All Chapters of Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya: Chapter 121 - Chapter 130

157 Chapters

Bab 121. Akhirnya Menikah Juga! Ayo Berikan Kado!

Dania melongo. Hizam gagal diadili? Gagal dipenjara?“Kok bisa?!” Dania sampai memekik sambil menampar meja di depannya.Melody menundukkan kepalanya, merasa gagal menyenangkan Dania. Ini benar-benar di luar kemampuannya. Padahal mereka sudah bekerja sangat keras untuk mengumpulkan banyak bukti.Tapi… terkadang memang uang yang paling berkuasa atas apa pun di dunia ini. Mereka tidak memprediksi akan campur tangan Arvan Grimaldi.“Haaah~” Dania menatap keluar jendela, wajahnya tanpa ekspresi ketika dia akhirnya mulai tenang.Mau bagaimana lagi? Sudah begini. Hanya perlu berusaha lebih baik lagi ke depannya.“Maafkan ketidakbecusan saya, Nona.” Melody tampak menyesal dan merasa bersalah.Ini menimbulkan sedih dan penyesalan pada Dania atas responnya tadi yang menyebabkan Melody jadi terpuruk.“Jangan salahkan dirimu, Kak Mel.” Dania berusaha tetap menjaga ketenangannya. Walau begitu, ada kilatan dingin di matanya. “Aku tau ini nggak akan mudah. Hizam itu licin. licik, juga culas. Setida
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 122. Karangan Bunga Spektakuler

“Siapa itu Levinston, Edenberg, dan Birmington?”“Sepertinya itu nama keluarga, bukan nama kecil.”“Kira-kira siapa pengirimnya? Apakah benar tiga orang yang namanya tertera?”“Apa hubungan ketiga orang itu dengan Leona dan Hizam, ya?”Para tamu saling berbisik, penasaran dengan tiga nama yang ditulis di bunga besar tersebut dan apa maksud dari ucapan itu?Hingga kemudian, satu jam berikutnya kedua mempelai datang dan memasuki ballroom dengan senyum lebar di masing-masing wajah. Hizam sibuk mengangguk ke para tamu, sedangkan Leona melambai penuh keanggunan. Mereka berjalan bergandengan bagaikan pasangan raja dan ratu semalam.“Terima kasih sudah datang!” Leona sibuk menyapa para tamu terdekat yang dia kenali.Namun, begitu mata Leona tiba di karangan bunga yang diletakkan sangat mencolok di dekat pintu masuk ballroom, wajahnya berubah tegang. Senyum yang tadi menghiasi wajahnya mulai memudar saat membaca papan ucapan itu. Tatapannya berubah gelap, dan kedua tangannya mengepal.“Bajing
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 123. Bawa Aku ke Hotel

“I-Ivella.” Hizam cukup gugup ketika Ivella mendekat ke arahnya untuk mengucapkan selamat.Namun, sikap Ivella tetap tenang dan wajar.“Selamat untuk Bos dan Nyonya Bos.” Ivella dengan pandai bertingkah normal layaknya bawahan memberi selamat ke atasannya.Dia menyalami tangan Hizam dan memberi ‘salam antar pipi’ ke Leona meski Leona heran, siapa Ivella ini? Tapi karena disorot banyak mata tamu undangan, Leona tak menolak kecupan antar pipi dari Ivella.“Semoga kalian selalu langgeng sampai kapan pun. Saya pamit dulu.” Ivella menyelipkan kode perpisahannya ke Hizam tanpa pria itu paham.Lalu, Ivella melenggang ringan turun dari panggung pelaminan dan berjalan keluar dari ballroom. Tugasnya sudah selesai.“Nona, semuanya sudah saya lakukan.” Ivella melaporkannya ke Dania.“Bagus, Kak! Langsung aja masuk ke mobil Seba yang udah nunggu di luar, yah!” Dania mengomando.Langkah kaki jenjang Ivella semakin mantap meninggalkan hotel tersebut dan masuk ke mobil hitam yang telah dipersiapkan u
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 124. Obsesi Terpendam Sebastian yang Mengejutkan

“Emangnya kenapa kalo itu topengnya Nona Dania?” Sebastian sudah menggunakan bahasa santai karena bersama Ivella.Ivella masih terpana dengan sikap santai Sebastian.“Sini, aku bantu nyempurnain topengnya biar pas.” Sebastian lekas mengeluarkan alat-alatnya dari tas.Tidak bisa menolak, Ivella pasrah saja didudukkan di depan kaca rias dan mulai didandani Sebastian.Dalam waktu sekejap, dia sudah berubah menjadi Dania. Benar-benar mirip, hanya berbeda gaya rambut saja. Dania sedikit ikal, sedangkan dia lurus.“Nah, sempurna.” Sebastian menatap ke kaca.Dia puas dengan hasil topengnya dan menatap takjub ke pantulan bayangan dari Ivella.“Bahan kelas atas emang nggak ngecewain!” Sebastian terkekeh senang.“Seb, ini… ini ngaco, Seb! Gak seharusnya—arghh!” Ivella gagal menyelesaikan kalimatnya karena dia sudah dihempas Sebastian ke kasur.“Layani aku dengan benar, maka aku akan mengakuimu.” Sebastian melepas mantel mandinya dan hanya menyisakan tubuh atletisnya yang tidak tertutupi apa pun
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 125. Kado Pernikahan Spektakuler

“Apaan, sih?” Hizam kesal karena diteriaki istrinya.Saat dia mendekat ke Leona, Hizam terkejut ketika wajahnya dilempari banyak foto. Dia hendak marah, tapi ketika matanya melirik ke salah satu foto yang sudah berserakan di lantai, dia hanya bisa melongo.Di sana ada banyak sekali foto dia dan Ivella dalam berbagai pose panas dan intim.“Aku yang harusnya tanya ke kamu, apa maksudmu, Hizam?!” teriak kencang Leona karena kalap.“Sa-Sayang… jangan marah-marah! Kasian anak kita, oke?” Hizam segera memeluk Leona untuk menenangkannya.Dia tak punya jurus lain untuk berkilah mengenai perselingkuhannya dengan Ivella.“Lepasin! Bisa-bisanya kamu meluk aku dengan tubuh kotor setelah meniduri jalang!” pekik melengking Leona.Air mata sudah berlelehan keluar, mengalir seperti sungai di pipi Leona. Isakan tangisnya berpacu dengan amarah yang dilepaskan dalam teriakan.“Tega kamu, Zam! Bajingan busuk kamu! Siapa dia?! Siapa?!” Leona terus kalap.Kali ini dia melempar-lemparkan kado pernikahan yan
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

126. Kesepakatan Dua Pendosa

“Benar, kan?” Leona menoleh ke suaminya yang sedang menyetir di samping. “Benar dia kan, jalangmu itu?! Ngaku?!”Geram dengan suaminya yang tidak segera mengakui tebakannya, Leona menjambak rambut Hizam.“Adududuh! Sayang, ampun! Iya, ampun! Aku minta ampun, Sayang!” Hizam berulang kali mengiba.Kepalanya sampai miring gara-gara jambakan kencang Leona yang tak juga dilepaskan.“Sayang, lepasin, Sayang… jangan gini, nanti kita malah celaka bareng. Aku susah nyetirnya ini!” Hizam panik.Mereka sudah ada di jalan tol, dan akan sangat berbahaya kalau Leona mengganggunya saat mengemudi.“Biarin aja! Biarin kita mati bareng! Buat apa aku hidup kalo punya suami doyan jalang?!” teriak Leona tanpa mau melepaskan jambakannya. “Aku mendingan mati aja!”“Jangaaannn!” Hizam terus berjuang tetap mengendalikan kemudi dengan kepala miring akibat dijambak.Akibatnya, mobil pun sempat melaju zig-zag dengan aneh, sampai mobil dari arah berlawanan harus menghindari mereka dengan sigap dan klakson mulai t
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

127. Ini Apa? Jelaskan!

“Awas, hati-hati, Sayang!” Hizam membantu Leona turun dari mobil.Mereka sudah kembali ke apartemen. Leona telah pulih kembali dan kandungannya baik-baik saja. Dokter memintanya untuk lebih berhati-hati menjaganya.Maka, tidak mengherankan jika Hizam sampai membantu istrinya turun dari mobil. Apalagi keluarga sudah mewanti-wanti dia untuk menjaga Leona dengan baik.“Minggir kakimu!” sungut Leona.Sebenarnya dia sudah kuat sejak hari lalu.Masuk ke apartemen Hizam, Leona kembali teringat bahwa hunian itu pernah dijadikan tempat perselingkuhan Hizam dan Ivella. Maka, terpicu oleh bayangannya sendiri, dia mulai kesal.“Ambilkan minum!” Leona bersikap bossy, membentak Hizam.“Iya, iya, aku pasti ambilkan, kok, Sayang. Nggak usah pake bentak-bentak gitu, dong. Kasian anak kita di dalam, ntar dia kaget,” bujuk Hizam untuk menenangkan istrinya.“Diam! Nggak usah banyak bacot! Dasar cowok brengsek yang bisanya selingkuh doang!” Leona merasa di atas angin.Suaminya sejak beberapa hari lalu sel
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

128. Masa Lalu Wow Leona

“Apa sih?” Leona menoleh ke suaminya.Dengan malas dia menatap layar ponsel yang ditunjukkan Hizam. Memangnya ada apa sampai suaminya seperti orang menahan amarah begitu?Namun, begitu mata Leona menangkap nama Edenberg, Birmington, dan Levinston… dia seperti hendak runtuh ke lantai. Tubuhnya langsung gemetaran.“Bisa jelasin ke aku, Na?” ulang Hizam dengan nada rendah karena menahan emosi.Di postingan itu, ada seseorang menjelaskan sesuatu dalam sebuah thread.“Jadi, dulu tuh yang namanya Leona Manson, yang kemarin ngadain pesta nikahan gede-gedean dan mewah itu, ternyata dia cukup gila di masa dulunya waktu masih kuliah di luar negeri! Ini juga aku ngertinya dari temen aku yang kakaknya alumnus sana.“Kata kakak temenku, Leona itu terkenal sebagai ani-ani di sana. Dia tuh sugar baby yang biasa digilir ama banyak om-om. Tapi yang paling santer beritanya tuh dia masuk ke party elit yang khusus untuk aktivitas… kalian pahamlah!“Nah, Leona ini konon melayani banyak gadun tajir di pest
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

129. Baby Crib dari Dania

“Dania?” Hizam dan Leona sama-sama berucap secara kompak disertai dahi berkerut heran.Tapi mereka tetap membiarkan baby crib besar itu masuk ke apartemen. Kemudian, petugas paketnya pergi, menyisakan Hizam dan Leona dilingkupi tanda tanya di kepala mereka.“Kok Dania bisa tau ini aku ada acara baby shower?” Leona mulai mencetuskan keheranannya yang ditahan sejak tadi.Hizam hanya menggelengkan kepala. Dia sendiri tak ada dugaan apa pun mengenai yang ditanyakan istrinya.“Apa sebenarnya dia selama ini selalu memata-matai kita, Zam?” curiga Leona sambil mengernyitkan dahi.Satu tepukan tangan dari Hizam menandakan dia menyetujui asumsi istrinya.“Pasti itu! Cih! Ternyata diam-diam dia selalu berusaha nyari tau segala hal tentang kita!” Hizam sambil mendecih.Namun, jauh di dalam hatinya, dia merasa ada sensasi gembira mengetahui itu. Mantan istrinya yang molek ternyata masih mengikuti berita mengenainya! Ternyata Dania masih penasaran padanya!“Bawa itu ke sudut ruangan untuk acara nan
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

130. Aku Nggak Pantas Bahagia?

“Hizam… angh… haanh….” Leona terus mendesah sambil berpegangan pada sofa ruang tengah.Sedangkan Hizam terus menggerakkan pinggulnya secara ritmis di belakang Leona.“Enak, Sayang? Enak, kan?” tanya Hizam. “Lebih enak ini apa punyanya Tuan Edenberg?”Dengan brengseknya, Hizam menanyakan hal semacam itu.“Anghh… Zam… enak punyamu… urmmhh… kamu kan muda dan gagah….” Leona tanpa malu-malu menjawab dengan memuji suaminya.Dengan begitu, Hizam terkekeh senang, egonya membengkak seketika.Di penthouse-nya, Dania mendesah lagi sambil menahan rasa nelangsa di hatinya.“Dulu aku nggak pernah disayang kayak gitu ama kamu, Zam.” Suara pelan Dania keluar dalam gumaman. “Bahkan kamu nyentuh aku aja, kamu nggak mau, Zam. Kamu bilang badanku bikin kamu jijik.”Tanpa sadar, air mata meleleh di pipi. Dania agak kaget menyadari dirinya sudah menangis. Dia usap pelan genangan bening itu dari wajahnya.Bagaimanapun, sebagai wanita dengan hati yang lembut, Dania merasa sedih melihat mantan suaminya terlih
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status