Tubuh Arga terasa begitu kaku, lidahnya kelu, dan jantungnya seolah berhenti berdetak. Kakinya seperti tak bertulang, sampai tak mampu menopang tubuhnya yang kini terasa semakin berat. Tanpa sadar, ia mundur beberapa langkah, menjauh dari kenyataan yang baru saja menghantamnya begitu keras. Pandangannya tertuju pada pintu ICU yang terbuka, di mana ibunya, wanita yang selalu ia anggap sebagai pilar kekuatan dalam hidupnya, kini terbaring tak bernyawa. Arga mencoba memaksa kakinya untuk melangkah masuk, mencoba mengumpulkan keberanian melihat ibunya untuk yang terakhir kali. Namun, semakin ia berusaha, semakin hancur perasaannya. Sementara itu, Arka langsung bergerak menuju ruangan ICU, meski wajahnya sudah sembab oleh air mata yang tak henti-hentinya mengalir sejak kabar buruk itu disampaikan. Rasa sakit di hatinya begitu nyata. Namun, ia berusaha memberanikan diri melihat ibunya, untuk terakhir kali. Di dalam ruangan itu, tubuh ibunya terbaring diam di atas brankar, sudah ditut
Last Updated : 2024-10-14 Read more