"Maksud Mbak Nasya sampai kami bercerai, apa?" Anara bertanya dengan bibir yang menganga, "Kok Mbak Nasya sampai bilang kayak gitu?" Anara yang masih berdiri kaku di hadapan Nasya, sementara Nasya hanya tersenyum dan semakin maju, sedikit demi sedikit ke arah Anara, dia menatap adiknya dengan tatapan yang tidak begitu tajam. "Hmm ... nggak, Mbak Nasya nggak bilang gitu, maksud kamu, apa Anara?" Pertanyaan itu membuat Anara semakin terkejut dan terhentak, tak lama setelah itu suara rengekan Aysan terdengar di kamar Nasya yang membuat Anara ditinggalkan Nasya saat ini. "Apa Mbak Nasya salah ucap atau aku yang salah dengar?" Anara masih diam di tempatnya berdiri, dia tidak bisa memikirkan sesuatu yang lain selain ucapan Nasya saat ini. Kenapa Nasya berkata seperti itu. Sangat membingungkan. "Uch uch uch sayangku, jangan nangis ya, uh sayang aku lagi lapar ya," ucap Nasya dengan lembut lalu memberikan bayinya susu, dia duduk di atas ranjang dan meluruskan kakinya. "Ah hari ini rasany
Read more