Home / CEO / Tolong Ceraikan Aku, Suamiku! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Tolong Ceraikan Aku, Suamiku!: Chapter 91 - Chapter 100

189 Chapters

Kembalinya Gina ke Indonesia

Pagi itu, Gina duduk di tepi ranjangnya, mengawasi Keiva yang masih tertidur lelap. Pikirannya berkecamuk. Pernikahan dengan Gani semakin dekat, tapi ada sesuatu yang terus menghantui benaknya. Kevin. Gina tahu bahwa perasaan untuk Kevin mungkin tak akan pernah benar-benar hilang, meskipun sekarang ia telah memilih jalur yang berbeda. Namun, rencana balas dendamnya terhadap Kevin semakin jelas di kepalanya.Dengan langkah mantap, Gina berjalan ke ruang tamu dan menghubungi Gani lewat telepon. Setelah beberapa nada sambung, suara hangat Gani terdengar.“Gina, ada apa? Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Gani penuh perhatian.Gina menghela napas, mencoba merangkai kata-kata. "Gani, aku perlu berbicara denganmu soal sesuatu yang penting."Di seberang telepon, Gani terdiam sesaat sebelum menjawab, “Apa itu? Apapun yang kau butuhkan, aku akan selalu mendukungmu.”"Ini tentang masa laluku...," Gina mulai berbicara dengan hati-hati. "Aku harus kembali ke Indonesia sebentar. Ada hal yang b
Read more

Permainan Gina

Malam itu, suasana di dalam apartemen Gina terasa hening namun penuh ketegangan. Kevin duduk di sisi ranjang, masih berusaha memproses apa yang baru saja terjadi. Gina, yang dulu ia kenal sebagai Alexa, kini berdiri di hadapannya dengan sikap tenang, seolah menguasai seluruh ruangan. “Gina…” suara Kevin bergetar sedikit, “Apa ini sungguh-sungguh? Kau benar-benar mau kita kembali bersama?”Gina menatapnya dengan senyum tipis, lalu duduk di sampingnya. Ia mengangguk pelan, matanya memancarkan ketenangan yang tak biasa. “Ya, Kevin. Aku telah memikirkannya lama. Mungkin kita salah paham dulu, tapi kini aku tahu, kamu adalah satu-satunya orang yang bisa memberiku rasa aman, juga untuk Keiva.”Kevin merasakan hatinya dipenuhi kelegaan yang luar biasa. Rasa bersalah dan penyesalan yang selama ini menghantuinya seolah mulai menguap. Gina yang dulu ia kejar-kejar kini kembali, dan bukan hanya itu, dia bahkan bersedia menerimanya kembali. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Apa ya
Read more

Kembali untuk Meyakitin

Malam itu, suasana di dalam apartemen Gina terasa hening namun penuh ketegangan. Kevin duduk di sisi ranjang, masih berusaha memproses apa yang baru saja terjadi. Gina, yang dulu ia kenal sebagai Alexa, kini berdiri di hadapannya dengan sikap tenang, seolah menguasai seluruh ruangan. “Gina…” suara Kevin bergetar sedikit, “Apa ini sungguh-sungguh? Kau benar-benar mau kita kembali bersama?” Gina menatapnya dengan senyum tipis, lalu duduk di sampingnya. Ia mengangguk pelan, matanya memancarkan ketenangan yang tak biasa. “Ya, Kevin. Aku telah memikirkannya lama. Mungkin kita salah paham dulu, tapi kini aku tahu, kamu adalah satu-satunya orang yang bisa memberiku rasa amanah? Kevin merasakan hatinya dipenuhi kelegaan yang luar biasa. Rasa bersalah dan penyesalan yang selama ini menghantuinya seolah mulai menguap. Gina yang dulu ia kejar-kejar kini kembali, dan bukan hanya itu, dia bahkan bersedia menerimanya kembali. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Apa yang sebenarny
Read more

Cinta Dan Dendam Gina

Malam itu, Kevin duduk di depan cermin, mengenakan setelan jas terbaiknya. Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena penampilan Gina yang selalu berhasil memukau, tetapi karena malam ini akan menjadi malam yang sangat istimewa. Setelah berminggu-minggu menghabiskan waktu bersama Gina, Kevin merasa ini adalah saat yang tepat untuk melamar wanita yang sudah menguasai pikirannya. Ia telah mempersiapkan segalanya—cincin berlian yang ia pesan secara khusus, dan pertemuan dengan kedua orang tua Gina. Malam ini, dia akan melamar Gina di depan keluarganya.Saat Kevin tiba di rumah keluarga Gina, perasaan gugup dan antusias bercampur aduk. Ruang tamu sudah didekorasi dengan cantik, penuh dengan bunga mawar putih dan lilin-lilin kecil yang menciptakan suasana romantis. Kedua orang tua Gina menyambut Kevin dengan senyum hangat, menambah keyakinannya bahwa malam ini akan berjalan sesuai rencana.Namun, Gina belum tampak di mana pun."Apa Gina sudah dalam perjalanan?" tanya Kevin dengan sopa
Read more

Cinta Dan Permainan

Malam itu, Kevin tidak bisa tidur. Pikirannya dipenuhi kegelisahan yang tak kunjung reda sejak Gina menghilang lagi. Dia sudah bersiap untuk melamar Gina di hadapan kedua orang tuanya, berharap hubungan mereka akan menjadi nyata dan resmi di mata semua orang. Namun, sekali lagi, Gina menghilang begitu saja dengan alasan “urusan bisnis di luar negeri.” Kevin tahu betapa sibuknya Gina, tapi ini terlalu sering terjadi. Terlalu sering Gina mengabaikan momen-momen penting dalam hidup mereka demi pekerjaannya.Satu hal yang terus menghantuinya adalah rumor yang semakin santer terdengar—rumor tentang kedekatan Gina dengan seorang pengusaha sukses bernama Gani. Kevin mendengar dari teman-temannya bahwa Gani bukan hanya sekadar mitra bisnis bagi Gina, tetapi seseorang yang memiliki perasaan untuknya. Berita itu semakin menambah kerisauan Kevin. Perasaannya bercampur antara cemburu, marah, dan takut kehilangan satu-satunya wanita yang membuatnya merasa hidup.Pagi itu, Kevin memutuskan untuk me
Read more

Permainan Ilusi Cinta Gina

Kevin tidak bisa berhenti memikirkan percakapan dengan Gani. Kata-kata pria itu masih terngiang di telinganya, menghancurkan sisa-sisa harapan yang Kevin pegang. Namun, meski hatinya terluka, Kevin tahu dia tidak bisa menyerah begitu saja. Dia harus mendengar semuanya langsung dari Gina. Dia butuh klarifikasi dari wanita yang selama ini dia pikir adalah cinta sejatinya. Maka, tanpa ragu lagi, Kevin memutuskan untuk menemui Gina. Dia menghubungi asistennya, memintanya untuk mengatur pertemuan.***Hari itu, Kevin menunggu di sebuah restoran mewah, tempat di mana dia dan Gina sering menghabiskan waktu bersama. Restoran ini penuh kenangan, tapi kini tempat itu terasa asing baginya. Kevin duduk dengan gelisah, tangannya mengepal di atas meja. Dia sudah memutuskan, apapun jawabannya, dia siap mendengarnya langsung dari Gina.Tak lama kemudian, Gina muncul. Dia masuk dengan anggun, mengenakan gaun biru yang memancarkan pesona seorang wanita sukses. Wajahnya terlihat tenang, seolah tak ada m
Read more

Kehancuran Di Balik Ambisi

Kevin duduk di meja kerjanya, memandangi laporan keuangan yang semakin hari semakin memburuk. Setiap baris angka seolah menghujam dadanya dengan kenyataan pahit: perusahaan yang ia bangun dengan susah payah, tempat ia menghabiskan sebagian besar hidupnya, kini di ambang kehancuran. Saham perusahaannya terjun bebas, kepercayaan para investor menipis, dan lebih buruk lagi, dia harus menghadapi kenyataan bahwa Gina adalah penanam modal terbesar di perusahaannya.Hubungan mereka yang dulu penuh janji kini hanya meninggalkan perasaan canggung dan malu. Gina sudah berulang kali menghindar dari Kevin, dan sejujurnya, Kevin juga tidak tahu bagaimana harus berhadapan dengannya. Setelah telepon dari Gani yang mengabarkan pernikahannya dengan Gina, Kevin merasa seperti dihantam badai dari segala arah. Tidak hanya kehilangan cinta, tetapi juga melihat kehancuran bisnisnya.Setiap kali memikirkan Gina, Kevin merasa terjebak dalam lingkaran rasa bersalah, kekecewaan, dan kebingungan. Gina bukan sek
Read more

Penyesalan Seorang Pewaris

Kevin duduk di ruang tamunya yang sunyi, menatap ponselnya yang terus bergetar. Pemberitahuan demi pemberitahuan masuk—berita buruk tentang perusahaannya yang semakin merosot, investor yang menarik diri, hingga kabar terbaru yang paling menyakitkan: perusahaan ayahnya, yang dibangun dengan kerja keras selama puluhan tahun, kini berada di ambang kehancuran. Semua akibat keputusannya yang salah. Haris, ayah Kevin, telah memercayakan sebagian besar aset keluarganya kepada Kevin. Keyakinannya bahwa putra satu-satunya mampu mengelola perusahaan dengan baik ternyata keliru.Gina juga memainkan peran besar dalam kekacauan ini. Sebagai investor terbesar di perusahaan Kevin, dia telah memberikan modal besar yang Kevin gunakan untuk mengembangkan proyek-proyek ambisius. Namun, kepercayaan itu menjadi pedang bermata dua ketika hubungan mereka kandas. Kini, Gina memiliki kendali besar atas nasib perusahaan Kevin, dan lebih buruk lagi, atas keluarga Kevin sendiri.Kevin menatap kosong ke luar jend
Read more

Penyesalan Diri Kevin

Kevin terduduk di kursi ruang kerjanya, membiarkan kegelapan malam merayap masuk melalui jendela besar yang menghadap kota. Sudah berhari-hari ia hidup dalam kabut penyesalan dan kekecewaan. Perusahaannya kian terpuruk, sahamnya jatuh bebas, dan seluruh fondasi yang telah ia bangun selama bertahun-tahun kini nyaris hancur. Tak hanya kehilangan bisnis yang menjadi kebanggaannya, Kevin juga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa orang tuanya, Haris dan Helena, kini kecewa berat padanya.Namun, di tengah kekacauan itu, ada satu bayangan yang terus menghantui pikirannya, bayangan seorang wanita yang pernah mencintainya dengan tulus — Alexa. Rasa penyesalan menyesak di dadanya setiap kali mengingat nama itu. Alexa, wanita yang pernah memberinya cinta sejati, cinta yang dulu ia abaikan tanpa berpikir panjang. Dan semua itu karena kelicikan Nora, kekasih lamanya, yang berhasil membuatnya buta terhadap apa yang benar-benar berharga.Kevin teringat kembali pada masa-masa ketika Alexa hadir dal
Read more

Diantara Dua Cinta Di Masa Lalu

Kevin melangkah pelan menuju makam itu, dengan hati yang begitu berat. Ini bukan kali pertama ia datang ke sini, tapi kali ini rasanya jauh lebih menyesakkan. Di depannya, nisan putih sederhana bertuliskan nama bayi yang tidak sempat ia lihat lahir ke dunia: *Bayiku, malaikat kecilku*. Alexa telah menamai mereka begitu saat kehamilan lima bulan itu berlangsung. Bayi yang seharusnya lahir dengan selamat, namun takdir berkata lain, dan Kevin tidak ada di sana saat Alexa mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa anak pertama mereka.Setiap langkah mendekati makam itu terasa seperti menambah beban di pundaknya. Ia ingat saat Alexa menghubunginya, memintanya untuk datang saat ia merasa ada yang tidak beres dengan kehamilannya. Namun, Kevin, terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terpengaruh oleh kata-kata Nora, menunda kedatangannya. Ia menutup telinga terhadap rasa takut dan cemas yang disuarakan Alexa. Hanya setelah kecelakaan itu terjadi, Kevin baru menyadari apa yang telah ia abaikan.B
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
DMCA.com Protection Status