All Chapters of Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku: Chapter 101 - Chapter 110

143 Chapters

Bab 101

"Siapa?"Mendengar orang di ujung telepon itu adalah Stella, ekspresi Rhea pun berubah."Aku Rhea, aku mencari Jerico, biarkan dia menjawab telepon."Terdengar suara terkekeh pelan di ujung telepon. "Oh, kamu mencari Jerico, ya? Dia sedang mandi, mungkin nggak sempat untuk menjawab teleponmu. Nona Rhea, ada apa kamu mencarinya? Kamu bisa katakan saja padaku, aku akan membantumu menyampaikannya padanya."Rhea menggigit bibir bawahnya, tanpa dia sadari tangannya di sisi tubuhnya mulai mengepal."Stella, aku diculik ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Stella langsung menyelanya, "Rhea, apa kamu kira kamu bisa menggunakan kebohongan payah seperti ini untuk meminta Jerico ke tempatmu? Kalau kamu benar-benar ingin bertemu dengannya, datang saja sendiri mencarinya. Tapi, malam ini dia mau menemaniku dan anak kami. Mungkin nggak ada waktu untuk meladenimu."Situasi saat ini menyangkut nyawanya sendiri, Rhea juga tidak bisa memikirkan dendam yang ada antara dirinya dengan wanita it
Read more

Bab 102

Ekspresi Arieson langsung berubah, dia berkata dengan dingin, "Apa yang terjadi?""Kondisi di dalam rumah Nona Rhea sangat kacau, ponselnya ada di atas sofa, tapi nggak kelihatan batang hidungnya.""Cepat lakukan penyelidikan."Dalam waktu kurang dari setengah jam, Tio sudah mendapati Rhea diculik. Dia segera memberi tahu Arieson informasi ini.Sebuah van tanpa pelat mobil baru saja memasuki kota, sudah dicegat.Melihat belasan orang berpakaian hitam di sekeliling mobil, pria itu tertegun sejenak. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan turun dari mobil. Saat dia baru saja hendak menanyakan apa yang terjadi, dia ditendang hingga berlutut di tanah."Ah!"Dia mengeluarkan suara teriakan menyedihkan, rasa sakit akibat patah tulang di lututnya membuat wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Bulir-bulir keringat dingin terus bercucuran membasahi wajahnya.Dengan memasang ekspresi sedingin es, Tio berkata, "Di mana orang yang kamu culik?"Kilatan panik melintas di mata orang itu. Kemudian, dia bu
Read more

Bab 103

Kalau Rhea mati sekarang, wanita itu bukan hanya tidak akan memberinya uang, mungkin juga akan memutarbalikkan fakta dengan mengatakan dia yang telah membunuh Rhea. Dia punya kekuasaan, juga tidak punya pengaruh, ditambah lagi sekarang Rani sudah mendekam di balik jeruji besi, bagaimana mungkin dia mampu melawan Janice?Jadi sekarang, hanya dengan membiarkan Rhea tetap hidup, lebih menguntungkannya."Apa kamu sudah gila? Mungkin sekarang Jerico sudah tahu kita menculiknya. Makin lama waktu diulur, nggak menguntungkan bagi kita.""Selama sudah mendapatkan uang, kamu ingin membunuhnya atau melakukan apa pun terhadapnya, aku nggak peduli.""Sekarang sudah sangat larut, bagaimana aku bisa mentransfer uang untukmu? Paling nggak juga harus tunggu besok pagi, saat bank sudah mulai beroperasi!"Janice sudah hampir kesal setengah mati. Gozeus sama saja dengan Rani, sekutu yang bodoh seperti mereka ini hanya akan mencelakainya.Lagi pula, biarpun dia ingin mentransfer uang, dia juga hanya bisa m
Read more

Bab 104

Begitu belati itu tertancap di punggung tangannya, Rhea mengeluarkan suara kesakitan teredam. Saking kesakitannya, ekspresinya berubah menjadi pucat pasi.Darah segar mulai mengalir dari punggung tangannya, terlihat sangat menakutkan.Sambil tertawa, Janice mencabut belatinya.Saat itu juga, darah langsung muncrat ke mana-mana. Rhea menggigit bagian bawah bibirnya dengan kuat, tidak mengeluarkan suara teriakan menyedihkan.Melihat ekspresi menyedihkan Rhea, senyuman di wajah Janice makin melebar."Aku nggak menyangka kamu cukup keras juga, ya. Hanya saja, sampai kapan kamu bisa sekeras ini?"Dia kembali mengangkat belatinya, mengarahkannya ke jantung Rhea.Namun, tepat pada saat belati masih berjarak beberapa sentimeter dari jantung Rhea, tiba-tiba dia merasakan sakit yang luar biasa di pergelangan tangannya. Belati dalam genggamannya juga terjatuh ke lantai.Janice menatap panahan yang tertancap di pergelangan tangannya dengan tidak percaya. Dia segera mendongak melihat ke arah datang
Read more

Bab 105

Sepanjang perjalanan, Rhea melirik Arieson dari waktu ke waktu, seolah-olah ingin berbicara, tetapi ragu untuk berbicara.Arieson mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu dan berkata dengan suara dalam, "Apa yang ingin kamu katakan?"Rhea mengatupkan bibirnya dengan rapat, lalu berkata, "Pak Arieson, aku ingin menanyakan ... bagaimana kamu bisa tahu aku diculik ... bahkan bisa datang menyelamatkanku ....""Ada beberapa data laboratorium yang ingin Tio tanyakan padamu. Dia meneleponmu, tapi nggak diangkat. Setelah pergi ke rumahmu dan mendapati kamu menghilang, dia pun melakukan penyelidikan."Walaupun pria itu mendeskripsikan semua itu dengan santai, tetapi hati Rhea diselimuti oleh rasa berterima kasih."Pak Arieson, aku benar-benar berterima kasih padamu ... kalau kamu dan Tio nggak tiba tepat waktu, mungkin aku sudah nggak bisa melihat hari esok lagi."Arieson berkata dengan ekspresi datar, "Jangan berpikir terlalu banyak, sekarang yang terpenting adalah beristirahat dengan baik
Read more

Bab 106

Sepanjang perjalanan, Rhea terus meronta, ingin Jerico menurunkan dirinya, tetapi sama sekali tidak membuahkan hasil.Hingga setelah meletakkannya di ranjang pasien UGD, Jerico menempatkan kedua tangannya di sisi ranjang, lalu berkata dengan suara dalam, "Rhea, sekarang suasana hatiku sangat buruk, sebaiknya kamu patuh sedikit."Mendengar ancaman dalam nada bicara pria itu, Rhea langsung menepis tangan pria itu dan menatap pria itu dengan ekspresi datar."Oh? Apa hubungannya suasana hatimu buruk denganku? Kalau kamu suka yang patuh, pergi temui Stella. Aku nggak bisa baik hati dan pengertian sepertinya."Jerico menatap wajah Rhea yang dingin itu. Tiba-tiba saja, dia tertawa."Rhea, apa kamu sedang cemburu?"Rhea mengerutkan keningnya. 'Dasar pria gila! Dari mana kamu melihatku cemburu?'Namun, dia juga ingin membantah pernyataan pria itu, terserah saja apa yang ingin dipikirkan oleh pria itu.Tak lama kemudian, dokter sudah datang. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Rhea
Read more

Bab 107

"Stella, sepertinya belakangan ini aku sudah terlalu baik padamu, sampai-sampai kamu sudah lupa diri."Rasa sakit yang menjalar dari kulit kepalanya membuat mata Stella memerah dan berlinang air mata. Namun, ekspresi ganas Jerico saat ini juga membuatnya ketakutan."Jerico ... apa yang kamu katakan? Aku nggak mengerti ....""Nggak mengerti, ya? Karena kamu nggak mengerti, kalau begitu kamu berlutut di depan bangsal Rhea hingga kamu mengerti."Ekspresi Stella langsung berubah. Bagaimana mungkin dia masih tidak tahu apa yang telah terjadi?"Aku nggak tahu ... Nona Rhea menelepon, dia bilang dia diculik. Kukira itu adalah triknya agar kamu pergi ke tempatnya ... maaf ...."Begitu dia selesai berbicara, Jerico langsung melayangkan satu tamparan ke wajahnya.Kekuatan tamparan Jerico itu sangatlah besar. Kalau bukan karena satu tangannya yang lain masih tengah menjambak rambut Stella, wanita itu pasti sudah terjatuh.Stella berteriak kesakitan. Dia merasakan rasa sakit yang luar biasa menjal
Read more

Bab 108

"Oh? Aku? Kejam?"Rhea menyunggingkan seulas senyum dingin."Putrimu menginstruksikan seorang rekan kerja untuk menjebakku, nyaris membuat wajahku rusak. Apa dia nggak kejam? Mencari orang, meminta orang tersebut sengaja berlutut di hadapanku, lalu mengambil video dan mengunggahnya di internet, menyebabkan aku mengalami kekerasan internet, itu nggak kejam? Menculikku, nyaris membuatku kehilangan nyawaku, apa itu nggak kejam?"Mina ingin membantah, tetapi saat melihat sorot mata sedingin es Rhea, dia langsung tertegun, lupa apa yang ingin dikatakannya.Melihat Janice begitu pandai bersilat lidah, Zuis berkata dengan dingin, "Rhea, sekarang kondisi kesehatan ayahmu nggak baik. Kalau dia tahu kamu diculik, mungkin dia akan khawatir, bukan?"Rhea langsung mendongak. Melihat sorot mata mengancam Zuis, tangannya di balik selimut pun mengepal.Dia mengatupkan giginya dengan rapat. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba pintu bangsal terbuka."Oh, aku baru tahu ternyata Pak Zuis sangat hebat di
Read more

Bab 109

"Terserah kamu saja.""Hmm, Paman, kamu sibuk bekerja. Kalau nggak ada keperluan, nggak perlu datang melihatku."Arieson mengangkat alisnya, menatap wanita itu dengan sorot mata menyelidik."Apa seperti ini perlakuanmu terhadap penyelamatmu?"Rhea mengalihkan pandangannya ke arah pria itu dan berkata dengan perlahan, "Justru karena Paman adalah penyelamatku, itulah sebabnya seharusnya aku tahu berterima kasih, nggak membiarkan Paman yang begitu sibuk bekerja untuk membuang-buang waktu lagi dengan datang melihatku."Melihat wanita itu terus memanggilnya "Paman", seolah-olah sedang mengingatkannya mengenai hubungan di antara mereka berdua setiap saat, Arieson tiba-tiba mencondongkan tubuhnya untuk mendekati Rhea.Melihat wajah tampan yang seperti diperbesar di hadapannya itu, Rhea tertegun sejenak, lalu segera mundur, seakan-akan pria itu adalah ular berbisa.Arieson baru saja hendak berbicara, tiba-tiba saja pintu bangsal terbuka."Rhea ...."Suara Jerico langsung terputus begitu meliha
Read more

Bab 110

Jerico mencibir. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba ponsel dalam sakunya berdering.Melihat itu adalah panggilan telepon dari Stella, sorot matanya berubah menjadi makin dingin. Dia langsung memutus sambungan telepon itu."Rhea, apa kamu kira pamanku benar-benar menyukaimu? Kalau dia benar-benar peduli padamu, dia nggak akan menggodamu di saat statusmu masih istriku. Dia melakukan itu sekarang, itu artinya dia hanya bermain-main denganmu ...."Rhea benar-benar dibuat jijik oleh pria bajingan di hadapannya ini. Dia menatap pria tersebut dengan sorot mata sedingin es."Jerico, sudah kubilang, jangan menganggap orang lain menjijikkan seperti dirimu.""Aku menjijikkan? Sebagai seorang generasi yang lebih tua, dia menyimpan niat lain terhadapmu, apa dia nggak menjijikkan?"Rhea mengerutkan keningnya, sorot matanya berubah menjadi makin dingin."Oh? Memangnya apa hakmu mengatai orang lain? Kamu sendiri bahkan nggak bisa menangani wanita simpananmu di luar sana dan anak dalam kandungan wani
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status