Semua Bab PENAKLUK HATI MILIARDER ANGKUH: Bab 81 - Bab 90

96 Bab

BAB. 81 Grace Sakit

Zefki masih saja asyik menelepon.Ponsel Raceh juga tiba-tiba berdering dan itu berasal dari Asisten Sutan yang mengabarkan jika Grace  sedang kurang enak badan dan dia ingin Raceh datang ke kamar mereka.Raceh segera pamit kepada suaminya untuk melihat kakaknya itu. Zefki mengiyakan sambil mengatakan akan segera menyusul ke sana.Sesampainya di kamar Grace, sang kakak sedang duduk di sofa dengan wajah pucat."Kakak, kamu kenapa? Kok bisa sakit?" tanya Raceh khawatir, dan segera duduk di samping Grace."Nggak tau nih, Ra. Kepala kakak mendadak pusing." ujar Raceh."Kalau pusing, kakak berbaring dong. Jangan duduk di sofa," seru Raceh lalu hendak membantu Grace berjalan menuju ke tempat tidur. Namun sang kakak menolak dengan alasan dia akan semakin pusing jika berbaring."Kakak sudah minum obat?" ujarnya lagi."Maaf, Nona Muda. Dari tadi saya suruh istri saya untuk diperiksa dokter yang ada di sini. Akah tetapi dia tidak mau," seru Asisten Sutan mengel
Baca selengkapnya

BAB. 82 Ingatan Masa Lalu

Raceh juga ingat, saat itu ada seorang anak laki-laki yang di dampingi oleh supirnya. anak laki-laki itu terus menatapnya dari balik punggung sang supir.Orang tua Raceh mengatakan jika mobil anak itu yang menabrak dirinya. Namun anak itu bersedia membayar semua biaya perawatan Raceh selama berada di rumah sakit.Zefki yang berada di ruang pengendali cctv seketika gusar dan dia tidak tahu kenapa. Zefki sudah merekam semua pembicaraan istrinya itu dan menyimpannya lalu berlalu dari tempat itu.Kembali ke taman,"Ra, kejadian itu sudah sangat lama, seharusnya kamu sudah melupakannya," ujar Grace."Iya, Kak. Aku berusaha mencoba untuk melupakannya," seru Raceh."Ra, apa tidak sebaiknya kamu ke psikiater? Mungkin saja kamu  mengalami trauma psikis tentang kejadian itu?" tanya Grace lagi."Tidak kok, Kak. Aku tidak sampai trauma begitu. Aku cuma takut saja, Kak," ujarnya lagi.Sambil meyakinkan diri untuk rencananya nanti malam.Ada sedikit perasaan l
Baca selengkapnya

BAB. 83 Gagal Total

Namun lagi-lagi Raceh mengabaikan sakit perutnya itu. Perlahan dia mulai melucuti seluruh pakaiannya. Lalu kembali membersihkan dirinya sebelum sang suami sampai di dalam kamar. Raceh pun mengguyur tubuhnya di bawah air shower hangat. Namun sakit perut kembali menyerangnya. Disaat dia sedang mengeringkan tubuhnya, menggunakan handuk. Raceh dapat melihat dari bagian kewanitaannya ke luar darah. Sontak Raceh kaget, dua lupa jika bulan ini dirinya baru datang bulan. "Duh ... bagaimana, ini? Aku ... aku sudah terlanjur mengatakan kepada Mas Zef, jika aku akan memberinya kejutan malam ini. Pasti dia akan kecewa denganku. Raceh pun buru-buru memakai kembali kimono mandi. Tak lupa dia segera memakai pembalut yang telah tersedia sebelumnya di kamar mandi itu. Raceh pun meringkuk di bawah lantai kamar mandi, sambil memegangi perutnya yang sakit karena datang bulan. Dia mulai menangis menyesali keteledorannya yang tidak men
Baca selengkapnya

BAB. 84 Balas Dendam Sempurna

Keesokan harinya keduanya terbangun dengan perasaan bahagia.Zefki terlihat lebih perhatian dari biasanya kepada istrinya.Setelah mereka selesai sarapan, Zefki mewanti-wanti istrinya itu agar menjaga kondisi tubuhnya karena dia sedang datang bulan."Nanti, jika kamu kelelahan, jangan paksakan untuk ikut lomba, kamu mengerti?" Raceh mengangguk pelan."Aku berangkat dulu, Mas," ujarnya.Raceh pun berjinjit dan mencium pipi suaminya. Namun bukan Zefki namanya jika tidak memanfaatkan momen itu.Dia segera menarik tengkuk istrinya itu dan mencium bibirnya lama.Mereka saling menatap, Zefki ingin sekali mengungkapkan perasaannya kepada Raceh jika dia telah jatuh cinta kepada istrinya itu, namun bibirnya serasa terkunci untuk mengatakan kata cinta.Tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar dan terdengar suara Hans, pengawal pribadi Zefki yang baru.Dia membuka pintu kamar lalu memberi perintah kepada Hans untuk mengantarkan istrinya ke lokasi lomba
Baca selengkapnya

BAB. 85 Memperkenalkan Istri

Zefki benci terlihat lemah di mata semua orang namun itu harus dia lakukan untuk memancing Raceh menghampirinya di atas ring.Sebenarnya Raka bukanlah tandingannya, kemampuan Raka sangat jauh di bawah Zefki. Beda cerita jika Zefki tadinya berduel dengan Sutan atau Hans mungkin mereka adalah lawan yang seimbang bagi Zefki.Namun Zefki harus kelihatan sedikit kewalahan melawan Raka demi memancing emosi istrinya dan hal itu berhasil dia lakukan.Tanpa sadar Raceh naik ke atas ring dan memeluk suaminya dan terlihat menangis.Raceh tidak lagi peduli dengan semua tatapan mata yang tertuju padanya yang berani memeluk sang CEO.Terlebih dia memanggil sang CEO dengan sebutan "Mas."Raka, Bian dan yang lainnya sangat kaget melihat aksi Raceh itu, dibantu Pengawal Hans, Zefki pun digotong menuju ruang istirahat.Terdengar bisikan sana-sini diantara para karyawan bertanya-tanya,"Siapakah Raceh sebenarnya? Kenapa dia seberani itu memeluk sang CEO yang di kenal di
Baca selengkapnya

BAB. 86 Mulai Mencari Tahu

Seminggu telah berlalu. Setelah semua orang tahu jika Raceh adalah istri CEO. Semua menjadi berubah, dia menjadi disegani orang-orang di perusahaan. Pak Raka juga telah meminta maaf kepadanya karena telah lancang mengungkapkan perasaannya kepada istri bos. Walaupun begitu, Zefki masih saja cemburu jika istrinya masih berdekatan dengan Pak Raka meskipun hanya sebatas rekan kerja. Ada peningkatan hubungan antara Bian dan Fani, mereka telah resmi berpacaran setelah pulang dari acara ulang tahun perusahaan. Saat ini Zefki sedang berada di ruangannya, dia terlihat lagi menelepon seseorang. Zefki hendak menemui orang tersebut. Namun orang yang akan dia jumpai itu tidak lagi tinggal di Jakarta melainkan di kota besar lain di daerah Jawa Tengah tepatnya di Kota Magelang namun alamat rincinya, mereka masih belum ketahui. Pengawal pribadinya, Hans merangkap sebagai asisten Zefki telah bersiap-siap. Tinggal menunggu persetujuan dari sang atasan
Baca selengkapnya

BAB. 87 Ternyata Berjodoh

Zefki masuk ke dalam kamar mereka saat sudah tengah malam. Raceh telah tertidur dengan baju tidur kurang bahannya. Zefki langsung ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergabung tidur dengan istrinya. Zefki langsung memeluk istrinya itu dengan erat lalu berkata, "Aku sudah pasti tidak sabar untuk menyentuhmu. Tapi izinkan aku menyembuhkan rasa trauma mu dulu. Baby, i love you so much." Setelah berkata itu, Zefki mencium kening Raceh lama, lalu memeluk istrinya itu dan tertidur dengan lelap. Keesokan harinya, Raceh terbangun dan mendapati jika Zefki suaminya sudah berpakaian kantor. Wajahnya cemberut karena sang suami tidak membangunkannya. Zefki berdalih jika dia ada meeting pagi ini. "Pokoknya, aku nggak mau tahu. Aku mau, mas nungguin aku. Kita bareng-bareng ke kantornya," ujar Raceh kesal. "Ya sudah, buruan kamu mandinya. Aku menunggumu di meja makan." Setelah berkata begitu, Zefki pun menin
Baca selengkapnya

BAB. 88 Sudah Menyukai Dari Dulu

Saat ini Zefki sudah masuk ke dalam kamar, dia melihat Raceh yang sedang tidur siang. Zefki ingin segera memeluk istrinya itu. Namun dia mencium aroma tubuhnya terlebih dahulu. Sepertinya Zefki butuh untuk membersihkan diri dan mandi. Dia pun segera mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air. Sebenarnya Zefki ingin berendam namun rasa rindunya kepada Raceh lebih besar dari pada hal apapun saat ini. Setelah selesai mandi, Zefki segera berpakaian dan naik di atas tempat tidur dan langsung memeluk istrinya. Raceh seketika terganggu tidurnya, karena ada benda empuk yang sedang memeluknya saat ini. Dia menghirup dalam-dalam aroma yang ke luar dari benda itu dan mulai berpikir, " Sepertinya ini wangi Mas Zef." Dengan mata masih terpejam dan setengah sadar Raceh mulai meraba-raba benda itu dengan tangannya. Mulai dari atas dan dia langsung berpikir, "Sepertinya benda ini manusia." Karena penasaran, Raceh mencoba membuka matanya yang
Baca selengkapnya

BAB. 89 Bulan Madu

Pagi itu di meja makan,"Bagaimana keberangkatan kalian ke Turki, apakah sudah beres semuanya?" Nyonya Clement bertanya kepada Zefki dan Raceh tentang bulan madu mereka."Sudah kok, Mi." seru Raceh."Terus kamu bagaimana, Zef? Apakah kamu juga sudah siap, menjebol gawang istrimu?" Mendengar perkataan sang ibu itu sontak Zefki menjadi keselek dan terbatuk-batuk. Lalu dia berkata, "Apaan sih, Mami ngomongnya?""Ya, Mami hanya mengingatkan kalian saja kok. Kalau perlu Mami juga mau ikut ke Turki, iya kan Pi?" ujarnya kepada Tuan Kenan"Ngapain Mami ke sana? Gangguin mereka gitu? Mami ini kayak nggak pernah muda aja. Biarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Bukankah Mami ingin cepat-cepat punya cucu kan? Nah mending Mami sama Papi di sini. Kita tinggal menunggu hasil kerja keras mereka berdua selama di Turki, okay?" Tuan Kenan  mencoba membujuk istrinya dan dibalas anggukan oleh Nyonya Clement."Apaan sih Mami dan Papi. Makin ngaco saja ngomongnya," uj
Baca selengkapnya

BAB. 90 Show Time

Saat ini keduanya sedang menikmati makan malam yang sedikit telat karena sudah hampir pukul sepuluh malam.Keduanya makan dalam diam, dan terlihat sangat canggung. Namun Raceh mencoba untuk bersikap biasa saja padahal hatinya terus deg-degan dari tadi.Berbeda dengan Zefki yang tidak bisa mengendalikan dirinya melihat istrinya, Raceh yang sangat cantik malam ini. Dari dia tadi tidak dapat berpaling dan memandang wajah istrinya terus.Seolah-olah Raceh adalah magnet yang tidak bisa lepas dari matanya.Setelah selesai makan, keduanya kembali bergantian ke kamar mandi entah mau ngapain.Untuk mengusir kecanggungan, Raceh menyalakan televisi yang ada di kamar itu.Sedangkan Zefki sedang berada di dalam kamar mandi lagi.Dia mencoba mengendalikan alat tempurnya yang sudah berdiri tegak. Zefki mencoba bersikap sok cool. Dia ke luar dari kamar mandi, lalu menyapa istrinya yang sedang asyik menonton di sofa."Lagi nonton apa?" seru Zefki sambil duduk di sampi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status