ホーム / CEO / Presdir, Istri Sahmu Telah Kembali / チャプター 151 - チャプター 160

Presdir, Istri Sahmu Telah Kembali のすべてのチャプター: チャプター 151 - チャプター 160

205 チャプター

151. Hukuman Langsung

“BRAKK!”“Apa-apaan .... “Hans yang sedang menindih tubuh Marsha menoleh saat suara kencang di belakangnya terdengar. Polisi mendobrak kamar tersebut dan langsung menarik Hans menjauhi Marsha yang telentang tanpa busana.Salah satu polisi wanita menutupi tubuh Marsha dengan selimut tipis. Sementara Hans langsung diringkus dan dibawa ke kantor polisi. Setelah semua pergi, polisi wanita membantu Marsha berpakaian.“Keadaannya tidak baik. Lengannya diikat ke tiang ranjang dan pipinya lebam. Sepertinya Marsha juga mendapat penganiayaan dari Hans.” Polisi wanita mengabarkan melalui walkie talkie.Marsha hanya termangu saat ditanya apa ada yang sakit pada wajah dan tubuhnya. Ia menatap ke bawah tanpa bicara apa pun. Lalu, setelah itu menangis sambil menutupi wajah dengan kedua tangan.Dalam waktu dua jam, Marsha sudah dikembalikan di rumah sakit jiwa. Hasil visum menyatakan Marsha dirudapaksa dan mendapat pukul
last update最終更新日 : 2024-10-23
続きを読む

152. Tentu Saja Aku Ingat

“Kita sudah pernah membahas ini, Sayang. Pendapatku sama. Biar Papa saja yang memutuskan.”Sarah terdiam sejenak. Ia setuju dengan pendapat tersebut. Namun mengingat ia pernah memiliki pengalaman sang ayah yang salah menikahi wanita, rasanya ia jadi khawatir.”“Kadang aku bertanya-tanya, kenapa dulu Tuhan membiarkan ayah menikah dengan Ibu Tinna. Padahal ayah adalah lelaki yang baik hati.”Mendengar pernyataan Sarah, Marc mengembuskan napas panjang. Ternyata ini arah pembicaraan sang istri. Sarah pasti berpikir, ia tidak ingin Frank menikah lagi dengan wanita yang salah.“Tuhan itu memberikan pilihan, Sayang. Jangan salahkan siapa-siapa. Segala sesuatunya ada baik dan buruk.”Sarah menoleh ke belakang dengan senyum manis. “Ternyata kamu bijaksana sekali.”Marc terkekeh dan mengecup pipi Sarah. “Aku banyak belajar tentang cinta dan hidup setelah menikah denganmu.”“Jadi, bagimu aku adalah sebuah pelajaran.”“Bisa dibilang begitu.”“Kalau begitu, kamu harus siap dengan ujiannya. Setiap
last update最終更新日 : 2024-10-23
続きを読む

153. Berkurang Satu

Tinna dinyatakan meninggal karena menyayat dirinya sendiri. Saat dijemput polisi, Tinna memang sedang membantu di bagian dapur. Wanita ternyata menyelipkan pisau kecil di bajunya.Di kursi belakang van, diam-diam Tinna menyayat pergelangan tangannya. Polisi baru menyadari saat Tinna tergolek lemas dan sudah kehabisan darah.Hanya Marc dan Adrian yang menghadiri pemakaman tersebut. Marc datang hanya ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Ibu Tinna benar-benar dikuburkan.“Sarah melakukan video call, Marc.” Adrian memperlihatkan ponselnya.Sarah tau, Marc pasti tidak mau menceritakan proses pemakaman. Jadi, ia lebih memilih menelepon Adrian. Marc mengangguk memberi kode pada Adrian untuk menerima panggilan telepon tersebut.“Sarah?”“Om. Sarah mau lihat pemakaman Ibu.”“Sebentar saja, ya.” Adrian melirik Marc yang hanya mengangguk pelan.Kamera Adrian dihadapkan pada pelaksanaan pemakaman. Saat ini para penggali kubur sedang menimbun lubang dengan tanah merah. Hanya satu meni
last update最終更新日 : 2024-10-24
続きを読む

154. Mantan Istri dan Mantan Kekasih

Sarah baru akan membuka mulut untuk mengalihkan percakapan tentang kue, pelayan lain datang dan berkata bahwa Ibu Irma ingin pamit pada Sarah.Lucy meletakkan piring kurnya yang telah kosong. “Kalau begitu, Mama pamit juga ya, Sarah.”“Eh, Mama tidak makan malam di sini saja?”Senyum terukir di wajah Lucy. “Masih beberapa jam lagi untuk makan malam. Dan sepertinya, Marc sebentar lagi juga selesai bekerja. Kamu harus menemaninya, bukan?”Tidak bisa lagi menahan Mama mertuanya, Sarah mengangguk pelan. Keduanya keluar dari kamar dan menuju foyer di mana Ibu Irma sudah menunggu.“Ibu Irma.” Sarah menyapa dan memberikan senyumnya.Sarah dan Ibu Irma berpelukan. Setelah mencium kedua pipu masing-masing, Ibu Irma berpamitan akan ke toko kue.“Maaf, Sarah belum bisa ke sana ya, Bu.”“Lho, memang belum boleh. Santai saja. Banyak bantuan, kok.” Ibu Irma berkata dengan anda menenangkan.Kepala Sarah mengangguk dan melihat ke sekitar. “Ibu pulang dengan siapa?”“Supir Papa yang akan mengantar Irm
last update最終更新日 : 2024-10-25
続きを読む

155. Bayi Perempuan

Sarah berpamitan pada orang-orang yang mengantarnya. Ia memeluk Ibu Irma, Mama Lucy, dan Papa Frank. Setelah itu megangguk santun pada Adrian dan Irwan.Semua orang-orang yang menyayanginya hadir di rumah sakit. Hari ini adalah jadwal Sarah akan melahirkan melalui operasi caesar.“Maafkan Sarah, ya, semua. Mohon doanya.” Sarah melirih di depan semua orang yang mengantarnya ke depan pintu ruang operasi.Setelahnya, Sarah melambai ketika Marc mendorong kursi rodanya ke dalam ruang operasi.“Kenapa Sarah sampai terus-menerus meminta maaf? Ya ampun, kok aku jadi deg-degan?” Lucy menekan dadanya yang berdebar kencang.Ibu Irma memeluk pinggang Lucy dan mengajaknya duduk di kursi. Sementara para lelaki mengobrol di depan pintu ruang operasi yang tertutup rapat.“Dulu kamu melahirkan normal atau caesar?” Lucy bertanya pada Ibu Irma.“Normal.” Ibu Irma menjawab singkat.Lucy mengangguk. “Aku juga. Ya Tuhan, semoga Sarah baik-baik saja.”“Kenapa kamu sangat khawatir?”“Dokter bilang Sarah akan
last update最終更新日 : 2024-10-26
続きを読む

156. Sangat Cantik

“Mmm.”Setelah beberapa jam, Sarah siuman. Ia mengerang pelan dan merasakan sebuah tangan mengelus kepalanya. Perlahan, wanita itu membuka mata.“Hai, Mama Sarah.” Marc menyapa istrinya.“Hai.”Lalu, netra Sarah berputar mengamati sekeliling. Ia masih berada di ruang bersalin dengan monitor yang mengawasi keadaannya.“Bagaimana bayi kita?”“Sehat. Perempuan. Sangat cantik.” Marc menjawab sambil mencium buku-buku jari istrinya.“Syukurlah.”Tak lama kemudian, dokter dan suster masuk. Mereka memeriksa keadaan Sarah lalu mengizinkan Sarah pindah ke ruang perawatan. Marc sangat senang karena artinya keadaan sang istri baik-baik saja.“Apa aku boleh melihat bayiku?” Sarah bertanya dengan mata memohon.Dokter mengangguk. “Tentu saja. Bayi anda nanti akan dibawa suster ke ruang perawatan untuk belajar menyusui.”Wajah Sarah tampak berbinar. Marc mengecup dahi Sarah.“Kamu akan takjub pada putri kita. Aku saja langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.”Sarah menatap Marc dengan wajah membe
last update最終更新日 : 2024-10-27
続きを読む

157. Putri Cantik, Bijaksana dan Cerdas

Sarah harus bersabar karena dokter menolak permintaan Sarah. Menurut dokter, selama di rumah sakit, Sarah harus memanfaatkan waktu istirahat dibanding mengurus bayi.Marc setuju. Ia menenangkan Sarah bahwa mereka bisa saja mengunjungi putri mereka di ruang bayi kapan saja. Sarah akhirnya menyerahkan bayinya pada suster.Ranjang hidrolik Sarah memang tidak besar. Namun begitu, Marc masih bisa tidur di samping istrinya.“Aku pikir nama Vierra Maiza Carrington cocok.” Sarah menoleh menatap suaminya.“Apa saja yang menurutmu bagus, Sayang. Nama pilihanmu bagus. Artinya putri Carrington yang cantik, bijaksana dan cerdas.”“Oke. Kita bisa panggil dia dengan nama kecil, Vivi.”“Setuju.”Sarah tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di dada Marc. Bahagia membuncah dadanya.“Apa jahitannya sakit, Sayang?” Marc bertanya sambil mengelus kepala sang istri.“Suster bilang sekarang aku masih minum anti nyeri. Mungkin besok setelah obat itu dikurangi dosisnya baru akan terasa sakit.”“Bagaimana perasa
last update最終更新日 : 2024-10-28
続きを読む

158. Selamat Datang, Kakak Arzan

Empat bulan kemudian, Arzan resmi menjadi anggota keluarga Carrington. Marc membawa pulang Arzan dari yayasan yatim piatu, sementara Sarah dan anggota keluarga lainnya menunggu di rumah.“Jadi mulai sekarang, kamu panggil aku, Papa. Dan Tante Sarah adalah Mamamu. Kamu punya adik perempuan cantik bernama Vivi.” Marc menjelaskan panjang lebar tentang silsilah keluarga mereka.Arzan mengangguk-angguk. Sebelumnya ia juga telah diberitahu pihak yayasan dan sudah menghapal nama-nama serta wajah keluarga Carrington.Marc juga memperlihatkan secarik kertas pada Arzan. “Namamu adalah Arzan Philip Carrington.”“Baik, Pa.”Tangan Marc terjulur mengusap sayang kepala Arzan. Dalam perjalanan, Marc banyak bercerita tentang Vivi dan harapannya agar Arzan dapat menyayangi Vivi layaknya adiknya sendiri.“Vivi pasti cantik seperti Tante Sarah, ya?” tanya Arzan.“Tante?” Marc mengerutkan kening.“Oh maaf. Cantik seperti Mama.”Marc terkekeh. “Biasakan panggilan itu. Iya, Vivi cantik seperti Mama.”Kemud
last update最終更新日 : 2024-10-29
続きを読む

159. Jika Bisa Kembali

Marc menjelaskan pelan-pelan maksud perkataannya pada Arzan hingga anak tersebut mengangguk. Ia memang belum terbiasa menjadi seorang anak yang dilayani karena di panti harus mandiri.Setelah itu, Sarah menunjukkan lemari Arzan yang berisi pakaian. Juga meja belajar serta buku-buku lengkap dengan alat tulis. Arzan terlihat senang.“Nanti setelah dokumenmu siap, kamu juga akan sekolah.”“Aku sudah sekolah, Pa.” Arzan menyahut.“Maksud Papa, kamu akan pindah sekolah. Sekolah yang biasa kamu datangi merupakan sekolah khusus untuk anak-anak panti. Karena sekarang kamu telah memiliki orang tua, maka pendidikanmu akan menjadi tanggung jawab kami.” Marc menjelaskan panjang lebar.“Aku tidak bisa bertemu dengan teman-temanku lagi di sekolah lama?”Terdengar nada khawatir dari suara Arzan. Sepertinya ia telah nyaman berada di sekolahnya yang lama. Namun tentu saja Sarah dan Marc ingin putra angkat mereka belajar di sekolah terbaik.“Kamu akan memiliki teman-teman baru.” Sarah menenangkan Arzan
last update最終更新日 : 2024-10-30
続きを読む

160. Perasaan Iri

Sarah dan Marc mengantar Arzan sekolah untuk pertama kalinya. Arzan tampak gugup saat memasuki sekolah besar bertaraf internasional di hadapannya. Tangannya menggenggam erat tangan Marc.“Tenang saja. Ada guru khusus yang akan mendampingimu.” Marc mengusak kepala Arzan untuk menenangkan putranya.Sarah yang berjalan sambil menggendong Vivi tersenyum lembut pada Marc. Ia lalu membungkukkan tubuhnya menghadap Arzan.“Pamit dulu sama adikmu sebelum masuk kelas.” Sarah berkata pada Arzan.Anak lelaki itu mengangguk. Ia mengusap rambut Vivi lalu mencium pipi bayi perempuan tersebut.“Kakak sekolah dulu, ya.”Setelah berpamitan, Arzan masuk bersama seorang guru. Kepalanya sesekali masih menoleh ke belakang saat berjalan seolah tidak ingin ditinggalkan. Hingga kemudian, ia masuk dan tidak terlihat lagi.Sarah dan Marc lalu menyempatkan diri bertemu dengan kepala sekolah. Mereka saling menyapa dan bertukar kabar. Wanita berkacamata dengan rambut disanggul cepol itu menatap kagum pada bayi dal
last update最終更新日 : 2024-10-31
続きを読む
前へ
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status