia lalu berpura-pura ke kamar mandi, dan ternyata Raceh akhirnya tahu jika suaminya ketiduran di sofa.
Di pun mencoba membangunkan Zefki dengan mengguncang-guncang tubuh suaminya, namun Zefki tidak bangun juga."Mas, Zef. Bangun, Mas." Namun Zefki tetap tak bergeming. Napasnya semakin teratur. Dia malah tidur dengan sangat nyenyak.Raceh perlahan menaikkan kaki suaminya agar tidur dengan nyaman.Dia juga membuka sepatu dan kaus kaki Zefki serta mengendurkan dasi suaminya.Namun Zefki tidak terganggu sedikitpun.Berbagai cara Raceh lakukan agar Zefki terbangun. Namun sang suami seperti sudah tertidur dengan dalam terbuai di alam mimpi.Setelah itu, Raceh meraih selimut dan menyelimuti suaminya itu.Raceh memandang wajah lelah suaminya.Sambil berkata pelan,"Kamu pasti sangat kelelahan, Mas. Ma ... maafin aku," ujarnya sambil menitikkan air mata.Raceh sadar, dia belumSetelah selesai menyusun baju di lemari. Raceh pun berinisiatif untuk mandi. Dia telah membeli juga berbagai aromatherapy soap untuk melancarkan aksinya. Raceh berencana akan menggoda suaminya malam ini.Dia pun masuk ke dalam kamar mandi dan berendam lama di sana dan tidak lupa Raceh memasukkan cairan aromatherapy agar tubuhnya lebih wangi dari biasanya.Disaat asyik berendam, dia merasakan perutnya sedikit sakit. Mungkin karena dalam perjalanan dirinya masuk angin dan sesampai di sini Raceh belum juga makan siang.Dia pun mengabaikan perutnya yang sedang sakit dan fokus berendam.Hampir satu jam Raceh berendam dan mandi. Dia pun melirik dirinya di depan cermin dan meyakinkan dirinya sendiri, agar semangat untuk nanti malam.Raceh mengabaikan rasa malu yang tiba-tiba datang menghampirinya yang berkata dirinya bagai wanita penggoda. Dia membuang jauh-jauh pikirannya itu dan mencoba berpikir positif."Mas Zef, sudah sabar banget menungguku siap, aku harus meny
Zefki masih saja asyik menelepon.Ponsel Raceh juga tiba-tiba berdering dan itu berasal dari Asisten Sutan yang mengabarkan jika Grace sedang kurang enak badan dan dia ingin Raceh datang ke kamar mereka.Raceh segera pamit kepada suaminya untuk melihat kakaknya itu. Zefki mengiyakan sambil mengatakan akan segera menyusul ke sana.Sesampainya di kamar Grace, sang kakak sedang duduk di sofa dengan wajah pucat."Kakak, kamu kenapa? Kok bisa sakit?" tanya Raceh khawatir, dan segera duduk di samping Grace."Nggak tau nih, Ra. Kepala kakak mendadak pusing." ujar Raceh."Kalau pusing, kakak berbaring dong. Jangan duduk di sofa," seru Raceh lalu hendak membantu Grace berjalan menuju ke tempat tidur. Namun sang kakak menolak dengan alasan dia akan semakin pusing jika berbaring."Kakak sudah minum obat?" ujarnya lagi."Maaf, Nona Muda. Dari tadi saya suruh istri saya untuk diperiksa dokter yang ada di sini. Akah tetapi dia tidak mau," seru Asisten Sutan mengel
Raceh juga ingat, saat itu ada seorang anak laki-laki yang di dampingi oleh supirnya. anak laki-laki itu terus menatapnya dari balik punggung sang supir.Orang tua Raceh mengatakan jika mobil anak itu yang menabrak dirinya. Namun anak itu bersedia membayar semua biaya perawatan Raceh selama berada di rumah sakit.Zefki yang berada di ruang pengendali cctv seketika gusar dan dia tidak tahu kenapa. Zefki sudah merekam semua pembicaraan istrinya itu dan menyimpannya lalu berlalu dari tempat itu.Kembali ke taman,"Ra, kejadian itu sudah sangat lama, seharusnya kamu sudah melupakannya," ujar Grace."Iya, Kak. Aku berusaha mencoba untuk melupakannya," seru Raceh."Ra, apa tidak sebaiknya kamu ke psikiater? Mungkin saja kamu mengalami trauma psikis tentang kejadian itu?" tanya Grace lagi."Tidak kok, Kak. Aku tidak sampai trauma begitu. Aku cuma takut saja, Kak," ujarnya lagi.Sambil meyakinkan diri untuk rencananya nanti malam.Ada sedikit perasaan l
Namun lagi-lagi Raceh mengabaikan sakit perutnya itu. Perlahan dia mulai melucuti seluruh pakaiannya. Lalu kembali membersihkan dirinya sebelum sang suami sampai di dalam kamar. Raceh pun mengguyur tubuhnya di bawah air shower hangat. Namun sakit perut kembali menyerangnya. Disaat dia sedang mengeringkan tubuhnya, menggunakan handuk. Raceh dapat melihat dari bagian kewanitaannya ke luar darah. Sontak Raceh kaget, dua lupa jika bulan ini dirinya baru datang bulan. "Duh ... bagaimana, ini? Aku ... aku sudah terlanjur mengatakan kepada Mas Zef, jika aku akan memberinya kejutan malam ini. Pasti dia akan kecewa denganku. Raceh pun buru-buru memakai kembali kimono mandi. Tak lupa dia segera memakai pembalut yang telah tersedia sebelumnya di kamar mandi itu. Raceh pun meringkuk di bawah lantai kamar mandi, sambil memegangi perutnya yang sakit karena datang bulan. Dia mulai menangis menyesali keteledorannya yang tidak men
Keesokan harinya keduanya terbangun dengan perasaan bahagia.Zefki terlihat lebih perhatian dari biasanya kepada istrinya.Setelah mereka selesai sarapan, Zefki mewanti-wanti istrinya itu agar menjaga kondisi tubuhnya karena dia sedang datang bulan."Nanti, jika kamu kelelahan, jangan paksakan untuk ikut lomba, kamu mengerti?" Raceh mengangguk pelan."Aku berangkat dulu, Mas," ujarnya.Raceh pun berjinjit dan mencium pipi suaminya. Namun bukan Zefki namanya jika tidak memanfaatkan momen itu.Dia segera menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibirnya lama.Mereka saling menatap, Zefki ingin sekali mengungkapkan perasaannya kepada Raceh jika dia telah jatuh cinta kepada istrinya itu, namun bibirnya serasa terkunci untuk mengatakan kata cinta.Tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar dan terdengar suara Hans, pengawal pribadi Zefki yang baru.Dia membuka pintu kamar lalu memberi perintah kepada Hans untuk mengantarkan istrinya ke lokasi lomba
Zefki benci terlihat lemah di mata semua orang namun itu harus dia lakukan untuk memancing Raceh menghampirinya di atas ring.Sebenarnya Raka bukanlah tandingannya, kemampuan Raka sangat jauh di bawah Zefki. Beda cerita jika Zefki tadinya berduel dengan Sutan atau Hans mungkin mereka adalah lawan yang seimbang bagi Zefki.Namun Zefki harus kelihatan sedikit kewalahan melawan Raka demi memancing emosi istrinya dan hal itu berhasil dia lakukan.Tanpa sadar Raceh naik ke atas ring dan memeluk suaminya dan terlihat menangis.Raceh tidak lagi peduli dengan semua tatapan mata yang tertuju padanya yang berani memeluk sang CEO.Terlebih dia memanggil sang CEO dengan sebutan "Mas."Raka, Bian dan yang lainnya sangat kaget melihat aksi Raceh itu, dibantu Pengawal Hans, Zefki pun digotong menuju ruang istirahat.Terdengar bisikan sana-sini diantara para karyawan bertanya-tanya,"Siapakah Raceh sebenarnya? Kenapa dia seberani itu memeluk sang CEO yang di kenal di
Seminggu telah berlalu. Setelah semua orang tahu jika Raceh adalah istri CEO. Semua menjadi berubah, dia menjadi disegani orang-orang di perusahaan. Pak Raka juga telah meminta maaf kepadanya karena telah lancang mengungkapkan perasaannya kepada istri bos. Walaupun begitu, Zefki masih saja cemburu jika istrinya masih berdekatan dengan Pak Raka meskipun hanya sebatas rekan kerja. Ada peningkatan hubungan antara Bian dan Fani, mereka telah resmi berpacaran setelah pulang dari acara ulang tahun perusahaan. Saat ini Zefki sedang berada di ruangannya, dia terlihat lagi menelepon seseorang. Zefki hendak menemui orang tersebut. Namun orang yang akan dia jumpai itu tidak lagi tinggal di Jakarta melainkan di kota besar lain di daerah Jawa Tengah tepatnya di Kota Magelang namun alamat rincinya, mereka masih belum ketahui. Pengawal pribadinya, Hans merangkap sebagai asisten Zefki telah bersiap-siap. Tinggal menunggu persetujuan dari sang atasan
Zefki masuk ke dalam kamar mereka saat sudah tengah malam. Raceh telah tertidur dengan baju tidur kurang bahannya. Zefki langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergabung tidur dengan istrinya. Zefki langsung memeluk istrinya itu dengan erat lalu berkata, "Aku sudah pasti tidak sabar untuk menyentuhmu. Tapi izinkan aku menyembuhkan rasa trauma mu dulu. Baby, i love you so much." Setelah berkata itu, Zefki mencium kening Raceh lama, lalu memeluk istrinya itu dan tertidur dengan lelap. Keesokan harinya, Raceh terbangun dan mendapati jika Zefki suaminya sudah berpakaian kantor. Wajahnya cemberut karena sang suami tidak membangunkannya. Zefki berdalih jika dia ada meeting pagi ini. "Pokoknya, aku nggak mau tahu. Aku mau, mas nungguin aku. Kita bareng-bareng ke kantornya," ujar Raceh kesal. "Ya sudah, buruan kamu mandinya. Aku menunggumu di meja makan." Setelah berkata begitu, Zefki pun menin