Ponsel yang dibanting Zefki itu adalah hasil dia menyisikan uang jajannya semasih kuliah dulu.Raceh ingat gimana dulu dia sampai memangkas setengah uang jajan dari orang tuanya, demi ingin memiliki ponsel android seperti teman-temannya yang lain.Ponsel tersebut sudah menemaninya beberapa tahun terakhir ini.Raceh mencoba melupakan tentang ponselnya yang telah dibanting oleh suaminya. Dia buru-buru mengganti bajunya dengan dress yang ada di dalam paper bag.Sementara itu Zefki sedang berbicara dengan Sekretaris Risa."Sekretaris Risa, Anda saya tugaskan untuk mewakili saya mengikuti meeting dengan klien yang bekerja sama dengan pembangunan hotel di Bekasi, ini dokumen yang harus Anda bawa. Sebenarnya ini tugas Asisten Sutan, namun dia ada urusan pribadi yang tidak dapat di tunda lagi katanya."Sekretaris Risa langsung mengiyakan perintah dari Zefki.Dia lalu melihat arlojinya ternyata masih ada waktu satu jam lagi.Saat ini jam pulang kantor telah tiba. Risa memutuskan untuk kembali
Zefki masuk ke dalam kamar mereka saat sudah tengah malam.Raceh telah tertidur dengan baju tidur kurang bahannya.Zefki langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergabung tidur dengan istrinya. Zefki langsung memeluk istrinya itu dengan erat lalu berkata, "Aku sudah pasti tidak sabar untuk menyentuhmu. Tapi izinkan aku menyembuhkan rasa trauma mu dulu. Baby, i love you so much." Setelah berkata itu, Zefki mencium kening Raceh lama, lalu memeluk istrinya itu dan tertidur dengan lelap.Keesokan harinya, Raceh terbangun dan mendapati jika Zefki suaminya sudah berpakaian kantor.Wajahnya cemberut karena sang suami tidak membangunkannya. Zefki berdalih jika dia ada meeting pagi ini."Pokoknya, aku nggak mau tahu. Aku mau, mas nungguin aku. Kita bareng-bareng ke kantornya," ujar Raceh kesal."Ya sudah, buruan kamu mandinya. Aku menunggumu di meja makan." Setelah berkata begitu, Zefki pun meninggalkan kamar dan menuju ruang makan.Sesampainya di ruang makan, Zeki t
"Aku nggak apa-apa," ujar Grace meyakinkan Sutan."I am okay, aku cuma keselek saja. Ayo kita terusin makannya." seru Grace lagi."Benar kamu nggak apa-apa? Soalnya aku khawatir sama kamu." Memang benar saat ini Sutan menunjukkan wajah khawatirnya."Cih! Bucin....!" Lagi-lagi Zefki mencibir Sutan padahal dia sendiri juga bucin dengan istrinya.Lalu Raceh pun menengahi dan menjelaskan kepada Asisten Sutan jika Grace memang tidak apa-apa.Zefki melirik arlojinya, masih ada waktu satu jam lagi pikirnya. Dia bersama Raceh ke luar dari restoran untuk melanjutkan misi mereka datang ke mall itu.Sedangkan pasangan baru Sutan dan Grace, juga berlalu dari situ. Dan langsung menuju ke Kediaman Pratista untuk meminta restu kepada kedua orang tua Grace.Sementara Zefki dan Raceh mulai berkeliling mall,Tiba-tiba saja Raceh berkata, "Mas, jadi yang tadi itu restoran milik Asisten Sutan, ya? Soalnya aku lihat sepertinya Asisten Sutan itu pengusaha sukses juga tapi kok masih mau jadi asisten mu ya,
Tante Clara dan suaminya tidak memiliki keturunan. Sejak kecil Eko sudah mereka anggap seperti anak mereka sendiri.Eko sebenarnya anak dari saudaranya. Kedua orang tua Eko telah bercerai. Sejak kecil dia tidak terurus karena kedua orang tuanya menikah lagi dengan pasangan barunya yang berkebangsaan asing dan memilih menetap di luar negeri.Ibu Eko menitipkannya kepada Tante Clara. Alhasil sejak kecil, Eko tumbuh di bawah pengasuhan Tante Clara dan suaminya.Dengan profesional, Eko pun melanjutkan meeting itu dengan Sekretaris Risa.Kali ini, Risa tidak dapat menolak ajakan makan malam dengan Eko karena disela-sela mereka dinner keduanya masih membahas tentang pekerjaan.Diam-diam Sekretaris Risa mulai mengagumi isi otak Eko yang menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan dengan baik.Dia berpikir selama ini jika Eko adalah seorang bad boy, anak borjuis, pengangguran dan hanya menjual wajah gantengnya saja karena sepanjang waktu Eko terus-terusan mengirim pesan kepada Risa dan k
"Mas Sutan adalah calon suami saya. Dia juga berhak tahu apa yang Anda akan katakan," seru Grace tegas.Sebenarnya Roy sudah tahu, jika Grace akan menikah.Setelah pertemuan mereka kemarin dulu di mall. Diam-diam Roy mencari tahu tentang Sutan.Akhirnya dia mengetahui kebenarannya jika Grace tidak pernah berselingkuh dengan Sutan.Roy telah dijebak oleh Shela, dan itulah kebodohan terbesar yang pernah dia lakukan dalam hidupnya. Dirinya tidak mau mendengarkan penjelasan Grace.Untuk saat ini Roy merasa sudah tidak pantas untuk gadis itu."Grace, aku minta maaf sudah menuduh mu yang bukan-bukan. Aku sudah tahu, ini semua ulah Shela. Aku doakan semoga kalian bahagia selamanya," ucap Roy sedih."Bro, gue percaya. Lo laki-laki terbaik untuk Grace. bahagiakan dia selalu." Roy lalu meraih tangan Sutan dan menyalaminya dan berlalu dari situ.Seketika suasana hati Grace terenyuh, Sutan menyadari itu. Dia langsung membawa calon istrinya ke restoran miliknya yang berada di mall tersebut. Tepat
Edwin ingin mengajak gadis yang dari tadi mencuri perhatiannya itu untuk berkenalan. Namun pembawa acara keburu memanggil mereka untuk maju ke depan.Alhasil dia mengurungkan niatnya untuk berkenalan dengan gadis itu.Ketiganya naik ke podium,Zefki di drum, Edwin di gitar, dan Eko di bas. Zefki mulai menggebuk drum dengan pelan.Edwin mulai berbicara sambil memetik gitar,"Para hadirin sekalian kami akan persembahkan sebuah lagu untuk kita semua yang ada di ruangan ini. Hhususnya untuk kedua mempelai.Lalu mereka pun bernyanyi sambil memainkan alat musik.If I had to live my life without you near meThe days would all be emptyThe nights would seem so longWith you I see forever, oh, so clearlyI might have been in love beforeBut it never felt this strongOur dreams are young and we both knowThey'll take us where we want to goHold me now, touch me nowI don't want to live without youNothing's gonna change my love for youYou oughta know by now how much I love youOne thing you c
.Zefki dan Raceh yang kebagian tidur di hotel, memasuki kamar yang diperuntukkan untuk mereka.Keduanya terlihat canggung.Raceh mengingat kembali di saat malam pertama mereka sah menjadi suami istri.Di mana sang suami memilih tidur di sofa.Untuk mengusir kecanggungan diantara mereka berdua, Raceh memulai pembicaraan,"Mas, aku mandi dulu, ya? Gerah banget nih." ujar Raceh sambil meraih paper bag berisi pakaian untuk dirinya dan buru-buru melangkah menuju ke dalam kamar mandi.Di kamar Nyonya Clement,"Nyonya, saya sudah menyiapkan semua seperti yang nyonya perintahkan," ucap Sekretaris Risa lalu melangkah ke luar dari kamar itu."Baiklah, terima kasih banyak Sekretaris Risa." ucap Nyonya Clement sambil tersenyum.Tuan Kenan yang sedang tidur tiba-tiba terbangun dan bertanya ada apa kepada istrinya. "Nggak apa-apa, Pi. Papi tidur lagi deh," tuturnya kepada suaminya.Kembali ke kamar Zefki dan Raceh,Raceh baru saja selesai mandi dan ingin memakai kembali pakaian baru. Dia pun membu
Di dalam kamar Raceh dan Zefki,Pukul setengah tujuh pagi, Raceh masih terjaga dalam tidurnya.Berbeda dengan Zefki yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya kembali menonton televisi siaran langsung pertandingan sepak bola.Tidur sang istri, sedikit terusik dengan bunyi yang berasal dari suara televisi yang sedang Zefki tonton.Raceh menggeliat pelan, meregangkan tubuhnya lalu mencoba untuk bangun.Namun alangkah terkejutnya Raceh saat melihat dirinya sudah tidur di atas tempat tidur.Karena tadi malam dia masih ingat jika dirinya tertidur di lantai kamar mandi.Raceh hendak turun dari tempat tidur, namun dia melihat baju yang dirinya pakai dari balik selimut masih sama dengan baju yang Raceh pakai tadi malam.Bersamaan dengan itu, ponsel Zefki berdering. Raceh pun duduk dan ingin mengangkatnya dia pikir yang berdering itu adalah ponselnya.Namun keburu suaminya yang meraih ponsel itu.Zefki melirik ke arah Raceh yang baru bangun.La